Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN OSTEOMALASIA
Kelompok 4 Tingkat 3B :
Alya Ririn Safitri (015.21.19.535)
Aullia Putri Untari (015.21.19.541)
Erika Septiani (015.21.19.550)
Firda (015.21.19.555)
Mei Lidia Sari (015.21.19.568)
Neyen Akasia Sofa (015.21.19.579)
Nurwahid Mahfudi (015.21.19.584)
Octya Dwie Anggraheni (015.21.19.587)
Rahayu Pratiwi (015.21.19.597)
Widyasti Mahendraswari (015.12.19.617)

YAYASAN PENDIDIKAN KESEHATAN KETONGGO


AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI
Jl. Dr. Wahidin Telp. ( 0351 ) 749569, 744895 Ngawi
2021
BAB I
PENDAHULUAN

 Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya mineralisasi


tulang yang disebabkan berkurangnya kadar kalsium fosfat sampai
tingkat di bawah kadar yang diperlukan untuk mineralisasi matriks
tulang normal, hasil akhirnya ialahrasio antara mineral tulang dengan
matriks tulang berkurang. Banyak faktor yang dapat menyebabkan
osteomalasia. Kekurangan kalsium dan vitamin D terutama di masa kecil
danremaja saat di mana terjadi pembentukan massa tulang
yangmaksimal, merupakan penyebab utama osteomalasia. Berdasarkan
hasil penelitian University of Otago, Selandia Baru, bekerja sama dengan
Seameo Tropmed RCCN Universitas Indonesia dan Universitas Putra
Malaysia, yang dipublikasikan European Journal of Clinical Nutrition
tahun 2007, perempuan Indonesia hanya mengonsumsi 270 miligram
kalsium per hari.Hal tersebut berarti asupan perempuan Indonesia
bahkan kurang dari 50% rekomendasi kalsium harian yang dibutuhkan
untuk menjaga kekuatan dan kesehatan tulang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang
PENGERTIAN yang dikarakteristik oleh kurangnya mineral dari
tulang (menyerupai penyakit yang menyerang
anak-anak yang disebut rickets) pada orang
dewasa, osteomalasia berlangsung kronis dan
terjadi deformitas skletal, yang terjadi tidak
separah dengan yang menyerang anak-anak karena
pada orang dewasa pertumbuhan tulang sudah
lengkap atau komplit (Smeltezer, 2001 : 2339).

Penyebab osteomalasia pada umumnya adalah tidak cukupnya PENYEBAB


mineralisasi tulang terutama kekurangan vitamin D. Dan penyebab
osteomalasia dapat juga terjadi dari gangguan metabolisme mineral
PATOFISIOLOGI

 Defisiensi vitamin D menyebabkan penurunan kalsium serum, yang merangsang


pelepasan hormon paratiroid. Peningkatan hormon paratiroid meningkatkan
penguraian tulang dan ekskresi fosfat oleh ginjal. Tanpa mineralisasi tulang yang
adekuat, maka tulang menjadi tipis. Terjadi penimbunan osteoid yang tidak
terkristalisasi dalam jumlah abnormal yang Membungkus saluran-saluran tulang
bagian dalam, hal ini menimbulkan deformitas tulang. Diperkirakan defek
primernya adalah kekurangan vitamin D aktif yang memacu absorbsi kalsium
dari traktus gastrointestinal dan memfasilitasi mineralisasi tulang.
 Pasokan Kalsium dan fosfat dalam cairan ekstrasel rendah.tanpa vitamin D yang
mencukupi, kalsium dan fosfat tidak dapat dimasukkan ketempat kalsifikasi
tulang, sehingga mengakibatkan kegagalan mineralisasi, terjadi perlunakan dan
perlemahan kerangka tubuh. Penyebab osteomalasia adalah kekurangan kalsium
dalam diet, malabsorbsi kalsium (kegagalan absorbsi atau kehilangan kalsium
berlebihandari tubuh), kelainan gastrointestinal (absorbsi lemak tidak memadai
sehinggamengakibatkan kehilangan vitamin d dan kalsium).
MANIFESTASI KLINIS

Ada beberapa manifestasi klinis dari osteomalasia yaitu sebagai berikut :


 Nyeri tulang dan nyeri tekan tulang
 Kelemahan otot
 Cara berjalan seperti bebek atau pincang
 Pada penyakit yang lebih lanjut, tungkai melengkung (sebagai berat tubuh
dan tarikan Otot)
 Vertebra yang melunak mengalami kompresi, sehingga mengalami
pemendekan tinggi Badan, dan merusak toraks (kifosis)
 Sekrum terdorong ke bawah dan depan, pelvis tertekan ke lateral
 Kelemahan dan ketidakseimbangan meningkatkan resiko jatuh dan fraktur
Patway
KOMPLIKASI

Pada Anak – Anak :


 Pertumbuhan tulangnya terhambat, sehingga menjadi terlambat untuk bisa
duduk, merangkak dan berjalan
 Berat tubuhnya akan membengkokkan lutut, tulang, serta persendian lainnya.
Hal ini menyebabkan kaki melengkung kedalam menyerupai huruf O, dada
busung, dan lutut menyerupai huruf X.
Pada Orang Dewasa
 Kelemahan tulang membuat tulang menjadi lunak dan menjadi pendek,
sehingga penderita akan berkurang tinggi badannya. Tulang tengkorak yang
memendek sehingga mengubah tulang toraks (bagian antara kepala dan perut).
Hal ini membuat penderia osteomalasia menjadi bungkuk.
PEM
ERI
KS AA
ND
IAG
NO
STI
K

Adapun pemeriksaan diagnostik osteomalasia adalah sebagai


berikut :
 Evaluasi dengan sinar-X dapat memperlihatkan penurunan
osifikasi atau demineralisasitulang secara umum
 Pengukuran kalsium dan fosfat serum untuk memperlihatkan
nilai yang rendah
 Pemeriksaan urine menunjukkan kalsium dan kreatinin rendah
 Pemeriksaan verterba akan memperlihatkan adanya patah
tulang kompresi tanpa batas verterba yang jelas
 Biopsi tulang akan menunjukkan peningkatan jumlah osteroid
ANA AN
AT ALAKS
PEN

Medik
 Jika penyebabnya kekurangan vitamin D, maka dapat disuntikkan vitamin D 200.000 IU per
minggu selama 4-6 minggu, yang kemudian dilanjutkan dengan 1.600 IU setiap 4-6 bulan
 Jika terjadi kekurangan fosfat (hipofosfaatemia), maka dapat diobati dengan mengonsumsi
1,25 dihydroxy vitamin D.
Non Medik
 Jika kekurangan kalsium maka yang harus dilakukan adalah memeperbanyak konsumsi
unsur kalsium. Agar sel osteoblas (pembentuk tulang) bisa bekerja lebih keras lagi. Selain
mengonsumsi sayur-sayuran, buah, tahu, tempe, ikan teri, daging, yogourt, dan konsumsi
suplemen kalsium sangatlah disarankan
 Jika kekurangan vitamin D sangat dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi makanan
seperti ikan salmon, kuning telur, minyak ikan, dan susu.
Kasus Osteomalasia

Tn.N berusia 46 tahun datang ke RS De La Salle Manado diantar oleh istri. Ia


mengatakan sejak 6 bulan lalu mengalami nyeri pada tulang, otot-ototnya
terasa lemah, dan cara berjalannya yang biasanya normal kini mulai bebek
atau pincang. Sebelumnya ia pernah ke dokter dan dokter memberikan obat
kemudian sembuh dan sakitnya berulang kembali ketika obat tersebut habis.
Klien juga mengatakan dahulu Ia pernah mengalami gagal ginjal kronik dan
gangguan hati. Ia juga mengatakan orang tuanya pernah mengalami
osteomalasia. Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit yang ia
derita. Ketika datang kerumah sakit klien tampak lemah, meringis dan tidak
nyaman. Cara berjalan klien tampak pincang atau tidak normal. Hasil
pemeriksaan TTV menunjukan TD: 140/90mmhg, Suhu: 37°C Nadi:110x/m
Respirasi: 26x/m.
Lanjutan..
Identitas
Riwayat Kesehatan Sekarang : Pasien mengeluh nyeri
Nama : Tn. N tulang, ekstermitas disertai nyeri tekan , kelemahan otot,
dan cara jalan bebek atau pincang.
Usia : 46 tahun
Alamat : Jl. Soggoriti RT: 01 RW:03
Riwayat Kesehatan Masa Lalu : Kekurangan kalsium
Jenis Kelamin : Laki-laki
dalam diet, pasien pernah mengalami gagal ginjal kronik,
Pekerjaan : Swasta dan pasien pernah mengalami gangguan hati
Agama : Kristen  
Suku Bangsa : Toraja Riwayat Kesehatan Keluarga : Ayah pernah
Tanggal MRS : 05 April 2018 mengalami osteomalasia
Lanjutan…
Pemeriksaan Fisik :  Pemeriksaan Head To Toe
 Tanda – Tanda Vital :
Kesadaran : composmentis Hidrasi kulit : Kulit pasien kering
TD : 149/90 mmHg Palpebra : Tampak bewarna hitam, dan gelap
Nadi : 110x/menit Konjungtiva : Anemis
Suhu : 370C Sclera : Tidak Ikterik
Pernapasan : 26x/menit Hdiung : Bersih, tidak ada sekret
 Pengkajian Pola Kesehatan Rongga mulut : Bersih
Kaji persepsi pemeliharaan kesehatan Gusi : Warna merah muda tidak terdapat
riwayat penyakit yang pernah dialami : luka, bibir dan mukosa kering
1. Gagal ginjal kronik : Pasien Lidah : Lembab, ukuran simetris
memeriksakan diri ke rumah sakit
 
2. Gangguan hati : Pasien
menderita gangguan hati dan selama
ini memeriksakan dirinya dirumah sakit
mendapatkan obat dari dokter
No. Data fokus etiologi Masalah keperawatan

1. DS Kesalahan diet & gagal ginjal kronik Nyeri Akut


 Px mengeluh nyeri tulang ↓
 Px mengeluh otot lemah DO Absorbsi lemak terganggu
 Wajah tampak meringis ↓
 Nyeri Pembentukan vit.D terganggu
P : nyeri tekan, saat bergerak ↓
Q : seperti ditusuktusuk Penyerapan kalsium usus menurun
R : tulang vertebra ↓
S : 1-10 = 5 Kegagalan absorbsi
T : berlangsung 2 menit kalsium/kekurangan kalsium
TTV: ↓
TD : 140/90 mmHg Transport kalsium ke tulang
HR : 110 x/menit terganggu
RR : 24 x/menit ↓
Tulang melunak

Tulang melengkung

Penekanan syaraf vertebra

Nyeri
No. Data fokus etiologi Masalah keperawatan

2.
DS Kerusakan hemisfer Gangguan
motorik Mobilitas fisik
 Px mengatakan ototnya ↓
terasa lemah Penurunan kekuatan dan
tahanan otot
 Px mengatakan kesulitan ↓
berjalan Gangguan mobilitas fisik

DO
 Ekstermitas di sertai
nyeri tekan
 Gaya berjalan bebek
atau pincang
Diagnosa keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan kompresi saraf spinal


2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri aatau
ketidaknyamanan
Rencana keperawatan
No. Masalah NOC NIC
keperawatan
1. Nyeri akut
Kontrol nyeri
Indikator :
Pemberian analgesik
Aktivitas-aktivitas :
1. Mengenali kapan terjadi nyeri 1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan keparahan nyeri
2. Menggambarkan faktor penyebab sebelum mengobati pasien.
3. Menggunakan jurnal harian untuk memonitor gejala dari 2. Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis,, dan rekuensi
waktu ke waktu. obat analgesik yang diresepkan.
4. Menggunkanan rindakan pencegahan.menggunakan tindakan 3. Cek adanya riwayat alergi obat.
pengurangan nyeri tanpa analgesik. 4. Evaluasi kemampuan pasien untuk berperan serta dalam
5. Menggunkanan analgesik yang direkomendasikan. pemilihan analgesik, rute dan dosis dan keterlibatan pasien
6. Melaporkan perubahan gejala nyeri pada profesional sesuai kebutuhan.
kesehatan. 5. Pilih analgesik atau kombinasi analgesik yang sesuai ketika
7. Melporkan gejala yang tidak terkontrol pada profesional lebih dari satu diberikan.
kesehatan. 6. Tntukan analgesik sebelumnya, rute pemberian, dan dosis
8. Menggunakan sumberdaya yang tersedia. untuk mencapai hasil pengurangan nyeri yang optimal.
9. Mengenali apa yang terkait dengan gejala nyeri. 7. Berikan kebutuhan kenyataman dan aktivitas lain yang
10. Melaporkan nyeri yang terkontrol. dapat membantu relaksasi untuk memfasilitasi penurunan
11. Melaporkan gejala yang tidak terkontrol pada profesional nyeri.
kesehatan. 8. Berikan analgesik sesuai waktu paruhnya terutama pada
nyeri yang berat.
9. Susun harapan yang positif mengenai keefektifan analgesik
untuk mengoptimalkan respon pasien.
10.Perbaiki kesalahan pengertian/mitos yang dimiliki pasien
dan anggota keluarga yang mungki keliru tentang analgesik.
11.Dokumentasikan respon terhadap analgesik dan adanya efek
samping.
12.Lakukan tindakan-tindakan untuk menurunkan efek samping
analgesik (mis. Kontipasi dan iritasi lambung).
No. Masalah NOC NIC
keperawatan
2. Gangguan Indikator : Terapi latihan : mobilitas sendi
mobilitas fisik 1. Keseimbangan Aktiitas :
2. Koordinasi 1. Tentukan batas pergerakan sendi dan efeknya terhadap
3. Cara berjalan fungsi sendi.
4. Gerakan sendi 2. Kolaborasikan dengan ahli terapi fisik dalam
5. Kinerja pengaturan tubuh megembangkan dan menerapkan sebuah program
6. Berjalan latihan.
7. Bergerak dengan mudah 3. Jelaskan pada pasien atau keluarga manfaat dan tujuan
melakukan latihan sendi.
4. Lindungi pasien dari trauma selama latihan.
5. Bantu untuk melakukan pergerakan sendi yang ritmis
dan teratur sesuai ladar nyeri yang biasa ditoleransi,
ketahanan dan pergerakan sendi.
6. Tentukan perkembangan terhadap pencapaian tujuan.
7. Sediakan petunjuk tertulis untuk melakukan latihan.
8. Bantu untuk melakukan pergeraan sendi yang ritmis dan
teratur sesuai kadar nyeri yang biasa ditoleransi.
Ketahanan dan pergerakan sendi
9. Tentukan perkembangan terhadap pencapaian tujuan.
10.Sediakan petunjuk tertulis untuk melakukan latihan
Kesimpulan
 Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang dikarakteristik oleh kurangnya
mineral dari tulang (menyerupai penyakit yang menyerang anak-anak yang disebut rickets)
pada orang dewasa, osteomalasia berlangsung kronis dan terjadi deformitas skletal, yang
terjadi tidak separah dengan yang menyerang anak-anak karena pada orang dewasa
pertumbuhan tulang sudah lengkap atau komplit (Smeltezer, 2001 : 2339).
 Osteomalasia adalah penyakit pada orang dewasa yang ditandai gagalnya pendepositan
kalsium kedalam tulang yang baru tumbuh. Istilah lain dari osteomalasia adalah “soft bone”
atau tulang lunak. Penyakit ini mirip dengan raktis, hanya saja pada penyakit ini tidak
ditemukan kelainan pada lempeng epifisis atau tempat pertumbuhan tulang pada anak.
 Penyebab osteomalasia pada umumnya adalah tidak cukupnya mineralisasi tulang terutama
kekurangan vitamin D. Dan penyebab osteomalasia dapat juga terjadi dari gangguan
metabolisme mineral.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai