Kebijakan Dividen
Kebijakan Dividen
DIVIDEN
Manajemen Keuangan II
I Ketut Yudana Adi, SE., MM
Nama Kelompok
Contoh:
Perusahaan ingin membagikan keuntungannya sebesar
Rp600 juta sebagai dividen. Jumlah lembar saham perusahaan yang beredar adalah sebesar 10 juta lembar. Maka
besar dividen per lembar saham perusahaan adalah
Dividend Payout Ratio
(Rasio Pembagian Dividen)
Ukuran besar kecilnya dividen yang dinyatakan dalam bentuk perbandingan (rasio) antara
jumlah (bagian) keuntungan yang disediakan untuk dividen dengan jumlah seluruh keuntungan
yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu dan dinyatakan dalam presentase.
Jumlah dividen
D 𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜= ×100 %
J umlah Keuntungan
Contoh:
Laba yang diperoleh perusahaan sebesar Rp 1 milyar, sedangkan jumlah dividen yang Semakin besar angka dividend payout
akan dibagikan adalah Rp 600 juta. Maka besar dividend payout ratio dari perusahaan ratio, maka semakin tinggi komitmen
tersebut adalah manajemen terhadap pembagian
dividen dibanding komitmen terhadap
pertumbuhan perusahaan melalui
pemanfaatan kembali keuntungan.
Dividend Yield
(Tingkat Pendapatan Dividen)
Ukuran besar kecilnya dividen yang dinyatakan dalam bentuk perbandingan antara
dividen per lembar saham dengan harga pasar yang berlaku atas saham yang
bersangkutan dan dinyatakan dalam presentase.
Date of Record
3. Date of Record
Date of record adalah tanggal pencatatan para pemegang saham yang berhak untuk mendapatkan
dividen.
4. Ex Dividend Date
Ex dividend date adalah tanggal yang dimana para pemegang saham tidak lagi mendapatkan
pembayaran dividen.
5. Date of Payment
Date of payment adalah tanggal dilakukannya pembayaran dividen kepada para pemegang saham
yang berhak.
Pengertian Kebijakan
Dividen
4. Signaling Theory
Signaling theory menyatakan bahwa terdapat ketidak istimewa-an informasi yang terjadi antara
manajer dan investor. Berdasarkan teori ini, jika suatu perusahaan mengumumkan dividen yang
lebih tinggi daripada yang di-antisipasi pasar, maka hal tersebut akan diinterpretasikan sebagai
sinyal bahwa perusahaan mempunyai prospek kinerja keuangan di masa depan yang lebih baik
daripada yang diekspektasikan.
5. Residual Theory
Residual theory menyatakan bahwa pembayaran dividen dilakukan apabila perusahaan
mempunyai dana sisa setelah melakukan pembiayaan berbagai investasi yang memiliki Net Present
Value positif dengan memakai pendapatan perusahaan yang ditahan (retained earnings). Artinya,
pembayaran dividen adalah prioritas terakhir bagi perusahaan.
6. Clientele Effect Theory
Clientele effect theory, menjelaskan bahwa kebijakan dividen ditujukan untuk dapat memenuhi
kebutuhan segmen investor tertentu.Hal tersebut karena setiap investor mempunyai preferensi
tersendiri terhadap imbal hasil yang mereka dapatkan.
7. Agency Theory
Agency theory ini menjelaskan bahwa dividen bisa dijadikan sebagai alat yang dapat digunakan
untuk meminimalisir biaya agensi.Dengan dilakukannya pembayaran dividen, maka manajer
harus mengeluarkan saham baru atau pun memakai utang baru untuk membiayai investasi.
8. Expectation Theory
Expectation theory menjelaskan bahwa para pemegang saham mempunyai harapan terhadap
setiap besarnya dividen yang dibayarkan oleh perusahaan.Harapan tersebut dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor internal perusahaan, misalnya seperti besarnya dividen yang dibayarkan
tahun lalu, keputusan investasi perusahaan, dan pendapatan perusahaan tahun ini.
9. Teori Stakeholder
Teori ini menjelaskan bahwa suatu perusahaan mempunyai berbagai pihak yang memiliki
kepentingan terhadap perusahaan.Berbagai pihak tersebut bisa meliputi investor, dan berbagai
pihak non investor. Menurut teori ini, perusahaan mempunyai kontrak dengan stakeholdernya.
Jenis – Jenis Kebijakan Dividen
1. Likuiditas Perusahaan