Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 5 :

1. Shafa Salsabila
2.Assifa Rizkita
3. WandaAlma'idah Tirani
4. FitriaAlfiyanita
5. Indah Oktaviani
6. Hanifah Virginia
7. Khofifah nuriyana
8. Findi putra abdi
Kasus
Seorang pasien laki-laki usia 25 tahun, masuk UGD diantar oleh
polisi, karena kecelakaan. Pasien ditabrak mobil karena menyalip
dengan kencang dari sebelah kiri, dimana mobil akan belok ke kiri.
Tampak pasien kesakitan sambil memegang kaki kirinya. Tanda-
tanda vital dalam batas normal. Hasil rontgen didapat ada fraktur di
bagian tibia kaki kiri.
A. Dari tanda-tanda diatas Tn M, tentukan
treasenya masuk kegolongan apa?

Label Hijau (Tidak gawat tidak darurat)


Karena yang terdapat dari kasus di atas
korban termasuk kategori triase hijau. Pasien memerlukan tindakan
namun masih dapat di tunda maksimal 60 menit.
Karena pasien dalam keadaan sadar, TTV normal, Fraktur tertutup
bagian tibia
B. Pengkajian apa lagi yang perlu dilakukan oleh
perawat?

1. PENGKAJIAN PRIMER
• Airway
Cara menilai airway(Pasien sadar)
1. Apakah masih dapat berbicara?
2. Apakah ada suara nafas tambahan?
(grugling,snoring,stridor)
3. Apakah ada obstruksi jalan nafas? (Total dan partial)
•Breathing
Cara menilai breathing :
1. Nilai breathing
apakah ada peningkatan frekuensi nafas?
(cek RR,Pengembangan dada)
2. Oksigenisasi
apakah pasien merasakan sesak nafas?
3. Ventilasi (bila breathing tidak adekuat)
Apakah pasien tampak pucat (sianosis)?
• Look
Apakah kesadaran menurun,gelisah,adanya penggunaan
otot tambahan
• Listen
Dengan/tanpa stetoskop apakah ada suara tambahan
• Feel
Palpasi pengembangan paru
• Circulation
Cara menilai Circulation :
1. Lihat apakah ada tanda-tanda syok (Cek TTV)
2. Ada tidaknya pendarahan eksternal
3. Cek saturasi oksigen
4. Cek CRT
•Disability (Ketidakmampuan)
Menilai adanya gangguan fungsi otak dan kesadaran
(penurunan suplai oksigen ke otak)
1. Metode AVPU
• Allert/Awake : sadar penuh
• Verbal simulation : ada reaksi terhadap perintah
• Pain simulation : ada reaksi terhadap nyeri
• Unresponsive : tidak bereaksi
2. Reaksi pupil
• Respon cahaya dan ukuran pupil

3. GCS
Eye-Motorik-Verbal
•Exposure (Keseluruhan tubuh pasien)
1. Buka pakaian pasien : observasi apakah ada cidera lain
yang mengancam nyawa
2. Selimuti pasien agar tidak hipotermia
2. PENGKAJIAN SEKUNDER
•Riwayat penyakit
•SAMPLE (Sign and symptoms, Alergy, Medication,
Past medical history, last meal, event leading)
•Metode untuk mengkaji nyeri : PQRST
•Pengkajian Head to toe
•Psikososial
•Pemeriksaan penunjang (Lab,rotgen)
C. Buat Perencanaan Keperawatan Pasien diatas
1. Rotgen pada ekstemitas yang mengalami gangguan
(Ekstremitas bawah bagian tibia kiri)
2. Balut bidai
3. Perawat luka
D. Tindakan medis apa yang perlu di berikan kepada
pasien diatas
1. Pembedahan
2. Reduksi atau reposisi
Suatu tindakan dengan prinsip mengembalikan posisi tulang yang tepat
atau pada posisi yang baik untuk mengoptimalisasi posisi tulang
dalam proses persambungan tulabg serta meminimalisasi terjadinya
komplikasi yang lebih lanjut seperti pemasangan bidai,gips,
traksi,long leg splint
ASUHAN
KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut b/d Agen Pencedera Fisik (patah


tulang)
2. Gangguan Mobilitas Fisik b/d Kerusakan
Integritas Struktur Tulang
DATA SUBJEKTIF & DATA OBJEKTIF
Ds : pasien mengatakan sakit pada bagian kaki kiri
Do :
• Skala nyeri :8
• Ttv : TD :120/80 mmhg
S: 36,5’C
N : 75x/menit
RR : 20x/menit
• Pasien tampak kesakitan sambil memegang kaki kirinya
• Tanda tanda vital dalam batas normal
• Hasil rotgen ada fraktur bagian tibia kaki kiri
Nyeri Akut b/d Agen pencedera fisik (patah tulang). (D.0077)
Defisini : pengalaman sensori atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional,dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensi ringan hingga berat yang berlangsung kulang dari 3 bulan.
setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan nyeri
berkurang. Dengan kriteria hasil:
Tingkat nyeri (L.08066)
INDIKATOR SAAT INI TARGET
Keluhan nyeri meningkat Cukup menurun
meringis meningkat Cukup menurun
Sikap protektif meningkat menurun
INTERFENSI
• Manajemen Nyeri (I.08238)
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non verbal
4. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.hipnosis,
terapi musik, kompres hangat/dingin,aromaterapi)
5. Kontrol lingkuan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
6. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
7. Jelaskan strategi meredakan nyeri
8. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
9. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
10. Anjurkan teknin nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
11. Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu
Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan integritas struktur
tulang (D.0054)
Definisi : Keterbatasan dalam gerakan fisik satu atau lebih
ekstermitas secara mandiri

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam di harapkan


pasien tidak ada gangguan mobilitas fisik. Dengan kriteria
hasil :
Mobilitas Fisik (L.05042)
INDIKATOR SAAT INI TARGET
Pergerakan ekstremitas menurun Cukup meningkat
Kekuatan otot menurun Cukup meningkat
Rentang gerak menurun Cukup meningkat
Gerakan terbatas menurun Cukup meningkat
nyeri menurun Cukup meningkat
Intervensi
Pembidaian (I.05180)
1. Identifikasi kebutuhan dilakukan pembidaian (mis. Fraktur,dislokasi)
2. Monitor bagian distal area cidera (mis. Pulsasi nadi, pengisian kapiler,
gerakan motorik dan sensasi) pada bagian tubuh yang cedera
3. Monitor adanya pendarahan pada area cedera
4. Identifikasi material bidai yang sesuai (mis. Lurus dan keras, panjang bidai
melewati dua sendi)
5. Minimalkan pergerakan terutama pada bagian yang cedera
6. Berikan bantalan pada bidai
7. Imobilisasi sendi diatas dan dibawah area cedera
8. Topang kaki menggunakan penyangga kaki (footboard) jika tersedia
9. Tempatkan ekstremitas yang cedera dalam posisi fungsional , jika
memungkinkan
10. Jelaskan tujuan dan langkah langkah prosedur sebelum pemasangan bidai
jelaskan tanda dan gejala sindrom kompartemen (5p. Pulseless, parastesia,
pain, paralysia, palor)
11. Anjurkan membatasi gerak pada area cedera
Intervensi :

Dukungan Mobilisasi (I.05173)

1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya


2. Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
3. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
4. Fasilitasi melakukan pergerakan
5. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
6. Anjurkan melakukan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (mis.duduk ditempat tidur,duduk di sissi tempat
tidur,pindah dari tempat tidur ke kursi)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai