T R A N S M I S I S A B U K D A N P U L I S E R T A
P E M I L I H A N A L T E R N A T O R U N T U K
M E M A K S I M A L K A N K E R J A A L A T D I
T E R M I N A L B B M S U R A B A Y A
G R O U P - P E R T A M I N A P E R A K .
13
3. Perenc
anaan Sis
Transmis tem
i dengan
2. Momen Torsi V-belt
Hubungan antara daya dengan momen torsi dapat menggunakan
rumus sebagai berikut
Diketahui :
Pd : 1,2 kW
n : 1500 rpm
Maka
3. Pemilihan dan Perhitungan Diameter Pulley
Untuk memilih dan menghitung besarnya diameter pulley, dapat menggunakan rumus perbandingan
putaran (i). Bila rangkaian diabaikan, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Dimana,
D = Diameter puli (mm)
n = Putaran puli (rpm)
3. Perencanaan Sistem
Diketahui :
Transmisi dengan V-belt
Data didapatkan dari Terminal BBM Surabaya Group – Pertamina Perak
D1 : 95 mm
D2 : 540 mm
n1 : 1500 rpm
Asumsi :
Jarak kedua poros dan panjang belt saling berhubungan , untuk kontruksi open belt drive hubungan tersebut dapat dilihat pada
persamaan sebagai berikut
Dimana,
D = Diameter puli (mm)
n = Putaran puli (rpm)
Diketahui :
Diameter puli kecil (D1) = 95 mm
Diameter puli besar (D2) = 540 mm
𝐶= 2𝐷2 = 1080 𝑚𝑚
Asumsi :
Jarak sumbu poros (C) harus sebesar 1,5 sampai 2 kali
diameter puli besar,
maka C =
Reference [9] hal. 166
3. Perencanaan Sistem
Transmisi dengan V-belt
5. Kecepatan Keliling atau Kecepatan Linear (v)
Besarnya kecepatan keliling atau kecepatan linear dapat menggunakan rumus sebagai berikut
Dari hasil perhitungan di atas, maka kecepatan linier pulley penggerak dapat dikatakan aman,
karena nilai v tidak lebih dari 30m/s.
6. Gaya Keliling pada Belt
Mencari gaya keliling belt dapat menggunakan rumus berikut dengan menggunakan nilai V :
Diketahui :
3. Perencanaan Sistem
N = 2,97 kW
Transmisi dengan V-belt
v = 7,45 m/s
7. Tegangan Maksimum pada Belt
Untuk menghitung tegangan maksimum pada belt dapat dihitung menggunakan rumus
A = 0,8
Lampiran 4
Frated = 40,66
Dmin = 95 mm = 9,5 cm
8.Jumlah Putaran Belt
Untuk mengetahui jumlah putaran belt digunakan rumus sebagai berikut :
Diketahui :
𝑁𝑏𝑎𝑠𝑒 = basis dari fatique test, cycle
Diktat, Elemen Mesin hal.91
u = 2,1 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
m = 8 (untuk v-belt)
Diktat, Elemen Mesin II, hal.91
𝜎𝑚𝑎𝑥 = 119,5 𝑘𝑔𝑓.𝑐𝑚2
𝜎𝑓𝑎𝑡 = 90 kg.cm2
X = sepasang (2)
3. Perencanaan Sistem
Transmisi dengan V-belt
1. Daya dan Momen Perencanaan
4. Perencanaan Sistem
Transmisi dengan V-belt
dimana,
= Daya perencanaan (kW)
= Faktor koreksi
= Daya motor yang dihasilkan (kW)
Diketahui :
P = 800 watt = 0,8 kW
= 1,6 (variasi beban sedang, 3-5 jam/hari)
𝑃𝑑= 𝑓𝑐 . 𝑃
𝑃𝑑=1,6 . 2,97 𝑘𝑊
𝑃𝑑= 4,75 kW
2. Momen Torsi
Hubungan antara daya dengan momen torsi dapat menggunakan rumus sebagai berikut
Maka
3. Pemilihan dan Perhitungan Diameter Pulley
Untuk memilih dan menghitung besarnya diameter pulley, dapat menggunakan rumus perbandingan
putaran (i). Bila rangkaian diabaikan, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Dimana,
D = Diameter puli (mm) 4. Perencanaan Sistem
n = Putaran puli (rpm) Transmisi dengan V-belt
Diketahui :
Data didapatkan dari Terminal BBM Surabaya Group – Pertamina Perak
D3 : 150 mm
D4 : 200 mm
n3 : 263,89 rpm
Asumsi :
1. Koefisien rangkaian diabaikan, 𝜍 = 0
4. Perencanaan Sistem
4. Jarak Kedua – Sumbu Poros (C) dan Panjang Belt (L)
Transmisi dengan V-belt
Jarak kedua poros dan panjang belt saling berhubungan , untuk kontruksi open belt drive hubungan
tersebut dapat dilihat pada persamaan sebagai berikut :
Dimana,
D = Diameter puli (mm)
n = Putaran puli (rpm)
Diketahui :
Diameter puli kecil (D3) = 150 mm
Diameter puli besar (D4) = 200 mm
𝐶= 2𝐷2 = 2(200 mm) = 400 mm
Asumsi :
Jarak sumbu poros (C) harus sebesar 1,5 sampai 2 kali diameter puli besar,
maka C =
Reference [9] hal. 166
5. Kecepatan Keliling atau Kecepatan Linear (v)
Besarnya kecepatan keliling atau kecepatan linear dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
Dari hasil perhitungan di atas, maka kecepatan linier pulley penggerak dapat dikatakan aman, karena
nilai v tidak lebih dari 30 m/s.
6. Gaya Keliling pada Belt
Mencari gaya keliling belt dapat menggunakan rumus berikut
dengan menggunakan nilai V : 4. Perencanaan Sistem
Transmisi dengan V-belt
Dimana :
N = Daya alternator (kW)
v = Kecepatan linier (m/s)
Diketahui :
N = 2,97 kW
v = 2,07 m/s
7 .Tegangan Maksimum pada Belt
Untuk menghitung tegangan maksimum pada belt dapat dihitung menggunakan rumus :
Diketahui :
= Tegangan awal V-Belt (12 kg/cm2)
𝛾 = 0,75 – 1,05 kg/dm2
Berat spesifikasi untuk bahan belt “Solid Wofen Cotton”
Lampiran 5
Eb = Modulus elastisitas 300 – 600 kg/cm2
Lampiran 5
A = 0,8
Lampiran 4
Frated = 146,35
v = 2,07 m/s
Dmin = 150 mm = 15 cm 4. Perencanaan Sistem
Transmisi dengan V-belt
8. Jumlah Putaran Belt
Untuk mengetahui jumlah putaran belt digunakan rumus sebagai berikut :
Diketahui :
𝑁𝑏𝑎𝑠𝑒 = basis dari fatique test, cycle
Diktat, Elemen Mesin hal.91
u = 1,48 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛/𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
m = 8 (untuk v-belt)
Diktat, Elemen Mesin II, hal.91
𝜎𝑚𝑎𝑥 = 119,5 𝑘𝑔𝑓.𝑐𝑚2
𝜎𝑓𝑎𝑡 = 90 kg.cm2
X = sepasang (2)
4. Perencanaan Sistem
Transmisi dengan V-belt
TERIMA KASIH