Anda di halaman 1dari 8

KALIMAT

EFEKTIF DOSEN PENGAMPU:

SISKA MEIRITA MP.D


• A. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
• Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti
unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan
ejaan yang disempurnakan;serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.Kalimat
yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengar.
• Menurut JS Badudu, kalimat efektif adalah kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan atau
dirasakan oleh si pembaca (si penulis dalam bahasa tulis) dapat diterima dan dipahami oleh
pendengar (pembaca dalam bahasa tulis) sama benar dengan apa yang dipikirkan atau
dirasakan oleh si penutur atau si
B. CIRI CIRI KALIMAT EFEKTIF
Dari hasil pengamatan dan dari literatur yang ada, disebutkan ciri-ciri kalimat efektif, yakni kesepadanan,
keparalelan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.
Berikut penjelasan lebih rincinya:
1. Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dengan struktur bahasa yang dipakai.
Kesepadanan kalimat ini memiliki beberapa ciri, seperti berikut ini.
a. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas.
Contoh: Hadirin dimohon berdiri
2. Keparalelan
Keparalelan adalah kesaman atau kesejajaran bentuk kata
yang digunakan dalam kalimat.
Artinya, jika bentuk pertama menggunakan ungkapan nominal, maka bentuk kedua dan seterusnya
hendaknya juga menggunakan bentuk nominal.
Contoh: Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermorak, bijaksana, dan bertanggung
jawab
3. Kehematan
Kehematan adalah menghindari penggunaan kata, frase, atau bentuk lain yang tidak perlu.
a.Hindari penggunaan subjek yang tidak diperlukan.
Contoh:
Karena tidak diundang, dia tidak datang pada acara
itu.
Seharusnya:
Karena tidak diundang, dan dia tidak datang pada
acara itu.

b.Hindari penggunaan superordirat pada hiponimi kata.


Ia memakai baju warna merah.
Seharusnya: Ia memakai baju merah.
c. Hindari kesinoniman dalam satu kalimat.
Contoh: Mulai sejak dari pagi dia hanya bermenung saja.
Seharusnya: Sejak pagi dia hanya bermenung.

d.Hindari penjamakan kata-kata yang sudah berbentuk jamak.


Contoh: Masih banyak hal-hal yang harus dibahas.
Seharusnya:Masih banyak hal yang harus dibahas.
4. Kecermatan
Kecermatan dalam kalimat efektif dimaksudkan sebagai kalimat yang tidak menimbulkan pengertian
ganda dan tepat dalam pilihan kata.
Contoh: Saya suka menonton pertunjukan wayang kulit.
Karena tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.

a.Hindari penggunaan superordirat pada hiponimi kata.


Contoh: Ia memakai baju warna merah.
Seharusnya: Ia memakai baju merah.

b. Hindari kesinoniman dalam satu kalimat.


Contoh: Mulai sejak dari pagi dia hanya bermenung saja.
Seharusnya: Sejak pagi dia hanya bermenung.

c.Hindari penjamakan kata-kata yang sudah berbentuk jamak.


Contoh : Masih banyak hal-hal yang harus dibahas.
Seharusnya: Masih banyak hal yang harus dibahas.
5. Kepaduan
Kepaduan dalam kalimat efektif dimaksudkan sebagai kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga
informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
a.Kalimat yang padu tidak bertele-tele.
Contoh:
Penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan kita sangat mudah. Hal itu disebabkan oleh karena pada
masa-masa perjuangan, rakyat Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke merasakan senasib,
seperjuangan serta satu cita-cita.Dengan kesadaran itu dan disertai pemikiran yang mantap, rakyat Indonesia
menetapkjan bahasa Indonesia tersebut sebagai bahasa kesatuan.
b.Kalimat yang padu menggunakan pola aspek + agen + verbasecara tertib dalam kalimat-kalimat yang
berpredikat persona.
Contoh: Surat itu sudah saya baca.
c.Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara predikat kata kerja transiti dan ojek
penderita.
Contoh:
Mahasiswa harus sadar akan pentingnya perpustakaan.
6. Kelogisan
Kelogisan adalah ide yang ada dalam kalimat itu dapat diterima
oleh akal dan sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh:
Yang terhormat Rektor Universitas Jember kami persilakan
untuk memberikan kata sambutan sekaligus membuka acara in

C. SYARAT SYARAT KALIMAT EFEKTIF


Terdapat dua syarat dalam menyusun kalimat efektif. Berikut
penjelasaan singkatnya:

- Kebenaran
Kalimat efektif harus disasarkan pada penulisan yang baik dan benar sesuai dengan ejaan yang
dianjurkan. Kaidah kebahasaannya ketat mengikuti tata bahasa baku.

- Kepaduan
Kepaduan berkaitan dengan logika kalimat. Pilihan kata dalam menyusun kalimat harus padu, sehingga
membuat kalimat menjadi utuh dan tidak sumbang.
D. UNSUR UNSUR KALIMAT EFEKTIF
Unsur kalimat efektif terdiri atas subyek, predikat, obyek, dan keterangan.
Syarat untuk membuat kalimat dapat dipenuhi minimal dengan unsur dan predikat.
Namun dalam kalimat efektif, perlu kehadiran obyek atau keterangan agar kalimat terkesan utuh.

Berikut penjabaran singkat unsur kalimat efektif:


- Subyek: bagian dari kalimat yang menunjukkan pelaku yang dapat berupa orang, tempat, atau benda
- Predikat: bagian kalimat yang menunjukkan apa yang dilakukan oleh subyek, biasanya berupa kata kerja
- Obyek: bagian kalimat yang menunjukkan hal atau benda yang menjadi sasaran, biasanya berupa nomina
-Keterangan: kalimat yang menunjukkan tujuan cara, waktu, tempat, atau sebab-akibat. Biasanya ditandai
dengan penggunaan konjungsi atau kata hubung.

KESIMPULAN
o Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat
sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti
apa yang dimasud oleh penulis atau pembicaranya.
o Unsur-unsur dalam kalimat meliputi : subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan
keterangan (Ket).
o Ciri-ciri kalimat efektif yaitu : Kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan,
kepaduan, kelogisan.

Anda mungkin juga menyukai