Anda di halaman 1dari 19

KASUS 1

KDKV
KELOMPOK 1
NAMA-NAMA KELOMPOK 1 :
DINDA FITRIANINGSIH 1814201070
RIFAL ISMAWAN SATRIO 18142010
EVRY ULFIANASARI 18142010
DEDE MUHIDIN 18142010
NELI YULIA 18142010
INDAH YUNITA 18142010
ARINA KHOIRUNNISA 18142010
FIRDA WIDYASARI 18142010
KASUS

Seorang pasien masuk UGD dengan tidak sadar, menurut


keluarganya, sore hari beliau masih di kampus, karena beliau
dosen UMT. Anamnese yang di lakukan perawat kepada
istrinya, Tn.M usia 53 thn, ada Riwayat hipertensi, keturunan
dari orang tuanya. Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapat :
pasien tidak sadar, TD 210/120 mmHg, Nadi 132x/mnt,
Pernapasan 38x/mnt, Suhu 37,5`C. Akral dingin capillary refil 5
detik.
TUGAS
01 Golongan Triase dan
alasannya

02 Pengkajian lanjutan

03 Buat perencanaan
keperawatan
04 Tindakan medis dan

05 Asuhan Keperawatan
RINGKASAN KLIEN

Masuk UGD dengan Hasil pemfis :


Tn. M usia 53 thn klien memiliki Riwayat
kondisi tidak sadar hipertensi Kondisi tidak sadar

Akral dingin Pernafasan 38x/mnt


Capilary Refil 5 detik Suhu 37,5’C TD 210/120 mmHg
Nadi 132x/mnt
GOLONGAN
TRIASE
WARNA MERAH
BERDASARKAN KASUS PASIEN DI KATEGORIKAN
PADA TRIASE WARNA MERAH KARENA SAAT INI
KONDISI TIDAK SADAR DENGAN TANDA GEJALA
YANG PERLU DIPERHATIKAN SEPERTI TEKANAN
DARAH YANG TINGGI, TAKIKARDIA DAN
MEMERLUKAN PENGOBATAN DENGAN SEGERA
KARENA DALAM KONDISI YANG SANGAT KRITIS
YANG BISA MENGAKIBATKAN PASIEN KEHILANGAN
NYAWA
Pengkajian ABC
- Airway 05
04
- Breathing
03
02 - Circulation
01
PENGKAJIAN AIRWAY (JALAN NAFAS)

- Pengkajian jalan nafas bertujuan menilai apakah jalan nafas paten (longgar)
atau mengalami obstruksi total atau partial
- Sebaiknya ada teman Anda (perawat) membantu untuk mempertahankan tulang
servikal.
- Pengkajian pada jalan nafas dengan cara membuka mulut korban dan lihat:
Apakah ada vokalisasi, muncul suara ngorok; Apakah ada secret, darah,
muntahan; Apakah ada benda asing seperti gigi yang patah; Apakah ada bunyi
stridor (obstruksi dari lidah).
- Cek adanya sianosis atau tidak
PENGKAJIAN BREATHING (PERNAFASAN)

- Pengkajian pernafasan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi. Bila


diperlukan auskultasi dan perkusi.
- Inspeksi dada korban: Kesimetrisan pengembangan dada,
Jejas/kerusakan kulit, Retraksi intercostalis, adakah pernafasan bantu
otot, adakah sucking chest wound,flail chest/ thoraks melayang,adakah
pneumothorax
- Palpasi dada korban: Adakah nyeri tekan
- Adakah penurunan ekspansi paru.
- Auskultasi: Bagaimanakah bunyi nafas (normal atau vesikuler menurun);
Adakah suara nafas tambahan seperti ronchi, wheezing, .stridor, atau
crackles
- Perkusi, dilakukan di daerah thorak dengan hati hati, beberapa hasil yang
akan diperoleh adalah sebagai berikut: Sonor (normal); Hipersonor atau
timpani bila ada udara di thorak; Pekak atau dullnes bila ada konsolidasi
atau cairan.
PENGKAJIAN CIRCULATION (SIRKULASI)

- Pengkajian sirkulasi bertujuan untuk mengetahui dan menilai kemampuan


jantung dan pembuluh darah dalam memompa darah keseluruh tubuh.
- Pengkajian sirkulasi meliputi: Tekanan darah; Jumlah nadi; Raba nadi
karotis pasien, keadaan akral: dingin atau hangat; Sianosis; Bendungan
vena jugularis
- Kaji adanya perdarahan atau tidak pada pasien
PENGKAJIAN
LANJUTAN pada
keluarga klien
1. Mengkaji kapan, bagaimana, dan berapa
lama penurunan kesadaran terjadi
2. Mengkaji riwayat penurunan kesadaran
sebelumnya apakah pasien dulu pernah
tiba tiba pingsan seperti kondisi sekarang
3. Kaji adanya riwayat penyakit dan cedera
kepala yang bisa memperburuk kondisi
saat ini
4. Mengkaji obat obatan yang pernah
dikonsumsi
5. Mengkaji pola makan, tidur dan aktifitas
dan gaya hidup klien
6. Mengkaji lingkungan dan kelola stress
klien
Pemeriksaan penunjang
Pemindaian dengan
MRI atau CT Scan
Elektrokardiogram
kepala, untuk
(EKG) untuk
mendeteksi apakah
memeriksa aktifitas
ada kelainan pada
listrik jantung
struktur kepala dan
otak

Pemeriksaan kadar Elektroensefalogram


elektrolit, untuk (EEG) untuk
mengetahui memeriksa aktivitas
kemungkinan listrik otak
gangguan elektrolit
dalam darah
DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)

1. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan


peningkatan tekanan darah ditandai dengan CRT
>3detik, akral dingin.

2. Pola nafas tidak efektif ditandai dengan RR


38x/menit
TINDAKAN
KEPERAWATAN
KEGAWAT DARURATAN
DAN TINDAKAN MEDIS
TINDAKAN KEPERAWATAN

AIRWAY

Pada kasus didapatkan bahwa kondisi pasien tidak


sadar dengan RR 38x/menit.
Dalam kasus ini perawat membuka mulut untuk
melihat apakah ada sumbatan jalan nafas karena
lidah terjepit atau benda benda yang masuk ke
mulut dengan cara melakukan tindakan keperawatan
dengan pengaturan posisi headtilt dan chin lift jika
pasien tidak ada trauma kepala atau jaw thrust jika
pasien mengalami riwayat cedera kepala
TINDAKAN KEPERAWATAN

AIRWAY

Lakukan suction jika sumbatan nafas karena cairan


atau secret yang bertujuan untuk membebasakan
jalan nafas pasien
TINDAKAN KEPERAWATAN

BREATHING

- Gunakan bag valve mask untuk pemberian


oksigen
- Gunakan metode nafas buatan jika tidak ada alat
seperti metode mouth to mouth

CIRCULATION

- Jika adanya tanda perdarahan, balut bagian


perdarahan untuk menghentikan perdarahan.
TINDAKAN MEDIS

- Berdasarkan kasus yaitu TD pasien 210/120


mmhg maka pemberian obat obatan dalam
bentukan suntikan atau infus untuk mengurangi
tekanan darah seperti sodium
nitroprusside,labetalol, nicardipine,fenoldopam,
dan clevidine

- Berdasarkan kasus RR pasien 38x/menit


menandakan adanya sesak pada pasien . Pada
situasi ini perawat melakukan tindakan
kolaborasi dengan pemasangan oksigen melalui
masker.

- Karena adanya penurunan kesadaran pada


pasien maka pemberian terapi cairan infus
sangat penting untuk menggantikan elektrolit di
tubuh pasien. bIsa jadi dicurigai adanya
penurunan kesadaran pasien karena kurangnya
cairan cairan elektrolit dalam tubuh pasien.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai