0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan16 halaman
Gangguan menstruasi, endometriosis, dan keputihan abnormal merupakan kondisi yang umum di kalangan wanita. Gangguan menstruasi dapat berupa perubahan panjang siklus haid, jumlah darah haid, atau nyeri haid. Endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium tumbuh di luar rahim. Keputihan abnormal disebabkan oleh infeksi atau kehadiran benda asing di vagina. Kondisi-kondisi ini memiliki prevalensi tinggi di
Gangguan menstruasi, endometriosis, dan keputihan abnormal merupakan kondisi yang umum di kalangan wanita. Gangguan menstruasi dapat berupa perubahan panjang siklus haid, jumlah darah haid, atau nyeri haid. Endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium tumbuh di luar rahim. Keputihan abnormal disebabkan oleh infeksi atau kehadiran benda asing di vagina. Kondisi-kondisi ini memiliki prevalensi tinggi di
Gangguan menstruasi, endometriosis, dan keputihan abnormal merupakan kondisi yang umum di kalangan wanita. Gangguan menstruasi dapat berupa perubahan panjang siklus haid, jumlah darah haid, atau nyeri haid. Endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium tumbuh di luar rahim. Keputihan abnormal disebabkan oleh infeksi atau kehadiran benda asing di vagina. Kondisi-kondisi ini memiliki prevalensi tinggi di
keputihan abnormal A. Gangguan Menstruasi • Definisi • adalah Perdarahan haid yang tidak normal dalam hal panjang siklus haid, lama haid, dan jumlah darah haid.
• Melibatkan hipotalamus, hipofisis, ovarium dan endometrium
Gambaran Siklus Menstruasi Kelainan siklus haid 1. Plimenora adalah Panjang siklus haid kurang dari 21 hari (normal 21-35). 2. oligomenore adalah panjang siklus haid lebih dari 35 hari (norma; 21-35 hari) dan kurang dari 3 bulan. 3. Amenore tidak haid lebih dari 3 bulan berturut2. Amenore fisiologik (Pubertas/pasca menopuse,Hamil, laktasi) Amenore Patologik Kelainan jumlah perdarahan haid 1. Hipermenore: Perdarahan haid yg jumlahnya banyak (>80 ml atau ganti pembalut >5 kali/hari) Penyebabnya: Tumor, Infeksi, Penyakit darah, hormon endokrin 2. Hipomenore: Perdarahan haid yg jumlahnya sedikit (<40ml atau ganti pembalut <5x/hr) Penyebab: kelebihan steroid & anouvulasi Kelainan lainnya….
• Dismenorea : Nyeri haid
• Dismenorea primer (esensial, intrinsic, idiopatik), tidak terdapat hubungan dengan kelainan ginekologik. • Dismenorea sekunder (ekstrinsik, yang diperoleh ), disebabkan oleh kelaianan ginekologik (salpingitis kronika, endometriasis, adenomyosis uteri, stenosis servisis uteri dll. • Mastalgia: rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid. Epidemiologi
• 50% wanita dunia menderita Dismenorea, Prevelensi gangguan
menstruasi di AS sebesar 60% • Di Inonesia sebesar 55% terdiri dari 54,89% dismenorea primer dan 9,36% dismenorea sekunder. B. Endometriosis • adalah Kondisi dimana jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim (endometrium) tumbuh dan menumpuk di luar rahim. • dalam keadaan normal, jaringan dinding rahim akan menebal ketika mengalami ovulasi. jika tidak terjadi pembuahan maka endometrium yang menebal akan luruh dan keluar dari tubuh dalam bentuk darah yang disebut haid. • ketika mengalami endometriosis, maka jaringan dinding rahim yang tumbuh diluar rahim juga akan meluruh namun jaringan itu tidak keluar melali vagina sehingga sisa2 endometrium akan mengendap disekitar organ reproduksi dan lama kelamaan akan menyebabkan peradangan, kista dll. Penyebab • Menstruasi retrograde • Perubahan sel embrio • gangguan sistem imun • bekas luka beda • Pengedaran sel endometrium Faktor Resiko • Tidak perna melahirkan • Riwayat keluarga • adanya penyakit tertentu sehingga menstruasi terhambat • perna mengalami infeksi pelvis • kelainan pada rahim • menstruasi sebelum usia 12 tahun • bentuk abnormal dari rahim, leher rahim, atau vagina yang menghambat atua memperlambat menstruasi. Pencegahan • Asupan makanan yang bergizi • Olahraga teratur • Kelola Stess Epidemiologi
• 1 dari 10 wanita usia productid atau sekitar 200.000.000 wanita
diseluruh dunia memiliki endometriosis. • 5.500.000 terjadi pada wanita usia produktif di AS. • Di Indonesia, data insidensi dan prevalensi endometriosis belum dapat dipastikan karena kurangnya studi. Namun, terdapat laporan dari salah satu RSUD dr. Soetomo, di Surabaya, yang menyatakan bahwa endometriosis terjadi pada 13,6-69% wanita yang mengalami infertilitas C. Keputihan abnormal • Adalah keputihan yang terjadi karena infeksi vaginal, infeksi trikomonas vaginalis, infeksi jamurcandida albicans ataupun adanya benda asing dalam jalan lahir. • Tanda dan gejalah : Cairan bersifat keruh dan kental, berwarna putih susu, kekuningan, keabu-abuan atau kehijauan, terasa gatal, berbau tidak enak, menyisakan bercak pada pakaian dalam dan jumlahnya banyak. • Akibatnya: dapat menjadi Infeksi Saluran kencing, kemandulan, Ca Serviks dan Kematian Epidemiologi
• Di Indonesia sekitar 90% wanita berpotensi mengalami keputihan karena
Indonesia adalah daerah yang beriklim tropis, sehingga jamur mudah berkembang yang mengakibatkan banyaknya kasus keputihan. • Data Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2010 menunjukkan bahwa wanita yang rentan mengalami keputihan yaitu wanita yang berusia 15-24 tahun. • Kejadian keputihan di Indonesia semakin meningkat. Pada tahun 2002 sebanyak 50% wanita Indonesia pernah mengalami keputihan kemudian pada tahun 2003 meningkat menjadi 60%, pada tahun 2006 meningkat menjadi 70% wanita Indonesia pernah mengalami keputihan setidaknya sekali dalam kehidupannya • WHO memperkirakan satu dari 20 remaja putri di dunia menderita keputihan yang berupa cairan berwarna putih susu, kekuningan dan kehijauan disertai rasa gatal, panas dan rasa perih saat berkemih pada setiap tahunnya. Menurut survey demografi kasus keputihan terdapat 200 kasus, sekitar 95 kasus yang mengalami gejala keputihan dengan rasa gatal. • Badan Pusat Statistik Indonesia menyatakan bahwa tahun 2012 dari 43,3 juta jiwa remaja berusia 15-24 tahun 83,3% pernah berhubungan seksual, yang merupakan penyebab terjadinya keputihan. • Wanita di Dunia pada tahun 2013 pernah mengalami keputihan sekitar 75%, sedangkan wanita Eropa pada tahun 2013 mengalami keputihan sekitar 25% (Rembang, 2013). • Departemen Kesehatan Indonesia menyatakan kejadian keputihan banyak dialami oleh para remaja putri usia produktif, angka kejadian keputihan di Indonesia memiliki angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan Negara lain (Depkes RI, 2014). Thankyou…..