Progra Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Latar Belakang... Apabila kita mengamati fenomena kehidupan umat manusia, akan kita dapati suatu kenyataan bahwa mereka adalah pemeluk dari suatu agama tertentu, dalam kenyataan yang demikian itu terlihat bahwa agama menempati kedudukan yang penting dalam kehidupan manusia.
Pada saat yang sama ketika realitas menunjukan bahwa agama
diperlukan dan dianut oleh hampir seluruh umat manusia maka dapat dikatakan bahwa agama merupakan sebuah fenomena universal, banyak dan beragamnya agama yang dipercayai dan dianut oleh manusia mulai dari masyarakat yang kehidupanya primitif sampai pada masyarakat yang memiliki kehidupan modern. Latar Belakang... Agama merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap manusia.
Manusia beragama bukan hanya terbatas pada mereka mempercayai
adanya Tuhan namun bagi mereka yang mempercayai adanya kekuatan lain yang tidak terlihat secara kasap mata, dapat dikatakan sebagai manusia yang beragama.
Agama meliputi berbagai bidang kehidupan manusia seperti ekonomi,
politik, sosial, dan budaya. Mengatur dari hal sederhana sampai pada hal yang komplek.
Agama merupakan patokan manusia dalam bertindak dalam
kehidupannya. Agama yang mencakup berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat dapat menjadi dasar dalam suatu pergerakan yang muncul dalam masyarakat.
Perubahan zaman yang semakin hari kian pesat dengan
membawa berbagai dampak pada kehidupan yang mulai menjauh dari nilai-nilai agama memicu bermunculannya gerakan sosial dengan basis agama untuk melakukan pembaharuan.
Gerakan sosial keagamaan bermunculan untuk menjadi
kontrol sosial masyarakat secara umum atau pemeluk agama tersebut secara khususnya. Dari sini dapat terlihat hubungan atau keterkaitan antara agama dan gerakan sosial yang notabenya agama bisa menjadi salah satu faktor atau latar belakang munculnya suatau gerakan sosial di masyarakat. Gerakan sosial ini ada yang bersifat positif dan ada juga yang bersifat negatif. Pengertian Gerakan Sosial Politik Keagamaan
Konsep gerakan sosial perlu dibedakan dengan konsep
gerak sosial. Gerak sosial lebih dimaknai sebagai proses mobilitas sosial (social mobility), dimana terjadi proses perpindahan seorang individu dari status satu ke status yang lain, baik pada derajat yang sama (mobilitas horizontal) maupun pada derajat yang berbeda (mobilitas vertikal). Sedangkan menurut Sunarto, gerakan sosial pada hakikatnya merupakan ahsil perilakuu kolektif, yaitu sebuah perilaku yang dilakukan bersama-sama oleh sejumlah orang yang tidak bersifat rutin dan perilaku mereka merupakan hasil tanggapan atau respon terhadap rangsangan tertentu. Gerakan sosial adalah hasil perilaku kolektif yaitu yang dilakukan bersama-sama oleh sejumlah orang yang tidak bersifat rutin dan perilaku mereka merupakan hasil tanggapan atau respon terhadap adanya rangsangan tertentu. Gerakan sosial lazim dikonsepsikan sebagai kegiatan kolektif yang dilakukan kelompok tertentu untuk menciptakan kondisi sesuai dengan cita-cita kelompok tersebut. Bagi mereka, kehidupan masyarakat seperti yang ada pada saat ini dirasakan semakin tidak mampu menciptakan kesejahteraan, karena itu perlu diganti dengan tatanan sosial baru yang lebih baik. Tatanan sosial baru tersebut harus bersumber pada salah satunya adalah nilai-nilai keagamaan. Berdasarkan pemaparan di atas dapat diambil garis besar bahwa gerakan sosial keagamaan merupakan hasil perilaku kolektif yang dilakukan oleh sejumlah orang dengan mengatasnamakan nilai dan ajaran keagamaan yang bersifat rutin dan merupakan tanggapan terhadap adanya rangsangan yang berkaitan dengan kesadaran keagamaan. Faktor Terbentuknya Gerakan Sosial Politik Keagamaan Munculnya gerakan-gerakan sosial keagamaan diberbagai negara tidak serta merta muncul dengan sendirinya, melainkan disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang melatar belakanginya.
Secara umum dan teoritis faktor terbentuknya gerakan sosial
keagamaan tersebut antara lain sebagai berikut: a. Ketegangan struktural dan politik b. Sumber Daya dan Struktur Mobilisasi c. Kesempatan dan Hambatan Dinamika Sosial d. Ideasional dan Proses Pembingkaian (Framing) Contoh Gerakan Sosial Keagamaan
1. Gerakan sosial keagamaan dalam agama
Islam Gerakan itu di Indonesia dimulai pada tahun 1901 ketika kelompok masyarakat keturunan Arab membentuk gerakan sosial Jami’at Al Khair → Syarikat Dagang Islam (1905) → Syarikat Islam (SI) pada tahun 1912. selanjutnya muncul gerakan islam yang paling menonjol dengan berdirinya Muhammadiyah dan NU. 2. Gerakan sosial keagamaan dalam agama Hindu Gerakan Brahma Samay (berarti masyarakat Brahman) tampil sebagai gerakan yang sangat teistik.
Gerakan ini menolak politeisme, pemujaan patung-patung,
korban Binatang, menganjurkan dihapuskannya praktek sati (pembakaran janda), perkawinan anak-anak dan menolak praktek poligami.
Tokoh-tokonnya yang sangat terkenal adalah Ram Mohan Roy
(1774-1833), Devendranath Tagore (1817-1905), dan Keshab Chandra Sen (1838-1884). 3. Gerakan sosial keagamaan dalam agama Kristen Gerakan yang sangat dikenal adalah gerakan Oikoumene, Gerakan yang peduli pada relasi- relasi antar denominasi gereja (keKristenan) antar agama Kristen dengan agama-agama lain, ideologi-ideologi bahkan tentang lingkungan hidup dan seluruh ciptaan Allah. Kesimpulan... Agama adalah suatu ciri kehidupan sosial manusia yang universal dalam arti bahwa semua masyarakat mempunyai cara-cara berpikir dan pola-pola perilaku yang memenuhi syarat untuk disebut sebagai agama. Agama memiliki nilai-nilai bagi kehidupan manusia sebagai orang per orang maupun dalam hubungannya dengan kehidupan bermasyarakat. Kesimpulan... Selain itu agama juga member dampak bagi kehidupan sehari- hari. Dengan demikian secara psikologis agama dapat berfungsi motif intrinsic (dalam diri) dan motif ekstrinsik (luar diri). Motif yang didorong keyakinan agama dinilai memiliki kekuatan yang mengagumkan dan sulit ditandingi oleh keyakinan non agama, baik sulit didefinisikan secara tepat dan memuaskan. Gerakan sosial merupakan suatu kolektivitas yang melakukan kegiatan dengan kadar kesinambungan tertentu untuk menunjang atau menolak perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau kelompok yang mencakup kolektivitas itu sendiri, gerakan sosial sesungguhnya berangkat dari kesadaran sekelompok orang atas kepentingannya. Bagi mereka, kehidupan masyarakat seperti yang ada pada saat ini dirasakan semakin tidak mampu menciptakan kesejahteraan, karena itu perlu diganti dengan tatanan sosial baru yang lebih baik.
Tatanan sosial baru tersebut harus bersumber pada salah
satunya adalah nilai-nilai keagamaan.
Banyak sekali faktor pembentuk gerakan sosial keagamaan di
dunia ini. Namun secara umum gerakan sosial keagamaan terbentuk karena adanya ketegangan struktural dan politik, sumber Daya dan Struktur Mobilisasi, kesempatan dan Hambatan Dinamika Sosial dan ideasional dan Proses Pembingkaian (Framing). Dari faktor-faktor tersebut, maka lahirlah gerakan-gerakan sosial keagamaan yang berfariatif di dalam setiap agama.