Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

EPILEPSI

Pembimbing :
dr. Syarifah Mahlisa Soraya Sp.A
Mohamad Rheza Firmansyah Zamzami
20360043
KEPANITRAAN KLINIK SENIOR ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
2021
LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
Nama : Afifah Fitiya Putra
No RM : 00360982
Tanggal masuk : 07-04-2021
Tanggal keluar : 14-04-2021
Dokter : dr. Nurcahaya Sinaga Sp.A(K) Neurologi

II. Identitas Pribadi


Nama : Afifah Fitiya Putra
Tempat, tanggal lahir : 02-01-2018
Umur : 3 tahun 3 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Marelan V PSR II Barat, Medan Marelan
Rengas Pulau
Agama : Islam
Riwayat Penyakit Saat Ini
 Keluhan Utama : Kejang

 Keluhan Tambahan :-

 Telaah :
• Pasien perempuan usia 3 tahun 3 bulan dibawa orang tua nya ke rumah
Sakit Haji Medan dengan keluhan kejang. Kejang mulai dari jam 08:00 wib
sampai malam, kejang sebanyak 6 kali. Lama kejang lebih dari 10 menit, sehabis
kejang pasien sadar. Pada saat kejang seluruh tubuh pasien kaku. Ibu pasien
mengatakan bahwa kejang terjadi tiba tiba ketika pasien sedang duduk bersama
ibunya. Ibu pasien menyatakan bahwa hari sebelumnya pasien juga mengalami
kejang 1x yang terjadi saat pasien bangun tidur. Ibu pasien mengatakan pertama
kali kejang usia 2 tahun 6 bulan

- Mual (-) - Batuk (-) -Riwayat demam (-)


- Muntah (-) -Sesak nafas (-)
 Riwayat Penyakit Terdahulu : Epilepsi

 Riwayat Penyakit Keluarga :-

 Riwayat Penggunaan Obat: -

 Riwayat Alergi Obat :-

 Riwayat Kelahiran √
: Normal Vacum Forceps
Sectio Caesaria

 Ditolong oleh : Dokter Bidan Lainnya :…

 Keadaan Saat Lahir : √ Menangis


Segera

Tidak Segera Menangis

 BBL : 3,500 gram PBL:50 cm LK : - cm


Riwayat Imunisasi
√BCG 1 kali Polio 4 kali

√ Hepatitis B 3 kali √ DPT 1 kali


√ Campak 1 kali Rotavirus
√ 1 kali

Riwayat Perkembangan:

Menegakkan kepala 3 bulan
Membalikkan Badan 6 bulan √ Duduk 6
bulan √


Berdiri 8 bulan
Merangkak 10 bulan √

` Berjalan 12√bulan
Berbicara 14
√ bulan
RIWAYAT NUTRISI
0-6 bulan
• ASI :9 kali/hari atau setiap menangis
• Lainnya : Susu Formula setiap menangis.

6-8 bulan
• ASI : 8 kali/hari atau setiap menangis
• Makan Pagi/Siang/Malam : 3 kali/hari (Nasi yang dilunakkan)
• Makanan Selingan (Snacks):- kali/hari
• Lainnya : Susu Formula setiap menangis.

8-12 bulan
• ASI : 7 kali/hari atau setiap menangis
• Makan Pagi/Siang/Malam : 3 kali/hari (Nasi yang dilunakkan)
• Makanan Selingan : (Snacks) 2 kali/hari
• Lainnya : Susu Formula

12-23 bulan
• Asi :-
• Makan Pagi/Siang/Malam : 3 kali/hari (Nasi dewasa)
• Makanan Selingan : (Snacks) 1 kali/hari
• Lainnya : Susu Formula, terkadang nasi dewasa.
 
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
• Kesan Keadaan : Sakit sedang
• Sensorium : Compos Mentis
• Kuantitatif : GCS 15 (E :4 V: 5 M: 6)
• Nadi : 100 x/i (Normal : 80-120)
• Pernafasan : 30x/i (Normal : 25-40)
• Temperatur : 36,7oC (Normal : 37,5 oC )
• Tekanan Darah :-
Data Antropometri
• Berat Badan : 16 kg
• Tinggi Badan : 98 cm
• Lingkar Kepala : 48 cm
• Lingkar Lengan Atas : -

Status Gizi
• BB / Umur : -2 SD s/d +2 SD = BB Baik
• TB / Umur : -2 SD s/d +2 SD = TB Normal
• BB / TB : -2 SD s/d +2 SD = Gizi Baik
TB : 98 cm
BB : 16 Kg
U : 3 tahun 3 bulan

-2SD s/d +2SD

• Dibawah -2 standar
deviasi

• dibawah +2 standar

• Kesan : Berat badan


normal
TB : 98 cm
BB : 16 Kg
U : 3 tahun 3 bulan

-2SD s/d +2SD

• Dibawah -2 standar
deviasi

• dibawah +2 standar

• Kesan : panjang
badan normal
TB : 98 cm
U : 3 tahun 3 bulan

-2SD s/d +2SD

• Dibawah -2 standar
deviasi

• dibawah +2 standar

• Kesan : Gizi baik


PB : 98 cm
BB : 16 Kg
U : 3 tahun 3 bulan

-2SD s/d +2SD

• Dibawah -2 standar
deviasi

• dibawah +2 standar

• Kesan : Gizi Baik


Pemeriksaan fisik

• Kepala :Normochepali, deformitas (-), bekas luka (+)


• Rambut :Warna hitam, dsitribusi merata, tidak mudah dicabut
• Mata :Konjungtiva pucat (-), Sklera ikterik(-), kelopak mata
normal, pupil RC(+/+), isokor, Konj. Palpebra normal.
• Telinga : DBN, ruam (-), sekret (-)
• Hidung : DBN, Sekret (-), pendarahan (-)
• Mulut : DBN, palatoscizhies (-), sianosis (-) , karies (-)
• Lidah : tidak kotor
• Tenggorokan : Tonsil T1/T1 tidak hiperemis.
• Leher
Kelenjar Getah Bening
Pembesaran : Ya Tidak

Jumlah : Tunggal Multipel
Ukuran : - cm
Konsistensi : Lunak Keras
Kaku Kuduk : Positif Negatif√ Lainnya: -
• Thoraks
 Paru
Inspeksi : simetris ka=ki
Palpasi : simetris ka=ki
Perkusi : sonor Kanan dan kiri
Auskultasi : Vesikuler ka=ki
 Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Auskultasi : DBN
• Abdomen
Inspeksi : DBN
Palpasi  
 Nyeri Tekan : Ya Tidak
√ Lokasi:-
 Turgor : kembali cepat
 Hepar : tidak teraba pembesaran
 Lien : tidak teraba pembesaran
 Massa : tidak ditemukan

Perkusi :Bunyi timpani


Auskultasi : Dalam batas normal
• Ekstremitas: Hangat
• Genitalia : Tidak dilakukan Pemeriksaan
• Anus/Rectum : Tidak dilakukan Pemeriksaan

• Pemeriksaan Neurologis
R. Fisiologis : DBN
R. Patologis : TDP
R. Meningeal : TDP
Kekuatan Otot : 55555 55555
55555 55555
Nervus Kranialis : TDP
D
a DARAH RUTIN
r Jenis Pemeriksaan
Hemoglobin 13 g/dl
Hasil
Kesan : Dalam Batas Normal

a Hitung eritrosit
Hitung leukosit
4,10 sel/ml
6750 /ul

h Hematocrit
Trombosit
MCV
39 %
335.000 /ul
76 fL
MCH 28 Pg
MCHC 31,2 %

r Eosinophil
Basophil
4,8 %
0,4 %

u N.Seg
Limfosit
47,8 %
40,8 %

t
Monosit 6,0 %

i
n
DIAGNOSA BANDING
1. Epilepsi
2. Status epileptikus
3. Meningitis
DIAGNOSA SEMENTARA
Epilepsi
TERAPI SEMENTARA
• IVFD RL 54 gtt mikro/menit
• Inj. Phenobarbital 1 X 250 mg
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• EEG
• Darah Rutin
Follow up
TANGGAL S O A P

─ Kejang (+) ─ HR:106 x/I ─ Epilepsi ─ IVFD RL 54 gtt/I


sebanyak 6 X, ─ RR:24 x/I mikro
mulai pukul 08;00 ─ T:37,5 °C ─ Inj.Phenobarbital
07/04/2021
wib sampai malam ─ BB:16 kg 250 mg//iv
Rabu
─ Demam (-)  
─ Muntah (-)
 
─ Kejang (-) ─ HR:100 x/I ─ Epilepsi ─ IVFD RL 54 gtt/I
─ Demam (-) ─ RR:20 x/I mikro
08/04/2021 ─ Muntah (-) ─ T:36,8 °C ─ Inj.Phenobarbital
Kamis   ─ BB:16 kg 100 mg/12 jam/iv
 

─ Kejang (-) ─ HR:100 x/I ─ Epilepsi ─ IVFD RL 54 gtt/I


─ Demam (-) ─ RR:22 x/I mikro
─ Muntah (-) ─ T:36 °C ─ Inj. Phenobarbital
09/04/2021
─ BB:16 kg 50 mg/12jam/iv
Jum’at
 

─ Kejang (-) ─ HR:98 x/i ─ Epilepsi ─ IVFD RL 54 gtt/I


─ Demam (-) ─ RR:22 x/I mikro
10/04/2021 ─ Muntah (-) ─ T:37 °C ─ Asam Valproat
Sabtu ─ BB:16 kg 1x 5 cc/ hari
 
Follow up
TANGGAL S O A P

─ Kejang (-) ─ HR:90 x/I ─ Epilepsi ─ Asam Valproat


─ Demam (-) ─ RR:20 x/I 1x 5 cc/ hari
─ Muntah (-) ─ T:36,8 °C
11/04/2021
  ─ BB:16 kg
Minggu
 

─ Kejang (-) ─ HR:89 x/I ─ Epilepsi ─ Asam Valproat


─ Demam (-) ─ RR:24 x/I 1x 5 cc/ hari
─ Muntah (-) ─ T:36 °C
12/04/2021
─ BB:16 kg
Senin
 

─ Kejang (-) ─ HR:90 x/i ─ Epilepsi ─ Asam Valproat


─ Demam (-) ─ RR:24 x/I 1x 5 cc/ hari
13/04/2021 ─ Muntah (-) ─ T:37,5 °C
Selasa ─ BB:16 kg
 
─ Kejang (-) ─ HR:90 x/i ─ Epilepsi ─ Asam Valproat
─ Demam (-) ─ RR:24 x/I 1x 5 cc/ hari
─ Muntah (-) ─ T:37,5 °C
14/04/2021
Rabu ─ BB:16 kg
Epilepsi merupakan kelainan pada otak yang
memiliki karakteristik predisposisi yang kuat untuk
menimbulkan kejang epilepsi seperti : terdapat dua

DEFINISI kali kejang tanpa sebab yang memilliki interval 24


jam satu dengan yang lainnya; terdapat satu kali
kejang yang memiliki kemungkinan kembali kejang
di masa yang akan datang dikarenakan telah
memiliki faktor resiko sebelumnya, hingga 10 tahun
kedepan; dan telah didiagnosis sindrom epilepsi.
( ILAE,2014)
Epidemiologi

700.000-1.400.000

WHO
4-6 per 1000 anak umur 8-11 tahun.
40-50%
Etiologi 01 Struktural 04 Metabolik

Genetik 05 Imunitas
02

Infeksi 05 Tidak diketahui


03
Faktor Resiko

Prenatal Natal Postnatal

• Umur ibu saat hamil terlalu • Asfiksia • Kejang demam

muda (<20 tahun) atau terlalu • Bayi dengan berat badan lahir
• Trauma kepala
tua (>35 tahun) rendah (<2500 gram)

