Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN ASAS-ASAS

PENDIDIKAN, DAN ALIRAN


PENDIDIKAN
KELOMPOK 4:
• M. Afghani I. Fakhri (215110600111009)
• Dini Eka (215110600111003)
• Chika (215110600111018)
ASAS PENDIDIKAN
& PENERAPANNYA
PENERAPAN ASAS
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
a. Usaha pemerintah memperluas kesempatan belajar telah mengalami peningkatan.
b. Usaha pemerintah dalam pengadaan dan pembinaan guru dan tenaga kependidikan pada
semua jalur, jenis, dan jenjang agar dapat melaksanakan tugas secara proporsional.
c. Pembaharuan dan pengembangan kurikulum dan isi pendidikan agar mampu memenuhi
pembangunan rakyat Indonesia seutuhnya yang berkualitas melalui pendidikan.
d. Pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana yang semakin meningkat.
e. Pengadaan buku ajar yang diperuntukan bagi berbagai program pendidikan masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan hidup bermasyarakat & menunjang tercapainya tujuan
pendidikan manusia seutuhnya.
f. Usaha pengadaan berbagai program pembinaan generasi muda.
g. Pengadaan berbagai program pembinaan jasmani dengan memberi kesempatan masyarakat
melakukan berbagai macam kegiatan olahraga.
h. Pengadaan berbagai program peningkatan peran wanita dalam upaya mewujudkan keluarga
sehat, sejahtera dan bahagia; serta meningkatan keterampilan
PENERAPAN ASAS TUT
WURI HANDAYANI
1. Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan dan
keterampilan yang diminatinya di semua jenis, jalur, dan jenjang pendidikan
yang disediakan oleh pemerintah sesuai peran dan profesinya dalam
masyarakat.
2. Peserta didik mendapat kebebasan untuk memilih pendidikan kejuruan
yang diminatinya agar dapat mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan
kerja bidang tertentu yang diinginkannya.Peserta didik yang memiliki
kelainan (cacat fisik atau mental) memperoleh kesempatan untuk memilih
pendidikan dan keterampilan sesuai dengan cacat yang disandang agar dapat
tumbuh menjadi manusia yang mandiri.
3. Peserta didik di daerah terpencil mendapat kesempatan untuk memperoleh
pendidikan dan keterampilan agar dapat berkembang menjadi manusia yang
memiliki kemampuan dasar yang memadai sebagai manusia yang mandiri,
yang beragam dari potensi dibawah normal sampai jauh diatas normal
ALIRAN
PENDIDIKAN
ALIRAN EMPIRISME
Empirisme berasal dari kata empire, artinya pengalaman. Tokoh utama aliran ini
ialah John Locke (1632-1704). Locke memandang bahwa anak yang dilahirkan itu
ibaratnya meja lilin putih bersih yang masih kosong belum terisi tulisan apa-apa,
karenanya aliran atau teori ini disebut juga Tabularasa, yang berarti meja lilin putih.
Masa perkembangan anak menjadi dewasa itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan
atau pengalaman dan pendidikan yang diterimanya sejak kecil. Aliran ini
berpendapat bahwa pendidikanlah yang menentukan masa depan manusia,
sedangkan faktor-faktor yang berasal dari dalam, seperti bakat dan keturunan tidak
mempunyai pengaruh sama sekali dalam menentukan masa depan manusia
ALIRAN NATIVISME
Nativisme berasal dari kata nativus yang berarti kelahiran atau native yang artinya asli atau
asal. Tokoh utama aliran ini adalah Arthur Schopenhauer (1788-1860) seorang filosof
Jerman (Ilyas, 1997). Nativisme Berpendapat bahwa sejak lahir anak telah
memiliki/membawa sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu, yang bersifat pembawaan atau
keturunan. Sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu yang bersifat keturunan (herediter) inilah
yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak, serta hasil pendidikan
sepenuhnya. Aliran ini tampak kurang menghargai atau kurang memperhitungkan peran
pembinaan dan pendidikan. Nativisme menganggap pendidikan dan lingkungan boleh
dikatakan tidak berarti, tidak mempengaruhi perkembangan anak didik, kecuali hanya
sebagai wadah dan memberikan rangsangan saja.
ALIRAN NATURALISME
Natur atau natura artinya alam, atau apa yang dibawa sejak lahir.Aliran Naturalisme
dipelopori oleh Jean Jaquest Rousseau. Ia mengatakan, “Segala sesuatu adalah baik
ketika ia baru keluar dari alam, dan segala sesuatu menjadi jelek manakala ia sudah
berada di tangan manusia ”. Seorang anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi
anak yang baik, maka anak tersebut harus diserahkan ke alam. Kekuatan alam akan
mengajarkan kebaikan-kebaikan yang terlahir secara alamiah sejak kelahiran anak
tersebut. Oleh karena itu, Rousseau menciptakan konsep pendidikan alam, artinya
anak hendaklah dibiarkan tumbuh dan berkembang sendiri menurut alamnya,
manusia jangan banyak mencampurinya.
ALIRAN KONVERGENSI
Aliran ini dipelopori oleh salah satu tokoh pendidikan bernama William Stern
(1871-1939). Beliau telah menggabungkan pandangan yang dikenal dengan teori
atau aliran konvergensi. Aliran konvergensi menyatakan bahwa pembawaan tanpa
dipengaruhi oleh faktor lingkungan tidak akan bisa berkembang, demikian juga
sebaliknya. Aliran konvergensi pada prinsipnya berpendapat bahwa pembawaan dan
lingkungan sama pentingnya. Perkembangan jiwa seseorang tergantung pada bakat
sejak lahir dan lingkungannya, khususnya pendidikan. Peran pendidikan adalah
memberi pengalaman belajar agar anak dapat berkembang secara optimal. Menurut
aliran konvergensi perkembangan pribadi merupakan hasil proses kerjasama antara
potensi hereditas (internal) dan lingkungan (eksternal).
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai