Anda di halaman 1dari 20

DISPNEA

M E I V I N A R A M A D H A N I P A N E
DEFINI Menurut ATS (The American Thoracic Society)
 ketidaknyamanan dalam bernapas yang bersifat subjektif
SI dengan kualitas dan intensitas keluhan yang bervariasi

Akibat interaksi faktor fisiologis, psikologis, sosial dan lingkungan

Dispnea merupakan suatu gejala, dan harus dibedakan dengan


tanda peningkatan kerja pernapasan
Diagnosis
Banding

Gangguan
Gangguan Penyakit
sistem
Jantung lainnya
pernapasan
DISPNEA KARENA
GANGGUAN
SISTEM
P E R N A PA S A N
Bronkospasme akut
Aktivitas pusat Edema interstitial
pernapasan Asma
meningkat Embolisasi paru

Asma
Gangguan pompa Emfisema
ventilasi Bronhitis kronik
Penyebab Bronkiektasis
Dinding dada menjadi
kaku
(mis:Miastenia gravis
Sindrom Guillain-
Barre)
Kondisi lainnya

Efusi pleura yang luas


Berdasarkan onset
penyakitnya

Sesak • Dalam jam


akut sampai hari

Sangat penting Sesak • Dalam hari


untuk diketahui!!
subakut atau minggu

• Selama berbulan-
Kronik bulan atau
bertahun-tahun
• Mempengaruhi jalan napas (asma eksaserbasi)

Akut •

Parenkim paru (proses infeksi akut spt pneumonia bakterialis)
Rongga pleura (pneumotoraks)
• Pembuluh darah paru (emboli paru)

• Eksaserbasi peny pernapasan yg sudah ada sebelumnya (Asma atau


bronhitis kronis)
• Infeksi parenkim yang indolen (PCP pada pasien AIDS)
Subakut • Proses inflamasi noninfeksi yang terjadi secara perlahan
(granulomatosis Wegener)
• Penyakit neuromuscular (Miastenia gravis)
• Penyakit pleura

• Penyakit kronis jalan napas (PPOK, Asma)


Kronik • Penyakit paru interstitial kronik
• Penyakit jantung kronik
D I S P N E A YA N G
BERHUBUNGAN
DENGAN SISTEM
K A R D I O VA S K U L A R
Keadaan curah jantung tinggi
• Anemia
• Hipertiroidisme

Keadaan curah jantung normal


• Obesitas
• Disfungsi diastolik akibat hipertensi
• Stenosis aorta

Keadaan curah jantung rendah


• Penyakit pada miokardium yang berasal dari PJK
• Kardiomiopati noniskemik
• Penyakit perikardial misalnya: perikarditis konstriktiva
DISPNEA
KARENA SEBAB
LAIN
Dispnea akibat asidosis metabolik

Gangguan psikiatrik spt ggn panik


PENILAIAN
DISPNEA
Penatalaksanaan
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan
Fisik

Anamnesis
- Minta pasien untuk menggambarkan ketidaknyamanan yg
dirasakan dan juga pengaruh dari posisi terhadap sesak napas
- Ortopnea  gagal jantung kongestif, ggn mekanik pada
diafragma yg berkaitan dgn obesitas, asma yg dipicu oleh refluks
esophageal
- Dispnea nocturnal  ggl jantung kongestif, asma
Anamnesis -Dispnea akut dan intermiten  iskemia miokardia,
bronkospasme, embolisme paru
- Dispne persisten kronik  PPOK, penyakit paru interstisial
Tanyakan berbagai faktor resiko untuk penyakit paru okupasional
dan penyakit jantung koroner
Pemeriksaan umum:
- Tanda vital
- Tanda anemia  konjungtiva pucat
Pemeriksaan - Sianosis

Fisik Pemeriksaan dada:


Inspeksi: kesimetrisan pergerakan
Palpasi : melemah  efusi pleura
Perkusi : suara redup  efusi pleura
hipersonor  emfisema
Auskultasi: mengi, ronki, ekspirasi memanjang,
menghilangnya suara napas
Pemeriksaan jantung
• Harus fokus pada tanda peningkatan beban jantung kanan (distensi
vena jugularis, edema,)
• Disfungsi ventrikel kiri (S3 gallop)
• Penyakit Valvular (murmur)

Pemeriksaan abdomen
• Perhatikan pergerakan paradoks pada abdomen (pergerakan ke arah
dalam selama inspirasi) --> kelemahan diafragma
Pemeriksaan ekstremitas
• Jari tabuh  fibrosis paru interstitial
• Pembengkakan atau deformitas pada sendi
• Penyakit Raynaud  tanda adanya proses kolagen vascular yg
menyebabkan peny pada paru

Pemeriksaan lainnya
• Minta pasien untuk berjalan  amati apakah gejala memberat
• Amati tanda-tanda yang tidak Nampak saat istirahat
• Saturasi oksigen
Radiografi dada
Lihat:
- Parenkim paru (peny interstitial,emfisema, fibrosis)
- Jantung (pembesaran jantung)
- Pleura (efusi pleura)

Pemeriksaan CT scan thorax


penunjang - Evaluasi lebih lanjut parenkim paru
- Melihat kemungkinan embolisme paru

Laboratorium
- EKG  bukti hipertrofi ventrikel dan infark miokardial sebelumnya
- Ekokardiografi  kecurigaan disfungsi diastolik, penyakit katup jantung
Penatalaksanaan
• Tujuan utama: mengatasi masalah yang
mendasari timbulnya gejala sesuai dengan
penyakit dasar
• Oksigen tambahan saturasi oksigen saat
istirahat <90% atau saturasi turun di bawah
level saat aktivitas
• Rehabilitasi paru  terutama pada PPO
Algoritme
pasien
dengan
dispnea

Anda mungkin juga menyukai