Anda di halaman 1dari 36

SOSIALISASI

PERMENDES PDTT NO 7 TAHUN 2021


TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DD TAHUN
2022

MENGATU
R

pedoman umum
Prioritas Penggunaan pelaksanaan
Dana Desa Tahun penggunaan Dana
2022 Desa Tahun 2022.

Disusun oleh Lukmanul Hakim


TPP Kec. Pancatengah Tasikmalaya
Pengaturan Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2022 untuk memberi acuan bagi:

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah


kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa

a.Melaksanakan kebijakan nasional stabilisasi keuangan negara dalam


rangka menghadapi ancaman yang membahayakan sistem perekonomian
nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan
b.Pemantauan, evaluasi, pendampingan masyarakat Desa, pembinaan, dan
fasilitasi Prioritas Penggunaan Dana Desa;
c.Dalam memfasilitasi penyelenggaraan Kewenangan Desa
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa serta
monitoring dan evaluasi status perkembangan Desa;
d.Pemerintah Desa dalam menetapkan Prioritas Penggunaan Dana Desa
dalam kegiatan perencanaan pembangunan Desa
Pasal 3 ayat 1
Diatur dan diurus oleh Desa berdasarkan kewenangan
Desa.
Pasal 5 ayat 1

Prioritas Penggunaan Dana Desa diarahkan untuk


pencapaian SDGs Desa melalui:
Pasal 5 ayat 2
PRIORITAS
PENGGUNAAN
DANA DESA
tahun 2022
1 Pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan Desa
Pasal 5 ayat 2 a

2 Program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa


Pasal 5 ayat 2 b

Mitigasi dan penanganan bencana alam dan non alam


sesuai kewenangan Desa
Pasal 5 ayat 2 c
3
penanggulangan kemiskinan, untuk mewujudkan
Desa tanpa kemiskinan ( SDGs 01)
Pasal 6 ayat 1 a

PDD untuk pembentukan, pengembangan, dan peningkatan


pemulihan kapasitas pengelolaan badan usaha milik
ekonomi nasional Desa/badan usaha milik Desa bersama untuk
sesuai pertumbuhan ekonomi Desa merata ( SDGs 08);
kewenangan Desa Pasal 6 ayat 1 b
Pasal 6 ayat 1

Pembangunan dan pengembangan usaha ekonomi


produktif yang diutamakan dikelola badan usaha
milik Desa/badan usaha milik Desa bersama
untuk mewujudkan konsumsi dan produksi Desa
sadar lingkungan (SDGs 12).
Pasal 6 ayat 1 c
pendataan Desa, pemetaan potensi dan sumber daya, dan
pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai upaya
memperluas kemitraan untuk pembangunan Desa
Pasal 6 ayat 2 a

Penggunaan
Dana Desa pengembangan Desa wisata untuk pertumbuhan ekonomi
untuk Desa merata;
Pasal 6 ayat 2 b
program
prioritas
nasional
penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani untuk
sesuai
mewujudkan Desa tanpa kelaparan
kewenangan Pasal 6 ayat 2 c
Desa
diprioritaskan
untuk pencegahan stunting untuk mewujudkan Desa sehat dan
pencapaian sejahtera.
Pasal 6 ayat 2 d
SDGs Desa
Pasal 6 ayat 2
Pengembangan Desa inklusif untuk meningkatkan
keterlibatan masyarakat secara menyeluruh dalam
pembangunan Desa.
Pasal 6 ayat 2 e
Penggunaan Dana
Desa untuk
mitigasi dan Mitigasi dan penanganan bencana alam
Pasal 6 ayat 3 a
penanganan
Bencana Alam dan
Nonalam sesuai
dengan
kewenangan Desa
Mitigasi dan penanganan bencana nonalam
sebagaimana Pasal 6 ayat 3 b
dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (2)
huruf c
diprioritaskan
untuk pencapaian
SDGs Desa: Mewujudkan Desa tanpa kemiskinan melalui
Pasal 6 ayat 3 Bantuan Langsung Tunai Dana Desa
Pasal 6 ayat 3 c

Bantuan Langsung Tunai Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pasal 6 ayat 4
LAMPIRAN
BAB II
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA

B. Pemulihan Ekonomi
Nasional Sesuai
Kewenangan Desa

penanggulangan kemiskinan, untuk mewujudkan Desa tanpa kemiskinan,


1
melalui :

penurunan beban pengeluaran antara lain pemberian bantuan sosial berupa Bantuan
a Langsung Tunai (BLT), pemberian jaminan sosial masyarakat miskin, usia lanjut, difabel.

peningkatan pendapatan antara lain pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
b (UMKM), pengembangan ekonomi lokal, penyediaan akses pekerjaan/Padat Karya
Tunai Desa.

meminimalkan wilayah kantong kemiskinan dengan meningkatkan/mendekatkan akses layanan dasar yang sesuai kewenangan
Desa antara lain membangun/mengembangkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Pendidikan
c Anak Usia Dini (PAUD), meningkatkan konektivitas antar wilayah Desa antara lain membangun jalan Desa, jalan usaha tani,
jembatan sesuai kewenangan Desa .
a. pendirian badan usaha milik Desa dan/atau badan
B.Pemulihan usaha milik Desa bersama;
Ekonomi
Nasional Sesuai
Kewenangan
Desa b. penyertaan modal badan usaha milik Desa
dan/atau badan usaha milik Desa bersama;
2

pembentukan,
pengembangan, c.penguatan permodalan badan usaha milik Desa
dan peningkatan dan/atau badan usaha milik Desa bersama; dan
kapasitas
pengelolaan badan
usaha milik d. pengembangan usaha badan usaha milik Desa
Desa/badan usaha dan/atau badan usaha milik Desa bersama yang
milik Desa difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan
bersama untuk
produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan
mewujudkan
ekonomi Desa kawasan perdesaan, antara lain:
tumbuh merata,
mencakup: e. kegiatan lainnya untuk mewujudkan pembentukan,
pengembangan, dan peningkatan kapasitas pengelolaan badan usaha
milik Desa dan/atau badan usaha milik Desa bersama yang sesuai
dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.
1.Pengelolaan hutan Desa
pengembangan
usaha badan
usaha milik 2. pengelolaan hutan adat
Desa dan/atau
badan usaha 3. pengelolaan air minum
milik Desa
bersama yang
difokuskan 4. pengelolaan pariwisata Desa
kepada
pembentukan
5. pengolahan ikan (pengasapan, penggaraman, dan
dan
perebusan)
pengembangan
produk 6. pengelolaan wisata hutan mangrove (tracking,
unggulan Desa jelajah mangrove dan wisata edukasi);
dan/atau produk
unggulan 7. pelatihan sentra pembenihan mangrove dan
kawasan vegetasi pantai
perdesaan,
antara lain: 8. pelatihan pembenihan ikan

9. pelatihan usaha pemasaran dan distribusi produk


Hal. 20 perikanan; dan 10) Pengelolaan sampah
bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan/atau a. A. a.
perikanan yang difokuskan pada pembentukan dan
pengembangan produk unggulan Desa dan/atau perdesaan;
3
b. bidang jasa serta usaha industri kecil dan/atau industri rumahan yang
difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa
Pembangun dan/atau perdesaan;
an dan c. bidang sarana/prasarana pemasaran produk unggulan Desa
pengemban dan/atau perdesaan;
gan usaha
ekonomi d. pemanfaatan potensi wilayah hutan dan optimalisasi
perhutanan sosial;
produktif :
e.pemanfaatan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan
dan berkelanjutan; dan

f. kegiatan lainnya untuk mewujudkan pengembangan usaha


ekonomi produktif ramah lingkungan yang sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.
1 pendataan Desa

2 pemetaan potensi dan sumber daya pembangunan Desa

C. pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi


3
Program
Prioritas
Nasional pengembangan Desa wisata
4
Sesuai
Kewenan
penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani
gan Desa 5

6 Pencegahan stunting di Desa

Pengembangan Desa inklusif


7
1.pendataan potensi dan sumberdaya
pembangunan Desa;
2. pendataan pada tingkat rukun tetangga;
pendataan Desa 3. pendataan pada tingkat keluarga;
4. pemutakhiran data Desa termasuk data
kemiskinan; dan
5. pendataan Desa lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam
Musyawarah Desa.

1.penyusunan peta potensi dan sumber daya pembangunan


Desa;
pemetaan potensi 2. pemutakhiran peta potensi dan sumber daya pembangunan
dan sumber daya Desa;
pembangunan 3. pemetaan potensi dan sumber daya pembangunan Desa
Desa lainnya yang sesuai kewenangan Desa dan diputuskan dalam
Musyawarah Desa.
1. pengelolaan sistem informasi Desa berbasis
aplikasi digital yang disediakan oleh
Pemerintah;
2. penyediaan informasi pembangunan Desa
berbasis aplikasi digital; dan
3. pengadaan sarana/prasarana teknologi
informasi dan komunikasi berbasis aplikasi
digital meliputi:
pengelolaan a. tower untuk jaringan internet;
teknologi b. pengadaan komputer;
informasi dan c. smartphone; dan
komunikasi d. langganan internet.
4. pengelolaan teknologi informasi dan
komunikasi lainnya sesuai dengan kewenangan
Desa yang diputuskan dalam Musyawarah
Desa.
1. pengadaan, pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana
dan prasarana Desa wisata;
2. promosi Desa wisata diutamakan melalui gelar budaya dan berbasis
digital;
pengembangan
3. pelatihan pengelolaan Desa wisata;
Desa wisata 4. pengelolaan Desa wisata;
5. kerjasama dengan pihak ketiga untuk investasi Desa wisata; dan
6. Pengembangan Desa wisata lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa yang diputuskan dalam Musyawarah Desa.

1. pengembangan usaha pertanian, perkebunan,


penguatan perhutanan, peternakan dan/atau perikanan ;
ketahanan 2. pembangunan lumbung pangan Desa;
pangan nabati 3. pengolahan pasca panen; dan
dan hewani 4. Penguatan ketahanan pangan lainnya yang sesuai dengan
kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.
1. pengelolaan advokasi konvergensi pencegahan
stunting di Desa dengan menggunakan aplikasi
digital electronic-Human Development Worker (e-
HDW);
Pencegahan 2. tindakan promotif dan preventif untuk pencegahan
stunting di stunting melalui rumah Desa sehat;
Desa 3. peningkatan layanan kesehatan, peningkatan gizi
dan pengasuhan anak melalui kegiatan:
1).kesehatan ibu dan anak;
2). konseling gizi;
3). air bersih dan sanitasi;
4). perlindungan sosial untuk peningkatan askes
ibu hamil dan menyusui serta balita terhadap
jaminan kesehatan dan administrasi
kependudukan;
5). pendidikan tentang pengasuhan anak
melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
dan Bina Keluarga Balita (BKB);
6). upaya pencegahan perkawinan anak;
7). pendayagunaan lahan pekarangan
keluarga dan tanah kas Desa untuk
pembangunan Kandang, Kolam dan Kebun
Pencegahan (3K) dalam rangka penyediaan makanan
stunting di Desa yang sehat dan bergizi untuk ibu hamil, balita
dan anak sekolah.
8). peningkatan kapasitas bagi Kader
lanjutan Pembangunan Manusia (KPM), kader
posyandu dan pendidik Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD); dan
9). pemberian insentif untuk Kader
Pembangunan Manusia (KPM), kader
posyandu dan pendidik pada Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi
kewenangan Desa;
1. kegiatan pelayanan dasar untuk kelompok
marginal dan rentan yaitu: perempuan, anak, lanjut
usia, suku dan masyarakat adat terpencil, penghayat
kepercayaan, disabilitas, kelompok masyarakat
miskin, dan kelompok rentan lainnya;
2. penyelenggaraan forum warga untuk penyusunan
usulan kelompok marginal dan rentan;
Pengembanga
3. pemberian bantuan hukum bagi kelompok
n Desa
marginal dan rentan;
inklusif
4. penguatan nilai-nilai keagamaan dan kearifan
lokal untuk membentuk kesalehan sosial di Desa;
dan
5. kegiatan lainnya untuk mewujudkan Desa inklusif
yang sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan dalam Musyawarah Desa.
Mitigasi dan penanganan bencana alam
1

Mitigasi dan
penanganan
bencana alam dan 2 Mitigasi dan penanganan bencana nonalam
nonalam sesuai
dengan
kewenangan Desa

bencana non alam lainnya sesuai dengan kewenangan


3
Desa dan diputuskan melalui musyawarah Desa
1 Mitigasi dan penanganan bencana alam

a). pembuatan peta potensi rawan bencana di Desa;


b). Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di Desa
c). P3K untuk bencana;
d). pembangunan jalan evakuasi;
e). penyediaan penunjuk jalur evakuasi;
f). kegiatan tanggap darurat bencana alam;
g). penyediaan tempat pengungsian;
h). pembersihan lingkungan perumahan yang terkena bencana
alam;
i). rehabilitasi dan rekonstruksi lingkungan perumahan yang
terkena bencana alam; dan
j). sarana prasarana untuk penanggulangan bencana yang lainnya
sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
musyawarah Desa
Mitigasi dan penanganan
bencana nonalam
2

1) Desa Aman COVID


Penggunaan Dana Desa untuk mendukung aksi Desa Aman COVID-
19 antara lain :
a) membentuk Pos Jaga Desa atau memberdayakan Pos Jaga
Desa yang telah ada;
b) sosialisasi dan edukasi adaptasi kebiasaan baru dan
penerapan secara ketat protokol kesehatan;
c) pembelian masker, vitamin dan obat sesuai arahan Satgas
COVID-19 Kabupaten/Kota bagi warga kurang mampu, serta
kebutuhan lainnya yang diputuskan dalam musyawarah Desa
khusus/musyawarah Desa insidental;
d) menyiapkan tempat cuci tangan dan/atau cairan pembersih
tangan (hand sanitizer);
lanjutan

Mitigasi dan penanganan bencana nonalam

e) melakukan penyemprotan cairan disinfektan sesuai keperluan;


f) menyiapkan dan/atau merawat ruang isolasi Desa agar
sewaktu-waktu siap digunakan ketika dibutuhkan;
g) memfasilitasi kebutuhan logistik warga kurang mampu yang
sedang melaksanakan isolasi mandiri di rumah dan/atau ruang
isolasi Desa;
h) melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin dan
melaporkannya kepada Satuan Tugas Penanganan COVID- 19
Daerah; dan
i) Mendukung operasional tugas Relawan Desa Aman COVID-
19.
Mitigasi dan penanganan bencana
nonalam
2

2) Relawan Desa Aman COVID-19


Relawan Desa aman COVID-19 dengan struktur sebagai berikut:
ketua: kepala Desa
wakil: ketua badan permusyawaratan Desa
anggota:
perangkat Desa;
anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
kepala dusun atau yang setara;
ketua rukun warga;
ketua rukun tetangga;
pendamping lokal Desa;
pendamping Program Keluarga Harapan (PKH);
pendamping Desa sehat;
pendamping lainya yang berdomisili di Desa;
bidan Desa;
tokoh agama;
tokoh adat;
tokoh masyarakat;
karang taruna;
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK); dan
Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD).
3) mitra:
a) bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat
(Babinkamtibmas);
b) bintara pembina Desa (Babinsa); dan
c) pendamping Desa.
4) Tugas relawan Desa aman COVID-19
a) melakukan edukasi dan sosialisasi tentang adaptasi kebiasaan baru di Desa
mendata penduduk rentan sakit
b) melakukan penyemprotan disinfektan jika diperlukan
c) menyiapkan dan/atau merawat ruang isolasi Desa agar sewaktu-waktu siap
digunakan ketika dibutuhkan
d) menyediakan alat kesehatan untuk deteksi dini, perlindungan, serta
pencegahanpenyebaran wabah dan penularan Corona Virus Disease (COVID-19);
e) memfasilitasi kebutuhan logistik bagi warga kurang mampu yang sedang f) f) f)
f)melaksanakan isolasi mandiri di rumah dan/atau ruang isolasi Desa;
g) menyediakan informasi penting terkait dengan penanganan COVID-19 seperti
nomor telepon rumah sakit rujukan, nomor telepon ambulan, dan lain-lain;

3. bencana non alam lainnya sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan melalui
musyawarah Desa.
PENETAPAN
Prioritas Penggunaan Dana Desa dilakukan berdasarkan peraturan
PRIORITAS Desa mengatur mengenai Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal-
PENGGUNAAN Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa.
DANA DESA

Dalam hal Desa tidak memiliki peraturan Desa mengatur mengenai


Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal-Usul dan Kewenangan
Lokal Berskala Desa, dasar penentuan Prioritas Penggunaan Dana
Kewenangan Desa adalah peraturan bupati/wali kota tentang daftar Kewenangan
Desa Berdasarkan Hak Asal-Usul dan Kewenangan Lokal Berskala
Desa Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam hal tidak memiliki peraturan bupati/wali kota


Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal-Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa, Desa tetap dapat
menentukan Prioritas Penggunaan Dana Desa sesuai dengan
ketentuan Peraturan Menteri ini.
Program dan/atau kegiatan yang dibiayai dengan Dana Desa harus
dilaksanakan secara swakelola oleh Desa sesuai ketentuan Peraturan
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor
21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa dan
1 Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Desa dalam melaksanakan swakelola penggunaan Dana


Desa dapat melakukan pengadaan barang dan jasa sesuai
Swakelola
2 ketentuan peraturan perundang-undangan tentang pengadaan
barang dan jasa di Desa.

Kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat Desa yang


3 didanai Dana Desa dilaksanakan secara swakelola oleh Desa
atau badan kerjasama antar-Desa, dilaksanakan di Desa dan
dilarang dikerjakan oleh penyedia barang/jasa.
Penggunaan Dana Desa diutamakan untuk dilaksanakan
1 dengan pola Padat Karya Tunai Desa (PKTD);

pekerja diprioritaskan bagi penganggur, setengah penganggur,


2 Perempuan Kepala keluarga (PEKKA), anggota keluarga miskin,
serta anggota masyarakat marginal lainnya;

Padat 3 besaran anggaran upah kerja paling sedikit 50% (lima puluh
Karya persen) dari total biaya per kegiatan yang dilakukan
Tunai menggunakan pola PKTD;
Desa
( PKTD) 4 pembayaran upah kerja diberikan setiap hari;

pelaksanaan kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) dikelola


5
dengan menerapkan protokol kesehatan
pertanian dan perkebunan untuk ketahanan pangan:
pemanfaatan lahan kosong milik Desa untuk tanaman pangan
1 dan perkebunan , lahan kosong milik warga ntuk tanaman
sayuran, penanaman tumpang sari dilahan perkebunan

wisata Desa
2 kebersihan tempat wisata , kebersihan tempat kuliner ( keduanya dikelola
bum desa /bum desa bersama), membuka partisipasi warga untuk berusaha
di lokasi-lokasi wisata.
perdagangan logistik pangan
pemeliharaan bangunan pasar, BUM Desa/Bersama berperan sebagai aggregator untuk
membeli komoditas Desa, BUM Desa/Bersama memberikan talangan kepada petani
jenis kegiatan 3 dan pengusaha kecil untuk melakukan produksi, tambahan penyertaan modal bum
Padat Karya desa/bersama produksi yang menguntungkan di Desa.
Tunai Desa
(PKTD) perikanan
pemasangan atau perawatan karamba bersama, bagi hasil budidaya ikan
4 air tawar melalui bum desa / bersama, membersihkan Tempat Pelelangan
Ikan (TPI) peternakan

Peternakan
membersihkan kandang ternak milik bum desa/ bersama, penggemukan ternak
5 bersama dengan sistem bagi hasil yang dikelpla bumd desa/bersama, kerja sama bum
desa/bersama dan peternak dalam pemanfaatan kotoran ternak untuk pupuk organik

industri pengolahan dan pergudangan untuk pangan


perawatan gudang milik bum dsa/bersama, perawatan alat penggilingan padi milik
6 bum desa/versama, penyewaan gudang secara murah yang sebagian dibayar melalui
dana Desa
berdasarkan permasalahan dan potensi penyelesaian masalah yang ada di Desa
dipilih program/kegiatan yang paling dibutuhkan masyarakat Desa dan yang paling
1 besar kemanfaatannya untuk masyarakat Desa, sehingga Dana Desa dilarang untuk
dibagi rata;

program dan/atau kegiatan yang direncanakan harus lebih


2 banyak melibatkan masyarakat Desa khususnya Padat Karya
Tunai Desa (PKTD);

program dan/atau kegiatan yang direncanakan harus


Penentuan 3 dilaksanakan secara swakelola dengan menggunakan
Prioritas sumberdaya yang ada di Desa;
Penggunaan
Dana Desa program dan/atau kegiatan yang direncanakan harus
4 dipastikan adanya keberlanjutan manfaat bagi generasi
mendatang

5 program dan/atau kegiatan yang direncanakan harus


dikelola secara partisipatif, transparan dan akuntabel

Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa harus merujuk kepada data masalah dan potensi Desa sebagaimana hasil
pemutakhiran data berbasis SDGs Desa yang sudah dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Desa (SID). Dalam hal SID
belum bisa dimanfaatkan secara optimal karena dalam proses transisi, maka dapat menggunakan data IDM yang dimiliki
oleh Desa
Penggunaan Dana Desa Tahun 2022
diprioritaskan untuk menjalankan
ketentuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2020 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan
Pengembangan Keuangan Negara dan Stabilitasi Sistem
kegiatan di luar Keuangan untuk Penanganan Pandemi
Prioritas Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Penggunaan Dana dan/atau dalam rangka menghadapi ancaman
Desa yang membahayakan Perekonomian
Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan menjadi Undang-Undang, maka
pembangunan kantor kepala Desa, balai
Desa dan/atau tempat ibadah tidak
diperbolehkan.
Keterbukaan informasi pembangunan Desa
data Desa serta peta potensi dan sumber daya pembangunan Desa, dokumen
RPJMDesa, program/proyek masuk Desa, besaran anggaran Desa dan sumber
pembiayaan pembangunan Desa, kebijakan Prioritas Penggunaan Dana Desa
1 untuk pemulihan ekonomi nasional, program prioritas nasional, dan mitigasi
dan penanganan bencana alam dan nonalam yang mendukung SDGs Desa.

Tahapan Musyawarah dusun/kelompok


Perencanaan 2 Dari hasil musyawarah dusun ini , menjadi usulan warga dalam musyawarah
dsa
Penggunaan
Dana Desa

Musyawarah Desa
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa dibahas dan disepakati
dalam Musyawarah Desa. Masyarakat Desa wajib mengawal usulan
3 Prioritas Penggunaan Dana Desa agar dibahas dan disepakati dalam
Musyawarah Desa. Berita acara Musyawarah Desa menjadi
pedoman dalam penyusunan dokumen RPJMDesa, RKP Desa, dan
APB Desa.
Sarana publikasi Prioritas Penggunaan Dana
Desa dapat dilakukan melalui:

baliho;
PUBLIKASI papan informasi Desa;
DAN
media elektronik;
PELAPORA
N media cetak;
media sosial;
website Desa;
selebaran (leaflet);
pengeras suara di ruang publik; dan
media lainnya sesuai dengan kondisi di
Desa.
Pelaporan Prioritas Penggunaan Dana Desa dapat
dikelola dengan mengggunakan aplikasi sistem
informasi Desa yang disediakan oleh Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Pelaporan Bagi Desa-Desa yang tidak memiliki akses internet


sehingga tidak dapat menggunakan aplikasi sistem
informasi Desa secara online, dapat melakukan
2 pelaporan Prioritas Penggunaan Dana Desa secara
offline dengan difasilitasi oleh Tenaga Pendamping
Profesional.
Pembinaan, pemantauan dan evaluasi Prioritas Penggunaan
Dana Desa dapat dilaksanakan dengan menerapkan
1 pendekatan digital yaitu menggunakan aplikasi sistem
informasi Desa

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi dan


Pemerintah Daerah kabupaten/kota mengendalikan penetapan
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022 secara
2
berjenjang dengan memberikan arahan pembinaan kepada
Desa.

PEMBINAA
N
Kepala Desa memberikan tanggapan dan informasi
3 balik kepada Pemerintah Daerah kabupaten/kota,
Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Pusat

Masyarakat Desa berhak menyampaikan pengaduan kepada


4 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, serta Kantor Staf Presiden (KSP), sebagai
berikut:
1. Layanan telepon: 1500040
2. Layanan SMS Center: 087788990040,081288990040
3. Layanan Whatsapp : 087788990040
4. Layanan PPID : Biro yang membidangi Hubungan
LAYANAN Masyarakat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
PENGADUA Tertinggal, dan Transmigrasi
N 5. Layanan Sosial Media :
@Kemendesa (twitter);
Kemendesa.1 (facebook);
kemendesaPDTT (instagram);
sipemandu.kemendesa.go.id; dan
website http: www.lapor.go.id (LAPOR Kantor Staf Presiden
KSP).
TRIMA KASIH
TPP PANCATENGAH

Anda mungkin juga menyukai