Anda di halaman 1dari 40

PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

ATAS
BARANG MILIK DAERAH

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH


PENGERTIAN
Barang Milik Daerah adalah semua kekayaan
daerah baik yang dibeli atas beban APBD
maupun perolehan lain yang sah baik yang
bergerak maupun tidak bergerak beserta
bagian-bagiannya ataupun yang merupakan
satuan tertentu yang dapat dinilai, dihitung,
diukur atau ditimbang termasuk hewan dan
tumbuh- tumbuhan kecuali uang dan surat-
surat berharga lainnya
PEJABAT PENGELOLA
BARANG MILIK DAERAH
Kepala Daerah
 Pemegang kekuasaan pengelolaan barang milik daerah
 Berwenang dan bertanggungjawab atas pembinaan dan
pelaksanaan pengelolaan barang milik daerah;
 Dibantu oleh:
a. Sekretaris Daerah selaku pengelola;
b. Ka Biro/Bagian Perlengkapan/Umum/Unit Pengelola
barang milik daerah selaku pembantu pengelola;
c. Kepala SKPD selaku pengguna;
d. Kepala UPTD selaku kuasa pengguna;
e. Penyimpan barang milik daerah; dan
f. Pengurus barang milik daerah.
PENGURUS BARANG

Pengurus barang milik daerah adalah pegawai


yang diserahi tugas untuk mengurus barang
daerah dalam proses pemakaian yang ada di
setiap SKPD / Unit Kerja.
Tugas Pengurus Barang:

a. mencatat seluruh barang milik daerah yang berada di


masing­masing SKPD yang berasal dari APBD maupun
perolehan lain yang sah kedalam Kartu Inventaris Barang
(KIB), Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI)
dan Buku Induk Inventaris (BIl), sesuai kodefikasi dan
penggolongan barang milik daerah;
b. melakukan pencatatan barang milik daerah yang dipelihara/
diperbaiki kedalam kartu pemeliharaan;
c. menyiapkan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS)
dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta
Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan yang berada di SKPD
kepada pengelola; dan
d. menyiapkan usulan penghapusan barang milik daerah yang
rusak atau tidak dipergunakan lagi.
Tugas Dan Fungsi Kepala Daerah
 menetapkan kebijakan pengelolaan barang milik daerah;
 menetapkan penggunaan, pemanfaatan atau
pemindahtanganan tanah dan bangunan;
 menetapkan kebijakan, pengamanan barang milik daerah;
 mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah
yang memerlukan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah;
 menyetujui atau menolak usul pemindahtanganan,
penghapusan barang milik daerah sesuai batas
kewenangannya;
 menyetujui atau menolak usul pemanfaatan barang milik
daerah selain tanah dan/atau bangunan; dan
 menyetujui dan menetapkan penjualan barang milik daerah
yang tidak melalui kantor lelang negara sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Tugas Dan Fungsi Sekretaris Daerah
Selaku Pengelola Barang

a. menetapkan pejabat yang mengurus dan menyimpan barang


milik daerah;
b. meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan barang milik
daerah;
c. meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan pemeliharaan/
perawatan barang milik daerah;
d. mengatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan dan
pemindah tanganan barang milik daerah yang telah disetujui
oleh Kepala Daerah atau DPRD;
e. melakukan koordinasi dalam pelaksaan inventarisasi barang
milik daerah; dan
f. melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan
barang milik daerah.
Tugas dan Tanggungjawab Kepala SKPD:
 mengajukan rencana kebutuhan dan pemeliharaan barang
milik daerah bagi satuan kerja perangkat daerah yang
dipimpinnya kepada pengelola barang;
 mengajukan permohonan penetapan status untuk
penggunaan dan/atau penguasaan barang milik daerah yang
diperoleh dari beban APBD dan/atau perolehan lainnya yang
sah kepada Kepala Daerah melalui pengelola barang;
 melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah
yang berada dalam penguasaannya;
 menggunakan barang milik daerah yang berada dalam
penguasaannya untuk kepentingan penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang
dipimpinnya;
 mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang
berada dalam penguasaannya;
Lanjutan…
 mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah
berupa tanah dan/atau bangunan dan selain tanah dan/atau
bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD;
 menyerahkan tanah dan/atau bangunan dan selain tanah
dan/atau bangunan yang tidak dimanfaatkan untuk
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD yang
dipimpinnya kepada Kepala Daerah melalui pengelola barang;
 melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan
barang milik daerah yang ada dalam penguasaan nya; dan
 menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna
Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan
(LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan (sensus)
yang berada dalam penguasaannya kepada pengelola barang.
Tugas Penyimpan Barang
a. menerima, menyimpan dan menyalurkan barang milik
daerah;
b. meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang
diterima;
c. meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai
dengan dokumen pengadaan;
d. mencatat barang milik daerah yang diterima ke dalam
buku/kartu barang;
e. mengamankan barang milik daerah yang ada dalam
persediaan; dan
f. membuat laporan penerimaan, penyaluran dan
stock/persediaan barang milik daerah kepada Kepala SKPD.
STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
MENGENAI
PERSEDIAAN DAN ASET TETAP
PERSEDIAAN
Aset dalam bentuk barang atau
perlengkapan (supplies) yang diperoleh
dengan maksud untuk mendukung
kegiatan operasional pemerintah atau
barang-barang yang dimaksudkan untuk
dijual dan atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat dalam
kurun waktu 12 bulan dari tanggal
pelaporan.

12
CAKUPAN PERSEDIAAN

 Barang atau perlengkapan untuk


operasional;
 Bahan atau perlengkapan untuk proses
produksi;
 Barang dalam proses produksi;
 Barang yang disimpan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat dalam
rangka kegiatan pemerintahan.

13
CONTOH PERSEDIAAN
 Barang konsumsi
 Amunisi
 Bahan untuk pemeliharaan
 Suku cadang
 Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga
 Materai atau leges
 Bahan baku
 Barang dalam proses/setengah jadi
 Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat
 Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat

14
ASET TETAP
 Bagian utama aset pemerintah, dan signifikan dalam
penyajian Neraca
 Pencatatan hasil terutama dari Belanja Modal (capital
expenditures)
 Pembedaan antara current dan capital expenditures
sangat penting untuk tujuan analisa, transparansi dan
pengambilan keputusan, yaitu antara lain:
a. untuk menilai belanja operasi pemerintah dan effisiensi
kegiatan pemerintah
b. belanja investasi/modal akan menimbulkan aliran cost dan
benefit di masa datang, untuk membedakan dengan belanja
yang mempunyai pengaruh berbeda dalam jangka pendek.
c. Dalam membangun anggaran berbasis kinerja memerlukan
pemisahan antara running cost dan capital expenditures.
d. Kekurang perhatian (lack of focus) atas investasi/modal akan
menimbulkan kelemahan (shortsightedness) dalam formulasi
kebijakan
15
DEFINISI ASET TETAP
 Aset Tetap adalah aset berwujud yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan
pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat
umum.
 Termasuk : aset tetap yang dimiliki oleh entitas
pelaporan tetapi dimanfaatkan oleh pihak lain
dan hak atas tanah
 Tidak termasuk : aset yang dikuasai untuk
dikonsumsi dalam operasi pemerintah
16
KLASIFIKASI ASET TETAP
 Tanah
 Peralatan dan Mesin
 Gedung dan Bangunan
 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
 Aset Tetap Lainnya
 Konstruksi dalam Pengerjaan

17
PENGAKUAN ASET TETAP
 Harus berwujud dan memenuhi kriteria :
 Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan;
 Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
 Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi
normal entitas;
 Diperoleh/dibangun dengan maksud untuk
digunakan.
 Telah diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya, dan atau pada saat
penguasaannya berpindah
18
PENGAMANAN BMN/D

PENGAMANAN BMN/D MELIPUTI :

 PENGAMANAN ADMINISTRASI
 PENGAMANAN FISIK
 PENGAMANAN HUKUM
PENGAMANAN ADMINISTRASI
A. PENCATATAN
 Kuasa pengguna barang/pengguna barang
melakukan pendaftaran/pencatatan BMN/D ke
dalam Daftar Barang Kuasa Pengguna
(DBKP)/Daftar Barang Pengguna (DBP)
menurut penggolongan dan kodefikasi barang
 Pengelola barang melakukan
pendaftaran/pencatatan BMN/D ke dalam
Daftar Barang Milik Negara/Daerah (DBMN/D)
menurut penggolongan dan kodefikasi barang
B. PENYIMPANAN DOKUMEN
 Dokumen kepemilikan BMN/D harus
disimpan dengan tertib dan aman, seperti
Sertifikat, BPKB, dsb.

C. INVENTARISASI
 Dilakukan sekurang-kurangnya sekali
dalam 5 thn
 Terhadap Persediaan dan Konstruksi dlm
Pengerjaan dilakukan setiap tahun
D. PELAPORAN
 Kuasa Pengguna Barang menyusun Laporan
Barang Kuasa Pengguna Semesteran dan
Tahunan (LKBPS/T) utk disampaikan kpd
Pengguna Barang
 Pengguna Barang menyusun Laporan Barang
Penggunan Semesteran/Tahunan (LBPS/T) utk
disampaikan kpd Pengelola Barang
 Pengelola Barang :
 menyusun Laporan Barang Milik Negara/ Daerah (LBMN/D)
utk Tanah/Bangunan – semesteran dan tahunan
 menghimpun LBPS/T menjadi LBMN/D
PENGAMANAN FISIK
Pengamanan Fisik BMN/D dilakukan melalui :
 Mencegah adanya penurunan nilai BMN/D
 Mencegah adanya pengurangan jumlah
BMN/D tanpa sebab yang diperkenankan
 Mencegah adanya penurunan fungsi
 Penyimpanan, pemagaran thdp BMN/D
 Melakukan pemeliharaan secara rutin dan
terjadwal dan berpedoman pada Daftar
Kebutuhan Pemeliharaan Barang (DKPB)
PENGAMANAN HUKUM
Pengamanan Hukum dilakukan
dengan mengusahakan adanya bukti-
bukti kepemilikan terhadap BMN/D
seperti :
 Sertifikat untuk Tanah
 IMB untuk Gedung/Bangunan
 BPKB untuk Kendaraan Bermotor
 dsb.
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pengguna/Kuasa Pengguna Barang :
 melakukan pemantauan dan penertiban terhadap
penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan,
penatausahaan, pemeliharaan, dan pengamanan BMN/D
yang berada di bawah penguasaannya.
 dapat meminta APIP untuk melakukan audit tindak
lanjut atas hasil pemantauan dan penertiban BMN/D
 Pengelola Barang :
- Berwenang melakukan pemantauan dan investigasi atas
pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, dan pemindah-
tanganan BMN/D
- Meminta APIP untuk melakukan audit atas pelaksanaan
penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan
BMN/D
 Hasil audit oleh Pengguna/Kuasa
Pengguna/Pengelola Barang ditindaklanjuti
secara administratif dan proses hukum sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku
PENILAIAN
 Berpedoman pada SAP (Standar
Akuntansi Pemerintahan)
 Dalam rangka : - penyusunan neraca
- pemanfaatan
- pemindahtanganan
Penghapusan
 Dalam hal barang sudah tidak berada pada pengguna atau
kuasa pengguna barang, beralih kepemilikannya, terjadi
pemusnahan, atau sebab sebab lainnya
 Pemusnahan barang dilakukan oleh pengguna barang
sepengetahuan pengelola barang setelah mendapat
persetujuan dari kepala daerah
 Penghapusan barang milik Daerah :
 barang tidak bergerak seperti tanah dan/atau bangunan
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah
mendapat persetujuan DPRD
 barang-barang inventaris lainnya selain tanah dan/atau
bangunan sampai dengan Rp. 5.000.000.000,-00 (lima milyar
rupiah) dilakukan oleh Pengelola setelah mendapat
persetujuan Kepala Daerah.
Alasan Penghapusan Barang

Barang tidak Barang


bergerak bergerak

1. Pertimbangan teknis
•Rusak, tidak ekonomis
• Rusak berat, terkena bencana •Modernisasi
• tidak dapat digunakan secara •Perubahan dasar spesifikasi
•Selisih kurang akibat penggunaan/
optimal susut akibat penyimpanan
• Terkena planologi kota 2. Pertimbangan ekonomis
• Kebutuhan organisasi •Optimalisasi BMD idle
• Penyatuan lokasi dengan alasan •Dihapus secara ekonomis
efisiensi 3. Karena hilang/kekurangan/
• Pertimbangan strategi hankam kerugian
•Kesalahan penyimpan/pengurus
•Mati (hewan/ternak, tanaman)
•Force majeure
Ketentuan Penghapusan
Pengalihan status penggunaan

DARI DAFTAR BARANG Pemindahtanganan


PENGGUNA
Sudah tidak berada dalam
Penyerahan kepada pengelola
penguasaan pengguna
Barang
Pemusnahan

PENGHAPUSAN Sebab-sebab lain


BMD

DARI DAFTAR BARANG Pemindahtanganan


MILIK DAERAH
Sudah beralih
kepemilikan Keputusan pengadilan
berkekuatan tetap
Pemusnahan

Sebab-sebab lain Hilang, pencurian,


terbakar, susut
PENGHAPUSAN… (LANJUTAN)

Penjualan Hibah
Pemindahtanganan

Tukar Menukar PMP

Tidak dapat digunakan

Tidak dapat dimanfaatkan


PENGHAPUSAN Pemusnahan
Tidak dapat dipindahtangankan

Pelaksanaan UU, seperti


(UU Kepabenanan, selundupan, dll)

Putusan Pemerintah
Pengadilan digugat, kalah,
Alasan lain hapuskan

Force Bencana Alam,


majeure Kebakaran
Alur Penghapusan BMD
PB/KPB Pengelola BMD KDH
Mengusulkan Mengusulkan Usulan
Penghapusan Penghapusan penghapusan
BMD BMD

Panitia Penghapusan
melakukan penelitian
Membentuk
Surat Usulan atas usulan
panitia
Penghapusan Penghapusan
BMD
BA Hasil
Peneltian
Lampiran
BMD
Lampiran
BMD
Menetapkan
SK
Penghapusan
Mengajukan
Permohonan
Penghapusan
Pemindahtanganan
 Pengalihan kepemilikan sebagai tindak lanjut dari
penghapusan
 Pemindahtanganan tanah dan bangunan serta selain
tanah dan bangunan senilai > Rp.5 M harus dengan
persetujuan DPRD yang diajukan oleh kepala daerah
 Pemindahtanganan tanah dan bangunan tanpa
persetujuan DPRD jika;
 Tidak sesuai lagi dengan peruntukan tata ruangnya
 Anggaran pengganti telah tersedia
 Diperuntukkan bagi pegawai negeri
 Diperuntukkan untuk kepentingan umum
 Dikuasai oleh negara berdasarkan keputusan
pengadilan dan berkekuatan hukum
Bentuk Pemindahtanganan

penjualan

tukar-menukar
Bentuk
pemindahtanganan
hibah

penyertaan modal
Daerah
Ketentuan Pokok dan Tata Cara Pemindahtanganan
Tukar
Ketentuan Penjualan PMD
menukar Hibah

Tidak sesuai dengan tata ruang/ Dari awal pengadaan telah ditetapkan dalam
penataan kota dokumen anggaran
Pertimbangan
  Pendirian/
Kepentingan sosial,
pengembangan
Tidak mengganggu tupoksi keagamaan,
BUMN/D, BH
kemanusiaan
lainnya

• tanah dan/atau bangunan


• tanah dan/atau bangunan - yg ada di pengelola
Obyek
• Selain tanah dan/atau bangunan - dari awal pengadaannya telah ditetapkan
• Selain tanah dan/atau bangunan

• Tanah ditentukan oleh


•Realisasi pelaksanaan
Nilai/ perhitungan nilai wajar (estimasi • Realisasi
anggaran
Harga terendah menggunakan NJOP) pelaksanaan
  • Dapat melibatkan penilai anggaran
 
independen

• Lelang •Lelang
• Tanpa lelang •Tanpa lelang
Tata Cara - Peraturan - Peraturan Penetapan Penetapan
  PerUUan PerUUan Pengelola Barang Pengelola Barang
- Penetapan - Penetapan
Pengelola Pengelola
HIBAH
Hibah BMD berupa :
a. Tanah/bangunan yg telah diserahkan oleh
Kepala SKPD kepada Kepala Daerah,
ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Daerah setelah disetujui DPRD;
b. Tanah/bangunan yang dari awal pengadaan-
nya direncanakan utk dihibahkan, dgn
persetujuan Kepala Daerah
HIBAH
Hibah BMD berupa :
c. SelainTanah/bangunan yg telah diserahkan
oleh Kepala SKPD kepada Kepala Daerah
yang nilainya > Rp 5 M, ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Daerah setelah disetujui
DPRD;
d. Selain Tanah/bangunan yang dari awal
pengadaannya direncanakan utk dihibahkan,
dilaksanakan oleh Pengguna dengan
persetujuan Pengelola
PEMBINAAN, PENGENDALIAN DAN
PENGAWASAN
 Mendagri pembina pengelolaan BMD

 KDH pengendalian pengelolaan BMD

 Pengguna pemantauan, penetertiban,


pemanfaatan, pemindahtanganan
penatausahaan, pemeliharaan, dan
pengamanan BMD
PEMBIAYAAN
 Beban APBD
 Insentif untuk pejabat/pengelola BMD
yang menghasilkan PAD
 Tunjangan khusus untuk penyimpan dan
pengurus barang
TUNTUTAN GANTI RUGI

 Setiap kerugian daerah akibat kelalaian, penyalahggunaan/


pelanggaran hukum atas pengelolaan BMD diselesaikan
melalui TGR sesuai dengan peraturan per UU an

 Setiap pihak yang mengakibatkan kerugian dapat


dikenakan sanksi administratif dan/atau sanksi pidana
sesuai peraturan per UU an.

Anda mungkin juga menyukai