• Setiap Anggota wajib memberikan perlindungan yang sama
terhadap Kekayaan Intelektual warga Anggota lain seperti perlindungan yang diberikan kepada warganya sendiri, dengan memperhatikan pengecualian yang telah ada berdasarkan Konvensi Paris (1967), Konvensi Berne (1971), Konvensi Roma dan Perjanjian tentang HAKI atas Rangkaian Elektronik Terpadu. Sepanjang mengenai pelaku pertunjukan, produser rekaman musik dan organisasi siaran, kewajiban dimaksud hanya berlaku terhadap hak-hak yang diatur dalam persetujuan ini. Setiap Anggota yang memanfaatkan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 6 Konvensi Berne dan Pasal 16 ayat 1 (b) Konvensi Roma wajib menyampaikan notifikasi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan yang mengatur mengenai Dewan HAKI. • Anggota wajib menerapkan perlakuan yang ditetapkan dalam persetujuan ini terhadap semua warga Anggota lain. Dalam kaitannya dengan HAKI yang diberikan, pengertian warga Anggota lain adalah orang perseorangan maupun badan hukum yang memenuhi persyaratan untuk memperoleh perlindungan berdasarkan Konvensi Paris (1967), Konvensi Berne (1971), Konvensi Roma dan Traktat tentang HAKI atas Rangkaian Elektronik Terpadu. Setiap Anggota yang memanfaatkan ketentuan yang Dalam hal Negara Anggota Organisasi Perdagangan Dunia memiliki wilayah pabean yang terpisah, maka pemakaian kata "warga" dalam PERSETUJUAN ini diartikan sebagai perorangan, secara alamiah maupun hukum, yang berdomisili atau yang secara nyata dan efektif melakukan kegiatan industri atau komersial di wilayah pabean tersebut. • Perlakuan Istemewa Bagi Negara Tertentu
• Sehubungan dengan perlindungan terhadap
Kekayaan Intelektual, semua keuntungan, kemanfaatan atau perlakuan istimewa yang diberikan oleh Anggota tertentu kepada warga Negara lain harus, seketika dan tanpa syarat, diberikan pula kepada warga Anggota lain. Dikecualikan dari kewajiban ini adalah setiap keuntungan, kemanfaatan, dan perlakuan istimewa yang diberikan oleh Anggota: (a) yang timbul dari perjanjian internasional tentang pemberian bantuan hukum dan pelaksanaan ketentuan hukum yang sifatnya umum dan tidak terbatas semata-mata pada perlindungan HAKI;
(b) yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang tecantum dalam Konvensi Berne (1971) atau Konvensi Roma yang menentukan bahwa perlakuan dimaksud berfungsi bukan dalam rangka National Treatment, tetapi perlakuan yang diberikan kepada Negara lain;
(c) sepanjang mengenai hak pelaku pertunjukan, produsen rekaman musik dan organisasi siaran yang tidak diatur dalam persetujuan ini;
(d) yang timbul dari perjanjian internasional mengenai perlindungan Kekayaan Intelektual yang telah berlaku sebelum Persetujuan tentang Pembentukan OPD berlaku, sepanjang perjanjian tersebut diberitahukan kepada Dewan HAKI dan tidak menimbulkan diskriminasi secara sewenang-wenang dan tidak wajar terhadap Anggota lain;
PENGENDALIAN PRAKTEK-PRAKTEK PERSAINGAN CURANG DALAM PERJANJIAN LISENSI
• Anggota wajib melakukan, atas permintaan, konsultasi dengan Anggota lain
yang mempunyai dasar untuk menduga bahwa pemilik suatu HAKI yang merupakan warga atau penduduk dari Anggota kepada siapa permintaan konsultasi diajukan telah melakukan praktek-praktek yang melanggar hukum dan peraturan perundang-undangan dari Anggota yang mengajukan permintaan konsultasi tentang hal yang diatur dalam Bagian ini, dan dengan maksud untuk menjamin ditaatinya peraturan perundangan-undangan dimaksud, tanpa praduga apapun terhadap tindakan yang diambil berdasarkan hukum dan kebebasan penuh untuk mengambil keputusan dari masing-masing Anggota. Anggota kepada siapa permintaan konsultasi diajukan wajib mempertimbangkan secara menyeluruh dan dengan niat baik, dan wajib menyediakan kesempatan untuk berkonsultasi dengan Anggota yang mengajukan permintaan konsultasi, dan wajib berkerjasama melalui penyediaan informasi perihal masalah yang diajukan yang dimiliki oleh Anggota tersebut, dengan memperhatikan hukum nasional yang berlaku dan kesepakatan yang memuaskan semua pihak mengenai pengamanan kerahasiaannya oleh Anggota yang mengajukan permintaan konsultasi. Lanjutan....
• Anggota yang warganya atau penduduknya
digugat di dalam wilayah Anggota lain sehubungan dengan tuduhan pelanggaran hukum dan peraturan perundang-undangan dari Anggota lain tersebut tentang masalah yang diatur dalam Bagian ini, atas permintaan, harus diberikan kesempatan untuk berkonsultasi dengan Anggota lain tersebut sesuai dengan persyaratan yang diuraikan dalam diatas. • Anggota wajib menjamin bahwa prosedur penegakan hukum yang ditentukan didalam hukum nasionalnya dalam rangka memungkinkan dilakukannya gugatan secara efektif terhadap setiap pelanggaran atas HAKI yang diatur dalam persetujuan ini, termasuk upaya singkat untuk mencegah terjadinya pelanggaran dan upaya yang dapat membuat jera pelanggaran yang lain. Prosedur dimaksud wajib diterapkan sedemikian rupa sehingga tidak menjadi hambatan terhadap perdagangan yang sah dan untuk menciptakan perlindungan dari kemungkinan pelanggarannya.
• Prosedur mengenai penegakan hukum atas HAKI harus wajar
dan adil. Prosedur tersebut tidak boleh berbelit-belit atau mahal, atau berlangsung terlalu lama. • Keputusan mengenai pokok suatu perkara sedapat mungkin dilakukan secara tertulis dengan mencantumkan alasannya. Keputusan wajib diambil dan diberikan kepada para pihak yang bersengketa dalam waktu singkat. Keputusan mengenai pokok suatu perkara hanya dapat diambil berdasarkan pembuktian dimana para pihak yang bersengketa diberikan kesempatan untuk didengar pendapatnya.
• Para pihak dalam suatu perkara mempunyai kesempatan untuk memintakan peninjauan oleh peradilan atas suatu keputusan akhir administrasif dan, dengan memperhatikan pertimbangan yuridis dalam hukum nasional mengenai pentingnya perkara yang bersangkutan, setidaknya aspek hukum dari keputusan peradilan awal mengenai pokok perkara. Akan tetapi, Anggota tidak wajib untuk memberikan kesempatan bagi pengajuan permohonan peninjauan terhadap keputusan yang ditetapkan atas perbuatan yang telah terbukti di dalam kasus pidana TINDAKAN SEMENTARA • Badan peradilan mempunyai wewenang untuk memerintahkan diambilnya tindakan sementara yang cepat dan efektif:
(a) untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap HAKI, dan terutama untuk mencegah masuknya barang-barang kedalam arus perdagangan di dalam wilayah hukum mereka, termasuk barang-barang impor segera setelah dilepas oleh bea-cukai;
(b) untuk melindungi bukti‑bukti yang berkaitan dengan tuduhan pelanggaran. • Badan peradilan mempunyai wewenang untuk mewajibkan penggugat untuk menyediakan bukti-bukti yang semestinya tersedia untuk meyakinkan badan peradilan yang bersangkutan bahwa penggugat adalah benar pemegang hak dan telah terjadi pelanggaran atas haknya tersebut atau pelanggaran yang bersangkutan memang terjadi, dan agar supaya penggugat menyediakan jaminan atau sejenisnya yang cukup untuk melindungi tergugat dan untuk mencegah penyalahgunaan • Penggugat dapat diwajibkan untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasikan barang-barang yang bersangkutan oleh pihak berwenang yang akan melaksanakan tindakan sementara dimaksud.