• Kehamilan dengan eklampsi


• Kelahiran prematur dan • Infeksi SSP
dan hipertensi
postmatur
• Kehamilan primipara atau

multipara • Partus lama • Gangguan metabolik

• pemakaian bahan toksik • Persalinan dengan alat


Manifestasi dan Klasifikasi
Epilepsi Fokal Epilepsi Umum
Pada satu sisi atau satu bagian tubuh dan Seluruh bagian tubuh dan kesadaran penderita
kesadaran penderita umumnya masih baik. umumnya menurun

• Kejang Kesadaran • Kejang Non


• Atonik
• Kejang Absen
Fokal, Motorik Fokal • Tonik
• Mioklonik
• Kejang Kesadaran • Tonik-klonik
Gangguan Fokal • Kejang Tonik-klonik
• Kejang Motorik Fokal Fokal Bilateral

Dipahami bahwa pasien menderita epilepsi


Diawali dengan epilepsi fokal/umum lalu tetapi dokter tidak dapat menentukan apakah
diikuti dengan epilepsi fokal/umum. Jenis epilepsi bersifat fokal atau umum karena
informasi yang tersedia tidak mencukupi

Epilepsi Gabungan Epilepsi Tidak Diketahui


Patofisiologi
Diagnosis

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
Anamnesis
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
1 • Onset? • Ada berapa jenis serangan?
• Faktor Pencetus? • Ada luka ditubuh sehubungan
• Intensitas serangan? dengan serangan kejang?
• Periode bebas kejang? • Pernah ke UGD karena kejang?
Riwayat Penyakit Terdahulu
• Riwayat Infeksi SSP?
2 • Lahir normal?cukup bulan? • Riwayat Tumor Otak?
• Tumbuh kembang sesuai usia? • Riwayat kejang demam?
• Riwayat Trauma Kepala?
Riwayat Keluarga
3 • Faktor genetik -> Juvenile myoclonic epilepsy (JME), sindrom
serangan kejang umum tonik klonik disertai kejang demam

4 Riwayat Alergi

Riwayat Pengobatan
5 • Jika sudah konsumsi obat epilepsi, bagaimana efeknya?dosisnya?
Pemeriksaan Fisik
• Adakah trauma kepala, gangguan kongenital, gangguan
1
neurologik fokal atau difus, infeksi telinga atau sinus?

• Adakah Keterlambatan perkembangan, organomegali,


2 perbedaan ukuran antara anggota tubuh? ( menunjukan awal
ganguan pertumbuhan otak unilateral)
• Adakah bekas gigitan dilidah/ luka lecet? (luka akibat
3 serangan)

• Pemeriksaan neurologi -> status mental, koordinasi, saraf


4 kranialis, fungsi motorik dan sensorik, serta refleks
tendon
• Defisit neurologi -> hemiparese ,distonia, disfasia,
gangguan lapangan pandang, papiledema (adanya
lateralisasi atau lesi struktur di area otak yang terbatas)
5 • Adanya nystagmus , diplopia atau ataksia (efek toksis dari
obat anti epilepsi seperti karbamasepin,fenitoin, lamotrigin)
Pemeriksaan Penunjang

1 Elektroensefalografi (EEG)
Penggunaan EEG dalam waktu 24 jam saat serangan
meningkatkan akurasi diagnosa

2 CT Scan dan MRI


Sensitivitas 95%
Tatalaksana

Tatalaksana Fase Akut (Saat Kejang) Terapi Pembedahan Terapi nutrisi


• Amankan Pasien
Reseksi atau, lebih jarang, pemutusan Diet Ketogenik
• Berikan diazepam per rektal :
dosis 5mg ( BB< 12 kg) atau jaringan epilepsy Lemak tinggi, Protein yang

dosis 10 mg (BB> 12kg) cukup, diet rendah karbohidrat


a) Lobektomi temporal
• Dosis dapat diulang selang waktu 5 menit, jika karbohidrat dan protein = 4:1.
b) Eksisi korteks ekstratemporal
masih belum berhenti, dibawa ke rumah sakit. Kebutuhan kalori harian
• Lakukan pemberian monoterapi sesuai jenis c) Hemisferektomi
diperkirakan sebesar 75 – 80
epilepsi d) Callostomi kkal/kg.
FARMAKOTERAPI
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai