EKONOMIKA KEYNESIAN
NURUL ALMIRAH
AULYA SARI ANUGRAH
PERKEMBANGAN FAHAM MONETARISME.
Monetarisme lebih menekankan pada peranan sentral uang yang mempengaruhi kehidupan ekonomi makro.
Secara ekspilits dinyatakan penawaran uanglah yang merupakan factor penentu uang perubahan PNB dalam
jangka pendek, sementara dalam jangka panjang jumlah uang beredar merupakan factor utama penentu tingkat
bunga. Meskipun monetarisme sangat menekankan peranan uang dalam kehidupan ekonomi makro tetapi ia tidak
menyarankan di lakukan penambahan atau pengurangan jumlah uang beredar lewat kebijakan uang ketat ataupun
uang longgar menurut situasi yang di perkirakan tetapi lebih menekankan pada kebijakan moneter “fixed rule”,
berupa kebijakan pertambahan uang sebesar persentase tetap tertentu sebesar pertumbuhan PNB riel.
a.Velositas perputaran uang.
Disingkat sebagai velositas dan diberi symbol V, maka velositas pertukaran berhubungan erat dan
merupakan kebalikan/secara matematis konsep permintaan akan uang total. V atau velositas merupakan
hubungan antara M/jumlah uang beredar atau penawaran uang yang merupakan variable stok dengan PNB yang
merupakan variable aliran. Koefisien yang menunjukkan berapa kali/persediaan uang berpindah tangan disebut
sebagai velositas perputaran uang/V. bila velositas diukur terhadap besarnya PDB maka disebut sebagai velositas
pendapatan. Bila uang berpindah tangan sangat lambat/dalam transaksi maka V rendah. Tetapi sebalikna bila
masyarakat hanya memegang uang sepanjang waktu dalam jumlah yang relatif kecil dibandingkan dengan
besarnya PNB, maka V akan tinggi. V didefinisikan sebagai PNB dibagi dengan M/jumlah uang beredar. Jika
dimana P adalah tingkat harga rata-rata dan Q adalah PNB riel dan bukan PNB nominal atau dalam arti uang.
b. Indentitas persamaan kuantitas pertukaran dan teori kuantitas uang kasar.
“
Dari konsep atau pengertian velositas/V dapat dituliskan “persamaan pertukaran kuantitas” yang
merupakan identitas, yaitu MV:PQ. Misalkan suatu perekonomian sederhana hanya memproduksi satu
komoditi pangan saja yaitu beras sebanyak 4 juta ton pertahun dan dijual dengan harga besarnya Rp.300,00
perkilogram, maka PNB nominal=PQ=1,2 trilyun rupiah per tahun. Lalu apa yang terjadi bila M naik du kali
sementara V dan Q tetap tak berubah. PNB nominal akan menjadi lipat dua sebesar 2,4 trilyum
rupiah.Kesimpulannya di atas meerupakan kesimpulan ekonomika klasikal yang menafsirkan identitas
”
persamaan kuantitas pertukaran sebagai teori kuantitas uang kasar. Dengan mengubah letak sis pda
“identitas persamaan pertukaran” dapat diperoleh penyelesaian P / tingkat harga.
1. Penawaran uang merupakan factor secara sistematis menentukan besarnya PNB nominal.
Monetarisme merupakan teori penentuan besarnya pendapatan nasional nominal, seperti juga teori
penggandaan pendapatan Keynesian. Secara sederhana dan singkat dikatakan bahwa “hanya uanglah
yang menentukan PNB nominal”. Hal ini didasarkan pada “kenyataan” bahwa k atau V/Q konstan atau
stabil. Disamping itu dikatakan pula permintaan uang tak sensitive terhadap perubahan tingkat suku
bunga.
2. Lebih cenderung pada sistem pasar bebas swasta yang cukup bebas dari campur tangan pemerintah dibidang
perekonomian. Mekanisme pasar dapat menyelesaikan paling tidak dua masalah ekonomi pokok yang dihadapi oleh setiap
organisasi perekonomian yaitu apa dan berapa yang diproduksi serta bagaimana memproduksinya secara efisien tanpa
campur tangan pemerintah yang seringkali dipandang tak efisien. Secara makro sektor swasta dianggap stabil karena V
dan/atau k stabil, maka fluktuasi besarnya PNB nominal terutama disebabkan oleh perubahan penawaran uang.
3. Harga-harga dan upah fleksibel. Keynesian menganggap tingkat harga dan upah tegar. Karena M merupakan fator
utama yang menentukan PQ atau PNB nominal dank arena tingkat harga dan upah fleksibel di sekitar tingkat output
financial, maka uang tak banyak mempengaruhi tingkat output riel.
4. Focus utama monitarisme adalah inflasi dan bukan pada pengangguran. Friedman mengemukakan konsep pengertian
“tingkat pengangguran natural” yang merupakan tingkat pengangguran nominal sebagai akibat proses penyesuaian pasar
dan merupakan situasi yang bisa di terima. Menurutnya tingkat pengangguran akan berkisar disekitar tingkat pengangguran.
5. Menyarankan pedoman kebijakan tingkat pertambahan uang beredar yang tetap dan bukan penambahan atau
pengurangan jumlah uang seperti yang diperkirakan dalam melaksanakan kebijakan stabilitas ekonomi makro.
Pertumbuhan jumlah uang yang tetap besarnya akan menghilangkan ketidakstabilan perekonomian. Bila velositas stabil
maka PNB nominal akan tumbuh dengan tingkat/laju pertumbuhan yang stabil pula. Dan bila M naik sebesar laju
BEBERAPA ASPEK PERBEDAAN ANTARA KEYNESIAN DAN MONETARISME
A. Perbedaan filosofi-ideologi
Keynesian berpendapat bahwa sistem ekonomi yang didasrkan pada mekanisme pasar bebas mengandung
kelemahan-kelemahan dalam kesimpulannya untuk mencapai tingkat kesejahteraan masyarakat yang optimal dan
ditunjukkan oleh gejala “kegagalan pasar” akibat adnya barang public dan pasar monopoli. Di samping itu secara
ekonomi makro mekanisme pasar tidak menjamin stabilitas ekonomi. Seperti telah diketahui ketidakseimbangan antara
rencana investasi dan rencana tabungan mengakibatkan fluktuasi kegiatan ekonomi yang menimbulkan inflasi atau
pengangguran. Menurutnya pemerintah dapat berperan positif menstabilkan melalui kebijakan fiscal-moneter. Keynesian
lebih menyenangi kebijakan fiscal karena ia mempunyai impak stabilitas ekonomi secara langsung. Disamping itu
manipulasi pajak dan pengeluaran pemeritah dapat digunakan untuk mencapai tujuan ekonomi mikro berupa alokasi
sumber lebih efisien dan distribusi pendapatan lebih merata. Sementara itu kebijakan moneter berupa manipulasi jumlah
uang beredar mempunyai efek ekonmis secara umum dan tak langsung. Menurut Keynesian, pemerintah dapat berperan
menstabilkan ekonomi akibat tak stabilnya pengeluaran investasi swasta. Sementara itu monetarisme berpendapatan
sebaliknya yaitu pemerintah justru menciptakan ketegaran harga maupun upah yang memperoleh memampuan sitem
harga dan menyumbang pada ketidakstabilan tingkat kegiatan ekonomi.
B. Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter
Kesamaan utama Keynesian maupun monetarisme adalah keduanya menunjukkan model teori penentuan
pendapatan. Persamaan model Keynesian adalah C + I + G = PNN.
Dalam keseimbangan C + I + G yaitu permintaan agregatif sama besarnya dengan PNN atau penawaran agregatif, atau dapat dikatakan bahwa pengeluaran agregatif oleh para pembeli sama besarnya dengan nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dijual. Menurut Keynesian permintaan atau pengeluaran agregatiflah yang menentukan
tingkat kegiatan ekonomi.
Monetarisme memfokuskan perhatian pada uang menyatakan dalam jangka pendek uang merupakan factor penentu utama tingkat pendapatan. Model utama persamaan monetarisme adlah persamaan pertukaran yang dituliskan sebagai MV = PQ
Dimana M adlah jumlah uang beredar, P adalah tingkat harga umum rata-rata, dan Q adalah banyaknya barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi. Bila dibandingkan maka keduanya mendefinisikan hal yang sama. MV dalam model persamaan monetaris sama dengan pengeluaran agregatif C + I + G dalam model persamaan Keynesian.
Sedang PNN sama dengan PQ yaitu penawaran agregatif. Lalu manakah gambaran ekonomika makro yang yang dapat menjadi dasar lagi pengambilan kebijakan ekonomi yang lebih baik? Kita dapat melihatnya dari rantai transmisi kenijakan ekonomi terhadap tingkat pendapatan. Keynesian menilai peranan uang tidak penting dalam
kehidupan/kegiatan ekonomi makro. Hal ini karena mekanisme transmisi impak kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi atau tingkat pendapatan menurutnya cukup panjang