Anda di halaman 1dari 27

KEFEEKTIFAN PEMBELAJARAN DARING

DI MASA COVID-19
Paparan pada Seminar On Education
Arismunandar HMPS PGSD BONE FIP UNM
Minggu, 14 November 2021
POKOK BAHASAN

1 PENDAHULUAN

2 KECENDRUNGAN PEMBELAJARAN
DI MASA DEPAN

3 STRATEGI PEMBELAJARAN
DARING

4 PENUTUP
.
1 PENDAHULUAN
FENOMENA UMUM PENDIDIKAN di era
COVID-19
1. Semua negara di dunia mengalami panedemi Covid-19, tapi
tidak semua negara memiliki cara yang sama dalam
mengatasinya.
2. Dunia pendidikan Indonesia lambat menyesuaikan dengan
pandemi Covid-19;beberapa negara sudah melakukan exit
strategi seperti Vietnam menyusul Singapura sudah
kembali sekolah.
3. Kalau menggunakan ukuran normal, pembelajaran selama
wabah Covid-19 dilihat dari aspek kualitas dan pemerataan
pendidikan mengalami penurunan.
4. Pemihakan terhadap pendidikan dalam anggaran belum
terlihat baik dari APBN maupun APBD.
PERMASALAHAN PEMBELAJARAN
MASA COVID-19

Terjadi penurunan kualitas pendidikan untuk jangka


panjang karena kelonggaran dan kurang terukur:
 Akses internet tidak merata di wilayah Indonesia
 Durasi belajar yang terbatas
 Ujian Nasional dan Ujian Keahlian SMK ditiadakan
 Ujian sekolah dan ulangan kenaikan kelas ditiadakan dan diganti
portofolio
 Pembelajaran dilaksanakan sesuai kondisi dan akses siswa
 Pembelajaran tidak perlu dibebani dengan target capaian ketuntasan
kurikulum
 Sumber belajar di luar jariungan (luring) terbatas dan bimbingan guru
juga terbatas
 Lingkungan belajar di rumah kurang terdesain
HEORISME DALAM MENCARI
SINYAL
PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DI MASA PANDEMI:
KASUS DI KABUPATEN BANGKIANG
(Fendi et al, 2021)

• Teknik supervisi online dilakukan oleh kepala sekolah dengan


meminta guru mengirimkan bukti pembelajaran online yang
dilakukan melalui grup WA atau telegram
1

• 60 persen kepala sekolah menyatakan guru mereka tidak


mampu menggunakan fasilitas belajar online melalui Google
Classroom, Google Meet, dan Zoom. Kebanyakan guru
2 menggunakan aplikasi WA dalam pembelajaran

• 80 persen kepala sekolah menyatakan bahwa guru tidak dapat


melakukan pembelajaran virtual langsung karena terkendala: (1)
penguasaan TIK rendah, (2) kelas yang terlalu besar, (3) koneksi
internet terbatas, dan (4) kesulitan menjelaskan materi seperti
3 matematika dan fisika yang membutuhkan papan tulis
PRAKTIK BAIK PEMBELAJARAN MASA
COVID-19

Terjadi transformasi pembelajaran yang sangat


berdampak bagi hasil belajar terutama dengan
penggunaan mode pembelajaran daring(online).
 Pembelajaran daring di PT/Sekolah menyediakan sumber belajar yang
tidak terbatas
 Tatap muka (video conference) dan tugas-tugas meningkat
 Pembelajaran daring lebih terstruktur
 Pemanfaatan laboratorium virtual untuk mengganti praktikum di
laboratorium
 Kreativitas dalam mengembangkan konten pembelajaran oleh siswa
meningkat
TUNTUTAN PEMBELAJARAN NEW
NORMAL
Belajar dari Rumah
Belajar Jarak Jauh
FENOMENA ERA MILENIAL DI
INDONESIA
DEWAN PERS 2019
Hampir 70 Persen orang
Indonesia mendapat
informasi dari media sosial 1
QUIPPER INDONESIA 2020
Sejak Covid-19, terjadi peningkatan 30 HARIAN KOMPAS 2020
kali jumlah yang mengakses situs
pembelajaran ini yaitu sebanyak 6 juta
3 2 175,4 Juta dari 272,1 juta
penduduk Indonesia atau
siswa, 400.00 guru dan 8.000 sekolah sekitar 70 persen yang
per 16 Maret 2020 mengakses internet

4 GLOBAL DIGITAL REPORTS 2020


Selama 2019, pengguna internet di
Indonesia yang berusia 16 hingga 64
tahun memiliki waktu rata-rata selama 7
jam 59 menit per hari untuk berselancar
di dunia maya. Angka tersebut melampaui
rata-rata global yang hanya menghabiskan
waktu 6 jam 43 menit di internet per
harinya.
KECENDERUNGAN PENDIDIKAN
DUNIA
• RON PAUL, The School
Revolution (2013):
• Kecenderungan masa depan
adalah perubahan dari
pengajaran klasikal oleh guru ke
self-teaching (pengajaran diri
sendiri)
• “Education Online.” Penggunaan
TIK makin meningkat dalam
berbagai aspek: kurikulum, buku,
penganggaran, dsb agar org tua
dpt memonitor yg diajarkan oleh
sekolah
KECENDERUNGAN
2 PEMBELAJARAN
DI MASA DEPAN
LAPORAN WORLD ECONOMIC FORUM TENTANG
ISI PEMBELAJARAN INDUSTRI 4.0 (JANUARI 2020)

1. Keterampilan warga dunia


2. Keterampilan inovatif dan kreatif
3. Keterampilan teknologi
4. Keterampilan antarpersonil
5. Pembelajaran yang fleksibel
sesuai kecepatan anak
6. Pembelajaran yang dapat
diakses dan inklusif
7. Pembelajaran berbasis masalah
dan kolaboratif
8. Pembelajaran seumur hidup dan
yang digerakkan oleh siswa
PERUBAHAN PARADIGMA
PEMBELAJARAN

PRAKTEK SEKOLAH SOSIO-DIGITAL


• Media tradisional, email • Pemanfaatan media digital yang fleksibel
• Linearitas dan berurutan • Multitasking
• Kinerja mental murni • Media intelektual TIK
• Konten buku teks yang terbatas • Pencarian internet
• Bekerja secara offline • Jejaring sosial-digital
• Kertas dan pensil • Bekerja di layar
• Kinerja individu • Membuat dan berbagi dalam kelompok
• Komunitas kelas tertutup • Jaringan yang diperluas
• Perolehan pengetahuan • Penciptaan pengetahuan

Sumber: Hietajärvi et al. dalam Mynbayeva, Sadvakassova and Akshalova, 2017)


PERUBAHAN PARADIGMA
PEMBELAJARAN

Pengalaman Pembelajaran
adalah guru Pengalaman orang
terbaik lain adalah guru
terbimbing Pembelajaran
terbaik mandiri
DIDAKTIK BARU: KONEKTIVISME

Sumber: Brdička dalam Mynbayeva, Sadvakassova and Akshalova, 2017)


ASUMSI KONEKTIVISME
• Pembelajaran adalah proses menciptakan koneksi dan
mengembangkan jejaring
• Jumlah pengetahuan di dunia meningkat dengan luar biasa,
dan kemampuan untuk membedakan yang penting dan tidak
penting merupakan keterampilan yang perlu dikembangkan.
• Teknologi telah menjadi sangat lazim dalam pendidikan, dan
itu perlu untuk mengubah teori lama menjadi lebih mutakhir
• Teori masa lalu menganggap pembelajaran sebagai proses
internal dan individual
• Konektivisme memandang belajar sebagai membangun dan
menggunakan jaringan, bukan menimbun informasi di dalam
dan untuk diri sendiri
KEUNGGULAN KONEKTIVISME

• Konektivisme mengembangkan lingkungan belajar yang tidak terbatas,


sedangkan konstruktivisme lebih terpusat pada siswa dan lingkungan
terdekatnya.
• Konektivisme berpegang pada prinsip bahwa pembelajaran terjadi
dalam lingkungan belajar yang tidak terbatas di dunia yang dapat
diakses oleh siswa atau mahasiswa. Hal ini berbeda dengan paham
konstruktivisme yang digunakan selama ini yang lebih memfokuskan
pada pengembangan kemampuan merekonstruksi dan merefleksi
pengetahuan dari dunia anak sendiri.
• Konektivisme juga menemukan bentuknya di masa pandemi ini
terutama karena menawarkan pendekatan pembelajaran yang fleksibel
tanpa harus mengikuti struktur kurikulum yang kaku.
• Menurut OECD konsep pembelajaran “new-normal” bersifat non-linear
dan mengakui bahwa setiap siswa memiliki jalur belajarnya sendiri.
BUKTI PENELITIAN PEMBELAJARAN
KONEKTIVISME

Kuntarto (2017) di PT Dewi (2011) di SMA:

Pembelajaran online mampu Pembelajaran e-learning efektif karena


meningkatkan penyerapan dapat meningkatkan prestasi siswa
mahasiswa terhadap materi kuliah pada mata pelajaran TIK dengan rata-
dengan peningkatan mencapai rata peningkatan nilai mata lebih
lebih dari 81% dibandingkan tinggi (7,5) dibanding dengan rata-rata
dengan hanya menggunakan model peningkatan nilai yang diajar bukan
pembelajaran tatap muka. dengan e-learning (4,4).
BUKTI PENELITIAN PEMBELAJARAN
KONEKTIVISME

MIT Media Lab yang melakukan


uji coba pembelajaran digital
bahasa Inggris pada 2012 dengan
membagikan tablet yang sudah
diisi ke siswa SD di Etiopia tanpa
arahan atau guru pendamping.
Hasilnya menunjukkan bahwa
dalam hitungan bulan, siswa-
siswa itu berhasil menyebut
abjad lengkap dan menulis
kalimat utuh dalam bahasa
Inggris.
STRATEGI
3 PEMBELAJARAN
DARING
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS
TIK

Sumber: Kemristek Dikti, 2019


Sumber: Kemristek Dikti, 2019
SUMBER BELAJAR DIGITAL

DIKEMBANGKAN SENDIRI
Mengembuat sendiri atau
mengembangkan berdasarkan aplikasi
yang ada seperti google classroom,
video youtube, spada, dsb.

MENGADOPSI YANG SUDAH TERSEDIA


Berlangganan atau gratis dengan
platform seperti Ruang Guru, Rumah
Belajar, Khan Academy, Quipper
Indonesia, Sekolahmu, dsb.
PELATIHAN PEMBUATAN VIDEO
PEMBELAJARAN BUATAN SENDIRI

Sasaran untuk melatih


guru agar mampu
membuat sediri video
pembelajaran baik
untuk kebutuhan
pembelajaran online
maupun offline
SUMBER BELAJAR DIGITAL YANG
TERSEDIA
• Khan Academy memproduksi
ribuan video pendek berbagai
bidang ilmu (sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia) menjadi salah satu
sumber belajar yang banyak
digunakan guru di AS
• Di Indonesia ada Ruang Guru
dan Rumah Belajar memberikan
layanan konten dan bimbingan
belajar
• Kemdikbud pada masa Covid-19
sudah bekerja sama dengan 12
penyedia platform pembelajaran
yang dapat diakses oleh guru
dan siswa secara gratis

Anda mungkin juga menyukai