Anda di halaman 1dari 11

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG

JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

PERMASALAHAN ETIKA
BISNIS DALAM INDUSTRI
KREATIF
Kelompok 15:
Marcella Octaviyanti 041711233107
Dea Imara Ghina 041711233242
Dwi Indah Lestari 041711233273
PERMASALAHAN ETIKA BISNIS DALAM
INDUSTRI KREATIF
Perkembangan global seperti sekarang ini mengakibatkan semakin banyak industri kreatif di
Indonesia menjadi bermunculan. Industri kreatif adalah proses penciptaan, kreativitas, dan ide dari seseorang
atau sekelompok orang yang dapat menghasilkan sebuah karya, tanpa mengeksploitasi sumber daya alam,
serta dapat dijadikan produk ekonomi yang menghasilkan. Kreatifitas yang dihasilkan harus dapat membuka
lapangan pekerjaan yang dibutuhkan.
Iklan merupakan berita atau pesan untuk membujuk dan mendorong orang agar tertarik pada barang
ataupun jasa yang ditawarkan, iklan biasa dipromosikan melalui media periklanan seperti, televisi, radio,
koran, majalah, internet, dan lain sebagainya. Kini sudah tidak asing bagi kita mendengar kata iklan maupun
hal-hal terkait industri kreatif lainnya. Dalam suatu kegiatan yang berhubungan dengan proses pemasaran
tentu hal ini sudah tidak asing lagi. Iklan mengandung pemberitahuan kepada masyarakat dan bersifat
mempengaruhi pembaca agar melakukan apa yang dikehendaki. Iklan tidak terbatas pada produk, melainkan
juga pada informasi, ajakan atau seruan untuk melakukan suatu hal.
Para produsen maupun perusahaan sekarang berusaha dan berlomba untuk menyuguhkan iklan yang
unik untuk menarik perhatian konsumen. Karena pada awalnya, perusahaan memiliki niat untuk
menanamkan ingatan pada pikiran setiap target pasarnya. Tetapi dalam periklanan ini sering terjadi
pelanggaran etika yang dilakukan oleh pihak yang satu kepada pihak yang lain, dengan kata lain saling
menjatuhkan antara yang satu dengan yang lain.
PENGERTIAN ETIKA BISNIS

Dalam pelaksanaan aktivitas bisnis, etika dalam berbisnis adalah hal penting yang
harus diperhatikan dan diterapkan oleh setiap pemain bisnis. Etika bisnis dinilai
penting karena etika bisnis adalah penerapan standar perilaku moral dalam aktivitas
bisnis sehingga perusahaan dapat menjalankan dan menanamkan nilai yang baik
dalam melakukan aktivitas bisnis seperti agar perusahaan dapat bersaing dengan baik
dengan pesaing bisnis lainnya dan juga tidak merugikan lingkungan eksternal lain
seperti penduduk melainkan memberikan manfaat yang baik bagi lingkungan
eksternal.
PENGERTIAN INDUSTRI KREATIF

Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait
dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri Kreatif juga
dikenal dengan nama lain Industri Budaya atau juga Ekonomi Kreatif. Kementerian
Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang
berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk
menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan
mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Menurut Howkins, Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan.
desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan
Pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio,
dan Permainan Video.
PENGERTIAN IKLAN DAN ETIKA BISNIS
DALAM IKLAN
Menurut Kotler, iklan merupakan bentuk penyajian dan promosi tentang ide, barang
atau jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan
pembayaran. Dalam dunia bisnis, perusahaan selalu menggunakan iklan sebagai
media promosi atau media dalam memperkenalkan produk mereka dan membedakan
produk mereka dengan pesaing. Namun pada pelaksanaannya, banyak beberapa
perusahaan tidak memenuhi etika bisnis dalam menayangkan iklan. Etika bisnis pada
dalam beriklan meliputi :
1. Jujur (memuat konten yang sesuai dengan kondisi produk)
2. Tidak memicu konflik SARA
3. Tidak mengandung pornografi
4. Tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku
5. Tidak melanggar etika bisnis (saling menjatuhkan produk tertentu)
6. Tidak plagiat
Sebagai perusahaan yang baik, dalam melakukan sebuah iklan perusahaan harus
memenuhi etika bisnis dalam iklan seperti di atas agar memberikan dampak yang baik
bagi lingkungan sekitar.
CASE

IKLAN SAMSUNG LAGI


LAGI EJEK APPLE
Iklan Samsung Lagi-Lagi Ejek
Apple
Samsung tak henti-hentinya bersaing dengan Apple. Perusahaan teknologi asal Korea Selatan
ini baru saja mengeluarkan iklan terbarunya yang mengejek pengguna iPhone. Iklan berdurasi 30
detik ini menampilkan percakapan antara seorang konsumen dan seorang jenius Apple yang selalu
membuat wajah bingung dan canggung setiap ditanyakan tentang durasi kecepatan iPhone X untuk
mengunduh.
Pada awal iklan yang berlatar tempat di dalam Apple Store ini, seorang konsumen bernama
Rosie menanyakan mengenai kecepatan iPhone X kepada karakter sang jenius. Menghadapi
pertanyaan tersebut, sang jenius berupaya menghindarinya dengan mengatakan iPhone X lebih
cepat daripada iPhone 8. Kemudian, si jenius ini seperti kehabisan kata dan memasang wajah
kebingungan serta canggung ketika konsumen dalam iklan tersebut mengatakan Samsung Galaxy S9
lebih cepat dibandingkan iPhone X.
Dalam iklan ini, Samsung menggunakan data terbaru dari Ookla, sebuah situs internet yang
dapat melihat kecepatan unduh sebuah perangkat sebagai dasar klaimnya terhadap kecepatan
unduh Galaxy S9.
Tampaknya, ini adalah strategi Samsung menjaga momentum kedatangan Galaxy Note 9 yang
akan dirilis pada 9 Agustus 2018. Iklan ini dirilis jelang perilisan Note 9 dan seminggu setelah
Samsung mengeluarkan laporan pendapatan yang memperlihatkan lambatnya penjualan Galaxy S9.
ANALISIS
Dari kasus diatas, dapat diketahui bahwa Samsung secara terang-terangan membuat iklan
dengan latar belakang di Apple Store dan menampilkan percakapan antara jenius Apple dengan
seorang pelanggan yang dimana dalam percakapan tersebut membahas tentang perbandingan
antara produk Samsung Galaxy S9 dan iPhone X yang menurut kami percakapan itu mengarah pada
konteks merendahkan produk iPhone X yang tentunya merupakan suatu tindakan yang melenceng
dari etika bisnis.
Samsung juga terlihat sengaja membuat iklan tersebut dan dirilis jelang perilisan Note 9 dan
seminggu setelah mengeluarkan laporan pendapatan yang memperlihatkan lambatnya penjualan
Galaxy S9. Hal tersebut terlihat seperti Samsung memanfaatkan keadaan untuk mencari keuntungan.
Menurut kami, Samsung telah melanggar peraturan-peraturan dan prinsip-prinsip dalam
Perundang-undangan yaitu prinsip etika yang diatur dalam EPI, yang menyebutkan bahwa “Iklan
tidak boleh merendahkan produk pesaing secara langsung maupun tidak langsung”.
ANALISIS
Pelanggaran etika yang dilakukan oleh Samsung dapat merusak citra produk
iPhone dimasyarakat dan membentuk pola pikir atau pendapat masyarakat yang
buruk.
Di samping itu, adanya pelanggaran etika bisnis ini membuat terciptanya
persaingan yang tidak sehat antara Samsung dan Iphone dan secara tidak langsung
persaingan yang tidak sehat ini akan menghambat Samsung dan Iphone dalam
melakukan produksi sesuai dengan minat masyarakat karena adanya obsesi lebih
untuk saling menjatuhkan.
Seharusnya, Samsung dapat lebih profesional lagi dalam membuat konten
iklannya dengan dilandasi oleh etika dalam berbisnis, tanpa menjatuhkan pihak lain.
KESIMPULAN
Menurut kelompok kami, merek Samsung dan Apple memiliki kedudukan yang prestige di
mata masyarakat dunia. Melakukan persaingan dengan lawan bisnis adalah hal yang sangat wajar
dan lumrah. Tetapi alangkah baiknya, melakukan kegiatan di dalam industri kreatif dengan tidak
menyalahi aturan dan prinsip yang ada pada etika bisnis. Dengan bersaing dan menjatuhkan lawan
bisnis satu sama lain tidak akan baik bagi kedepannya karena lebih didominasi oleh rasa obsesi
untuk saling menjatuhkan seperti yang sudah dibahas diatas. Samsung dan Apple memiliki porsi
masing-masing untuk memenuhi keinginan pasar mereka. Maka dari itu mereka sama-sama memiliki
keunggulan dan kelemahan yang berbeda-beda. Dengan begitu, Samsung dan Apple dapat
mengedepankan dan berfokus pada produk dan penjualan mereka masing-masing.
PERTANYAAN
Berdasarkan pembahasan kasus diatas mengenai Samsung dan Iphone, maka kami
mengusulkan beberapa pertanyaan yang kiranya akan bermanfaat dalam memahami
etika bisnis dalam periklanan
1. Menurut kasus diatas, dikatakan bahwa iklan Samsung telah melanggar prinsip
etika karena iklan Samsung menjatuhkan produk pesaing yaitu Iphone. Namun
tidak ada kelanjutan hukum yang menangani hal tersebut. Lantas bagaimana
solusi yang terbaik yang dapat dilakukan agar persaingan Samsung dan Iphone
menjadi persaingan yang sehat?
2. Melihat adanya kasus periklanan seperti kasus diatas, apa yang dapat dilakukan
atau sarana apa yang dapat diberikan oleh pihak eksternal pada perusahaan
dalam mengedukasi perusahaan untuk tetap taat pada etika bisnis yang berlaku?

Anda mungkin juga menyukai