Anda di halaman 1dari 56

JAWA TENGAH

Deteksi Dini
Gangguan Penglihatan dan
Kebutaan

AWANG WIMBO YUWONO


JAWA TENGAH

Estimasi Global Gangguan Penglihatan


WHO, 2010
• Dari 6.697 juta penduduk dunia, diperkirakan 285
Juta (4.25%) diantaranya mengalami gangguan
penglihatan

• Dari 285 juta jiwa diperkirakan 39 juta (14%)


diantaranya mengalami kebutaan (blindness), 246
juta (86%) dengan low vision
JAWA TENGAH

Besaran Masalah

• Survei RAAB (Rapid Assesment of Avoidable


Blindness)  angka kebutaan Indonesia 3%

• Bangladesh 1%, India 0,7%, Thailand 0,3%

• 80% dari kebutaan dan gangguan penglihatan dapat


dicegah dan diobati
JAWA TENGAH Prevalensi Kebutaan di Indonesia
(RAAB 2014 – 2016)
JAWA TENGAH

• Media Refrakta
• Kornea
• Humor
Aquous
• Lensa
• Vitreus

ANATOMI MATA
JAWA TENGAH
KELAINAN KORNEA

1. KERATITIS:
Gejala:
Mata merah
Silau
Mata berair
Kabur
JAWA TENGAH

2. ULKUS KORNEA
Gejala:
 Mata merah +
Jaringan Nikrotik
 Mata berair
 Kabur
 Silau
3. Sikatrik (Jaringan parut)
JAWA TENGAH

Gejala:
Kekeruhan pada kornea
Sisa luka/infeksi kornea yang tidak
sembuh sempurna
Bila lokasi ditengah mengganggu
penglihatan
JAWA TENGAH

Uveitis anterior
• Keluhan
– Mata merah
– Visus turun
– Nyeri mata
• Gejala klinis
– Injeksi siliar
– Kornea edema
– Keratic Presipitat di endotel
kornea
– Tyndall effect di COA
– Sinekia ant dan atau posterior
JAWA TENGAH

• Penatalaksanaan

– Sulfas atropi eye drop


– Steroid eye drop
– Steroid oral
– Cari causa
JAWA TENGAH
Glaukoma
• Apa itu Glaukoma ?
 Tekanan bola mata tinggi (n: 10-20 mmHg)
 Kerusakan P N II
 Penyempitan lapang pandang
JAWA TENGAH
JAWA TENGAH
JAWA TENGAH
ALIRAN HUMOR AQUOUS
Bila Aliran Terhambat
 Tekanan Bola Mata Meningkat
JAWA TENGAH
JAWA TENGAH

KERUSAKAN LAPANG
PANDANG
Faktor-faktor resiko Glaukoma

• Tekanan Bola Mata

• Usia, lebih banyak pada usia diatas 40 th.

• Keluarga dekat ada yang menderita glaukoma


(orang tua, saudara kandung)
JAWA TENGAH
JAWA TENGAH
JAWA TENGAH
Jenis Glaukoma
• Primer
- Sudut terbuka
- Sudut tertutup : std prodromal
std kongestif akut
MATA
std absolut MERAH
std degenerasi
• Sekunder
• Glaukoma Kongenital
JAWA TENGAH GEJALA
• Dengan keluhan (gejala) / sudut tertutup
 merah
 nyeri
 kabur
 dapat sangat kesakitan sampai muntah
• Tanpa keluhan (gejala) / sudut terbuka
 tidak merah
 tidak sakit
 perlahan-lahan penglihatan berkurang /
menyempit
JAWA TENGAH
Glaukoma Kongestif Akut
Gambaran klinis
• Visus turun
• Injeksi mixed/campuran
• Kornea oedem
(seperti melihat pelangi di
sekitar lampu)
• Pupil middilatasi, refleks 
• Glaukoma flecken
• TIO 
(TIO normal : 10-20 mmHg)
JAWA TENGAH
Glaukoma Sekunder

Disebabkan penyakit mata lain seperti trauma, radang


mata dan lainnya.
Dapat menyerang segala umur.

• Trauma : Dapat terjadi penumpukan darah pada bilik


depan atau luka tembus yang menyebabkan hancurnya
lensa dan bagian-bagian mata lainya
• Radang : Menyebabkan tertutupnya saluran keluar
Aqueus oleh sel-sel maupun jaringan parut
• Obat-obatan : Pemakaian steroid baik langsung pada
mata maupun diminum atau disuntik.
• Penyakit umum : misalnya Diabetusmelitus.
3 4
JAWA TENGAH

Luksasi lensa e.c Hifema /perdarahan di


trauma / spontan COA

Uveitis
JAWA TENGAH
Glaukoma Kongenital
Khas : - lakrimasi
- blefarospasme
- fotofobia

TIO  sebelum usia 3th


mengakibatkan pembesaran
jaringan mata :
- megalokornea
- bufthalmos

Pengobatan : Pembedahan
(goniotomi)
JAWA TENGAH Pemeriksaan mata

1. Pengukuran tekanan bola mata

2. Pemeriksaan syaraf mata Funduskopi dengan


ocular coherence tomography

3. Pemeriksaan lapang pandangan


Deteksi glaukoma : T O P
Tonometri Schiotz Oftalmoskop

Perimetri
Atrofi papil glaukomatosa

Kelainan lapang pandangan


Optical Coherence Tomography
Mengukur serabut saraf optik
JAWA TENGAH
Pengelolaan Glaukoma
Prinsip terapi:
 Sudut terbuka : medikamentosa
 Sudut tertutup : pembedahan

 Pengobatan segera untuk menurunkan TIO


(topikal dan sistemik)
 Analgetik
 Bila TIO sudah normal / mendekati normal & mata mulai
tenang,
 dilakukan pembedahan

 Pada glaukoma sekunder, pengobatan juga ditujukan pada


kausanya
 Tidur telentang

 Melihat keatas
 Kelopak mata ditarik kebawah

 Teteskan kekantong mata

 Kelopak mata ditutup kembali

 Tutup daerah mata


Bila dua jenis obat tetes

mata : beri jarak 10 menit pangkal hidung 3-5


menit
JAWA TENGAH PEMBEDAHAN

PARASINTESIS BILIK MATA DEPAN

IRIDEKTOMI

MEMBUAT SALURAN DI IRIS MATA

TRABEKULEKTOMI

MEMBUAT SALURAN TEMBUS KE DAERAH


KONJUNGTIVA MATA.
JAWA TENGAH
KATARAK
• Definisi : kekeruhan pada lensa
JAWA TENGAH

• Pertambahan penderita katarak baru pada golongan usia


> 50 tahun (katarak senilis) di Indonesia diperkirakan
sebesar 0,1% atau sekitar 210 ribu kasus per tahun

• jumlah bedah katarak (cataract surgical rate/CSR)


350/juta penduduk, atau berkisar 70-90 ribu per tahun

• Ketidakseimbangan tersebut menyebabkan penumpukan


(backlog) kasus katarak di Indonesia
JAWA TENGAH

BEBERAPA JENIS KATARAK

 Katarak Kongenital ( kelainan bawaan )


 Katarak Juvenile ( pada usia muda )
 Katerak Senilis ( akibat proses degenerasi )
 Katarak Traumatika ( akibat trauma )
 Katarak Komplikata ( akibat penyakit lain di mata)
 Katarak Diabetika ( akibat Diabetes Melitus )
 Katarak Sekunder ( after katarak )
JAWA TENGAH

• Gejala Katarak

– Penglihatan kabur perlahan


– Penglihatan berkabut/berasap
– Penglihatan ‘Dobel’ satu mata
– Penderita sering berganti-ganti kacamata
JAWA TENGAH

Penglihatan normal Kabur karena katarak


JAWA TENGAH

• Pemeriksaan
– Penurunan Visus
– Fundus reflex

Normal katarak
JAWA TENGAH

• Penatalaksanaan
– Operasi katarak
• ICCE
• ECCE
• SICS
• Phacoemulsifikasi
JAWA TENGAH
KELAINAN REFRAKSI
• Miopia
– Ringan - 3.00 D
– Sedang 3.00 – 6.00 D
– Tinggi > 6.00 D (miopa degenerative)
• Hipermetropia
• Astigmat
Kelainan Akomodasi
• presbiopia
JAWA TENGAH

Akomodasi
JAWA TENGAH

Tindakan pada penderita kelainan refraksi :

• Gunakan lensa koreksi yang sesuai


• Periksakan ke dokter mata 6 bulan sekali
• Ajarkan kebiasaan hidup sehat
JAWA TENGAH
KELAINAN RETINA
• Retinopati Diabetika (RD)

–DM tipe 1 : 40% terjadi RD


–DM tipe 2 : 20% terjadi RD
–Kerusakan retina diperparah jika
•Durasi : pasien DM usia< 30 th 10 th jadi RD ± 50%
30 th jadi RD ± 90%
•DM tidak terkontrol
•Kehamilan
•Hipertensi
•Nefropathy
•Hiperlipidemia
•anemia
JAWA TENGAH
JAWA TENGAH

• Pemeriksaan RD
– 5 tahun pertama setelah terdiagnosis DM tiap tahun
– Bila terdiagnosis RD :

– Kehamilan dengan DM kontrol tiap 1-3 bln sekali


JAWA TENGAH

- degenerasi makula
 bagian retina mengalami degenerasi
oleh karena faktor usia
Degenerasi Makula (Age-related Macular Degeneration -
AMD)

DRUSEN DRY AMD

WET AMD (early) WET AMD


(advance)
Penglihatan Penglihatan
Jauh Dekat

MATA
NORMAL

MATA AMD
JAWA TENGAH

• Profilaksis
– Vitamin C 500 mg
– 400 IU vitamin E
– 15 mg β caroten
– 80 mg zinc oxide dan 2 mg cupric acid
Ablasio retina
JAWA TENGAH
lepasnya lapisan saraf mata / retina

Penyebab:
- penyakit gula/DM (>> sering pd orang tua)
- trauma/benturan pada mata
- pemanjangan bola mata pd minus tinggi
(biasanya pd orang muda)

Gejala :
- lapangan penglihatan spt tertutup tabir
(sebagian atau seluruhnya)
- riwayat seperti melihat pijaran api/ kilat (fotopsia).

Tindakan : Tutup mata & bedrest total


 Operasi
JAWA TENGAH
Retinopathy of prematurity
• Proliferative retinopati yang terjadi pada bayi
prematur, berat badan kurang dan pemberian
Oksigen dengan konsentrasi tinggi
JAWA TENGAH

• Skreening ROP
– BBR < 31 bln gestasional
– Berat badan dibawah 1500 g
– Evaluasi 2 – 3 minggu sekali
• Tindakan
– Laser PRP
JAWA TENGAH
Oklusi arteri dan vena retina
• Central retinal artery occlusion
Etiologi prognosis ad malam
• Emboli p.d
Gejala
• VA turun mendadak
• RAPD +
Tindakan
• pijat BM
• COA parasentesis
• Aceazolamid infus
JAWA TENGAH
Oklusi vena retina
Etiologi
• Usia >65 th
• Hipertensi
• Hiperlipidemia
• DM
JAWA TENGAH

Anda mungkin juga menyukai