KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BADAN STRATEGI KEBIJAKAN DALAM NEGERI

BADAN STRATEGI KEBIJAKAN DALAM NEGERI

STRATEGI PENGUATAN INOVASI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAERAH KAB. BOLAANG
MONGONDOW@kemendagri
SELATAN @kemendagri @kemendagri_ri
STRATEGI PENGUATAN
INOVASI DAERAH
 3

Mengapa perlu penguatan

inovasi
dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah?
 4

PERSPEKTIF INOVASI
INVENSI dan INOVASI: Pasal 34
N
U 1 1 TH • Wajib dikembangkan Pusat dan Pemda;
U
2019
E N TANG • Ditujukan untuk menjadi: solusi permasalahan nasional;
T
A S IPTEK
SIN memadukan sudut pandang dan/atau konteks teknis, fungsional,
bisnis, sosial budaya, dan estetika; dan menghasilkan nilai
tambah dari produk dan/atau proses produksi bagi kesejahteraan
masyarakat;
• Antara lain dihasilkan dari Penelitian dasar, Penelitian terapan,
dan Pengembangan.

Pasal 36
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib
menggunakan hasil Invensi dan Inovasi nasional.
 5

perspektif INOVASI
PASAL 386
4
2 3/201 o Pemerintah daerah dapat melakukan inovasi, yaitu semua bentuk pembaharuan
UU 8/2A 7G
01N
.
PTE
P 3N T dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.
ANG A
TENETMD SI
IP
NOVA H
A
DAER
PASAL 9 (PP.38/2017)
o Inovasi daerah meliputi: inovasi tata kelola Pemerintahan Daerah, inovasi
Pelayanan Publik, dan Inovasi Daerah lainnya.

PASAL 8 –18, dan PASAL 29 – 29  TERKAIT LITBANG

o Perangkat Litbang Daerah berperan dalam melakukan koordinasi, verifikasi,
dan/atau evaluasi atas inisiatif inovasi yang berasal dari KDH, DPRD, ASN,
perangkat daerah, dan anggota masyarakat, serta proses dan tahapan ujicoba
inovasi daerah.
o Diseminasi inovasi daerah dapat dilakukan melalui replikasi atas keberhasilan
penerapan inovasi dari Daerah lain.
 6

perspektif INOVASI (2)

3 /2 014
UU 28/2A 7G
01N
PTP.E3NT NG
A A
PASAL 388 & PP.38/2017 PASAL 24-27
TENETMD
I PNOVASI
DAER
AH o Pemerintah Pusat melakukan penilaian inovasi Pemerintah Daerah dengan
memanfaatkan lembaga yang berkaitan dengan LITBANG.
o Pemerintah Pusat memberikan penghargaan dan/atau insentif kepada Pemerintah
Daerah yang berhasil melaksanakan inovasi, termasuk dalam bentuk fiskal.
o Pemerintah Daerah dapat memberikan penghargaan dan/atau insentif kepada
individu atau Perangkat Daerah yang melakukan inovasi.

27 M 39,9 M
TAHUN 2020 TERALOKASI DI PROVINSI TAHUN 2021 TERALOKASI DI PROVINSI

121 M 93 M
TERALOKASI DI KAB/KOTA 212 M 172,18 M
TERALOKASI DI KAB/KOTA
 7

INOVASI BUKAN SEBUAH

INOVASI
INOVASI BUKAN ADALAH
INISIATIF
URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN, SPORADIS
INOVASI BUKANLAH TUJUAN,
MERUBAH
TAPI DAPAT
TAPITAPI
INOVASI MINDSET
DIRENCANAKAN
ADALAH
ADA DISEMUA SDM
SESUAI
CARA/METODE
INOVASI ITU……
KEBUTUHAN
BUKAN SOAL BELANJA
URUSAN/PROGRAM/KEGIATAN
ATAU PROJECT
 8

Pelayanan Publik Digital dan

Pidato Presiden Tata Kelola Pemerintahan
Digital
Jokowi
14 Juli 2019

• Kita harus mencari sebuah model baru, cara baru, nilai-nilai baru dalam
mencari solusi dari setiap masalah-masalah yang kita hadapi dengan
inovasi-inovasi.
• Dan kita semuanya harus mau dan akan kita paksa untuk mau.
• Kita harus meninggalkan cara-cara lama, pola-pola lama, baik dalam
mengelola organisasi, baik dalam mengelola lembaga, maupun dalam
mengelola pemerintahan.
• Yang sudah tidak efektif, kita buat menjadi efektif. Yang sudah
tidak efisien, kita buat menjadi efisien

• https://nasional.kompas.com/read/2019/07/15/06204541/pidato- lengkap-visi-indonesia-jokowi?page=all.
 TRANSFORMASI INDONESIA MENUJU PEMERINTAHAN 4.0
9

PARADIGMA REVOLUSI

4.0
INDUSTRI 4.0  TATANAN
DAN STANDAR BARU 
PEMERINTAHAN HARUS
BERADAPTASI DENGAN
PERKEMBANGAN JAMAN GOVERNMENT PEMERINTAHAN YANG
DAN TEKNOLOGI EFEKTIF DAN EFISIEN

INTEGRASI SISTEM 5 SINGLE SYSTEM YANG DAPAT DIMANFAATKAN

SEBAGAI SUATU INSTRUMEN KERJA YANG
TERKOORDINATIF DAN KOLABORATIF
PEMBIASAAN DAN ADAPTASI TERHADAP INTERNET OF
THINGS (IOT), BIG DATA, OTOMASI, ROBOTIKA,
KOMPUTASI AWAN, HINGGA INTELIGENSI ARTIFISIAL
Rp SPIRIT SHARING ECONOMY 4

PENGGUNAAN IT 3 PEMANFAATAN
MENUJU SPBE
TEKNOLOGI INFORMASI

MERUBAH BUDAYA KERJA YANG SENANG

DILAYANI MENJADI YANG MELAYANI PERUBAHAN MINDSET 2

PENYEDERHANAAN BIROKRASI 1 BIROKRASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN

DENGAN MENGEDEPANKAN MUTU LAYANAN
 10

SOLUSI MASALAH PELAYANAN PUBLIK

02 03 04 05
01
Pengembangan Penerapan
Membuat Kontrak Penerapan Kemitraan
Survei Kepuasan E-government
Pelayanan (Citizens Sistem Pemerintah dan
Pelanggan dalam Manajemen
Charter) Manajemen Swasta
Pelayanan Publik Mutu Pelayanan
 11
• Pemerintah bersama peran dunia usaha membantu seluruh pihak
termasuk usaha mikro kecil untuk on boarding dan melakukan
servisifikasi, melalui kegiatan peningkatan SDM Digital,
pembuatan Database Digital, Literasi Digital, dan Pembangunan
Infrastruktur Digital.

• Upaya-upaya tersebut akan mendorong percepatan pertumbuhan

ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan ekspor.
Indonesia akan dapat keluar dari middle income trap lebih cepat
yaitu pada tahun 2037.

INOVASI TIK
Dari pengembangan inovasi daerah tersebut digitalisasi pelayanan publik terkait dengan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) dalam bentuk program bidang TIK berkembang pesat di daerah, antara lain :

1. Digitalisasi Arsip 3. Pengembangan 5. Pengembangan 6. Pengembangan 8. Pengembangan 10. Audit Kapasistas

Daerah dan Satuan Kerja pelayanan satuan Sistem Informasi e-Logistik di berbagai Sosial Humaniora dan Kapabilitas Daerah
Perangkat Daerah (SKPD) kerja berbasis e- Manajemen (SIM) bidang dan Kearifan Lokal bidang TIK
Goverment dan / atau terintegrasi berbasis TIK
internet-Governance
2. Implementasi 11. Program
7. Inventarisasi dan 9. Pengembangan penguatan
Geographical Information
System (GIS) untuk 4. Pengembangan Sistem Informasi pemetaan Aset platform penunjang kelembagaan dan
pemetaan Manajemen (SIM) terintegrasi pusat – daerah Daerah (e-Asset) industri kreatif dan kontrol SDM riset daerah
 12

PELAYANAN DASAR YANG MERUPAKAN BAGIAN DARI URUSAN

PEMERINTAHAN WAJIB, MASIH MENJADI TREN INOVASI
DAERAH SAAT INI.

PENINGKATAN SDM DIGITAL

PEMBUATAN DATABASE DIGITAL

LITERASI DIGITAL
Medorong percepatan
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR pertumbuhan ekonomi,
DIGITAL penciptaan lapangan
kerja dan keluar
PEMERINTAH dari middle income trap
MENDORONG pada tahun 2037.
USAHA MIKRO
UNTUK
 13

KOMPETISI ATAU KOLABORASI ?

DUA PIHAK BEREBUT SATU BANYAK PIHAK MENCAPAI

TUJUAN BANYAK TUJUAN

POSISI DICAPAI HANYA POSISI DICAPAI DENGAN

DENGAN MENANG BERSEKUTU/BEKERJASAMA
(SATU PILIHAN ; MENANG ) (BANYAK PILIHAN, KOMBINASI YANG KREATIF)

ADA YANG KALAH DAN ADA KOMPETISI KOLABORASI TIDAK ADA YANG KALAH DAN
YANG MENANG TIDAK ADA YANG MENANG
KOMPR
ASERTIF
(WIN-WIN SOLUTION)
OMI
MEMBUAT LEBIH TERPACU,
TERMOTIVASI, TERGAIRAHKAN MEMBUAT MENJADI LEBIH BAIK

DILAKUKAN SAAT ADANYA KETERBATASAN

DILAKUKAN SAAT ABAI AKOMODIR SUMBER DAYA, PERSOALAN BERSAMA
TERTANTANG DAN UNTUK PERCEPATAN

MENGGALI DAN MENGEMBANGKAN MENGGALI DAN MENGEMBANGKAN

KOORPORATIF
POTENSI DIRI POTENSI BERSAMA
 14

INNOVATION HUB SEBAGAI WADAH KOLABORASI

Innovation hub (SIMPUL INOVASI)
DIDEFINISIKAN SEBAGAI SARANA BERINTERAKSI YANG MENGITEGRASIKAN SEGENAP AKTOR INOVASI BAIK SECARA FISIK (OFFLINE)
ATAU VIRTUAL ONLINE ATAU PERPADUAN KEDUA AKTIVITAS (ONLINE & OFFLINE) UNTUK SALING BERBAGI , BELAJAR DAN
MENGEKSPLORASI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DEMI TERCIPTANYA INOVASI AGAR MAMPU BERSAING SECARA GLOBAL.

AKAD
E MISI
BUSIN KREATIF
N ES GR G A D KOM
ONOR UNI TAS
O UPS E M BA
INNOVATION
L

HUB
N TA H INVESTOR
D ESA MASYA
RAKAT
A H & P EMERI PE NERIM
AE R
RINTAH D A MA N
FAAT
BUTUH SINERGI WUJUDKAN INOVASI
15

INISIATOR INOVASI DAERAH:

KEPALA DAERAH
ANGGOTA DPRD
PERANGKAT DAERAH
APARATUR SIPIL NEGARA
INOVASI
MASYARAKAT
 INSTRUMEN MEMBANGUN
16

INSTITUSI
INOVASI REGULASI
INOVASI AKAN MENINGKATKAN KINERJA
KEGIATAN  PROGRAM  KINERJA
INOVASI MEMBUTUHKAN PENGUATAN DALAM
BENTUK PERDA/PERKADA.

03 04
PERANGKAT DAERAH  KINERJA PEMDA
INOVASI DAPAT MENJADI PEMBAHARU
INOVASI SEBAGAI INDIKATOR KINERJA ATURAN (INOVASI KEBIJAKAN)
ORGANISASI.

IPTEK BUDGETING
MESTI BUKAN PENENTU, DUKUNGAN

02 05
IPTEK DIPERLUKAN MENGGALI MASALAH ANGGARAN MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA
DAN MENENTUKAN KEBUTUHAN INOVASI DAERAH.
ORGANISASI SEBAGAI TEKNIK BERFIKIR
KREATIF DALAM MERUMUSKAN RENCANA DAPAT DILAKUKAN DENGAN KOLABORASI/
AKSI INOVASI, MENDOKUMENTASIKAN DAN BERINOVASI DENGAN CARA CARA INOVATIF.
MEMPERLUAS DAMPAK INOVASI ITU
SENDIRI . INOVASI = INSENTIF DAERAH

AKTOR
INOVASI HARUS MELIBATKAN AKTOR INOVASI,
01 06 MANAJEMEN SDM
INOVASI MERUPAKAN KRITERIA SISTIM KARIER
MEMBANGUN INOVASI (KOLABORASI)
INOVASI = MEMBANGUN SDM
AKTOR INOVASI ABCGF
INOVASI MEBANGUN MINDSET
 6 AREA INOVASI
INOVASI
ADMINISTRASI
Perubahan dalam proses pengambilan
keputusan, adopsi cara baru mengelola
pemerintahan dan revolusi administratif
dalam birokrasi pemerintahan disertai
akuntabilitas dan mekanisme
pertanggungjawaban
INOVASI
MANAJEMEN
pembaharuan secara totalitas terhadap
prosedur dan birokrasi manajemen,
terutama dalam mengimplementasikan
kebijakan dan tata kelola organisasi demi
tercapainya tujuan dan peningkatannya
kinerja
INOVASI
KEBIJAKAN
Kebijakan baru yang strategis dengan
pendekatan yang lebih efisien, selektif,
implementatif, digunakan secara luas, dan
diadopsi berbagai pihak untuk menyelesaikan
suatu permasalahan
17
INOVASI FRUGAL
Proses menciptakan sebuah inovasi produk dengan biaya
yang lebih murah dari pada produk yang sudah ada. Proses
ini dilakukan sebagai respon terhadap keterbatasan sumber
daya. Didisain untuk memberikan respon terhadap
keterbatasan sunber daya, baik keuangan , materi atau hal
hal institusional dan mengubah keterbatasan menjadi
6
keuntungan.
INOVASI
AREA TEKNOLOGI
INOV
Serangkaian kegiatan yang mengadopsi
proses produksi yang beru (inovatif),
melalui kegiatan penelitian dan
ASI
pengembangan (lebih popular dengan
istilah R&D) atau alih Teknologi.
INOVASI SOSIAL
Solusi baru yang mencakup perubahan struktur
budaya, normative regulatif masyarakat yang
meningkatkan hubungan sosial, memperbaiki
kinerja social ekonomi melalui pendekatan inovatif,
praktis dan berkelanjutan menuju kesejahteraan
yang inklusif.
 18

REGULASI INOVASI DAERAH

UNDANG UNDANG PERATURAN PERATURAN
UNDANG UNDANG PEMERINTAH PRESIDEN

NOMOR 23 TAHUN 2014 NOMOR 11 TAHUN 2019 NOMOR 95 TAHUN 2018

NOMOR 38 TAHUN 2017
TENTANG TENTANG
TENTANG SISTIM NASIONAL ILMU TENTANG SISTIM PEMERINTAHAN
PEMERINTAHAN DAERAH PENGETAHUAN DAN INOVASI DAERAH BERBASIS ELEKTRONIK
TEKNOLOGI (SPBE)

