Bab 1 - Ruang Lingkup Biologi
Bab 1 - Ruang Lingkup Biologi
karakteristik
Anastesi
Filogeni Entomologi Etologi
Bakteriologi
Taksonomi Mikologi Evolusi
Fisiologi Bioteknologi
Mikrobiologi
Teratologi
Botani
Genetika
Morfologi
Virologi
Ekologi
Higiene
Imunologi Ornitologi
Embriologi
Histologi
Zoologi Paleontologi
Entomologi
1 Kedokteran 2 Farmasi 3 Teknologi Pangan
Bayi tabung, KB, Vitamin sintetik, vaksin, Keju, nata de coco,
Cangkok organ, bedah antibiotik, antibodi monoklonal, yoghurt, makanan
plastik, terapi gen hormon insulin, jamu suplemen, tape, tempe
5
Pengelolaan
Lingkungan Hidup Peranan Biologi
4 Pertanian
Berpikir logis,
terbuka, dan mau Peka dan
Sikap
menerima kritik kritis
Ilmiah
Pendekatan
Fakta Menghafal fakta
memiliki keunggulan
dibandingkan
Pendekatan Menghubungkan
Konsep beberapa fakta
1 klasifikasi
kan
5 Data
mp
e rk ira
Mengajukan jikan
2 pertanyaan Me nya Me
meliputi
diksi
3 Observasi
n afsirkan Mem
p re
Me
Mengidentifikasi
4 variabel percobaan
1 Klasifikasi Objek yaitu Kegiatan mengelompokkan
objek berdasarkan kriteria
tujuan
Menyederhanakan
objek
tertentu yang diterapkan
Kasus
Telaga
Penelitian tentang pengaruh formalin terhadap
Warna
mamalia tidak perlu menggunakan seluruh
mamalia namun cukup menggunakan salah
satu jenis Mamalia misalnya tikus putih
1 Mengapa warna air
danau berubah ?
Bahan dan
Cara
Mengapa ? Kapan ? alat yang
kerja ?
digunakan ?
3 Observasi adalah Kegiatan untuk memperoleh
data atau informasi yang
menghasilkan
data Kualitatif
berhubungan dengan objek
yaitu
penelitian
Data yang tidak
menggunakan menghasilkan dinyatakan
Alat dengan angka
Pancaindera
contoh
FUNGSI
Higrometer Kelembaban
3 Meraba Neraca Masa
Kuantitatif
yaitu
adalah Membuat
6 Memprediksi
Data
dugaan
berdasarkan
contoh Anak usia 18 tahun tetapi
badanya pendek seperti usia
8 tahun
logika
prediksi
adalah
Memprakirakan Membuat dugaan mengenai
Data kejadian yang tidak diketahui anak tersebut
berdasarkan data kekurangan gizi
1
mengetahui pengaruh variabel bebas
Variabel bebas terhadap variabel terikat
(Variabel Manipulasi )
2 Variabel terikat
(Variabel Respons)
fungsi Sengaja dibuat peneliti untuk
mengetahui akibat dari
variabel bebas
3 Variabel kontrol
(Variabel Terkendali)
merupakan semua percobaan
Variabel yang tidak diteliti dan
berperan sebagai pembanding
merupakan
Ganggang, air,
cahaya Variabel Pertumbuhan Ganggang berat dan
matahari dan Terikat panjang setelah 2 minggu
wadah
Metode Suatu cara yang sistematis untuk memecahkan
merupakan
Ilmiah masalah yang digunakan para ahli ketika
melakukan penelitian
syarat
Objek Tumbuhan Air
Masalah Penelitian (Hydrilla sp)
Dirumuskan dalam
pertanyaan
Adakah pengaruh
2 bentuk kalimat tanya
yang ringkas, jelas
dan bermakna
Variabel
Bebas
Suhu
1
variabel bebas
terhadap variabel Variabel Kecepatan
Perlu diperhatikan
3
terikat dari objek Terikat Fotosintesis
penelotian ? hubungan antara
variabel bebas yang
pertanyaan Rumusan
dipilih dengan variabel
Masalah
Bagaimana terikat
pengaruh variabel
2 bebas terhadap
variabel terikat dari
Adakah pengaruh suhu terhadap kecepatan fotosintesis
tumbuhan air Hydrilla sp ?
objek penelitian ?
Mengumpulkan Informasi
(Data Pendukung) 2 Wawancara dengan para ahli
3
meliputi
manfaat
1 Buku
digunakan
Diperoleh informasi fakta sebenarnya
2 Referensi
menyusun
Membaca
3 Jurnal
Menyusun
4 Laporan Hasil
Penelitian
Landasan Teori
5 Majalah
6 Koran
7 Internet
Menyusun Hipotesis merupakan Jawaban sementara
(Dugaan Sementara) terhadap suatu masalah akan diuji
melalui
berdasarkan terbagi dua
Rumusan Masalah
Sebagian orang percaya bahwa jika
ibu hamil mengonsumsi makanan
berwarna kuning (tomat, pepaya, Adakah pengaruh warna makanan yang
wortel, dan kunyit) akan melahirkan dikonsumsi ibu terhadap ekspresi warna
anak yang kuning langsat (pigmen) kulit bayi yang dilahirkan
tujuan
Melakukan Percobaan Membuktikan kebenaran hipotesis
(Eksperimen)
Pengaruh Penambahan Asam Cuka
A Tahap Persiapan Percobaan terhadap Kualitas Selulosa Nata de Coco
1 Menentukan alat
dan bahan
Variabel
bebas
Penambahan asam cuka
terdiri atas
meliputi
berupa
kerja 25 ml dan 30 ml
3 Penjabaran
Variabel
Variabel
Terikat
Kualitas Selulosa nata
de coco
4 Menentukan
Waktu Percobaan
Ketebalan, tekstur serta,
dan rasa
Wadah yang
Kelompok ditambahkan asam
2 Eksperimen cuka
5 ml 10 ml
Pengamatan
15 ml 20 ml 25 ml 30 ml
dan Pencatatan
berupa alat ukur
Timbangan, penggaris, termometer, dan pH
Data kualitatif
meter yang sudah terstandarisasi
dan kuantitaif
Hipotesis
menyusun
prosentase
menjawab
Diterima
Grafik
Hipotesis Kesimpulam
Bagan
penyajian
Tabel
Hipotesis
Ditolak
Digunakan komputer
agar lebih mudah dan
rapi
Foroum diskusi Laporan
Mengkomunikasikan dan seminar Tertulis
Hasil Penelitian
bentuk komunikasi
Sistematika
Makalah
1 Judul 7 Metode
Penelitian
2 Abstrak TUGAS
8 Pembahasan
3 Prakata
Kerangka Teoiri
10 Pustaka
6 dan Pengajuan
Hipotesis 11 Lampiran
Tatatertib Penggunaan Laboratorium
1 Gunakan baju khusus praktikum untuk melindungi tubuh dan seragam sekolah dari
kontaminasi zat-zat kimia
Di atas meja kerja, hanya diperbolehkan meletakkan buku, alat tulis, bahan, dan alat
2 praktikum
3 Jangan mencoba memegang alat dan bahan yang tidak diperlukan yang ada di
laboratorium
7 Sisa pengambilan zat sebaiknya dibuang, jangan dimasukkan kembali ke botol asal
8 Sebelum meninggalkan ruangan, bersihkan alat, meja dan ruangan teliti kembali
keadaan di dalam laboratorium
Keselamatan Kerja Laboratorium
Meminum segelas susu untuk menetralkan tubuh dari pengaruh kontaminasi zat-zat
1 kimia
Menggunakan penutup hidung dan mulut, kaca mata dan sarung tangan untuk
2 mengambil zat-zat kimia yang mudah menguap dan berbahaya
Menggunakan alat bantu seperti pipa kaca, pipet tetes, sendok plastik atau pinset
3 untuk mengambil zat atau bahan
5 Jika ada bagian tubuh yang terkena zat kimia segera basuh dengan air
7 Segera muntahkan jika ada zat-zat kimia yang masuk ke dalam mulut
Jangan mencium zat kimia secara langsung dan arahkan mulut tabung menjauhi
8 badan ketika memanaskan zat di dalam tabung reaksi
9 Jika terjadi kebakaran segera padamkan api dengan alat pemadam kebakaran
Kapas
5 Membalut dengan perban
Kain Halus
larutan Na2CO3 1 % salep levertran perban
1
Luka Bakar akibat
Zat Kimia Basa Kulit dicuci dengan air sebanyak-banyaknya
jika
Kulit memerah Kulit nyeri Luka terlalu Besar
pertolongan pertama
Jangan diberi obat
Olesi dengan Kompres
apapun dan aliri air
salep levertran dengan air es
bersih pada kulit terbakar
tindakan berikutnya
Tidak boleh ditutupi perban atau
segera bawa ke dokter
bahan apapun dan segera bawa ke
dokter
Mata terkena tindakan Membasuk dengan air sebanyak-banyaknya
percikan zat kimia
Keracunan Zat
Melalui Hidung
tindakan
Membawa penderita ke tempat udara
segar. Jika penderita tidak bisa bernapas
Keracunan melalui
berikan napas buatan
mulut
tindakan
Kumur-kumur kemudian muntahkan
1 Respirasi (bernapas)
3 Metabolisme
4 Transportasi Zat
6 Bergerak (lokomosi)
7 Adaptasi
8 Reproduksi
Adaptasi Reproduksi
Objek Biologi
1 Struktur di dalam sel dapat dipisahkan menjadi
makromolekul
A Tingkat Molekul
2 Tubuh organisme mengandung atom karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen (N)
Tingkat Organ
merupakan Kumpulan beberapa macam jaringan yang melakukan
fungsi tertentu
Sistem Organ
merupakan Kumpulan beberapa organ yang melakukan fungsi
tertentu
merupakan
Individu
merupakan Makhluk hidup tunggal yang memiliki sistem organ
untuk menunjang fungsi kehidupan makhluk hidup
tersebut
adalah
1 Molekul Kelainan pada pembentukan molekul hemoglobin darah sehingga
mengebabkan penyakit anemia sel sabit
2 Sel adalah Terjadinya lisis sel darah merah saat terinfeksi bakteri atau virus
adalah
3 Jaringan Penyakit osteoporosis yang menyebabkan hilangnya massa
tulang keras sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah
adalah
4 Organ Kelainan pada organ mata hemerolopi (rabun senja)
Sistem adalah
5 Organ
Gangguan pernapasan akibat penyempitan saluran
napas pada asfiksia
adalah
8 Komunitas Dampak penangkapan burung secara liar terhadap
kelestarian makhluk hidup dalam suatu rantai makanan
9 Ekosistem Penggundulan hutan untuk perkebunan kelapa sawit yang
mengancam habitat satwa liar di dalamnya
TERIMA KASIH
MEMBUAT PETA KONSEP
DARI KLIPING KORAN
PEMBUATAN PETA KONSEP
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya.[1] Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan
secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.[1]
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik
antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik
tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.[1] Matahari sebagai
sumber dari semua energi yang ada.[1]
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik
sebagai suatu sistem.[2] Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme
juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.[2] Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis
Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik
menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan".[2] Hal ini
mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat
berbeda dengan planet lain dalam tata surya.[2]
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat
ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang
dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi.[3] Misalnya: Panda
memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap
makanannya, yaitu bambu.[1] Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi
apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya.[1] Berbeda
dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena
kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.[2]
adalah
suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
EKOSISTEM hubungan timbal balik tak terpisahkan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya
merupakan
penggabungan organisme,
dipengaruhi Hipotesis yaitu
dari setiap unit khususnya
biosistem yang Gaia mikroorganisme,
melibatkan bersama-sama
interaksi timbal dengan lingkungan
ketersediaan fisik menghasilkan
balik antara
sumber daya serta suatu sistem kontrol
organisme dan
kondisi faktor yang menjaga
lingkungan fisik
kimiawi dan fisis keadaan di bumi
yaitu agar cocok dengan
contoh kehidupan
ditentukan Hukum
Toleransi
toleransi
toleransi Tinggi
Bambu sempit Panda terhadap suhu
CONTOH
terhadap
KATEGORISASI OBJEK KAJIAN BIOLOGI
KOMPAS.com — Sebanyak 99 persen plastik di lautan hilang. Ini
bukan berita bagus, melainkan justru berita buruk.
