Anda di halaman 1dari 48

STIE BINA

KARYA
Ayo…
Indonesia..
singsingkan lengan baju,
wujudkan masa depan
Indonesia yang gemilang
dengan budaya..
SADAR PAJAK
KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI

secara langsung ke
KPP terdekat

secara online ke
situs DJP Online

Permohonan oleh
Calon WP

melalui pos atau


jasa ekspedisi

dikirim ke
alamat WP

*) Syarat-syarat permohonan pendaftaran NPWP dapat dilihat di Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-20/PJ/2013 stdtd PER-38/PJ/2013
KEWAJIBAN MENGHITUNG PAJAK TERUTANG

PPh Pasal 4
PPh Pasal 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 23 PPh Pasal 25
Ayat (2)

Penghasilan Penghasilan dari Impor dan/atau Penghasilan atas Angsuran PPh per
Bersifat Final Pekerjaan Penyerahan ke Modal dan/atau Bulan
Pemungut Dari Jasa

PPh Pasal 26 PPN PPnBM PPh Tahunan PPh Pasal 15

Wajib Pajak Luar Penyerahan Penyerahan Rekap Penghasilan Jasa Pelayaran dan
Negeri BKP/JKP Barang Mewah dalam 1 Tahun Penerbangan
PKP/Pengusaha
PROSES PEMBAYARAN
PAJAK

1 2 3

Registrasi Pembuatan
Pembayaran
Billing System Kode Billing

Mulai Tahun 2016, Wajib Pajak DIWAJIBKAN


MELAKUKAN PEMBAYARAN PAJAK SECARA
ELEKTRONIK menggunakan billing system
KEWAJIBAN PEMBAYARAN/MENYETOR

METODE PEMBAYARAN
PAJAK

Bank/ Internet
ATM Mini ATM
Kantor Pos Banking
KEWAJIBAN MELAPORKAN PAJAK

secara langsung ke
KPP TERDEKAT

Masa atau

secara online ke
situs DJP ONLINE

atau
2015
melalui POS ATAU
JASA EKSPEDISI

Tahunan
STIE BINA KARYA

SEKILAS PPh 21
DAN PENGISIAN SPT

BINA KARYA TAX CENTRE


SUARDI

Oleh Suardi
Oleh: Suard
DASAR HUKUM
PEMOTONGAN PPh PASAL 21

• UU No.6/ 1983 sbgm diubah tkhr dg UU No.28/2007


UU • UU No.7/ 1983 sbgm diubah dengan UU No.17/2000
• Terakhir dg UU No.36/2008 perubahan ke 3 UU PPh
• PP No.45/ 1994
PP • PP No.149/2000
• PP No.80 / 20

• No.541/KMK.04/2000
KEP
• No.112/KMK.03/2001
MENKEU • No. 601/KMK.03/2005

PERATURAN 122 /PMK.010 / 2015


MENKEU
101 /PMK/010 / 2016

PERATURAN
DIRJEN PAJAK PER – 32 /PJ/ 2015
YANG DIMAKSUD DALAM UNDANG-UNDNG PERPAJAKAN

.Kontribusi wjib kepada negara yg terutang oleh orang


PAJAK pribadi yg bersifat memaksa berdasarkan UU,dgn tidak
mendapatkan imbalan langsung dan digunakan untuk
kepeluan negara sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
(Psl 1 ayat(1 ) KUP;

Orang Pribadi atau Badan, meliputi pembayar pajak,


WAJIB PAJAK
Pemotong pajak dan pemungut pajak yg mempunyai
( WP )
Hak dan kewajiban perpajakan sesuai peraturan per –
Undang-undangan perpajakan ( Psl 1 ayat (2) KUP;

Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima


WP baik berasal dari Indonesia maupun dari luar Indo-
PENGHASILAN
Nesia yg dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk me-
Nambah kekayaan WP ybs, dengan nama dan bentuk
Apapun. (Psl 4 UU PPh);

Nomor yg diberikan kepada WP sebagai sarana adminis-


N PWP trasi perpajkan dan sebagai tanda pengenal identitas WP
Dalam melaksanakan Hak dan Kewajiban perpajkannya.
( Psl 1 ayat (6) KUP.
N P W P
Membayar PPh atas
penghasilan sendiri PPh Pasal 25/29

PPh PPh Pasal 21/26

Memotong & PPh Pasal 23/26


membayar PPh atas
penghasilan pihak lain
PPh Pasal 22

PPh Final
Sumber – sumber penghasilan
 Penghasilan dari pekerjaan, Contoh: PNS, Peg.
BUMN, Peg. Swasta
 Penghasilan dari usaha / pekerjaan bebas :
Contoh :Penghasilan Dokter Praktik, Kebun
Sawit
 Penghasilan dari investasi Contoh; Penghasilan
dari Dividen
 Penghasilan lain-lain, contoh : undian
PENGERTIAN PPh PASAL 21/26

PAJAK PENGHASILAN
SEHUBUNGAN DENGAN

- PEKERJAAN ATAU JABATAN


- JASA DAN KEGIATAN ,
YANG DILAKUKAN WP ORANG PRIBADI

PENGHASILAN BERUPA :
- GAJI - TUNJANGAN, DAN
- UPAH - PEMBAYARAN LAIN
- HONORARIUM DENGAN NAMA DAN BENTUK APAPUN

WP DALAM NEGERI WP LUAR NEGERI

PPh PASAL 21 PPh PASAL 26


PEMOTONG PPh PASAL 21

ORANG PRIBADI
PEMBERI
KERJA
BADAN

BENDAHARAWAN PEMERINTAH
PEMOTONG PUSAT/DAERAH

DANA PENSIUN, PT. TASPEN, PT. ASTEK,


PENYELENGGARA JAMSOSTEK

PENYELENGGARA KEGIATAN
PENERIMA PENGHASILAN YANG
DIPOTONG PPh PASAL 21/26

PEGAWAI TETAP, TERMASUK KOMISARIS/


DEWAN PENGAWAS YANG MERANGKAP
SEBAGAI PEGAWAI TETAP

PEGAWAI LEPAS

PENERIMA PEGAWAI WP LUAR NEGERI


PENGHASILAN

PENERIMA PENSIUN, TERMASUK THT

PENERIMA HONORARIUM, IMBALAN LAINNYA

PENERIMA UPAH
PENGHASILAN YANG DIPOTONG
PPh PASAL 21/26

DITERIMA/DIPEROLEH SECARA TERATUR

DITERIMA/DIPEROLEH SECARA TDK TERATUR

BERUPA UPAH HARIAN, MINGGUAN,


PENGHASILAN SATUAN, BORONGAN

BERUPA UANG TEBUSAN PENSIUN,


TABUNGAN/TUNJANGAN HARI TUA,
PESANGON & PEMBAYARAN LAIN SEJENIS

BERUPA HONORARIUM, UANG SAKU, HADIAH,


KOMISI, BEASISWA DAN IMBALAN LAIN SEHU-
BUNGAN DENGAN PEKERJAAN, JASA, KEGIATAN

TERMASUK PEMBERIAN DALAM BENTUK NATURA/


KENIKMATAN YANG DIBERIKAN OLEH BUKAN WAJIB PAJAK
TIDAK TERMASUK PENGHASILAN
YANG DIPOTONG PPh PASAL 21

PEMBAYARAN ASURANSI DARI PERUSAHAAN


ASURANSI KESEHATAN, KECELAKAAN, JIWA,
DWIGUNA, DAN BEASISWA

NATURA/KENIKMATAN YANG DIBERIKAN OLEH


PENGHASILAN WAJIB PAJAK DAN PEMERINTAH
TDK DIPOTONG
PPH PASAL 21
IURAN PENSIUN YANG DIBAYARKAN KEPADA DANA
PENSIUN YANG DISAHKAN MENTERI KEUANGAN,
PENYELENGGARA TASPEN DAN JAMSOSTEK YANG
DIBAYAR OLEH PEMBERI KERJA

ZAKAT YANG DITERIMA ORANG PRIBADI YANG


DARI BADAN/LEMBAGA AMIL ZAKAT RESMI
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21

PENGHASILAN BRUTO

PEGAWAI TETAP PENERIMA PENSIUN PEG. TIDAK TETAP,


PEMAGANG, DISTRIBUTOR
MLM/DIRECTSELLING

GAJI, TUNJANGAN UANG PENSIUN


TERKAIT DGN GAJI BLNAN,TUNJANGAN
HONORARIUM/BONUS/
DLL
DIKURANGI: DIKURANGI:
- BIAYA JABATAN, 5% BIAYA PENSIUN, 5% DARI
DARI PENGH. PENGH.
BRUTO (UANG PENSIUN)

DIKURANGI
BRUTO MAKS
Rp 6.000.000,-/ THN ATAU MAKS
Rp 500.000,-/BLN Rp 2.400.000/THN ATAU
- IURAN YG TERIKAT DGN Rp 200.000/BLN
PENGH. TETAP

PENGHASILAN DIKURANGI
PTKP
NETO

TARIF Ps. 17 PENGHASILAN KENA PAJAK


(dibulatkan ke bawah ribuan penuh)
UU PPh
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
TMT 01 JANUARI 2009

SETAHUN SEBULAN
• DIRI PEGAWAI Rp 54.000.000 Rp. 4.500.000
• TAMBAHAN UNTUK PEGAWAI Rp 4.500.000 Rp. 375.000
YANG KAWIN
• TAMBAHAN UNTUK SETIAP
ANGGOTA KELUARGA SEDARAH
Rp 4.500.000 Rp. 375.000
DAN SEMENDA DLM GARIS
KETURUNAN LURUS SERTA ANAK
ANGKAT YG DITANGGUNG
SEPENUHNYA, MAKS 3 ORANG

Penambahan Anggota Keluarga Dihitung Saat Awal Tahun Pajak Ybs


PTKP UTK KARYAWATI

STATUS KAWIN
SUAMI
STATUS TDK
STATUS KAWIN TDK MENERIMA/
KAWIN
MEMPEROLEH
PENGHASILAN

- UTK DIRI
HANYA UTK DIRI - UTK DIRI
SENDIRI
SENDIRI, YAITU SENDIRI
- STATUS KAWIN
RP 54.000.000,00 - TANGGUNGAN
- TANGGUNGAN
SETAHUN MAKS 3 ORG
MAKS 3 ORG

SYARAT :
MENUNJUKKAN KETERANGAN TERTULIS DARI
PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT
SERENDAH-RENDAHNYA
KECAMATAN
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
BERLAKU TMT 1 JANUARI 2016
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) SETAHUN
TAHUN PAJAK
TAHUN PAJAK
STATUS WAJIB PAJAK 2006-2008 2016 dst
TK/0     13,200,000 54,000,000
TK/1 K/0   14,400,000 58.500,000
TK/2 K/1   15,600,000 63.000,000
TK/3 K/2   16,800,000 67,500,000
  K/3   18,000,000 72,000,000
    K/I/0 27,600,000 112.500,000
    K/I/1 28,800,000 117,000,000
    K/I/2 30,000,000 121.500,000
    K/I/3 31,200,000 126,000,000
TARIF PASAL 17 UU PPh
( Tarif Progresif )

LAPISAN PENGHASILAN
TARIF
KENA PAJAK

s.d. 5%
s.d. Rp
Rp 50.000.000
50.000.000

Diatas
Diatas Rp
Rp 50
50 .000.000
.000.000 s.d.
s.d. Rp
Rp 250.000.000
250.000.000 15%

Diatas
Diatas Rp
Rp 250.000.000
250.000.000 s.d.
s.d. Rp.
Rp. 500.000.00
500.000.00 25 %

Diatas
Diatas Rp
Rp 500
500 .000.000
.000.000
30%
Penghitungan PPh Pasal 21 Atas Gaji Setahun
Untuk Pegwai Tetap
 Penghasilan Sebulan (Gaji + Tunjangan dan Lainnya)
Dikurangi: -Biaya jabatan
-Iuran Pensiun / THT
Hasilnya Peghasilan Neto Sebulan
Penghasilan Neto Sebulan Disetahunkan :
Penghasilan Neto setahun
Dikurangi dengan PTKP (setahun) ( - )
Hasilnya = Penghasilan Kena Pajak (PKP )
PKP dikalikan dengan Tarif Pajak.
Hasil Penghitungan tersebut merupakan Pajak Terutan setahun
Pajak terutang bulan ybs = Pajak Setahun dibagi dengan
banyaknya bulan yang bersangkutan
Contoh Penghitungan PPh Psl 21 Atas Gaji Sebulan
(Pegawai Tetap )
Tuan Berkah (K/2)
Gaji bulan September 2020 Rp.10.000.000 Tunjangan Jabatan Sebulan Rp.500.000
Iuran Pensiun dan Askes 5 % dari Gaji dan Tanggungan Anak 2 Orang

Gaji Sebulan Rp.10.000.000,-


Tunjangan Jabatan Sebulan Rp. 500.000,-
Jumlah Penghasilan bruto (kotor) sebulan Rp.10.500.000,-
Pengurangan:
1.Biaya Jabatan (5 % x Rp.10.500.000)= Rp.525.000 Rp. 500.000,-(Maks)
2.Iuran Pensiun dan Askes (5 % x Rp.10.500.000) Rp. 525,000,-
Jumlah Pengurangan Rp. 1.025.000,-
Penghasilan Bersih sebulan Rp. 9.475.000,-
Penghasilan sebulan disetahunkan (12 x 9.475.000) Rp.113.700.000,-
Penghasilan Tidak Kena Pajak ( K/2 ) setahun Rp. 67.500.000,-
Penghasilan Kena Pajak Rp. 40.200.000,-
Pajak Setahun = 5 % x Rp. 46.200.000,- = Rp. 2.310.000,-
Pajak atas gaji bulan September 2020 : 1/12 x Rp. 2.310.000 = Rp. 192.500,-
Penghitungan PPh Pasal 21 Atas Gaji Setahun
Untuk Pegwai Tidak Tetap
 Penghasilan Sebulan (Gaji + Tunjangan dan Lainnya)
Penghasilan Sebulan Disetahunkan :
Penghasilan Neto setahun
Dikurangi dengan PTKP (setahun) ( - )
Hasilnya = Penghasilan Kena Pajak (PKP ) setahun
PKP setahun dikalikan dengan Tarif Pajak.
Hasil Penghitungan tersebut merupakan Pajak
Yang terutang setahun
Pajak Terutang Bulan yang bersangkutan = pajak
setahun dibagi dengan banyaknya bulan yang
bersangkutan
Contoh Penghitungan PPh Psl 21 Atas Gaji Sebulan
( Pegawai tidak Tetap )
Tuan Parhobas ( K/2 )
Gaji bulan Nopember 2017 Rp.10.000.000 Tunjangan Lainnya Sebulan Rp.500.000
dan Tanggungan Anak 2 Orang

Gaji Setahun ( 12 x Rp.10.000.000,- ) Rp.120.000.000,-


Tunjangan Lainnya Setahun (12 x Rp.500.000,-) Rp. 6.000.000,-
Jumlah Penghasilan Kotor Setahun Rp.126.000.000,-
Penghasilan Tidak Kena Pajak ( K/2 ) Rp. 67.500.000,-
Penghasilan Kena Pajak Rp. 58.500.000,-
Pajak Setahun = 5 % x Rp. 50.000.000,- = Rp. 2.500.000,-
= 15% x Rp. 8.500.000,- = Rp.1.275.000,-
Jumlah Pajak Tarutang Setahun = Rp.3.775.000,-

Pajak atas gaji bulan Nopember 2017 : 1/12 x Rp. 3.775.000,- = Rp. 314.584,-
Contoh Penghitungan PPh Psl 21 Atas Gaji Sebulan
(Pegawai Tidak Tetap )
Tuan Berkah (K/2)
Gaji bulan September 2020 Rp.10.000.000 Tunjangan Jabatan Sebulan Rp.500.000
Iuran Pensiun dan Askes 5 % dari Gaji dan Tanggungan Anak 2 Orang

Gaji Sebulan Rp.10.000.000,-


Tunjangan Jabatan Sebulan Rp. 500.000,-
Jumlah Penghasilan bruto (kotor) sebulan Rp. 10.500.000,-

Penghasilan Bersih sebulan Rp. 10.500.000,-


Penghasilan sebulan disetahunkan (12 x 10.500.000) Rp.126.000.000,-
Penghasilan Tidak Kena Pajak ( K/2 ) setahun Rp. 67.500.000,-
Penghasilan Kena Pajak Rp. 58.500.000,-
Pajak Setahun = 5 % x Rp. 50.000.000,- = Rp. 2.500.000,-
=15 % x Rp. 8.500.000,- = Rp. 1.275.000,-
Pajak Tertang Setahun = Rp. 3.775.000,-
Pajak atas gaji bulan September 2020 : 1/12 x Rp. 3.775.000 = Rp.314.583,-
Contoh Penghitungan PPh Psl 21 Atas Gaji Sebulan
(Peg.Tetap)
Tuan Parhobas ( K/2 )
Gaji bulan Nopember 2017 Rp.10.000.000 Tunjangan Lainnya Sebulan Rp.500.000
dan Tanggungan Anak 2 Orang

Gaji Setahun ( 12 x Rp.10.000.000,- ) Rp.120.000.000,-


Tunjangan Lainnya Setahun (12 x Rp.500.000,-) Rp. 6.000.000,-
Jumlah Penghasilan Kotor Setahun Rp.126.000.000,-
Penghasilan Tidak Kena Pajak ( K/2 ) Rp. 67.500.000,-
Penghasilan Kena Pajak Rp. 58.500.000,-
Pajak Setahun = 5 % x Rp. 50.000.000,- = Rp. 2.500.000,-
= 15% x Rp. 8.500.000,- = Rp.1.275.000,-
Jumlah Pajak Tarutang Setahun = Rp.3.775.000,-

Pajak atas gaji bulan Nopember 2017 : 1/12 x Rp. 3.775.000,- = Rp. 314.584,-
Untuk Pegawai Honor
Terhadap Pegawai Tidak Tetap kecuali yg tidak dihitung atas dasar banyaknya
hari dan tenaga ahli, diberikan pengurangan sebesar
Rp.450.000 Sehari tetapi tidak lebih dari Rp.4.500.000 dalam sebulan.

Contoh:
Budiman sebagai guru honorer mendapat honor yg dibayar bulanan
Seb. Rp.1,200.000,- atas penerimaan tersebut tidak dipotong PPh Ps 21
karena belum mencapai Rp.4.500.000,- sebulan.

Penghasilan berupa honorarium, uang Sidang uang yg dibebankan kpd APBN/D:


Dikenakan PPh Pasal 21 Final 5% x Jumlah Bruto, untuk gol.III dan 15 % x Jlh
Bruto untuk Gol.IV, kecuali yang diterima oleh PNS gol.II/d Atau Pangkat Peltu
Kebawah Bagi TNI dan Polri

Contoh :
“ Budi” Gol.III/a mendapat honor atas kegiatan ekstra kuri
kurel sebesar Rp.350.000,- atas penerimaan tsb dipotong
PPh Ps 21 final sebesar 5 % x 350.000,-= Rp.17.500,-
C a t a t a n:
Tarif Pemotongan / Pemungutan PPh Pasal 21 Lebih
Tinggi 20 % Bagi WP Yang Tidak Mempunyai NPWP
( Terhitung Mulai Tanggal 1 Jan 2009 )
 Contoh:
 Penghasilan Kena Pajak ( PKP ) sebesar Rp.10.000.000

PPh yang harus dipotong bagi WP yg memiliki NPWP :


5 % x Rp.10.000.000 = Rp.500.000

PPh yang harus dipotong bagi WP yg tidak memiliki NPWP:


5 % x 120% x Rp.10.000.000 = Rp.600.000
Atau:
5 % x Rp.10.000.000 = Rp. 500.000
20 % x Rp. 500.000 = Rp. 100.000 +
Yang Harus Dipotong
Rp.600.000
kp2kp HULU
KP2KP KUALUH

II. SIMULASI SPT TAHUNAN


Orang Pribadi

Sumber Penghasilan

Karyawan Kegiatan usaha / pekerjaan bebas /


(yang bekerja di 1pemberi karyawan yang bekerja lebih 1pemberi
kerja/penghasilan) kerja/penghasilan

Sarana pelaporan : Sarana pelaporan SPT 1770


SPT 1770S atau 1770 SS

1. Bukti potong PPH pasal 21


(1721 A1/A2) dan/atau
Bukti potong PPh pasal 21 2. Pencatatan/pembukuan
(1721 A1/A2) kegiatan usaha / Pekerjaan
bebas
•SPT 1770
Terbagi Atas 3 Jenis

1. SPT 1770 SS
Diperuntukan Pegawai Tetap / Tidak Tetap yang
penghasilan Brutonya Kurang ( < ) dari Rp.
60.000.000,- (enam puluh juta) setahun.

2. SPT 1770 S
Diperuntukan Pegawai Tetap / Tidak Tetap yang
penghasilan Brutonya lebih besar ( > ) dari
Rp. 60.000.000,- ( enam puluh juta ) setahun
3. SPT 1770
Diperuntukan untuk Wajib Pajak disamping menjadi
Pegawai Tetap / Pegawai Tidak Tetap tetapi
mempunyai penghasilan lain dari usaha pekerjaan
bebas, baik penghasilan dari usaha ybs maupun
penghasilan yang diperoleh dari Isterinya yang
digabung kedalam penghasilan suami.
Namun Bila Penghasilan penghasilan yg diterima
isterinya semata- mata sebagai karyawan, maka
penghasilan isteri tidak perlu digabung ( Karena
bila dikenakan pajak telah dipungut/dipotong oleh
pemberi kerja ).
I. SPT 1770 SS
Contoh Soal :
Budaya, Seorang Karyawan PT Mujur
memperoleh Penghasilan Tahun 2017
Rp. 50.000.000,-
ST Dilampiri dengan bukti formuir dari
PT Mujur -1721
- A1.
II. SPT 1770 S
Contoh Soal :
Abadi Pohan, Seorang Karyawan PT Sentosa, dengan Status
Menikah , 2 orang anak ( K/2), Pada Tahun 2017 memperoleh
Penghasilan:
Rp.50.000.000,-
Pada Bulan Juli 2017, mendapat Undian dari Bank Mandiri
sebesar 100.000.000 dan telah dipotong PPh Final sebesar
Rp.25.000.000,-

SPT Dilampiri dengan bukti formuir-1721


formuir- A1. dari PT Sentosa
dan Bukti Potong PPh Final dari Bank Mandiri.
III. SPT 1770

 Contoh Soal :
Abadi Pohan, Seorang KTU PT Labuhan Batu Sentosa,
dengan Status Menikah , 2 orang anak ( K/2), memperoleh
Penghasilan:
a. Selaku Karyawan ( Telah Dipotong oleh Pemberi Kerja,
dan telah menerima 1721 A1)
b. pada Januari 2007, A. Pohan membeli Kebun Sawit
seluas 25 Hektar seharga 750 juta dengan Penghasilan Bruto
selama tahun 2017 mencapai 421 juta.

Catatan : Karena , A.pohan mempunyai Penghasilan lain dari


pekerjaan bebas ( Kebun Sawit ), maka SPT Tahunan yang
diisi adalah SPT Tahunan 1770, walaupun A. Pohan
berstatus karyawan.
Pengisian SPT Tahunan
 Karena Penghasilan hanya dari 1 Pemberi Kerja
maka Dokumen pendukung untuk perhitungan
dan pengisian SPT adalah Form. 1721 A1 dari
Pemberi kerja.

 Isi Data Identitas Pada Induk SPT


 Isi Lampiran II : Bag. A, Bag. B,dan bag.C
 Isi Lampiran I : Bag. A, Bag. B,dan bag.C
 Isi Induk SPT
 Isi kolom tanda tangan .
 Lampirkan : - 1721 A 1
- Daftar Keluarga/Copy KK
Terima Kasih
Pengisian SPT
Perhatikan:
Wajib Pajak mempunyai 2 penghasilan, yaitu:
1. Penghasilan sbg Karyawan , dokumen
pendukung berupa 1721 A1
2. Penghasilan dari Kebun Sawit , dokumen
pendukung berupa Catatan
Peredaran Bruto atas Kebun Sawit.
Dengan demikian perhitungan pajak
adalah sbb Perhitungan
Pengisian SPT ( lanjutan 1)
Langkah Pengisian
Isi Data Identitas pada SPT Induk
Isi Lampiran IV : 1770-IV
Isi Lampiran III : 1770-III
Isi Lampiran II : 1770-II
Isi Lampiran I Hal.2 : 1770-I Hal.2
Isi Lampiran I Hal. 1 : 1770-I Hal.1
Isi Induk SPT
Isi Kolom Lampiran dan Tanda Tangan
Pengisian SPT ( lanjutan 2 )
 SPT Yang telah diisi dan ditanda tangani
Disampaikan ke KPP dimana kita terdaftar
sebagi Wajib Pajak Paling Lambat 3 bulan
setelah berakhirnya tahun pajak ( dalam hal
ini 31 Maret 2018)
 Pajak Kurang dibayar menurut SPT Tahunan
( PPh Pasal 29 ) wajib disetor melalui SSP
paling lama tanggal 25 maret 2009 untuk
tahun 2018 dan sebelum SPT dilaporkan
untuk tahun pajak 2018 dst…
CONTOH PENGHITUNGAN PTKP

URAIAN PTKP
TIDAK KAWIN (TK) 54.000.000
KAWIN (K/0) 58.500.000
KAWIN 1 ANAK (K/1) 63.000.000
KAWIN 2 ANAK (K/2) 67.500.000
KAWIN 3 ANAK (K/3) 72.000.000
CONTOH PENGHITUNGAN PTKP

URAIAN PTKP
TIDAK KAWIN (TK) 13.200.000
KAWIN (K/0) 14.400.000
KAWIN 1 ANAK (K/1) 15.600.000
KAWIN 2 ANAK (K/2) 16.800.000
KAWIN 3 ANAK (K/3) 18.000.000
CONTOH PENGHITUNGAN PTKP

URAIAN PTKP
TIDAK KAWIN (TK) 54.000.000
KAWIN (K/0) 58.500.000
KAWIN 1 ANAK (K/1) 63.000.000
KAWIN 2 ANAK (K/2) 67.500.000
KAWIN 3 ANAK (K/3) 72.000.000

Anda mungkin juga menyukai