Anda di halaman 1dari 8

PRESENTASI KASUS

TENTANG ASFIKSIA

Kelompok 2:
1. Nefri Febriani
2. Puji Permata Bunda
3. Sri Rahmah Kartika
1. Pengertian Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru mengalami

proses kelahiran dengan kehamilan 37 minggu sampai 42

minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000

gram. (wahyuni 2016).


2. Pengerian Asfiksia

Asfiksia neonatorum merupakan keadaan dimana bayi tidak


bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, keadaan
tersebut dapat disertai dengan adanya hipoksia, hiperkapnea dan
sampai ke asidosis. Asfiksia neonatorum adalah suatu kondisi
yang terjadi ketika bayi tidak mendapatkan cukup oksigen selama
proses kelahiran ( Mendri & Sarwo prayogi,2017 ).
3. Etiologi Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Pengembangan paru-paru neonatus terjadi pada menit-menit


pertama kelahiran dan kemudian disusul dengan pernapasan
teratur, bila terjadi gangguan pertukaran gas atau pengangkutan
oksigen dari ibu ke janin akan terjadi asfiksia janin atau neonatus.
Gangguan ini dapat timbul pada masa kehamilan, persalinan atau
segera setelah kelahiran
4. Klasifikasi Klinis Asfiksia Bayi Baru Lahir

Bayi tidak bernapas atau napas megap-megap,

denyut jantung kurang dari 100 x/menit, kulit

sianosis, pucat, tonus otot menurun, tidak ada respon

terhadap refleks rangsangan (Sembiring,2017).


DATA INTERPR IDENT TINDA PERENCAN IMPLEMENTASI EVALUASI
ETASI IFIKA KAN AAN
DATA SI SEGE
MASA RA
LAH

Tanggal : Diagnosa : Asfiksi Tindak 1. Informasik 1. Informasikan 1. Ibu sudah


13 januari bayi a berat, an awal an hasil hasil paham dengan
2021 dengan kejang resusilt pemeriksa pemeriksaan hasil
Jam : 11.00 asfiksia dan asi an kepada kepada ibu dan pemeriksaan
wib sedang resiko ibu dan keluarga dan 2. Tindakan
Dasar : infeksi keluarga. rencana yang resusistasi
Data Jk : lk 2. Melakukan akan dilakukan sudah di
Subjektif : Bb : 2.700 resusiltasi 2. Setelah tindakan lakukan
- gr 3. Perlindung resusitasi 3. Bayi sudah
Data Pb 49 cm an thermal dilaksanakan dalam
Objektif : a/s : 5/6 bayi di rawat di incubator dan
KU : lemah Masalah : incubator bayi sudah
JK : lk bayi 3. Melakukan dibedong
BB : 2700 dengan tindakan thermal keadaan bayi
Data Inte Iden Tind Perencanaan Implementasi Evasualsi
rpre tifika akan
tasi si sege
data masl ra
ah

4. Observasi keadaan 4. Observasi 4.Keadaan umum


umum bayi keadaan bayi bayi baik, TTV
5. Pemenuhan nutrisi meliputi TTV : Nadi, dalam batas
6. O2 Pernafasan, Suhu, normal, dan tidak
7. Personal hygiene dan melakukan ditemukan adanya
8. Bounding observasi tanda- gejala kejang.
Attachment tanda resiko kejang 5. Pemenuhan
9. Kolaborasi dengan pada bayi. nutrisi pada bayi
dr. SpA 5. Pemenuhan sudah sudah
Ampisilin Sulbactam 2 nutrisi dengan dilakukan.
X 140 mg memasang OGT , 6. Pemenuhuan O2
Gentamycin 1 X 14 mg Pada hari pertama pada bayi sudah di
Pasang IVFD D 10 % + PASI 10 - 15 cc / 3 berikan.
ca Gluconas 10 cc ( 7 jam. 7. Personal hygiene
cc/jam ) 6. Membantu pada bayi sudah di
Injeksi Sibital 2 X 7,5 memenuhi lakukan.
mg kebutuhan O2 pada 8. Bounding
Cefotaxim 2 X 140 mg bayi seperti : Attachment sudah
menggunakan di lakukan pada
Oksigen. bayi.
7. Membantu 9. Dokter Spa sudah
memenuhi personal melakukan visit dan
hygiene pada bayi ibu sudah tau
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai