Anda di halaman 1dari 22

DEPARTEMENTALISASI BIAYA

OVERHEAD PABRIK
KELOMPOK 8
ENDAH NOVITA MAKASAR – 2003020012
FLORIDA RISTA – 2003020023
YULIA M. RAYA - 2003020024
PENGERTIAN

Biaya ovehead pabrik merupakan biaya produksi yang tidak langsung


terhadap produk. Contoh biaya overhead pabrik adalah pemakaian bahan
penolong,pengawas mesin
produksi,mandor,sewa,pajak,asuransi,depresiasi,listrik,dan lain-lain yang
digunakan untuk fasilitas produksi.
Biaya ovrhead pabrik yang dicatat dalam persediaan barang dalam proses
adalah berdasarkan pembebanan bukan berdasarkan pemakaian,seperti
pemakaian bahan baku langsung dan pemakaian tenaga kerja lansung
Pembebanan biaya overhead pabrik akan mengakibatkan harga pokok
produksi per unit akan berubah-ubah setiap periode. Perubahan itu
dikibatkan dari:
a) Perubahan tingkat produksi setiap periode
b) Perubahan tingkat efisiensi produksi
c) Biaya overhead pabrik yang terjadi secara sporadik
d) Biaya overhead pabrik terjadi pada waktu-waktu tertentu
PENENTUAN TARIF BIAYA
OERHEAD PABRIK

Dalam penentuan tarif biaya overhead pabrik untuk setiap departemen produksi
tahap-tahap yang dilakukan sebagai berikut:
1. Menyusun budget atau anggaran setiap elemen biaya overhead pabrik uang
dikelpmpokan kedalam biaya tetap dn biaya biaya variabel
2. Mengadakan penelitian pabrik (factory survei) pada awal periode yang akan
digunakan untuk distribusi dan alokasi biaya overhead pabrik, serta
perhitungan tarif biaya overhead pabrik
3. Distribusi setiap elemen biaya overhead pabrik yang dibudgetkan kepada setiap
departemen didalam pabrik, baik departemen produksi maupun departemen
pembantu
4. Alokasi biaya overhead pabrik yang dibudgetkan dari departemen pembantu
tertentu kedepartemen produksi dan departemen pembantu lainyA
5. Perhitungan biaya overhead pabrik untuk setiap departemen produksi
BERIKUT INI AKAN DIBAHAS TAHAP-TAHAP
TERSEBUT DEPARTEMEN DIATAS DENGAN LEBIH
MENDALAM:

a) Menyusun budget atau anggaran setiap elemen biaya overhead pabrik


Sebagai contoh dalam penyusunan budget biaya biaya overhead pabrik dibawah ini dibahas
budget biaya overhead pabrik pada PT Utami sebagai berikut:
 
PT Utami
Budget Biaya Overhead Pabrik
Tahun 1983
 
 
Elemen Biaya Biaya Variabel Biaya Tetap Jumlah Biaya
Bahan Penolong Rp 80.000,00 - Rp 80.000,00
Biaya tenaga kerja tidak 120.000,00 Rp 60.000,00 180.000,00
langsung - Rp 100,000,00 100.000,00
Penyusutan mesin 50.000,00 - 50.000,00
Reparasi dan pemeliharaan - 30.000,00 30.000,00
mesin 25.000,00 - 25.000,00
Penyusutan bangunan 5.000,00 - 25.000,00
Reparasi dan pmeliharaan - 10.000,00 10.000,00
bgunan
Bahan bakar
Asuransi mesin
Jumlah Rp 300.000,00 Rp 200,000,00 Rp
500.000,00
b) Penelitan pabrik awal periode
Sebagai contoh misalnya PT utami, dimana budget biaya overhead pabriknya disajikan pada tabel
seblumnya, memiliki departemen didalam pabrik meliputi departemen produksi l,departemen produksi ll,
departemen pembantu A,dan departemen pembantu B. penelitian pabrik pada awal tahun 1983 unntuk
mendistribusikan biaya tidak langsung departemen ,alokasi dan perhitungan tarif biaya overhead pabrik
sebagai berikut
 
PT Utami
Penelitian Pabrik
Awal Tahun 1983
 
 
Luas Jumlah Jam Jam
Jam
Departemen Lantai Karyawan Tenaga Kerja
Mesin
(m2) (orang) Listrik Langsung
Produksi 1 300 45 5.000 20.000 15.000
Produksi ll 500 45 3.000 30.000 10.000
Pembantu A 100 20 2.000 - -
Pembantu B 100 10 2.500 - -
 
 
 
Jumlah 1000 120 12.500 50.000 25.000
c) Distribusi Elemen Biaya Overhead Pabrik
Untuk kepentingan distribusi biaya overhead pabrik elemen
biaya overhead pabrik dikelompokan menjadi :
1) Biaya Overhead Pabrik Langsung Departemen
2) Biaya Overhead Pabrik Tidak Langsung Departemen
Untuk dapat mendistribusikan biaya overhead pabrik tidak langsung
departemen dengan teliti dan adil, berikut ini diberikan beberapa contoh
dasar distribus dan biaya tidak langsung yang didistribusikan.

Dasar Distribusi Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen


yang didistribusikan
Luas Lantai Biaya Penyusutan Bangunan
Reparasi dan Pemeliharaan Bangunan
Asuransi Bangunan
Pajak Atas Bangunan

Jumlah Karyawan Gaji Staff Pabrik


Jaminan makan dan kesehatan karyawan
Jam Tenaga Listrik Listrik PLN
Nilai Investasi Aktifa Tetap Asuransi yang tidak dapat didistribusikan langsung
Jam tenaga kuda Tenaga (Power)
Untuk perhintungan tarif overhead pabrik, budget biaya overhead pabrik
baik biaya langsung departemen maupun biaya tidak langsung departemen
didistribusikan pada setiap departemen, misalnya pada budget biaya
overhead pabrik PT. Utami, pada tabel. Yang merupakan biaya tidak
langsung departemen terdiri atas :

Elemen Biaya Dasar Distribusi


Biaya tenaga kerja tidak langsung
elemen biaya tetap Jumlah Karyawan
Penyusutan Bangunan Luas Lantai
Reparasi dan pemeliharaan bangunan Luas Lantai
Elemen biaya yang di budgetkan selain biaya tidak langsung tersebut diatas
merupakan
elemen biaya langsung dan distribusinya dapat dilihat pada tabel diatas.
Untuk biaya tidak langsung departemen digunakan penelitian pabrik pada
awal tahun atau
tabel PT. Utami untuk mendistribusikannya kedalam setiapp departemen
sebagai berikut :
Tarif distribusi budget Budget biaya tenaga kerja tidak elen biaya
tetap
biaya tenaga kerja =
langsung elemen biaya tetap Jumlah karyawan

= Rp. 60.000 = Rp. 500.00 per karyawan

120 orang
Maka distribusi budget biaya tenaga kerja tidak langsung elemen biaya tetap
kedepartemen
I = 45 x Rp. 500,00 = Rp. 22.500,00, Departemen II = 45 x Rp. 500,00 = Rp.
22.500,00,
Departemen A = 20 x Rp. 500,00 = Rp. 10.000,00, Departemen B = 10 x Rp.
500,00 = Rp.
5.000,00
Tarif distribusi budget Budget biaya penyusutan bangunan
biaya penyusutan =
bangunan m² luas lantai
= Rp. 20.000,00 = Rp. 30,00 per

1.000 m²

Maka distribusi budget biaya penyusutan bangunan kedepartemen I = 300 x


Rp. 30,00 = Rp.
9.000,00, Departemen II = 500 x Rp. 30,00 = Rp 15.000,00, Departemen A
= 100 x Rp. 30,00
= Rp. 3.000,00, Departemen B = 100 x Rp. 30,00 = Rp. 3.000,00
Tarif distribusi budget Budget biaya reparasi dan pemeliharaan banguanan
biaya reparasi dan =
pemeliharaan bangunan m² luas lantai
= Rp. 25.000,00
= Rp. 25,00 per m²
1000 m²

Maka distribusi budget biaya reparasi dan pemeliharaan bangunan kedepartemen I = 300 x
Rp. 25,00 = Rp, 7.500,00, Departemen II = 500 x Rp. 25,00 = Rp. 12.500,00, Departemen
A
= 100 x Rp. 25,00 = Rp. 25.000,00, Departemen B = 100 x Rp. 25,00 = Rp. 2.500,00,
distribusi budget biaya overhead pabrik tidak langsung departemen dapat dilihat pada tabel
di
bawah ini :
PT UTAMI
DISTRIBUSI BUDGET BIAYA OERHEAD PABRIK
TAHUN 1993

Departemen Produksi Departemen Pembantu


Elemen Biaya V/T Jumlah Biaya
I II A B

Biaya Langsung Departemen

Bahan Penolong V Rp. 80.000,00 Rp. 30.000,00 Rp. 50.000,00 - -


Tenaga Kerja tdk langsung V 120.000,00 12.000,00 18.000,00 84.500,00 5.000,00
Reparaasi dn T 100.000,00 33.500,00 39.500,00 - 27.000,00
pemeliharaan mesin V 50.000,00 19.000,00 12.500,00 - 18.500,00
Bahan Bakar V 25.000,00 - - - 25.000,00
Asuransi Mesin T 10.000,00 5.000,00 3.000,00 - 2.000,00
Jumlah Biaya Langsung
Rp. 383.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 123.000,00 Rp. 84.500,00 Rp. 77.500,00
Departemen
Biaya Tidak Langsung
Departement
Tenaga Kerja tdk langsung T Rp. 60.000,00 Rp. 22.500,00 Rp. 22.600,00 Rp. 10.000,00 Rp. 5.000,00
Penyusunan Bangunan T 30.000,00 9.000,00 13.000,00 3.000,00 3.000,00
Reparasi dan pemeliharaan
V 25.000,00 7.000,00 12.500,00 2.500,00 2.500,00
bangunan
Jumlah Biaya Tidak Langsung
Rp. 115.000,00 Rp.39.000,000 Rp. 50.000,00 Rp. 15.500,00 Rp. 10.500,00
Departemen
Jumlah Biaya dibudgetkan Rp.500.000,00 Rp. 139.000,00 Rp.173.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 88.000,00
Jumlah biaya tetap Rp.200.000,00 Rp.70.000,00 Rp. 80.000,00 Rp. 13.000,00 Rp. 37.000,00
Jumlah biaya variabel Rp. 300.000,00 Rp.69.000,00 Rp.93.000,00 Rp. 87.000,00 Rp. 31.000,00
Distribusi Budget Biaya Overhead Pabrik
d. Alokasi budget biaya overhead pabrik departemen pembantu ke departemen
produksi.
Dari distribusi biaya oerhead pabrik akan dapat diketahui biaya overhead
pabrik setiap
departemen, baik departemen produksi maupun departemen pembantu. Oleh
karena tarif
biaya overhead pabrik dihitung dan dibebankan kepada produk melalui
departemen produksi,
biaya overhead pabrik departemen pembantu pada akhirnya harus dialokasikan
pada
departemen produksi, baik dialokasikan langsung departemen produksi maupun
melalui departemen pembantu lainya lebih dahulu.
Dalam mengalokasikan biaya departemen pembantu tertentu ke
departemen produksi dan
ke departemen pembantu lainnya dihadapi dua masalah sebagai berikut:
1) Memilih dasar alokasi biaya departemen pembantu yang adil dan teliti.
Untuk mencapai tujuan tersebut dasar alokasi yang dipilih harus dapat
mengambarkan
jasa yang dihasilkan oleh departemen pembantu tertentu yang biayanya
akan dialokasikan
kepada departemen produksi dan departemen pembantu lainnya. Disamping
itu dasar alokasi
yang dipaki hendaknya praktis. Dibawah ini diberkan beberapa contoh
pedoman yang
sifatnya umum, untuk dasar alokasi biaya departemen pembantu sebagai
berikut:
Departemen Pembantu Dasar Alokasi Biaya ke
Departemen Lainnya

Pembangkit listrik……………………… Jam tenaga listrik.


Pembangkit uap (boller)……………….. Ton tenaga uap,……
Penglolaan bahan (materials handling). Pemakaian bahan atau biaya bahan….
Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap. Suku cadang dan suplies langsung
dialokasikan, biaya lainnya jam reparasi
dan pemeliharaan.
Cafetarian (karyawan makan gratis)…… Jumlah karyawan.
Air……………………………………… Liter air dikomsumsi.
Poliklinik………………………………. Jumlah karyawan luas lantai.
Air Conditioning (AC)………………… Jam pemakaian, kilometer jarak tempuh

Umum pabrik………………………….. Jumlah karyawan.


2) Memilih metode alokasi biaya departemen pembantu
Penggunaan metode alokasi yang berbeda dapat mengakibtkan perbedaan
tarip biaya
overhead pabrik departemen produksi, oleh karena itu perlu dipilih salah
satu dari beberapa
metode yang digunakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor: (a)
keadilan dan ketelitian
tarif yang digunaka, (b) tarif yang ditentukan agar dapat dipakai sebagai
alat pengendalian
biaya, (c) kepraktisan suatu metode yang digunakan didalam suatu
perusahaan sehingga
menghemat biaya.
Berikut ini akan dibahas beberapa metode alokasi biaya overhead pabrik
departemen
pembantu ke departemen produksi dan departemen pembantu lainnya
meliputi:
a) Metode alokasi langsung (direct allocation method)
b) Metode alokasi bertahap tidak bertimbal-balik (step allocation method,
non reciprpcal)
c) Metode alokasi kontinyu (continous allocation method).
d) Metode alokasi aljabar (algebraic allocation method)
e) Metode alokasi matrik (matrix allocaion method)
Metode b,c,d,e termaksud metode alokasi tidak langsung (indirect
allocation method),
metode b sifatnya tidak bertimbal-balik (non reciprocal), sedangkan metode
c,d,e sifatnya
bertimbal-balik (reciprocal)

Anda mungkin juga menyukai