Tabel 1. Kategorisasi Objek Kajian Biologi berdasarkan Kliping
Ilmuwan menyatakan, sejumlah plastik mikroskopik itu masuk ke
jaring-jaring makanan di laut yang kompleks, seperti halnya
limbah kimia macam merkuri. No Objek Kajian Fakta
Carlos Duante, pakar oseanografi dari University of Western, Biologi
Australia, melakukan studi pada lima pilihan arus laut di 1 Molekul Plastik mikroskopis
samudera lepas. Riset dilakukan pada 2010 hingga 2011.
Manusia menghasilkan setidaknya 300 juta ton plastik dalam 2 Sel -
setahun. Sekitar 0,1 persen diperkirakan masuk ke lautan.
Mengalkulasi hasil riset, Duante ternyata menemukan bahwa 3 Jaringan -
jumlah plastik di lautan jauh lebih sedikit dari yang
seharusnya. Jumlahnya paling banyak hanya 40.000 ton. Alias, 4 Organ -
sebagian besar hilang.
Ke mana hilangnya sampah plastik itu? Duante mengungkapkan, 5 Sistem Organ -
"Ada potensi sampah plastik itu masuk ke jaring-jaring
makanan di lautan." 6 Organisme Manusia
Peter Davidson, pakar oseanografi dari Farallon Institute for
7 Populasi Organisme laut
Advanced Ecosystem Research di California, mengatakan,
plastik bisa menghisap polutan di air dan
8 Komunitas Jaring-jaring Makanan
mengonsentratkannya hingga masuk ke rantai makanan.
Dikutip The Verge, 30 Juni 2014, plastik juga mungkin dibawa arus 9 Ekosistem Air laut, limbah plastik, dan
laut hingga kembali ke daratan ataupun hancur hingga tak organisme laut
terdeteksi.
10 Bioma Bioma Laut
Namun, fakta bahwa hewan memakan plastik, menurut Davidson,
tak bisa dibantah. Riset diperlukan untuk mengetahui
dampaknya.
KOMPAS.com — Sebanyak 99 persen plastik di lautan hilang. Ini bukan berita
bagus, melainkan justru berita buruk.
Ilmuwan menyatakan, sejumlah plastik mikroskopik itu masuk ke jaring-jaring
makanan di laut yang kompleks, seperti halnya limbah kimia macam merkuri.
Carlos Duante, pakar oseanografi dari University of Western, Australia,
melakukan studi pada lima pilihan arus laut di samudera lepas. Riset
dilakukan pada 2010 hingga 2011.
Manusia menghasilkan setidaknya 300 juta ton plastik dalam setahun.
Sekitar 0,1 persen diperkirakan masuk ke lautan.
Mengalkulasi hasil riset, Duante ternyata menemukan bahwa jumlah plastik
di lautan jauh lebih sedikit dari yang seharusnya. Jumlahnya paling banyak
hanya 40.000 ton. Alias, sebagian besar hilang.
Ke mana hilangnya sampah plastik itu? Duante mengungkapkan, "Ada
potensi sampah plastik itu masuk ke jaring-jaring makanan di lautan."
Peter Davidson, pakar oseanografi dari Farallon Institute for Advanced
Ecosystem Research di California, mengatakan, plastik bisa menghisap
polutan di air dan mengonsentratkannya hingga masuk ke rantai makanan.
Dikutip The Verge, 30 Juni 2014, plastik juga mungkin dibawa arus laut
hingga kembali ke daratan ataupun hancur hingga tak terdeteksi.
Namun, fakta bahwa hewan memakan plastik, menurut Davidson, tak bisa
dibantah. Riset diperlukan untuk mengetahui dampaknya.
No Objek Kajian Fakta
Biologi
1 Molekul Plastik mikroskopis
2 Sel -
3 Jaringan -
4 Organ -
5 Sistem Organ -
6 Organisme Manusia
7 Populasi Organisme laut
8 Komunitas Jaring-jaring Makanan
9 Ekosistem Air laut, limbah plastik, dan organisme
laut
10 Bioma Bioma Laut
KATEGORISASI CABANG BIOLOGI
Contoh Karya Tulis
Serba Serbi Biologi
Sebagai salah satu ilmu yang Allah swt ciptakan dan diturunkan
untuk ummat manusia maka mempelajari biologi sebagai sarana
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Illahi Rabbi
merupakan salah satu amal shaleh apalagi mengamalkan ilmu
tadi untuk kesejahteraan ummat manusia dapat dikatakan
sebagai bentuk ibadah yang sangat bernilai di hadapan Allah swt.
PENGGUNAAN METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN PERMASALAHAN KEHIDUPAN
KOMPAS.com — Sebanyak 99 persen plastik di lautan hilang. Ini bukan berita bagus, melainkan justru berita
buruk.
Ilmuwan menyatakan, sejumlah plastik mikroskopik itu masuk ke jaring-jaring makanan di laut yang kompleks,
seperti halnya limbah kimia macam merkuri.
Carlos Duante, pakar oseanografi dari University of Western, Australia, melakukan studi pada lima pilihan arus
laut di samudera lepas. Riset dilakukan pada 2010 hingga 2011.
Manusia menghasilkan setidaknya 300 juta ton plastik dalam setahun. Sekitar 0,1 persen diperkirakan masuk ke
lautan.
Mengalkulasi hasil riset, Duante ternyata menemukan bahwa jumlah plastik di lautan jauh lebih sedikit dari yang
seharusnya. Jumlahnya paling banyak hanya 40.000 ton. Alias, sebagian besar hilang.
Ke mana hilangnya sampah plastik itu? Duante mengungkapkan, "Ada potensi sampah plastik itu masuk ke jaring-
jaring makanan di lautan."
Peter Davidson, pakar oseanografi dari Farallon Institute for Advanced Ecosystem Research di California,
mengatakan, plastik bisa menghisap polutan di air dan mengonsentratkannya hingga masuk ke rantai makanan.
Dikutip The Verge, 30 Juni 2014, plastik juga mungkin dibawa arus laut hingga kembali ke daratan ataupun hancur
hingga tak terdeteksi. Namun, fakta bahwa hewan memakan plastik, menurut Davidson, tak bisa dibantah. Riset
diperlukan untuk mengetahui dampaknya.
Sistematika Metode Ilmiah untuk memecahkan permasalahan pada artekel tersebut
Rumusan Masalah
1 Identifikasi Masalah Sebanyak 99 % plastik
. hilang di lautan
Manusia menghasilkan
setidaknya 300 juta ton plastik plastik bisa menghisap
Hipotesis Nol (Ho) dalam setahun. Sekitar 0,1 polutan di air dan
Plastik yang dibuang ke laut persen diperkirakan masuk ke a. mengonsentratkannya
tidak memberikan dampak lautan. hingga masuk ke rantai
signifikan terhadap kehidupan makanan.
biota laut