PERATURAN KEPUTUSAN SURAT EDARAN

PERATURAN
MENTERI MENTERI MENTERI
PRESIDEN DALAM NEGERI DALAM NEGERI DALAM NEGERI

NOMOR 104 TAHUN 2018

NOMOR 061-5449 TAHUN 2019 NOMOR 555/13100/SJ
NOMOR 39 TAHUN 2019 TENTANG
TENTANG TENTANG
TENTANG PENGUKURAN, PENILAIAN DAN
TUNJANGAN PERBAIKAN PERCEPATAN IMPLEMENTASI
PEMBERIAN PENGHARGAAN
SATU DATA INDONESIA DAN/ INSENTIF INOVASI PENGHASILAN PEGAWAI SISTIM PEMERINTAHAN
PEMERINTAH DAERAH BERBAISI ELEKTRONIK
DAERAH
 19

KEMENTERIAN
DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA INOVASI DAERAH
DEFENISI
Inovasi Daerah  pembaharuan dalam  penyelenggaraan pemerintahan daerah 
meningkatkan kinerja pemda BENTUK
1. TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAERAH
KRITERIA 2. PELAYANAN PUBLIK
1. MENGANDUNG PEMBAHARUAN 3. INOVASI DAERAH LAINNYA SESUAI DENGAN URUSAN
2. MEMBERI MANFAAT BAGI DAERAH DAN/ATAU MASY PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH.
3. TIDAK MENGAKIBATKAN PEMBEBANAN DAN/ATAU PEMBATASAN
4. MERUPAKAN KEWENANGAN DAERAH
5. DAPAT DIREPLIKASI. JENIS
1. DIGITAL (DARING)
PRINSIP-PRINSIP 2. NON DIGITAL (LURING)

INISIATOR
1 EFISIENSI 3 PERBAIKAN KUALITAS
PELAYANAN 5
BERORIENTASI KEPADA
KEPENTINGAN UMUM 7 MEMENUHI NILAI
KEPATUTAN 1. KEPALA DAERAH PERLINDUNGAN HUKUM
2. ANGGOTA DPRD ASN TIDAK BISA DIPIDANA JIKA UJI
EFEKTIVIT 3. PERANGKAT DAERAH COBA INOVASI DAERAH TIDAK
8
TIDAK DAPAT

2 AS 4 MENIMBULKA
N KONFLIK
KEPENTINGAN
6 DILAKUKAN
SECARA TERBUKA
DIPERTANGGUNG-
JAWABKAN
4.
5.
APARATUR SIPIL NEGARA
MASYARAKAT
MENCAPAI SASARAN SEPERTI YANG
DITETAPKAN (UU.32.2014) *SKB
 DAFTAR KEGIATAN YANG BUKAN MERUPAKAN INVOASI DAERAH 20

JENIS KEGIATAN KETERANGAN

• Kegiatan rutinitas kegiatan yang tidak memiliki unsur nilai nilai kebaharuan (nilai sama), seperti pengadaan, pengkajian,
penelitian, penyediaan sarpras.

• Kegiatan menyusun modul kegiatan yang hanya menyusun dokumen, sop, panduan.
• Kegiatan sementara kegiatan rapat, FGD, kegiatan insidentil lainya.
• Festival/carnaval kegiatan yang dilaksanakan dalam pagelaran.
• Slogan kegiatan menghadirkan slogan-slogan.
• Kegiatan lingkungan bank sampah, menanam pohon tanpa ada proses kebaharuan.
rutinitas
• Inovasi menggunakan media inovasi hanya whatsapp, google drive, email, facebook, instagram, youtube.
sosial sederhana

• Kegiatan RT kegiatan rutinitas warga, misalkan membersihkan tempat sekitar.

• Kegiatan rutinitas covid-19 Misalkan tanggap covid-19, pemulasaran, metode tracing-tracking Covid-19 yang biasa saja, (inovasi
penerapan prokes masih tergolong inovasi).

• Kegiatan olah raga bersama rutinitas olah raga.

• Kegiatan UKM rutinitas
• Gerakan
• Bukan urusan pemda
• Kegiatan swasta
• Tempat wisata
pembuatan tas, baju, olahan makanan ringan, cenderamata.
kegiatan yang menghadirkan moto saja.
kegiatan inovasi yang datangnya dari pemerintah pusat.
inovasi dari kalangan bisnis tanpa ada binaan pemda.
tempat tempat wisata tanpa adanya proses kebaharuan.
 DAFTAR KEGIATAN YANG BUKAN MERUPAKAN INVOASI DAERAH 21

JENIS KEGIATAN KETERANGAN

• Geografi kegiatan melakukan pematokan, batas wilayah tanpa pembaharuan, pemetaan.

• Gerakan rasa kegiatan membangkitkan rasa jiwa besar, semangat pantang menyerah.
•  

• Posko monumen, posko-posko.

• Demo, uji coba kegiatan demo, tutorial, uji coba.
• Call center kegiatan yang hanya membuat pengaduan lewat telp.
• Bimbel kegiatan rutinitas bimbel gratis.
• Kegiatan kunjungan kegiatan yang dilaksanakan mengunjungi/roadshow.
• Pembuatan baju membuat baju batik, dengan cara sederhana.
• Kegiatan posyandu kegiatan yang dilakukan rutinitas/seharusnya.
• Paten pelayanan terpadu kecamatan (program dari pusat).
• Tes inovasi yang hanya di input untuk uji coba.
• Website Inovasi pembuatan website sederhana.
• Perpustakaan pos membaca sederhana, perpustakaan keliling, kecuali ada pembaharuan.
•  

• Proposal inovasi Rancang bangun proposal inovasi kurang dari 300 kata
• Kegiatan harian Senin ceria, rabu segar, senam minggu.
 22
Daftar Inovasi yang Dilakukan Oleh K/L di Tingkat Nasional yang
Bukan Merupakan Inovasi Daerah
SIPKD SIKuaD Sikeuda
SIMAKDA SIMRAL SAKD

SIManual SIAP e-SAKIP

SIMDA SAKTI E-BPHTB

SIPD SIPC E-Kinerja
SITARIDA SATRIA E-SPPT

SIPPKD LGS4 SIDUPER

SIKEU SIKD SAMSAT Online Nasional

e-LPPD e-planning e-LHKPN
SiCantik Puja Indah OSS
SiMaya PNSMail PNSBox

Mantra e-KTP SPSE

Pedulilindungi Siskeudes SIMDADesa

LAPOR Si Harka/e-LHKASN SIAK (Sistem Administrasi
Kependudukan
e-Filling saPa SISKEUDES/SIMPA-DES
SAPA mektan e-Perda SIRUP

SDGS Desa KRISNA  

 DASAR 23

PENGUKURAN, PENILAIAN DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN/ INSENTIF INOVASI DAERAH

DALAM RANGKA PENINGKATAN KINERJA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH, UU.23/2014 PASAL 386

PEMERINTAH DAERAH DAPAT MELAKUKAN

INOVASI

DAERAH WAJIB MELAPORKAN INOVASI DAERAH UU.23/2014 PASAL 388 (7),(9)

KEPADA MENDAGRI.
PP.38/2017 PASAL 22(1),23,24(1)
UU NO. 23 TH 2014 KEMENDAGRI MELAKUKAN PENGUKURAN DAN
TTG PENILAIAN INDEKS INOVASI DAERAH. PERMENDAGRI 104/2018 PASAL 3 (1)

PEMERINTAHAN
DAERAH
PEMERINTAH MEMBERIKAN PENGHARGAAN UU.23/2014 PASAL 388 (11)

PP NO. 38 TH 2017 DAN/ATAU INSENTIF (IGA & DID). PP.38/2017 PASAL 22 (2)
TTG INOVASI
DAERAH PERMENDAGRI 104/2018 PASAL 3 (1)

PERMENDAGRI NO. 104

TAHUN 2018 TENTANG
PENILAIAN & PEMBERIAN PERLINDUNGAN HUKUM:
PENGHARGAAN DAN/ BILA INOVASI YANG TELAH MENJADI KEBIJAKAN
INSENTIF INOVASI PEMDA GAGAL/TIDAK MENCAPAI SASARAN YANG UU.23/2014 PASAL 389

DAERAH TELAH DITETAPKAN ASN TIDAK DAPAT DIPIDANA

 TUJUAN DAN SASARAN INOVASI DAERAH 24

TUJUAN MENINGKATKAN KINERJA

PENYELENGGARAAN PEMDA

SASARAN 3 MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT melalui:

1 Peningkatan pelayanan publik

Pemberdayaan dan peran serta

2 masyarakat

3 Peningkatan daya saing daerah

“OPD HARUS MAMPU MENJAWAB BERBAGAI

MASALAH PEMERINTAHAN DAERAH MELALUI
PERENCANAAN PROGRAM/KEGIATAN YANG
MENGHASILKAN BERBAGAI INOVASI DALAM
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH”
PEMANFAATAN INDEKS INOVASI DAERAH 25
 TAHAPAN PENGUKuRAN, PENILAIAN dan pemberian penghargaan/insentif indeks inovasi daerah 26

(PERMENDAGRI NO. 104 TH. 2018 ttg PENGUKURAN, PENILAIAN & PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN/INSENTIF

INOVASI DAERAH)
PASAL PASAL PASAL

5 6 7
1.PENJARINGAN 2.PENGUKURAN 3.PENILAIAN
• SOSIALISASI
• PEMDA INPUT DATA INOVASI • VALIDASI, ANALISIS • KDH MEMPRESENTASIKAN
VARIABEL DAN INDIKATOR PENERAPAN INOVASI DAERAH DI
DAERAH MELALUI SISTEM
INDEKS INOVASI DAERAH. DAERAH MASING-MASING.
APLIKASI INDEKS INOVASI
• QUALITY CONTROL ATAS HASIL DIHADAPAN TIM PENILAI
DAERAH:
VALIDASI MELALUI SISTIM • KDH YG MELAKUKAN
https://indeks.inovasi.litbang.kemend
APLIKASI INDEKS INOVASI PRESENTASI YAITU PEMDA YG
agri.go.id/
DAERAH MEMILIKI PERINGKAT TERTINGGI
• HASILKAN NILAI DAN PD SKALA TERTENTU.
• TRANSPARAN, TERBUKA DAN REAL PERINGKAT INDEKS INOVASI
TIME DAERAH  KEPMENDAGRI

PASAL PASAL PASAL PASAL

8 5. PENETAPAN
4. VALIDASI LAPANGAN
VALIDASI, DILAKUKAN MELALUI • HASIL PRESENTASI DAN
TINJAUAN LAPANGAN ATAU VALIDASI DIJADIKAN DASAR
PEMERINTAH DAERAH PEMERINGKATAN NOMINATOR
MEMBUKTIKAN DENGAN DATA PEMENANG DAERAH INOVATIF
DUKUNG YANG VALID. MELALUI SIDANG FINAL TIM
PENILAI.
• HASIL SIDANG FINAL TIM
PENILAI DIAJUKAN DAN
DITETAPKAN OLEH MENTERI 
KEPMENDAGRI
9 6. PENGHARGAAN 16 18
7. INSENTIF
KEPUTUSAN MENTERI DALAM • MENDAGRI MELALUI BPP
NEGERI DIJADIKAN DASAR KMENDAGRI
PEMBERIAN PENGHARGAAN MEREKOMENDASIKAN HASIL
INNOVATIVE GOVERNMENT PENILAIAN INOVASI DAERAH
AWARD 2021 KEPADA MENTERI KEUANGAN
UNTUK MENDAPATKAN ALOKASI
DANA INSENTIF INOVASI DAERAH.
• PEMBERIAN INSENTIF INOVASI
DAERAH DILAKUKAN SESUAI
MEKANISME DAN KETENTUAN
BERLAKU MELALUI DANA 26
TRANSFER (T+2)
 ASPEK, VARIABEL DAN INDIKATOR 27

8 VARIABEL 36 INDIKATOR INDEKS INOVASI DAERAH

2 ASPEK INSTITUSI
1.
2.
3.
4.
VISI DAN MISI PEMDA*
TINGKAT LEMBAGA KELITBANGAN *
APBD TEPAT WAKTU
7. JUMLAH PENINGKATAN INVESTASI *
8. JUMLAH PENINGKATAN PAD *
9. OPINI BPK *
KUALITAS PENINGKATAN PERIZINAN * 10. NILAI CAPAIAN LAKIP *
5. JUMLAH PENDAPATAN PERKAPITA * 11. PENURUNAN ANGKA KEMISKINAN *
6. TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA *

SATUAN PEMERINTAHAN SUMBER DAYA

12. NILAI IPM *
DAERAH MANUSIA 13. PENGHARGAAN INOVATOR

JUMLAH INOVASI, 14. JUMLAH INOVASI DAERAH 15. JML PENELITIAN/KAJIAN INOVASI
EKOSISTEM INOVASI, DAN 16. ROADMAP SIDA

11 INDIKATOR
KAJIAN

WAJIB
INDEKS INOVASI
17. REGULASI INOVASI DAERAH * 20. PENGUNAAN IT
DAERAH INFRASTRUKTUR 18. KETERSEDIAAN SDM INOVASI DAERAH * 21. BIMTEK INOVASI
19. DUKUNGAN ANGGARAN 22. PROGRAM/KEG INOVASI PD DALAM RKPD

OUTPUT PENGETAHUAN 23. KETERLIBATAN AKTOR INOVASI 25. JEJARING INOVASI

DAN TEKNOLOGI 24. PELAKSANA INOVASI DAERAH 26. SOSIALISASI INOVASI DAERAH

SATUAN INOVASI KECEPATAN BISNIS 27. PEDOMAN TEKNIS INOVASI 29. KEMUDAHAN PROSES INOVASI
PROSES 28. KEMUDAHAN INFORMASI LAYANAN 30. PENYELESAIAN PENGADUAN

KECANGGIHAN 31. ONLINE SISTEM 33. KECEPATAN INOVASI *

5 INDIKATOR

PRODUK 32. REPLIKASI

WAJIB

34. KEMANFAATAN INOVASI *

* MANDATORI/WAJIB HASIL KREATIF 35. MONITORING DAN EVALUASI
36. KUALITAS INOVASI DAERAH *
PERSYARATAN, METODE DAN KRITERIA PENILAIAN INDEKS INOVASI DAERAH
28

PERSYARATAN UMUM PENGISIAN INDEKS INOVASI DAERAH

METODE PENILAIAN
PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI INOVASI DAERAH YANG Skor Total = ISP + rata-rata ISI
1 DILAPORKAN MERUPAKAN INOVASI YANG BARU DAN/
MENGANDUNG UNSUR KEBAHARUAN
 
R

2 TELAH DILAKSANAKAN/DITERAPKAN MAKSIMAL SELAMA 2

(DUA) TAHUN n adalah Jumlah Inovasi Daerah suatu Pemerintah Daerah
i adalah nomor indikator
j adalah nomor inovasi

3
PELAKSANAAN INOVASI YANG DILAPORKAN DIBIAYAI ISP adalah Indikator Satuan Pemda
DENGAN DANA APBD DAN/ DARI SUMBER PEMBIAYAAN LAIN
ISI adalah Indikator Satuan Inovasi
YANG SAH

MEMBERIKAN DAMPAK/MANFAAT BAGI DAERAH DAN

4 MASYARAKAT SERTA BERSIFAT KEBERLANJUTAN

SKOR DAN PREDIKAT

INOVASI YANG DILAKSANAKAN DALAM PENYELENGGARAAN Sangat Inovatif : 60,00-100,00

5 URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN

DAERAH
Inovatif
Kurang Inovatif
Tidak Dapat Dinilai
: 30,00-59,99
: 0,01-29,99
:0

6 DAPAT DIREPLIKASI
28
 PETA KEKUATAN INOVASI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN
TAHUN 2020-2021
BERDASARKAN VARIABEL UKUR
KINERJA INOVASI KAB. BOLSEL
RANKING KAB. BOLSEL KAB. BOLSEL ˅ JUMLAH INOVASI
TAHUN 2020-2021
2018-2021: ˅ RANKING 336
2020 2021
Tidak ada data 2018 350
Tidak ada data TAHUN 2019 252
300
252/415 KABUPATEN Institusi
250
TAHUN 2020 100 200
336/415 KABUPATEN Hasil Kreatif 150
SDM & Penelitian
TAHUN 2021 100
66.67 9 5
50 50
PREDIKAT: 0 033.33
0
JUMLAH INOVASI RANKING
TIDAK DAPAT DINILAI(2018) 0
045.83
0 00 0
25.95
TIDAK DAPAT DINILAI(2019) 0
KURANG INOVATIF (2020) 00 TAHUN 2020 TAHUN 2021
KURANG INOVATIF (2021) Output Pengetahuan Teknologi Infrastruktur
SECARA UMUM BERDASARKAN
VARIBEL UKUR INDEKS INOVASI
JUMLAH INOVASI YANG DI INPUT DAERAH, KAB. BOLSEL
5 INOVASI TAHAP PENERAPAN Kecepatan Bisnis Proses MENGALAMI PENURUNAN SERTA
Kecanggihan Produk

STAGNANSI PADA BEBERAPA

VARABEL UKUR DI TAHUN 2021.
DARI SISI KUALITAS INOVASI PADA
BEBERAPA VARIABEL UKUR PADA:
INSITITUSI DAN SDM & PENELITIAN
SERTA MASIH BELUM ADA
 JUMLAH INOVASI PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN TAHUN 2021

JUMLAH
JUMLAHINOVASI
INOVASI BERDASARKAN
BERDASARKAN JUMLAH
JUMLAHINOVASI
INOVASIBERDASARKAN IN-
BERDASARKAN
TAHUN
TAHUNPENERAPAN
PENERAPAN ISIATOR
INISIATOR JUMLAH INOVASI BERDASARKAN URUSAN
1

koperasi, usaha kecil, dan

1
menengah

2020
ASN OPD
perdagangan 2
JUMLAH INOVASI BERDASARKAN JUMLAH JUMLAH
INOVASIINOVASI
BERDASARKAN
BENTUK JENIS JENIS
BERDASARKAN

pariwisata 3
5
5

PELAYANAN PUBLIK 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

NON DIGITAL
 MENUJU OPD YANG INOVATIF 31

IN
KEGIATAN INOVASI YANG BERTUJUAN MENGEMBANGKAN
PENGEMB PENERAPAN PRAKTIS NILAI DAN KONTEKS ILMU
INISIA KREATIF ANGAN PENGETAHUAN YANG BARU, ATAU CARA BARU UNTUK
ID MENERAPKAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI YANG
TIF ITAS
E TELAH ADA KE DALAM PRODUK ATAU PROSES PRODUKSI.

VASI MENUJ

MENGHASI
U
MENU

LKAN
KELITBANGAN
1 PENELITIAN

2 PENGKAJIAN

3 PENGEMBANGAN
PEMBAHARUAN
4 PEREKAYASAAN
5 PENERAPAN
DALAM
6 PENGOPERASIAN PENYELENGGA
7 EVALUASI KEBIJAKAN
RAAN
INVENSI: CIPTAAN ATAU PEMERINTAHAN
PERANCANGAN BARU YANG BELUM
PRODUCT ADA SEBELUMNYA YANG MEMPERKAYA KHAZANAH SERTA
KELITBANG INVENSI DAPAT DIPERGUNAKAN DAERAH
UNTUK MENYEMPURNAKAN ATAU
MEMPERBARUI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI YANG
AN
+ TELAH ADA.
DIFUSI: KEGIATAN ADOPSI DAN PENERAPAN HASIL INOVASI
DIFUSI SECARA LEBIH EKSTENSIF OLEH PENEMUNYA DAN/ATAU
PIHAK-PIHAK LAIN DENGAN TUJUAN UNTUK MENINGKATKAN
DAYA GUNA POTENSINYA.
 32
PEMANFAATAN HASIL KELITBANGAN BERDASARKAN OUTPUT
KNOWLEDGE
KNOWLEDGE

HU HIL
LU IR
Brandi Qualit
ng y
Innov
ation
RESEARCH INVENSI DIFUSI
prod
ucts
Marketi Developm
LITBANG ng ent
ALUR PEMECAHAN MASALAH BERBASISI RISET DAN 33

SURVEY PENGEMBANGAN
KEPUASAN M
A
MASYARAKAT
S
A
L
INNOVATION = REDEFINE / A IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
KEBERLANJUTAN DAN PERBAIKAN COUNTINOUS IMPROVEMENT H MENDETEKSI PERMASALAHAN
HASIL TES DILAKUKAN PERBAIKAN UNTUK DI DIOBSERVASI, DAN
MENCARI TAHU APA SURVEY AWAL.
PERBAIKAN
YANG TERJADI

TES IMPLEMENTASI
LAKUKAN PENERAPAN IDE, ANALISA
UJI KUMPULKAN DATA & INFORMASI
COBA/PENERAPA KUMPULKAN MENGUMPUKAN DATA & INFO
PENERAPAN, EVALUASI DAN SOLUSI
N /PILOT DATA TERKAIT PERMASALAHAN
PERBAIKAN
PROJECT PROSES
PEMECAHAN
MASALAH
RENCANA MENCARU TAHU ANALISI DATA
RENCANAKAN IMPLEMENTASI IDE
IMPLEMENTASI KENAPA TERJADI MENGANALISAN PERMASALAHAN DAN
SIADIBINAME
DATA DATA YANG DIDAPAT

IDE PEMECAHAN
PEMILIHAN IDE
MASALAH
PILIH IDE TERBAIK IDEATION
MENENTUKAN IDE TERBAIK SEBAGAI MENJARING IDE-IDE SBG ALTERNATIF
SOLUSI KARAKTERISTIK PEMECAHAN MASALAH
 34
JUMLAH INOVASI DAN TINGKAT PARTISIPASI PEMDA TAHUN 2021
TINGKAT PARTISIPASI PEMDA
JUMLAH AKUMULATIF INOVASI TAHUN 2021
DAERAH 2017-2021 provinsi
30000

25000
25124 100 %
34

20000
kabupaten
17779
23
15000
94 %
10000 8016 392

5000
3718 kota
576 5
0
TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 95 %
93
 PARTISIPASI INDEKS INOVASI DAERAH TAHUN 2018-2021 35

TAHUN SANGAT INOVATIF KURANG TIDAK DAPAT

DINILAI
TINGKAT JUMLAH
INOVATIF INOVATIF ( DISCLAIMER ) PARTISIPASI INOVASI

2018 10 PROVINSI 2 PROVINSI 11 PROVINSI 11 PROVINSI 23 PROVINSI

144 KABUPATEN
43 KABUPATEN 14 KABUPATEN 87 KABUPATEN 62 KABUPATEN
26 KOTA 5 KOTA 15 KOTA 46 KOTA
21 KOTA
3.718

7 PROVINSI 119 188

2019 12 PROVINSI 79 2 PROVINSI 21 13 PROVINSI 113 27 PROVINSI
175 KABUPATEN
71 KABUPATEN
36 KOTA
25 KABUPATEN
5 KOTA
79 KABUPATEN
17 KOTA
244 KABUPATEN
17 KOTA
58 KOTA 8.016

260 (38 %) 116 %

21 PROVINSI 119 3 PROVINSI 32
2020 10 PROVINSI 109 0 PROVINSI 268 34 PROVINSI
131 KABUPATEN 30 KABUPATEN 199 KABUPATEN 55 KABUPATEN 360 KABUPATEN
90 KOTA 17.779
43 KOTA 11 KOTA 36 KOTA 3 KOTA
484 ( 86 %) 122 %

2021 8 PROVINSI 195 22 PROVINSI 44 4 PROVINSI 245 0 PROVINSI 58 34 PROVINSI

17 KABUPATEN 234 KABUPATEN 141 KABUPATEN 23 KABUPATEN 392 KABUPATEN
93 KOTA 25.124
12 KOTA 60 KOTA 21 KOTA 0 KOTA
519 (7,2%) 41,3 %

37 316 166 23
JUMLAH PEMDA 542 (PROVINSI 34, KABUPATEN 415, KOTA 93)
 PERAIH INNOVATIVE GOVERNMENT AWARD DAN PEROLEHAN DID 2017-2021 36

2017 2018 2019 2020 2021

DID 2020 DID 2021
KATEGORI PROVINSI KLASTER PROVINSI KLASTER PROVINSI KLASTER PROVINSI KLASTER PROVINSI KLASTER PROVINSI
KLASTER PROVINSI
1 1 JAWA BARAT 1 JAWA TENGAH 1 JAWA TENGAH
SUMATERA SELATAN 1 SUMATERA SELATAN 1. JAWA TIMUR 7.526.031.000 1. JAWA TENGAH 9.000.000.000
2 2 JAWA TIMUR 2 JAWA BARAT 2 SUMATERA SELATAN
JAWA TIMUR 2 NUSA TENGGARA BARAT 2. JAWA BARAT 8.330.000.000
3 SUMATERA BARAT 2. SUMBAR 7.468.062.000
3 JAWA BARAT 3 SUMATERA BARAT 3 LAMPUNG 3 JAWA BARAT
3. DKI JAKARTA 6.376.054.000 3. SUMATERA BARAT 7.540.000.000
4 DKI JAKARTA 4 DKI JAKARTA 4 DKI JAKARTA
KATEGORI KABUPATEN 4 JAWA TENGAH 4. DKI JAKARTA 7.520.000.000
5 BALI 5 RIAU 5 BANTEN
4. BALI 6.274.739.000
1 GRESIK 5 JAWA TIMUR
KLASTER KABUPATEN 5. RIAU 7.510.000.000
2 BOGOR KLASTER KABUPATEN KLASTER KABUPATEN KLASTER KABUPATEN KLASTER KABUPATEN
3 1 BANYUWANGI 1 BANYUWANGI 1 SITUBONDO KLASTER KABUPATEN
MALANG 1 BANYUWANGI
2 KULON PROGO 1. BANYUWANGI 9.023.299.000
4 MUSI RAWAS 2 PADANG PARIAMAN 2 WONOGIRI 2 WONOGIRI 1. BANYUWANGI 9.000.000.000
3 BANGGAI 3 MALANG 2
2. GRESIK 5.074.104.000
5 PINRANG BOGOR 3 BOGOR 2. KULON PROGO 8.390.000.000
4 GRESIK 4 SITUBONDO 4 TEMANGGUNG 3. KULON PROGO 4.938.321.000
6 BOYOLALI 4 TABALONG 3. MALANG 8.360.000.000
7 5 KULON PROGO 5 BANGGAI 5 BANYUWANGI 5 TEGAL 4. KLUNGKUNG 3.824.379.000
SLEMAN 4. SITUBONDO 8.340.000.000
8 6 KLUNGKUNG 6 AGAM 6 LAMPUNG BARAT 5. SIDOARJO 3.699.563.000
MADIUN 6 INDRAGIRI HILIR
7 SIDOARJO 7 MUSI RAWAS 7 MUSI RAWAS 6. AGAM 3.559.602.000 5. BANGGAI 8.290.000.000
9 BANTAENG 7 MUARA ENIM
10 8 AGAM 8 HULU SUNGAI SELATAN 8 HULU SUNGAI SELATAN 8 HULU SUNGAI SELATAN 7. PACITAN 3.432.175.000 6. AGAM 8.150.000.000
LEBAK
9 PACITAN 9 BOGOR 9 MALANG 9 TANGGAMUS 7. MUSI RAWAS 8.050.000.000
KATEGORI KOTA 8. MUSI RAWAS 2.291.598.000
10 MUSIRAWAS 10 PADANG PARIAMAN 10 SUMENEP
1 SURABAYA 10 BOJONEGORO 8. HULU SUNGAI SELATAN 8.000.000.000
KLASTER KOTA KLASTER KOTA KLASTER KOTA KLASTER KOTA KLASTER KOTA
2 TANGERANG SELATAN 9. BOGOR 7.770.000.000
1 BANDUNG 1 DENPASAR 1 YOGYAKARTA 1 SURABAYA
3 MAKASSAR 1. BANDUNG 8.281.193.000
2 MAKASSAR 2 BOGOR 2 BONTANG 2 SINGKAWANG
KLASTER KOTA
4 BONTANG 2. MAKASSAR 6.798.025.000
3 BONTANG 3 BONTANG 3 TANGERANG 3 PADANG PANJANG 1. DENPASAR 8.440.000.000
5 MAGELANG 4 MALANG 3. BONTANG 5.020.313.000
4 MALANG 4 PALEMBANG 4 TANGERANG
6
2. BOGOR 8.420.000.000
SURAKARTA 5 SURABAYA 5 CIMAHI 5 PEKANBARU 5 CIMAHI 4. MALANG 4.770.159.000
7 3. BONTANG 8.410.000.000
SAWAHLUNTO 6 MAGELANG 6 BANDUNG 6 MAKASSAR 6 YOGYAKARTA 5. SURABAYA 4.677.722.000
8 7 MAKASSAR 7 BOGOR 4. MALANG 8.330.000.000
PROBOLINGGO 7 SOLOK 7 MAKASSAR 6. MAGELANG 4.658.922.000
9 8 BOGOR 8 MAGELANG 8 DENPASAR 8 MOJOKERTO
5. CIMAHI 8.260.000.000
PONTIANAK 7. SOLOK 4.584.763.000
10 9 MATARAM 9 SURAKARTA 9 SUKABUMI 9 PROBOLINGGO 6. BANDUNG 8.240.000.000
YOGYAKARTA
10 SURABAYA 10 BEKASI 8. BOGOR 4.580.585.000 7. MAKASSAR 8.200.000.000
10 SURAKARTA 10 PARIAMAN
KLASTER DAERAH TERTINGGAL KLASTER DAERAH TERTINGGAL 8. MATARAM 3.598.248.000
KLASTER DAERAH TERTINGGAL KLASTER DAERAH TERTINGGAL 8. MAGELANG 8.130.000.000
1 MUSIRAWAS 1 SIGI 1 NABIRE 1 SUMBA TIMUR
9. SURAKARTA 3.182.021.000
9. SURAKARTA 8.050.000.000
2 SITUBONDO 2 NABIRE 2 ROTE NDAO 2 BELU KLASTER DAERAH TERTINGGAL
INNOVATIVE
GOVERNMENT
3 PULAU MOROTAI 3 BELU 3 PESISIR BARAT 3 NABIRE KLASTER DAERAH TERTINGGAL
AWARD 2021

1. SITUBONDO 2.230.496.000
KLASTER DAERAH PERBATASAN KLASTER DAERAH PERBATASAN KLASTER DAERAH PERBATASAN KLASTER DAERAH PERBATASAN
2. PULAU MOROTAI 2.199.684.000 1. SIGI 7.770.000.000
1 PULAU MOROTAI 1 PELELAWAN 1 BINTAN 1 MOROTAI
2 BENGKALIS 2 MOROTAI KLASTER DAERAH PERBATASAN
2 PELELAWAN 2 BINTAN KLASTER DAERAH PERBATASAN
3 BELU 3 MOROTAI 3 NATUNA 3 SAMBAS 1. PELALAWAN 7.970.000.000
1. PELELAWAN 2.072.257.000
2. BELU 1.282.627.000 2. BENGKALIS 7.610.000.000
 37
KRITERIA URAMA PENERIMA DANA INSENTIF DAERAH (DID)
PMK Nomor 160/PMK.07/2021 tentang pengelolaan DID
1. Opini BPK Wajar Tanpa Pengecualian
Terhadap pemerintah daerah dengan klaster C
(kapasitas fiskal sangat rendah), maka dalam a. Opini BPK WTP pada 5 tahun terakhir untuk
hal pengalokasian Dana Insentif Daerah (DID) pemda dengan klaster A (kapasitas fiskal
tidak menggunakan 5 kriteria utama sangat tinggi dan tinggi);
b. Opini BPK WTP pada 1 Tahun terakhir untuk
pemda dengan klaster B (kapasitas fiskal
sedang dan rendah);

4. Aplikasi penganggaran berbasis

2. Penetapan Perda Anggaran
elektronik (e-budgeting)
Pendapatan dan Belanja Daerah tepat
waktu

3. Pengadaaan Barang/Jasa secara

5. Ketersediaan pelayanan terpadu elektronik (e-procurement) dengan
satu pintu (PTSP) .
kategori minimal B
INNOVATIVE
GOVERNMENT
AWARD 2021
 DAFTAR ALOKASI DANA INSENTIF DAERAH (DID) BIDANG INOVASI DAERAH 38
TAHUN 2022
Sumber: Diolah dari Data DJPK, 2022

Anggaran Total DID (Surat Alokasi DID

Klaster Daerah Berdasarkan Nilai Kinerja Inovasi Dirjen Perimbangan Bidang Inovasi
Klaster Nama Daerah Keuangan S-170/PK/2021
Kapasitas Fiskal – nilai kinerja Daerah Penilaian K/L tanggal 1 Oktober 2021) Daerah
(Miliar Rupiah) (Miliar Rupiah)
Provinsi Jawa Tengah A (Sangat Tinggi) 45503 29.84 3.57
Provinsi Sumatera Selatan A (Tinggi) 32920 30.13 2.58
PROVINSI Provinsi Lampung B (Sedang) 23341 1.44 0.82
Provinsi DKI Jakarta A (Sangat Tinggi) 19595 - -
Provinsi Banten A (Tinggi) 16966 15.49 1.33
Kabupaten Situbondo B (Sedang) 32923 - -
Kabupaten Wonogiri B (Sedang) 28660 14.53 1
Kabupaten Bogor A (Sangat Tinggi) 21921 24.56 1.72
Kabupaten Banyuwangi A (Sangat Tinggi) 20797 32.72 1.63
Kabupaten Temanggung B (Sedang) 20460 2.44 0.72
KABUPATEN Kabupaten Lampung Barat B (Rendah) 19968 11.56 0.7
Kabupaten Musi Rawas A (Tinggi) 18200 36.54 1.43
Kabupaten Hulu Sungau Selatan B (Sedang) 17422 11.57 0.61
Kabupaten Malang A (Sangat Tinggi) 17237 1.35 1.35
Kabupaten Sumenep B (Sedang) 16643 3.47 0.58

INNOVATIVE
GOVERNMENT
AWARD 2021
 DAFTAR ALOKASI DANA INSENTIF DAERAH (DID) BIDANG INOVASI DAERAH 39
TAHUN 2022
Sumber: Diolah dari Data DJPK, 2022
Anggaran Total DID (Surat Alokasi DID
Klaster Daerah Berdasarkan Nilai Kinerja Inovasi Dirjen Perimbangan Bidang Inovasi
Klaster Nama Daerah Keuangan S-170/PK/2021
Kapasitas Fiskal – nilai kinerja Daerah Penilaian K/L tanggal 1 Oktober 2021) Daerah
(Miliar Rupiah) (Miliar Rupiah)
Kota Yogyakarta A (Tinggi) 20732 33.47 1.63
Kota Bontang B (Sedang) 19991 16.21 0.7
Kota Tangerang A (Sangat Tinggi) 19859 - -
Kota Palembang A (Sangat Tinggi) 19254 - -
Kota Pekanbaru A (Sangat Tinggi) 18169 - -
Kota Kota Makassar A (Sangat Tinggi) 17327 - -
Kota Bogor A (Tinggi) 14187 11.63 1.11
Kota Denpasar A (Tinggi) 14110 50.47 1.11
Kota Sukabumi B (Sedang) 13609 3.5 0.48
Kota Bekasi A (Sangat Tinggi) 13481 16.32 1.06
Kabupaten Nabire B (Rendah) 15327 - -
Daerah Kabupaten Rote Ndao C (Sangat Rendah) 9753 4.84 0.38
Tertinggal
Kabupaten Pesisir Barat B (Rendah) 9637 6.59 0.34
Kabupaten Bintan B (Rendah) 13368 19.89 0.47
Daerah Kabupaten Pulau Morotai C (Sangat Rendah) 12029 6.95 0.47
Perbatasan
Kabupaten Natuna B (Rendah) 11033 3.89 0.39

INNOVATIVE
GOVERNMENT
AWARD 2021
 40
INFORMASI KRITERIA UTAMA DID PADA DAERAH
YANG DINYATAKAN TIDAK MENERIMA DID PADA TAHUN 2022
Sumber: DJPK Kementerian Keuangan, 2022.

No. Nama Pemda Kriteria yang tidak terpenuhi Nilai Kinerja

2016: WDP , 2017: WTP , 2018:

Opini BPK atas LKPD
WTP , 2019: WTP , dan 2020: WTP
1 . Provinsi DKI Jakarta
Penggunaan e- procurement
CC
(minimal B)

2 . Kabupaten Situbondo Penetapan Perda APBD 2021 Baru ditetapkan pada 05/04/2021

3 . Kabupaten Nabire Penetapan Perda APBD 2021 Baru ditetapkan pada 15/02/2021

Kota Makassar 2016: WTP , 2017: WTP , 2018:

4 . Opini BPK atas LKPD
  WTP , 2019: WTP , dan 2020: WDP;

Penggunaan e- procurement
5 . Kota Pekanbaru CC
(minimal B)
Penggunaan e- procurement
6 . Kota Palembang CC
(minimal B)
Penggunaan e- procurement
7.  Kota Tangerang CC
(minimal B)
INNOVATIVE
GOVERNMENT
AWARD 2021
 41

Strategi
membudayakan
JADIKAN
inovasiInovasi
pemda Sebagai
Indikator Kinerja Utama
(IKU)

Membudayakan Inovasi
Dengan Cepat
 INOVASI ADALAH STRATEGI/KATALISATOR WUJUDKAN VISI DAERAH 42

TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN 5 KINERJA

PEMERINTAH
IKU N1 IKU N2 IKU N3 IKU N4 IKU N5 DAERAH

PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM NOTE:

INOVASI BUKAN
SEBUAH URUSAN/
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN PROGRAM TTP
ADA DISEMUA
URUSAN/PROGRA
M
----
INOVASI BUKAN
TUJUAN DAN
BELANJA/PROYEK
----
INOVASI BUKAN
KEBUTUHAN INOVASI INISIATIF
TAHUN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN 5 SPORADIS
----
SEKTOR A/B/C/D… A/B/C/D… A/B/C/D… A/B/C/D… A/B/C/D… INOVASI ADALAH
CARA/METODE
BENTUK PELAYANAN PUBLIK/ TATAKELOLA/INOVASI LAINNYA
----
JENIS DARING/LURING INOVASI ADALAH
MERUBAH
PERANGKAT DAERAH PERANGKAT DAERAHA/B/C/D/E/F
MINDSET DALAM
MENGELOLA VISI
 STRATEGI SUSTAINABLE INOVASI
43

VA S I:
U R INO PA N
TINGKAT
UM E NE R A
P
KAN VER

N
LAYANA S
N ELEKT I TEKNIS
RE_NEW U
2 TAH
RONIK
INTEG
RA
ELEKT SI LAYANAN
(UPDATE & UPGRADE) RONIK
:
DILAKSANAKAN OLEH PENAMB
A H AN F
VASI ITUR
INISIATOR/AKTOR INO
LAYANA
N
EH:
DIKOORDINASIKAN OL
KECEP
AT
LAYAN AN
SASI
LITBANG, BAG. ORGANI
AN

DAN KOMINFO
INTEGRASI
LAYANAN

UPDATE UPGRADE
SEJENIS
AN
AP
TAMBAH
ENUPE
NE
R
22
20
BIDANG /M
LAYANAN
AN

INOVASI
AP
NE
R
2 0 N N

8I
PE PA PA

20 9 VA1S
1O
RA RA

IN
E E PERBAIKI
N N

N2 OVNAOSVI ASI
PE PE
0 0 HASIL UPDATE UPGRADE
KUALITAS

2
I I
LAYANAN DGN
ELEKTRONIK

PERBAIKAN
SUBSTANSI
RE-NEW
INNOVATION
LAYANAN
BERDASARKAN
SKM

MACHINE
STRATEGI MEMBUDAYAKAN INOVASI 44

POLA KEBIJAKAN KDH EVALUASI KOORDINASI MARKETING

PEMECAHAN KEBIJAKAN KDH YANG EVALUASI TERHADAP KOMUKASI DAN MARKETING DAN BRANDING
MASALAH DAPAT MEWAJIBKAN KOMITMEN KINERJA KOORDINASI BAIK INOVASI DAERAH DALAM
BERINOVASI BAGI SETIAP INOVATIF SECARA HORIZONTAL DAN MENINGKATKAN NILAI
MERUBAH POLA KEPALA PERANGKAT KOMPREHENSIF DI TIAP UTAMANYA SECARA REPLIKASI DAN
PEMECAHAN MASALAH DAERAH DAN JAJARAN PERANGKAT DAERAH VERTIKAL DENGAN MENINGKATKAN NILAI
PEMERINTAHAN DENGAN YANG DAPAT DI SEKALIGUS SEBAGAI BAHAN PEMERINTAH PUSAT MANFAAT/DAMPAK
CARA-CARA SOLUTIF, TINDAKLANJUTI DENGAN PERTIMBANGAN PANGKAT TERKAIT INOVASI
INOVATIF, EFEKTIF DAN KOMITMEN KINERJA/SKP. DAN JABATAN SERTA
EFISIEN DENGAN PRINSIP PENEMPATAN PEJABAT
KERJA CERDAS DISETIAP PERANGKAT
DAERAH
SE ND
T
I
M

MEMACU & PENATAAN MENEJEMEN MENJADIKAN INDEKS

MENINGKATKAN INOVASI DAERAH MELALUI INOVASI SEBAGAI
KOMPETISI INOVASI PENINGKATAN KAPASITAS INDIKATOR KINERJA UTAMA
SUSTAINABLE INOVASI
PERANGKAT DAERAH ORGANISASI KELITBANGAN (IKU) OPD, DENGAN
MELALUI UPDATE & MEMBENTUK INNOVATION
UNTUK MENGGAIRAHKAN & MENEJEMEN MENETAPKAN NILAI
UPGRADE INOVASI UNTUK HUB SEBAGAI WADAH
INOVASI DALAM PENGELOLAAN INOVASI AKUMU LASI ASPEK SATUAN
MENJAGA KEBERLANJUTAN INTERAKSI ANTAR AKTOR
PENYELENGGARAAN MERUJUK PADA 36 INOVASI DAERAH SEBAGAI
INOVASI SEHINGGA INOVASI DLM
PEMDA DAN INDIKATOR UKUR UTK TARGET CAPAIAN DLM
MEMPERLUAS DAMPAK MENGEMBANG KAN
BERKOLABORASI DALAM MENINGKATKAN PELAKSANAAN PROGRAM
PENERAPAN INOVASI INOVASI PEMERINTAH
PENERAPANNYA KEMATANG AN DAN DAN KEGIATAN PERANGKAT
DAERAH DAERAH.
DAMPAK PENERAPAN DAERAH

KOMPETISI/ MENEJEMEN SUSTAINABLE INNOVATION INDIKATOR

KOLABORASI INOVASI INOVASI HUB KINERJA UTAMA
 45

STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS

APARATUR INOVATIF
1 MINDSET INOVASI
MERUBAH MINDSET DAN CAKRAWALA BERPIKIR SDM APARATUR DARI
BEKERJA BIASA MENJADI BEKERJA LUAR BIASA MELALUI INOVASI.

MENDORONG KURIKULUM INOVASI PADA DIKLAT-DIKLAT

2 DIKLAT INOVASI
PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR DENGAN MEMBERIKAN
PEMAHAMAN METODE BERINOVASI DALAM LINGKUNGAN KERJA
SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU.

MENDORONG KOMPETISI INOVASI SEBAGAI LANGKAH AWAL

3 REWARDING PENJARINGAN INOVASI UNTUK DITERAPKAN DAN MEMBERIKAN
REWARD ATAS KINERJA INOVASI.

MENDORONG LEBIH EFEKTIFNYA PEMANFAATAN HASIL-HASIL PROJECT

4 PROPER ESS II/III/IV PERUBAHAN (PROPER) SEBAGAI NOVUM INOVASI DI BERBAGAI UNIT
SATUAN KERJA PESERTA DIKLAT.

MEMBENTUK AGEN PERUBAHAN PADA TIAP PERANGKAT DAERAH YANG

5 PAMONG INOVASI MAMPU BERFIKIR INOVATIF, SOLUTIF, KREATIF, SELEKTIF DAN PROGRESIF
 PAMONG INOVASI

MINDSET
MENDORONG LEMBAGA PENELITIAN SEBAGAI KLINIK INOVASI

6 KLINIK INOVASI DALAM MENGEMBANGAKAN MENINGKLAYTKAN KUALITAS INOVASI

DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH.

KOLABORASI DENGAN PARA AKTOR INOVASI LAINNYA SEBAGAI

7 KOLABORASI INKUBATOR INOVASI
PEMERINTAHAN DAERAH.
DALAM PENEYELENGGARAAN
 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

TERIMA KASIH
SALAM PERUBAHAN,
SALAM INOVASI !
SALAM SEHAT 5 M
LAWAN C VID-19 @badanlitbangkemendagri
MENJAGA JARAK, @badanlitbangkemendagri
MENCUCI TANGAN
MEMAKAI MASKER @litbangKDN
MENJAUHI BERKERUMUN
MENGURANGI MOBILISASI
@badanlitbangkemendagri