OKSIGEN
OLEH
I GUSTI AYU SURATI
PENDAHULUAN
Semua sel dalam tubuh menghasilkan energi
Energi digunakan untuk menyelenggarakan
fungsi selulernya
Energi didapat melalui metabolisme zat
makanan (gula/ glukosa) dalam rangkaian reaksi
kimia dengan menggunakan oksigen
Reaksi kimia menghasilkan : energi, H2O dan
CO2
Oksigen merupakan kebutuhan dasar yang
paling vital dalam kehidupan
Apabila tubuh < O2 sel mendapat energi dari glikolisis
anaerob menghasilkan energi dalam jumlah sedikit & asam
laktat
Glikolisis anaerob berlangsung lama timbunan asam laktat
akan merubah situasi cairan tubuh menjadi lebih asam
menyebabkan aktivitas sel menurun
Dampak penurunan aktivitas sel :
* nafsu makan hilang
* penurunan jumlah urine
* pusing/ sakit kepala
* wajah nampak ngantuk
* cemas
* lelah
Melibatkan sistem :
• Respirasi
• Kardiovaskuler
b. Auskultasi :
- Rales (edema paru/ radang paru akut)
c. Perkusi :
- Redup/ dullness (edema paru/ radang paru akut)
2. Perubahan luas permukaan paru :
- Adakah riwayat operasi
pengangkatan lobus paru
- Hasil pemeriksaan thorak photo ?
1. Curah Jantung
2. Jumlah eritrosit
3. Exercise
4. Hematokrit darah
5. Keadaan pembuluh darah
Curah Jantung
Normal dewasa 5 lt
Melalui darah ditransport sekitar
5 ml O2 & 4 ml CO2 per 100 ml
darah
Peningkatan curah jantung
kecepatan transport O2 ke
jaringan & CO2 dari jaringan
Jumlah Eritrosit
Sumbatan/ penyempitan
pembuluh darah (arterioslerosis)
penurunan pengiriman darah
berakibat penurunan
transportasi O2 ke jaringan
Sumbatan vena penurunan
pengiriman CO2 ke jaringan
Untuk memperkirakan transportasi gas,
dilakukan pemeriksaan :
Evaluasi curah jantung :
* Apakah klien mengalami nafas pendek, kelelahan,
ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari ?
* Amati sirkulasi perifer :
- Adakah perasaan tidak nyaman pada dada ?
- Adakah peningkatan/penurunan BB ?
- Adakah pembengkakan ekstremitas ?
- Adakah klien mengeluh pusing, sakit kepala, palpitasi ?
- Berapa jumlah urine output ?
- Amati status mental/ tingkat kesadaran klien
* Perkirakan keadaan otot jantung :
- Pemeriksaan serum enzim
- Pemeriksaan EKG
* Pemeriksaan suara jantung :
- S1-S2
- Suara jantung tambahan : S3-S4, murmur
* Lakukan pemeriksaan :
- Tekanan darah pada berbagai posisi (N. 5-10 mmHg)
- Hitung pulse pressure
- Radial pulse
- Frekuensi denyut jantung
- CTR
- CVP
- Adanya distensi vena jugularis
- Adanya hepato jugular reflux
- Serum elektrolit
Evaluasi jumlah eritrosit & Hb
Evaluasi keadaan cairan tubuh :
- Periksa tekanan darah
- Periksa HCT dan bandingkan dengan Hb (N. 3 x Hb)
- Amati tanda-tana kelebihan / kekurangan cairan
Evaluasi kondisi pembuluh darah :
* Sumbatan arteri : area distal sumbatan menjadi :
- Pucat atau sianosis
- pada rabaan dingin
- Klien mengeluh nyeri terutama saat digerakkan
- Kulit nampak kering
- nadi kadang-kadang tak teraba
* Sumbatan vena : area proksimal sumbatan menjadi :
- kemerahan
- pada rabaan panas
- klien mengeluh nyeri
- Tampak bengkak
Dx. Keperawatan Transportasi Gas
1. Hambatan transportasi gas b.d defisiensi
hemoglobin
Manifestasi Klinis :
- Mudah lelah
- Pusing/ sakit kepala
Intervensi
Kolaborasi dengan medis pemberian
transfusi darah ( jika diperlukan )
Perbaiki diet (TKTP) & banyak
mengkonsumsi sayuran berklorophyl
2. Perubahan curah jantung b.d Manifestasi Klinis :
- Disfungsi jantung akibat a. Arrythmia jantung
penyakit pada arteri b. Perubahan tekanan darah
coronaria, penyakit c. Adanya abnormalitas suara
katub jantung, abnormal jantung : S3, S4, Murmur
struktur, kegagalan konduksi d. Pucat, sianosis pada kulit dan
- Penurunan volume cairan mukosa membran
e. Kulit dingin dan lembab
intravaskuler
f. Batuk dengan sputum bercak
- Cardiac arrest
kemerahan
- Imbalance elektrolit
g. Abnormalitas elektrolit
terutama kalium
Intervensi
Untuk mengatasi masalah penurunan
curah jantung banyak intervensi medis
yang sangat spesifik sesuai dengan
penyebabnya
Ners melakukan intervensi sebagai
implikasi dari intervensi medis, misalnya :
Disfungsi Jantung (payah jantung)
Intervensi keperawatan :
- Istirahat
- Batasi intake cairan
- Batasi intake natrium
Intervensi medis :
- Pemberian digokxin sebelum
pemberian periksa denyut jantung (DJ 60-
80x/mt) kolaborasi untuk perubahan dosis/
hentikan sementara), periksa seum Kalium ( K
< 3,5 mEq/l koreksi kalium)
Penurunan cairan intravaskuler
Intervensi medis :
- Pemberian cairan melalui intravenousline
(infus) sesuai kebutuhan
Implikasi keperawatan :
* Tentukan tempat yg sesuai
* Observasi kecepatan tetesan & lokasi
* Catat intake & output
* Observasi tanda-tanda vital
Cardiac arrest
Intervensi :
Resusitasi cardio-pulmo-cerebral
Imbalance elektrolit
Intervensi :
Koreksi elektrolit
Kebutuhan O2 dipengaruhi oleh :
Ketinggian
Lingkungan (dingin/ panas)
Latihan/ Exercise
Emosi (takut, cemas, marah)
Status kesehatan
Gaya hidup (perokok)
THERAPI OKSIGEN
Suatu tindakan untuk meningkatkan tekanan
parsial oksigen pada inspirasi, yang dapat
dilakukan dengan cara :
sesak nafas
pernafasan cuping hidung
Adanya gerak otot nafas tambahan ; retraksi
interkostal suprasternal
Takhikardia
tekanan darah meningkat
keringat dingin
Gelisah dan bingung
Dalam keadaan berat dapat terjadi sianosis
Prinsip alat
untuk terapi oksigen :
Gagal nafas
Shock
Akut Miokard infark
Payah jantung
Keracunan carbon monoksida (CO)
Trauma multiple berat
Luka baker > 25 %
Pasca bedah
Sepsis
Dll.
Tugas Kelompok
Humidifikasi/ nebulezer
Fisiotherapi nafas
Latihan pernafasan (breathing exercise) antara
lain : pursed lip breathing, Diaphragma
Breathing, Batuk efektif
Clapping
Vibrating
Postural drainage
Bronchial Toilet
Pembahasan tugas
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Jenis
Persiapan alat
Persiapan klien
Prosedur tindakan
Hal-hal yg harus diperhatikan
Dll.