Anda di halaman 1dari 26

Skrining

Preeklampsia Pada
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer

Oleh :
Jamilatul Qomariyah, SST.MM.Kes
PENDAHULUAN

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah ibu yang meninggal dari suatu
penyebab kematian yang terkait dengan gangguan atau penanganannya
( tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil ) selama kehamilan,
melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan), tanpa
memperhitungkan lama kehamilan / 100.000 kelahiran hidup. AKI
merupakan salah satu tolok ukur derajat kesehatan masyarakat yang
berguna untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu , kondisi
lingkungan dan tingkat pelayanan kesehatan.
Menurut WHO (2019 ) Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu sebanyak 303.000 jiwa.
Angka Kematian Ibu di ASEAN sebesar 235 / 100.000 kelahiran hidup (ASEAN
Sekretariat , 2020)
Menurut data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia meningkat dari 228 / 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002
sampai 2007 , menjadi 359 / 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 sampai tahun
2012.
Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan pada tahun 2012 sampai tahun 2015
Menjadi 305 / 100.000 kelahiran hidup dan jumlah kematian ibu (AKI) di Indonesia pada
tahun 2019 yaitu sebanyak 4.221 kasus (Kemenkes RI 2019).
▪ Pada tahun 2019 Angka Kematian Ibu Propinsi Jawa Timur mencapai
89, 81 /100.000 kelahiran hidup.
▪ Menurut Profil Kesehatan Kabupaten Bojonegoro tahun 2020, Kematian
Ibu (AKI) , cenderung meningkat 2 tahun terakhir, sempat mengalami
penurunan di tahun 2017.
▪ AKI di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2020 mengalami peningkatan
secara tajam yaitu mencapai 161,80 / 100.000 kelahiran hidup.
▪ Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia membuat pemerintah
menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program prioritas dalam
pembangunan kesehatan dimana salah satu bentuk kebijakan program
upaya penurunan AKI adalah pelayanan antenatal care secara lengkap.
Menurut Kemenkes RI tahun 2020.
▪ Pelayanan Antenatal Care sangat penting untuk
memastikan kesehatan ibu selama kehamilan dengan
melakukan cek rutin kunjungan ANC di fasilitas
kesehatan terdekat, dengan kunjungan minimal 6 kali
a. trimester I : 2 kali atau K1 ( uk 0-12 minggu )
b. 1 kali pada trimester ke II ( uk lebih dari 12 minggu
sampai 28 minggu ).
c. 3 kali pada tri mester III atau K4 ( uk lebih dari 28
minggu sampai lahir).
▪ Menurut beberapa penelitian Angka Kematian Ibu lebih dari 90 %
disebabkan antara lain : Haemorrage, Eklampsia dan infeksi
(Depkes RI 1999).
▪ Di Kabupaten Bojonegoro penyebab kematian ibu di tahun 2020
sebagian besar di sebabkan oleh penyebab lain yaitu sebesar
42,86 % ( 12 kasus) dan perdarahan 28,57 % ( 8 kasus ), disusul
oleh hipertensi dalam kehamilan sebanyak 23,4 % ( 6 kasus ),
dan gangguan system peredaran darah 7,14 % ( 2 kasus).
▪ Dalam rangka menurunkan AKI Dinas Kesehatan Bojonegoro
telah melaksanakan kegiatan “ JASA SI MAMA”, merupakan
strategi penurunan AKI yang terdiri dari Kerjasama, Skill,
Manajemen, dan Pemberdayaan Masyarakat.
 Upaya kerjasama dilaksanakan dengan lintas
program dan lintas sector, Kegiatannya meliputi :
a. pelaksanaan ANC terpadu
b. Koordinasi fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan
c. GSI ( Gerakan Sayang Ibu)
d. Pembentukan Tim Waspada Resti dan
e. GEBRAK ( Gerakan Bersama Perguruan Tinggi
Kesehatan Atasi Kematian Ibu )
 Peningkatan ketrampilan Skill dilaksanakan melalui
kegiatan : pelatihan tenaga kesehatan, pelaksanaan
kelompok belajar bidan (KEJAR BIDAN), refreshing,
review dan simulasi ketrampilan.
 Sementara kegiatan manajeman dilaksanakan melalui
pengelolaan sumberdaya ( Sarana, Tenaga, Dana) antara
lain pembenahan sarana fisik juga pengelolaan
anggaran, pemenuhan kebutuhan tenaga dan sarana,
optimalisasi proses manajemen program ( Pemantauan
capaian program meliputi Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS), pembinaan pencatatan dan pelaporan).
 Kegiatan pemberdayaan masyarakat
dilaksanakan melalui pemantapan kemitraan
bidan dan dukun bayi, pengembangan kelas ibu
hamil, pemantapan P4K ( program perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)
Pembentukan tim, waspada resti tingkat kecamatan
dan desa, AMP ( Audit Maternal Perinatal ) sosial,
pemberdayaan organisasi masa dan wanita dalam
KIA serta pendampingan semua ibu hamil resiko
tinggi oleh kader.
Pengertian Preeklampsia

▪ Penyakit dengan tanda tanda hipertensi,


proteinuria, dan oedema yang timbul karena
kehamilan dan umumnya terjadi dalam tri wulan
ke tiga atau sebelumnya. Diagnosis preeclampsia
di tegakan berdasarkan adanya hipertensi dan
proteinuria pada usia kehamilan diatas 20
minggu. Oedema tidak lagi di pakai sebagai
kreteria diagnostic karena sangat banyak di
temukan pada wanita dengan kehamilan normal
(Rahyani 2020).
Faktor Predisposisi Preeklampsia
1 Primigravida
SKRINING AWAL
2 Riwayat preeklampsia
3 Jarak Kehamilan ≥ 10 tahun Saat ibu
4 Umur ≥ 40 tahun memeriksakan
5 Riwayat preeklampsia pada ibu/sdr perempuan
kehamilannya untuk
6 Kehamilan ganda
7 BMI ≥ 35
yang pertama kali
8 Diastolik ≥ 80 mmHg
9 Proteinuria ≥ (+) pada >1x pemeriksaan atau ≥
300 mg/24 jam
10 Kondisi kesehatan sebelumnya:
• Hipertensi
• Penyakit ginjal
• Diabetes
• Antiphospholipid antibodies
Konseling untuk melakukan ANC di RS SKRINING AWAL
dengan fasilitas lebih memadai seawal
mungkin (<20 mg), bila pada skrining
awal saat ANC pertama kali ditemukan Tindakan yang
salah satu dari: dilakukan oleh
Riwayat preeklampsia dokter/bidan
Kehamilan ganda di komunitas
Kondisi kesehatan sebelumnya
• Hipertensi atau diastolik ≥ 90 mmHg
• Penyakit ginjal atau Proteinuria ≥ (+) pada
>1x pemeriksaan atau ≥ 300 mg/24 jam
• Diabetes
• Antiphospholipid antibodies
Ada 2 faktor lain yang ditemukan pada skrining
awal
Tanda dan gejala yang
menunjukkan awal DETEKSI DINI
preeklampsia Dokter/bidan harus
Hipertensi baru memeriksa awal
preeklampsia mulai
Proteinuria baru uk 20 minggu
Sakit kepala dan/atau gangguan
penglihatan
Nyeri epigastrik dan/atau
muntah
Gerakan janin ↓ atau janin
tumbuh lambat
TATA CARA
SKRINING
PREEKLAMPSIA
SKRINNING
PREEKLAMPSIA
PADA USIA
KEHAMILAN <20
MINGGU
Interval UK
Level Kriteria 24-32 mg 32 mg-persalinan

Tawarkan pada ibu hamil untuk periksa pada bidan atau dokter umum di komunitas
untuk memonitor onset PE, tergantung dari kemungkinan/risiko terjadinya PE

1 Tanpa faktor predisposisi Px ANC rutin Px ANC rutin

2 Dengan satu faktor Px ANC rutin setiap 3 Px ANC rutin setiap 2


predisposisi, tetapi tidak minggu, dan harus minggu, dan harus
ada faktor yang disesuaikan dengan disesuaikan dengan
mengharuskan ibu dirujuk perubahan dan perubahan dan
ke RS/SpOG kebutuhan per individu kebutuhan per individu
Definisi Tindakan oleh Bidan & Dokter Umum

New hypertension tanpa proteinuria


Tekanan darah

- Diastolik ≥ 90 dan <100 mmHg Rujuk ke RS utk px lanjutan dalam 48 jam

- Diastolik ≥ 90 dan <100 mmHg dengan Rujuk ke RS pada hari yang sama utk px
salah satu gejala setelah 20 minggu lanjut

- Sistolik ≥ 160 mmHg Rujuk ke RS pada hari yang sama utk px


lanjut
- Diastolik ≥ 100 mmHg Rujuk ke RS pada hari yang sama utk px
lanjut
Definisi Tindakan oleh Bidan & Dokter
Umum

New hypertension dengan proteinuria


Tekanan darah
- Diastolik ≥ 90 dan proteinuria ≥ + Rujuk ke RS pada hari yang sama utk
px lanjut
- Diastolik ≥ 110 dan proteinuria ≥ + Rujuk untuk mondok ke RS

