Kelompok 8 Akpri
Kelompok 8 Akpri
Otonomi Divisional
Manajemen puncak harus memutuskan tingkat pengambilan keputusan
desentralisasi. Untuk melakukan hal ini, manajemen puncak harus
merancang alat yang membantu mencapai keselarasan antara tingkat
otonomi yang diinginkan terhadap bawahan dan luasnya otonomi bawahan.
Strategi Bisnis
Strategi bisnis merupakan rencana yang terjadi pada tingkat divisi dan
dimaksudkan bagaimana membanguan dan memperkuat posisi bersaing
produk atau jasa perusahaan dalam industri atau pasar tertentu. Gaya
manajemen, proses, strategi diversifikasi dan strategi bisnis memiliki pengaruh
besar pada otonomi manajer pusat laba.
Struktur Tanggung Jawab
Struktur tanggung jawab mewakili bentuk sumber daya fisik,
manusia dan keuangan yang dipercayakan kepada manajer pusat
laba. Struktur tanggung jawab dapat dianggap merupakan baris
kedua pengaruh dari manajemen puncak melebihi manajer pusat
laba.
Pusat Biaya
Merupakan bidang tanggungjawab yang menghasilkan suatu produk atau memberikan
jasa. Manajer hanya memiliki kendali atas penggunaan sumber daya fisik dan manusia
yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Pada perusahaan
manufaktur, departemen produk dan departemen jasa adalah pusat biaya. Pada
perusahaan perdagangan, departemen pengiriman, departemen penerimaan, departemen
kredit dan departemen pelayanan pelanggan adalah pusat biaya.
1. Pusat Biaya Teknik/ Pusat Biaya Standar
2. Pusat Biaya Kebijakan.
Pusat Laba
Segmen dimana manajer memiliki kendali atas pendapatan maupun biaya. Tanggung
jawab pusat laba lebih luas dibandingkan dengan pusat pendapatan atau pusat biaya
karena pusat laba bertanggungjawab atas fungsi distribusi maupun manufaktur.
Contohnya divisi korporat yang memproduksi dan menjual produknya.
Masalah yang ditimbulkan pusat laba :
1. Masalah alokasi pendapatan bersama
2. Masalah alokasi biaya bersama
3. Masalah penentuan harga transfer
Pusat Investasi
Manajer pusat investasi bertanggungjawab terhadap investasi dalam aset serta pengendalian
atas pendapatan dan biaya. Bertanggungjawab untuk mencapai margin kontribusi dan target
laba tertentu serta efisiensi dalam penggunaan aset. Tujuan pengukuran pusat investasi :
8. Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan investasi
9. Mengukur prestasi divisi sebagai kesatuan yang berdiri sendiri
10.Perbandingan prestasi antardivisi untuk penentuan alokasi sumber ekonomi
11.Informasi pusat investasi dapat memotivasi manajer divisi
Menetapkan Pertanggungjawaban
Tugas penting berikutnya dalam membangun sistem pertanggunjawaban yang
efektif secara keperilakuan adalah menggambarkan pertanggungjawaban dengan melihat
faktor masalah tingkat diskresi dan pengendalian atas sumber daya yang diperlukan guna
melaksanakan fungsi atau tugas yang didelegasikan.
•DILEMA BISNIS
Manajer mungkin akan mengalami kesulitan ketika dihadapkan pada permintaan pesanan yang
meningkat. Untuk mengatasinya perusahaan bisa saja melakukan ekspansi yakni dengan
mengakuisisi perusahaan lain ataupun menaikkan kapasitasnya. Namun, cara yang lebih tepat
adalah mengefektifkan penganggaran, pengendalian dan mengevaluasi kinerja perusahaan.
•PENGERTIAN ANGGARAN
Anggaran merupakan sebuah rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan
dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan dalam sebuah perusahaan atau
organisasi untuk jangka waktu / periode tertentu di masa yang akan datang. Anggaran
mempunyai dua peran penting di dalam perusahaan. Disatu sisi anggaran berperan sebagai alat
untuk perencanaan(planning) dan di satu sisi anggaran berperan sebagai alat untuk
pengendalian(control) jangka pendek bagi organisasi.
•TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN
1. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal.
2. Untuk mengomunikasikan hararpan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga
anggaran dapat dimengerti, didukung dan dilaksanakan.
3. Untuk menyediakan rencana terperinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi
ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam
upaya mencapai tujuan perusahaan.
4. Untk mengordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dala rangka memaksimalkan
sumber daya.
5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta
menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi.
Resistensi
Literature dalam bidang ilmu social, manajemen, dan perilaku organisasi telah menggambarkan
fenomena dari resistensi karyawan untuk berubah.Banyak orang menjadi terbiasa dengan cara-
cara tertentu untuk melakukan segala sesuatu dan dengan cara-cara tertentu untuk memangdang
kejadian, serta tidak tertarik untuk berubah.
Konflik Internal
Konflik internal dapat berkembang sebagai akibat dari interaksi yang diperlukan oleh anggaran
antara orang-orang pada berbagai tingkatan organisasi yang berbeda. Gejala-gejala umum dari
konflik adalah ketidakmampuan untuk mencapai kerja sama antarpribadi dan antarkelompok
selama proses penyusunan anggaran.
Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan juga memengaruhi lingkungan perencanaan organisasi. Teori X dari Mc.
Gregor menjelaskan gaya kepemimpinan yang otoriter dan dikendalikan secara ketat, dimana
kebutuhan akan efisiensi dan pengendalian mengharuskan pendekatan manajerial tersebut untuk
berurusan dengan bawahannya. Untuk memantau kinerja bawahan, para pemimpin ini
menugaskan staf mereka untuk mengumpulkan informasi yang memungkinkan dilakukannya
pengwasan secara tidak langsung.
KONSEP KEPERILAKUAN YANG RELEVAN DALAM PROSES PENYUSUNAN
ANGGARAN
Keselarasan tujuan
Masalah utama yang dijumpai dalam tahap penetapan tujuan adalah mencapai suatu tingkat
keselarasan tujuan atau kompatibilitas yang mungkin di antara tujuan-tujuan organisasi, subunit-
subunitnya (divisi atau departemen), dan anggota-anggotanya yang berpartisipasi.
Partisipasi
Partisipasi adalah suatu “proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak
di mana keputusan tersebut akan memilik dampak masa depan terhadap mereka yang
membuatnya.” Dengan kata lain, pekerja dan manajer tingkat bawah memiliki suara dalam proses
manajemen.
Manfaat patisipasi
Partisipan menjadi terlibat secara emosi dan bukan hanya secara tugas dalam pekerjaan
mereka.Patisipasi dapat meningkatkan moral dan mendorong inisiatif yang lebih besar pada semua
tingkatan manajemen. Partisipasi yang berarti juga meningkatkan rasa kesatuan kelompok, yang
pada gilirannya cenderung untuk meningkatkan kerja sama antar anggota kelompok dalam
penetapan tujuan.
Pengomunikasian Anggaran
Kontroler atau direktur perencanaan bertanggung jawab untuk mnimplementasikan anggaran.Hal
ini dapat dicapai dengan mengomunikasikan sasaran operasional yang disetujui kepada orang-
orang di tingkat organisasi yang lebih rendah. Hal ini kadang kala disebut sebagai “menjual”
anggaran kebawah. Banyak masalah komunikasi yang kompleks dapat berkembang dalam tugas
menjual ini karena pesan tersebut harus dipahami oleh orang yang memiliki latar belakang dan
pelatihan yang beragam serta yang bekerja ditingkatan organisasi yang berbeda.
Laporan-laporan kinerja
Untuk mempertahankan kendali atas biaya dan untuk menjaga agar karyawan
termotivasi kearah pencapaian sasaran,laporan kinerja sebaiknya disusun dan
didistribusikan paling tidak secara bulanan. Pentingnya komunikasi berkala atas hasil
kinerja telah berulang kali ditunjukan dalam studi-studi empiris.Penerbitan laporan
kinerja yang tepat waktu memiliki dampak mendorong pada moral karyawan.
Kurangnya umpan balik kinerja,penundaan dalam umpan balik,dan jarangnya atau
sporadisnya umpan balik memiliki dampak yang menghilangkan moral dan kinerja.
Juga ditemukan bahwa umpan balik yang meningkat menghasilkan peningkatan dalam
akurasi tugas dan keyakinan serta hubungan baik yang tinggi.
Selesai