Anda di halaman 1dari 38

PENANGANAN LIMBAH

CAIR, PADAT, GAS, DAN


B3 (BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN)

Indra Purnama Iqbah


Pengolahan
Limbah Cair
Penanganan Limbah Cair
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

1. Primary Treatment (Pengolahan Primer)


2. Secondary Treatment (Pengolahan Sekunder)
3. Tertiery Treatment (Pengolahan Tersier)
4. Disinfection (Disinfeksi)
5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Primary Treatment (Pengolahan Air Limbah)

1. Bar Screen / Jeruji Saring / Penyaringan


Fungsi : Untuk memisahkan sampah dari air limbah
2. Grit Chamber
Fungsi : Memperlambat aliran limbah sehingga partikel-partikel pasir jatuh ke dasar tangki sementara air limbah terus mengali
ke tangki pengendapan
3. Tangki Pengendapan
Limbah cair didiamkan agar partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah dapat mengendap ke dasar tangki akan
membentuk lumpur yang kemudian akan dipisahkan dari air limbah dan diolah lebih lanjut
Primary Treatment
Secondary Treatment ( Pengolahan sekunder)

1. Metode Trickling Filter


Metode ini, digunakan bakteri aerob yang melekat pada permukaan media dan limbah akan merembes melalui celah-celah
permukaan media dan disalurkan ke tangki pengendapan
Secondary Treatment
( Pengolahan sekunder)

2. Metode Activated Sludge


Limbah cair disalurkan ke sebuah tangki dan di dalamnya limbah di campur dengan lumpur yang kaya akan bakteri aerob.
Proses degredasi berlangsung di dalam tangki tersebut selama beberapa jam,Kemudian dibantu dengan pemberian
gelembung udara untuk aerasi (pemberian oksigen)
Secondary Treatment ( Pengolahan sekunder)

3. Metoda Treatment Pons/Lagoons


Limbah dari tangki pengendapan tahap primary treatment ini, limbah cair ditempatkan dalam kolam-kolam terbuka. Setelah
limbah terdegradasi dan membentuk endapan di dasar kolam, air limbah dapat dibuang ke lingkungan atau diolah lebih lanjut.
Tertiery Treatment (Pengolahan Tersier)
 Pengolahan tersier dilakukan jika setelah pengolahan primer dan sekunder masih terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang
dapat berbahaya bagi lingkungan atau masyarakat
 Contoh pengolahan Tersier :
1. Metode Saringan Pasir
2. Saringan multimedia
3. Precoal filter
4. Microstaining
5. Vacum filter
6. Penyerapan dengan karbon aktif
7. RO (Resverse Osmosis)
Disinfetkan / Pembunuhan Kuman

 Berfungsi untuk membunuh / mengurangi mikroorganisme patogen (penyebab penyakit) yang ada dalam limbah cair
 Contoh Metode Disinfektan, yaitu :
1. Dengan penambahan klorin (klorinasi)
2. Penyinaran dengan sinar Ultra Violet (UV)
3. Dengan Ozon (O3) / Ozonasi
Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

 Pada setiap pengolahan limbah baik primer, sekunder dan tersier akan menghasilkan endapan polutan berupa lumpur. Lumpur
tersebut tidak bisa dibuang
Pengolahan Primer Pengolahan Sekunder Pengolahan Tersier

1. Metode Saringan Pasir


2. Saringan multimedia
3. Precoal filter
4. Microstaining
5. Vacum filter
6. Penyerapan dengan
karbon aktif
7. RO (Resverse Osmosis)
Pengolahan Limbah Cair
Pengolahan
Limbah Padat
Penanganan Limbah Padat
 Penimbunan Terbuka
 Sanitary Landfill / Penimbunan tertutup
 Insenerasi
 Pembuatan Kompos Padat dan Cair
 Daur Ulang (Reuse,Reduce,Recycle)
Penimbunan Terbuka
Sanitary Landfill /Penimbunan Tertutup
Sanitary Landfill /Penimbunan Tertutup
Insenerasi
Pembuatan Kompos Cair dan Padat
Daur Ulang
Reuse
Reuse
Recycle Kertas
Recycle
 Video Recycle Botol Kaca
Pengolahan
Limbah Gas
Pengolahan Limbah Gas

1. Mengontrol Emisi Gas Buang


2. Menghilangkan Materi Partikulat dari udara Pembuangan
a. Filter Udara
b. Pengendap Siklon
c. Filter Basah
d. Pengendap Gravitasi
e. Pengendap Elektrostatik
Mengontrol Emisi Gas Buang
Menghilangkan Materi Partikulat dari Udara Pembuangan

1. Filter udara

Alat untuk menghilangkan materi partikulat padat, sehingga


udara yang melewatinya akan tersaring dan keluar sebagai
udara bersih

Filter udara dapat digunakan pada ventilasi ruangan atau


bangunan, mesin atau cerobong Pabrik, mesin kendaraan
bermotor, atau pada area lain yang membutuhkan udara bersih
Menghilangkan Materi Partikulat dari Udara Pembuangan

2. Pengendap Siklon / Cyclone Separator

Alat untuk mengendapkan materi partikulat yang


ikut
dalam gas atau udara buangan

Siklon memanfaatkan gaya sentrifugal Ukuran


materi partikulat yang dapat diendapkan adalah
antara 5 40 μ
Menghilangkan Materi Partikulat dari Udara Pembuanga

3. Filter Basah

Alat ini digunakan untuk membersihkan udara yang kotor


dengan cara menyalurkan udara ke dalam filter kemudian
menyemprotkan air kedalamnya. Saat udara kontak ke dalam
air, materi partikulat padat dan senyawa lain yang larut air
akan ikut terbawa air turun ke bagian bawah sedangkan
udara bersih dikeluarkan dari filter
Menghilangkan Materi Partikulat dari Udara Pembuangan

4. Pengendap Sistem Gravitasi


Alat ini digunakan untuk materi partikulat dengan
ukuran besar (50 μ atau lebih)

Cara kerja alat ini sangat sederhana, udara kotor


dialirkan ke dalam alat, kemudian pada alat kecepatan
diperlambat . Saat terjadi perubahan kecepatan secara
tiba-tiba, materi partikulat akan jatuh terkumpul di
bagian bawah alat akibat gaya gravitasi
Menghilangkan Materi Partikulat dari Udara Pembuangan

5. Pengendap Elektrostatik
• Alat yang digunakan untuk membersihkan udara yang kotor dalam
jumlah yang relatif besar
• Alat pengendap elektrostatik ini menggunakan elektroda yang
dialiri arus DC (searah)
• Udara kotor masuk ke dalam alat, kemudian materi partikulat
padat akan mengalami ionisasi pada elektroda dan ion-ion kotoran
tersebut akan jatuh dan ditarik ke bawah sedangkan udara bersih
akan terhembus ke luar
PENANGANAN LIMBAH B3

1. Metode Pengolahan Secara Kimia, Fisika dan Biologi


2. Metode Pembuangan Limbah B3
a. Sumur injeksi / Deep well injection
b. Kolam Penyimpanan / Surface impoundments
c. Landfill untuk Limbah B3 (Secure landfill)
Penanganan Limbah B3

1. Metode Pengolahan Kimia, Fisika, Biologi


• Pengolahan secara kimia atau fisika, yang umum dilakukan adalah stabilisasi/solidifikasi.
Stabilisasi/solidifikasi adalah proses pengubahan bentuk fisik atau pengubahan sifat kimia dengan
menambahkan zat tertentu untuk memperkecil/ membatasi kelarutan, pergerakan atau penyebaran daya
racun limbah sebelum dibuang. Contoh bahan yg digunakan adalah : semen, kapur dan bahan termoplastik
• Pengolahan secara Biologi, dengan cara Bioremediasi dan Fitoremediasi
Bioremediasi adalah penggunaan bakteri dan mikroorganisme untuk mengurai limbah B3
Fitoremediasi adalah penggunaan tumbuhan untuk mengabsorbsi bahan-bahan beracun dari tanah
Metode Pembuangan Limbah B3

1. Sumur Injeksi /Deep well injection

• Limbah B3 dipompakan melalui pipa


ke lapisan batuan yang dalam

• Kekurangan cara ini yaitu : Jika terjadi


kebocoran atau korosi pipa, atau pecahnya
lapisan batuan akibat gempa sehingga limbah
merembes ke lapisan tanah
Metode Pembuangan Limbah B3

2. Kolam Penyimpanan

• Limbah B3 ditampung dalam kolam-kolam yang dilapisi oleh lapisan pelindung yang mencegah perembesan
limbah, ketika air limbah menguap, senyawa B3 menguap, senyawa B3 akan terkonsentrasi dan mengendap ke
dasar kolam

• Kelemahan Metode ini :


1. Membutuhkan lahan yang luas
2. Ada kemungkinan kebocoran lapisan pelindung
3. Ikut menguapnya senyawa B3 bersama air limbah sehingga mencemari udara
Metode Pembuangan Limbah B3

3. Landfill/ secure Lanfill

• Limbah B3 dapat ditimbun pada landfill, namun harus dengan pengamanan tinggi.
• Proses : Limbah B3 ditempatkan dalam drum atau tong-tong, kemudian dikubur dalam landfill yang didisain
khusus untuk mencemari limbah B3
• Kelebihan : Metode ini merupakan cara yang paling efektif
• Kekurangan :
- Membutuhkan biaya oprasional yang tinggi
- Tidak memberikan solusi jangka panjang karena limbah akan semakin menumpuk

Anda mungkin juga menyukai