- Sistolik ≥ 170 dan proteinuria ≥ + Rujuk untuk mondok ke RS

- Diastolik ≥ 90 dan proteinuria ≥ + dan Rujuk untuk mondok ke RS


salah satu gejala PE
Definisi Tindakan oleh Bidan dan Dokter
Umum

New proteinuria tanpa hipertensi


Dipstik

+ Ulang skrining dan pemeriksaan PE


dalam 1 mg
≥ ++ Rujuk ke RS dalam 48 jam utk px
lanjut
≥ + dengan salah satu gejala PE Rujuk ke RS pada hari yang sama utk
px lanjut
Definisi Tindakan oleh Bidan dan Dokter
Umum
Gejala pada ibu atau janin tanpa hipertensi atau proteinuria

Gejala dengan diastolik <90 mmHg dan tanpa proteinuria atau trace

- Sakit kepala, gangguan Lakukan pemeriksaan lanjut untuk


penglihatan atau keduanya pemeriksaan lebih detil.
Interval pemeriksaan lebih singkat.
- Nyeri epigastrik Rujuk ke RS pada hari yang sama utk px
lanjut
- Penurunan gerakan janin atau Lakukan pemeriksaan lanjut untuk
janin tumbuh lambat (IUGR) pemeriksaan lebih detil.
Interval pemeriksaan lebih singkat.
CARA MENDETEKSI IBU HAMIL
POTENSI TERJADI PRE EKLAMSI

●MAP ( Mean Arterial Pressure )


2 Diastole + 1 Sistole / 3
Resiko PE jika MAP ≥ 90 mmHg

●ROT ( Role Over Test )


Diastole telentang – Diastole miring pada lengan yang sama
Resiko pre eklamsi jika ≥ 20 mmHg

●IMT
Jika IMT ≥ 29 , potensi terjadi Pre eklamsi
PENILAIAN KLINIK
TEKANAN DARAH
MENINGKAT
( 140/90 mmHg)

NYERI KEPALA HIPERTENSI KRONIK


GANGGUAN
HAMIL < 20
PENGLIHATAN
HIPERREFLEKSIA MG SUPERIMPOSED
PROTEINURIA KOMA PREECLAMPSIA

KEJANG + EKLAMPSIA

HAMIL > 20 HIPERTENSI


MG
PREEKLAMPSIA
KEJANG –
RINGAN

PREEKLAMPSIA BERAT
PENILAIAN KLINIK
KEJANG RIWAYAT
KEJANG DEMAM (-)
KAKU KUDUK (-) EPILEPSI

DEMAM NYERI MALARIA SEREBRAL


KEPALA KAKU KUDUK (+) MENINGITIS
DISORIENTASI ENSEFALITIS
TEKANAN DARAH
NORMAL TRISMUS SPASME OTOT
MUKA TETANUS

NYERI KEPALA
GANGGUAN
PENGLIHATAN MUNTAH MIGRAINE
RIWAYAT GEJALA
SERUPA
Diagnosis Preeklampsia Preeklampsia
Ringan Berat
TD pada 2x pemeriksaan, • Sistolik ≥ 140 mmHg/ • Sistolik ≥ 140 mmHg/
jarak 6 jam, kondisi rehat • Diastolik ≥ 90 mmHg • Diastolik ≥ 90 mmHg
Proteinuria pada 2x • + dipstik • ≥ ++ dipstik
pemeriksaan, jarak 4 jam • ≥ 300 mg urine 24 jam • ≥ 5 g urine 24 jam
Tanda dan gejala • Sakit kepala atau gangguan
penglihatan
• Nyeri epigastrik/kuadran
atas kanan atau mual
• Janin tumbuh lambat
• Gangguan fungsi liver
• Oliguria <500 mL/24 jam
• Trombositopenia
BUTIR-BUTIR PENTING YANG PERLU DI KETAHUI DAN
DI PAHAMI DALAM SKRINING PREEKLAMPSIA

▪ Preeklampsia dapat diprediksi meskipun dengan akurasi yang tidak 100% dan dapat
dicegah meskipun tidak selalu 100% berhasil
▪ Layanan primer tidak melakukan skrining preeklampsia melainkan melakukan skrining
secara aktif terhadap resiko terjadinya preeklampsia
▪ segala jenis hipertensi dalam kehamilan bukan merupakan kompetensi layanan primer,
lakukan rujukan ke layanan sekunder
▪ Berikan aspirin dosis rendah dan kalsium pada wanita hamil normal dengan skrining
preeklampsia positif
▪ Lakukan ANC yang baik dan berkualitas
▪ Deteksi dini terjadinya preeclampsia dengan evaluasi tekanan darah dan proteion urine
secara teliti dan akurat
▪ Berikan MgSO4 jika di dapatkan indikasi dan syarat terpenuhi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai