Anda di halaman 1dari 7

ISLAM DI FILIPINA

KELOMPOK 4
-ELSYA PUTRI MAULIDI
HH --HEIWHFW
-FITRIA MAYLA SARI
-INDAH MARTIANI S
-SERLINA WULANDARI
-SITI ZAHRAH PUTRI J
-YUNIKA PRATIWI
KONDISI GEOGRAFIS FILIPINA
Filipina adalah sebuah negara Republik dengan luas wilayah 114.830 mil
dengan jumlah penduduk 49.139.350 jiwa. Dilihat dari luas wilayahnya, maka
Filipina tidaklah termasuk negara padat penduduk. Mayoritas penduduknya
beragama Katolik yaitu, 85,8% dari keseluruhan jumlah penduduk. Islam 4%,
ILI
Protestan 3,1%, Iglesiani Kristo 1,3%, Budhis 0,08%, dan lain-lain 20%.
Iklim daerah Filipina adalah tropis yang hampir sama dengan semua yang
terjadi di Asia Tenggara, namun Filipina mempunyai temperatur panas yang
tinggi dan kurang berawan.
AWAL MULA MASUKNYA ISLAM DI FILIPINA

Berdasarkan bukti-bukti sejarah, dakwah Islam diduga


pertama kali tiba di Filipina dalam periode antara abad
ke-12 dan 13. Hal itu dipaparkan Saifullah SA dalam
artikelnya, "Umat Islam di Filipina Selatan: Sejarah,
Perjuangan dan Rekonsiliasi" (jurnal Islamica,
September 2008).
TAHAP MASUKNYA ISLAM DI FILIPINA
1. Tahap pertama, terjadi pada sesecara bngperampat terakhir abad ke-13 atau lebih awal
ketika para pedagang asing mendiami kawasan ini.
2. Tahap kedua, diperkirakan terjadi pada paruh abad ke-14, adalah kelanjutan dari
pendirian kumpulan keluarga
jadi muslim yang secara bertahap melakukan dakwah
terhadap masyarakat setempat.
3. Tahap ketiga, kedatangan muslim melayu dari Sumatera pada permulaan abad ke-15.
4. Tahap keempat, pendirian kesultanan oleh Shariful Hasyim.
Pada saat kesultanan Shariful Hasyim, Islam telah menyabar dari daerah
pantai ke daerah pegunungan di pedalaman Pulau Sulu.

Menjelang abad ke-16, hubungan politik dan perdagangan semakin


meningkat dengan bagian kepulauan nusantara lain yang telah berhasil
di islamisasi, menjadikan Sulu sebagai bagian dari Darul Islam yang
berpusat di malaysia.
Anan
Akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17, persekutuan politik dengan
kerajaan kerajaan islam yang bertetangga untuk menghadapi bahaya
penjajahan dan kristenisasi barat dan para pendakwah yang terus
berdatangan menjamin keberlangsungan islam di Sulu hingga
sekarang.
Setelah Filipina merdeka tahun 1946 dimana Pulau Mindanau dan Sulu dijadikan
bagian dari Republik Filipina, hubungan antara Muslim Filipina dan negara Timur
Tengah semakin kuat. Hubungan ini ditandai dengan pengiriman pelajar Mindanau ke
Universitas Al Azhar dan banyak nya beasiswa yang disediakan oleh negara negara
Arab. Dengan kondisi ini hubungan Muslim Filipina yang pada mulanya berorientasi
Asia Tenggara menjadi semakin terbuka terhadap akses langsung Islam di Timur
Tengah.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai