Anda di halaman 1dari 29

NG

TELU
PEMBAHASAN
Perang Teluk 1, 2 & 3

Latar Belakang Perang Teluk 1, 2 & 3

" Jalannya Perang

Akhir Perang

Dampak Perang
Kesimpulan
Perang Teluk

PE NG TELU Perang Teluk 2


Irak Vs Kuwait
Terjadi tahun 199a- 1991

" Perang Teluk 3


Irak Vs AS dkk
łnvasi AS ke łrak tahun 2003
PERANG
TELUK
I al Vs I an
Perang Teluk 1
lrak Vs Iran
Perang Teluk 1
Irak Vs lran

Perang Teluk 1 merupakan perang yang terjadi antara Irak dan


Iran selama 8 tahun dari 1980 sampai 1988.
Persaingan kedua negara ini sebenarnya sudah berlangsung lama.
Hal ini disebabkan oleh beberapa hal di antaranya adanya
perbedaan orientasi politik dan kelompok etnis.
Latar Belakang
Faktor-faktor

Revolusi Isîam lzan Pereeteman Klaslh


Adanya Revolusl dl man oleh Adanya konfllh klaslk antara Sylah
Ayatullah Khumalnl tahun 1979. dan Sunnl. Dan juga antara
Babylonla dengan Persla

PanguasaShatt AI Arab Faktor MlnyakBuml


Dlbatalhannya peğanjlan Algler oleh Kaya akan mlnyak buml,
Irak. Salah satunya berlsl tentang membuat Ingln menguasal satu
batas wllayah Shat el Arab sama IaIn. Dan batalnya

Perebutan Itekuasaan
Saddam Husaln ıngl mengulang
keJataan era Babylonla pada rağa
Nebuhad Neezar
Jalannya
Perang
Awal Perang

Setelah Revolusl man 1979, Ayatollah Ruhollah Xhomeini meminta warga Irak
untuk menggulingkan pemerlntah Ba’ath, yang diterlma dengan kemarahan yang
cukup di Baghdad.
Irak secara sepihak telah membatalkan peğanjian dengan man, yaitu Peğanjian
Algler (1975) mengenai penguasaan bersama atas daerah Shat el Arab yang
kaya akan minyak bumi.
Itisruh polltlk dl man dimanfaatkan Irak. Pada 22 September 1980, Irak
menyerbu man di wllayah perbatasan. jet§et tempur Irak menyerang 10
pangkalan udara milik man.
Bulan November 1980, pasukan Irak melancarkan serangan ke 2 kata penting
yang strategis di man selatan yaitu Shabadan & Ithorramshahr, dan
mendapat perlawanan sengit darl pasukan Masadan (Garda Revolusl) man.
Kedua kota tersebut akhirnya berhasil dlkuasai Irak pada tanggal 10 November
1980.
Jalannya Perang

Keberhasilan Iran memukul balik Irak & berbalik menjadi negara


penyerbu membawa kekhawatiran tersendiri bagi AS yang
memutuskan untuk membantu Irak sejak tahun 1982.
Presiden AS Ronald Reagan menyatakan bahwa AS akan
berusaha dengan cara apapun untuk mencegah Irak kalah.
Bantuan AS - beserta negara-negara sekutunya - ke Irak
yang diketahui mencakup bantuan teknologi, alutsista, &
intelijen. Dukungan untuk Irak juga datang dari Uni Soviet &
Liga Arab.
Jalannya Perang
Keikutsertaan Asin$
Akhlr
Perang
Perang Iran - Irak berakhir setelah kedua negara bersedia
menerima resolusi DK PBB no. 598 tentang genjatan senjata,
dan secara resmi mengakhiri perang yang «udah terjadi selama
8 tahun pada tanggal 20 Agustus 1988. Keduanya kemudian
merealisasikan genjatan senjata dengan saling tukar menukar
tawanan perang dan kemudian dilanjutkan dengan hubungan
diplomatik.
Akhir
Perang
Perang ini berakhir setelah adanya resolusì PBB 598 tentang
genjatan senjaya.
Perang Teluk 1 pun berakhir. Irak dan Iran pun harus mengahiri
perang tersebut karena faktor-faktor berikut:
Menipisnya kemampuan ekonomi.
2. Menguatnya arus modernisasi.
3. Menurunnya semangat bertempur.
4. Ketidakseimbangan dukungan internasional.
Dampak Perang

Dengan berakhirnya perang Iran - Irak membawa kerugian besar bagi


keduabelah pihak dari segi material, sasial, ekonomi dan politik. Dari
segi material bagi masing - masing negara diperkirakan mencapai U$
SOO juta. Sebagai akibatnya pembangunan ekonomi jadi terhambat,
produksi minyak menurun sangat drastis dan hal ini jelas mempengaruhi
perekonomian dunia, khususya industri - industri di dunia Barat dan
Jepang.
Selain itu kondisi dan hemampuan Irak setelah perang Teluk pun jauh
di bawah keadaan sebelum Perang Teluk. Ladang minyak dari kedua
negara mengalami kerusakan, untuk Irak di daerah Kirkuk, Basra dan
Fao, sedangkan untuk Iran mengalami kerusakan di pulau Kharg dan
Abadan.
Peang Teluk 2
mart Vs Kuwalt

Perang Teluk Persia II disebabkan atas Invasi Irak atas Kuwait 2


Agustus 1990 dengan strategi gerak cepat yang langsung
menguasai Kuwait. Emir Kuwait Syeikh Jaber Al Ahmed Al Sabah
segera meninggalkan negaranya dan Kuwait dijadikan provinsi ke-
19 Irak dengan nama Saddamiyat AI-MitIa pada tanggal 28
Agustus 1990, sekalipun Kuwait membalasnya dengan seiangan
udara kecil terhadap posisi Irak pada tanggal 3 Agustus 1991dari
pangkalan yang dirahasiakan (kemungkinan berada di Arab
Saudi).
Latar Belakang

Runtuhnya Œonoml Irah


Tentang macalah mlnyak dJ padang Pasca perang Teluk Ç Irak
mempunyal banyaI‹ hutang.

Arnblcl5adzlanHuscam
untuk menjadl pemlmpln negara- Pelanggaian kuota mlnyak Buml
negara Arab sepertl NEBiJCHAD oleh Kuwalt & MEA, sehlngga
NEZZAR. Dan dlhlalm Kuwalt dahulu hałganya anjl0k.
kala baglan darl Irah
Saddam
Hueeln
Jalannya Perang

Tengah malam tanggal 2 Agustus 1990 Irak secara resmi menginvasi


Kuwait, dengan membombardir ibu kota Kuwait City dari udara.
Meskipun Angkatan Bersenjata Kuwait, baik kekuatan darat maupun
udara berusaha mempertahankan negara, mereka dengan cepat
kewalahan. Namun, mereka berhasil memperlambat gerak Irak untuk
memaksa keluarga kerajaan Kuwait untuk meloloskan diri ke Arab
Saudi, beserta sebagian besar tentara yang masih tersisa.
Jalannya Perang

PBB memberi batas sampai 29 November 1990 untuk keluar dari Kuwait.
Karena Irak tidak mau meninggalkan Kuwait sampai batas waktu yang
ditentukan, maka tanggal 14 Januari 1991Amerika Serikat dibantu
kelompok sekutunya mengadakan agresi ke wilayah Irak dengan tidak
kuiang 20.000 ton bom dijatuhkan pesawat-pesawat Amerika, Inggris,
dan Peiancis. Tujuan Amerika memang tidak sekedar Irak keluar dari
Kuwait, tetapi ingin menghancurkan militer dan sarana pendukung lainnya
agar kekuatan Irak lumpuh.
Dampak
Peæng
Secara umum Perang Teluk 2 membawa beberapa akibat sebagai
berikut:
1. Peranan Amerika Serikat semakin dominan dalam politik Timur
Tengah.
2. Perpecahan di negara Arab.
3. Perekonomian Irak mengalami kehancuran serta terkena blokade
ekonomi dan sanksi embargo dari PBB.
4. Ladang minyak kuwait mengaìami kerusakan berat.
PERANOTELUK
3
InvasiAS
kel a
Perang Teluk 3
Invasi AS ke Irak

Awal tahun 2003 AS berniat menyerang Irak dengan alasan


irak memiliki senjata pemusnah massal seperti senjata kimia,
biologi dan nuklir.
PBB pun memeriksa persenjataan di Irak bulan Januari dan
Pebruari 2003 hasilnya mereka tidak menemukan bukti -
bukti kepemilikan senjata tersebut di Irak. Namun AS tetap
pada rencananya walaupun banyak negara yang
menentangnya.
Perang Teluk 3
Invasi AS ke Irak

Atas perintah Presiden W. Bush, Amerika Serikat dan sekutunya


melancarkan serangan ke Irak pada tanggal 21 Maret 2003
dengan tujuan sebagai berikut:
Ingin menghancurkan senjata massal milik Irak
menyingxirkan ancaman teroris internasional.
membebaskan rakyat Irak dari penindasan rezim Saddam
Hussein dengan cara menggulingkan Saddam Husein dari
kursi kepresidenan.
Saddam Husein dituduh berkolaborasi dengan teroris
internasional “Al Qaida” pimpinan Osama bin Laden.
Perang Teluk
3
Invasi AS ke Irak
Jalannya Perang
Invasi AS ke Irak

Tanggal 20 Maret, salah satu kesatuan yang berada di garis depan adalah
Di¥isi Infanteri ke-3 AS. Dalam strategi militer, di¥isi ini akan menjadi salah
satu ujung tombak serangan darat untuk menembus perbatasan Irak. AS
menyerang Irak dari segala sisi dengan kekuatan penuh. Dikerahkan juga
kapal Induk AS dalam serangan ini.
Akhir Perang
Invasi AS ke Irak

Perang yang tidak imbang antara AS dan Irak membuat perang berlangsung
dengan cepat. Tanggal 9 April 2003, perang dinyatakan berakhir dengan
dikuasainya kota Baghdad oleh pasukan AS. Namun senjata pemusnah
massal yang menjadi alasan utama serangan AS (dan sekutunya) ke Irak
tidak juga diketemukan.
Dampak Perang
Invasi AS ke Irak

Jatuhnya Partai Baath dan Saddam Hussein yang sebelumnya


memegang kuasa di Irak sejak Februari 1968 sampai 2003.
Pengambil alihan pemerintahan Irak yang dilakukan oleh pasukan
Koalisi.
Munculnya pemberontak - pemberontak Irak dan kekerasan antar
kelompok di Irak
Pemilihan pemerintah Irak yang baru
Kebencian masyarakat Irak dan arab terhadap AS

Anda mungkin juga menyukai