Hukum Adat 2019-2020
Hukum Adat 2019-2020
OLEH
I NYOMAN SIRTHA
POKOK BAHASAN
1; PENGERTIAN ADAT
2. PEMGERTIAN HUKUM ADAT
3. KARAKTERISTIK HUKUM ADAT
4. CORAK DAN SIFAT HUKUM ADAT
5. HUKUM ADAT SEBAGAI ASPEK
KEBUDAYAAN
6.SEJARAH P0LITIK HUKUM ADAT
ADAT
Adat merupakan pencerminan daripada
kepribadian suatu bangsa, yang merupakan
salah satu penjelmaan daripada jiwa bangsa ybt
dari abad ke abad.
Adat dapat dilihat dalam tingkah laku, tutur kata
sehari-hari dari bangsa ybt.
Adat yang hidup serta yang berhubungan
dengan tradisi rakyat ini merupakan sumber
bagi hukum adat Indonesia.
Adat itu bersifat normatif, berwujud aturan
tingkah laku dan dipertahankan oleh
masyarakat.
Pelanggaran terhadap tingkah laku tsb
belum mempunyai sanksi yang tegas,
sanksinya berupa celaan, dikucilkan dsb.
Adat adalah norma-norma yang tumbuh
dalam masyarakat, yang berfungi untuk
mengatur dan mengendalikan perilaku
warga masyarakat.
Pembentukan perundangan-undangan
baru harus sebanyak mungkin
mendapatkan bahan-bahan dari
penelitian hukum adat.
Hukum adat menjadi modal dasar dalam
pembangunan hukum nasional
SOEPOMO
Soepomo menegaskan bahwa:
A. dalam lapangan kekeluargaan, hukum adat
masih menguasai masyarakat Indonesia.
B.hukum pidana adat memberikan bahan dalam
pembentukan KUHP.
C.bahwa hukum adat akan tetap menjadi
sumber hukum baru dalam hal-hal yang
belum /tidak ditetapkan oleh undang-undang
MEMUPUK KEBUDAYAAN
PERDA AWIG-AWIG
PENGERTIAN HUKUM ADAT
Hukum adat adalah ”hukum Indonesia asli
yang tidak tertulis dalam bentuk
perundang-undangan Republik Indonesia
yang disana sini mengandung unsur
agama”.
SOEMPAH PEMOEDA
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE
BERTOEMPAH DARAH SATOE, TANAH INDONESIA,
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE
BERBANGSA SATOE, BANGSA INDONESIA
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA
INDONESIA.
DASAR PERSATUAN:
Kemauan
Sejarah
Bahasa
Hukum Adat
Pendidikan dan Kepanduan
AWIG-AWIG BERDASARKAN TRI HITA KARANA
Parihyangan
AWIG-AWIG
DESA
PAKRAMAN
Pawongan Palemahan
KOMPONEN AWIG-AWIG
AWIG-AWIG
PRAJURU MASYARAKAT
PEMBENTUKAN AWIG-AWIG
PEMBENTUKAN AWIG-AWIG
BERSUMBER DARI NILAI-NILAI YANG
HIDUP DALAM MASYARAKAT DAN
MERUPAKAN BUDAYA HUKUM
MASYARAKAT BERSANGKUTAN
AWIG-AWIG TAK TERTULIS TERJADI
DALAM MASYARAKAT
AWIG-AWIG TERTULIS DISUSUN OLEH
WARGA DESA PAKRAMAN
PELAKSANA AWIG-AWIG
FUNGSIONARIS HUKUM ADAT (PRAJURU)
SEBAGAI PENEGAK AWIG-AWIG
BERPEDOMAN PADA PRINSIP RUKUN DAN
PATUT
keluarga purusa.
Hukum keluarga:
GAMIA =SUMBANG
Perkawinan seorang laki-laki dengan bibi atau neneknya;
Maknanya: panas bagi dirinya
Upaya agama: mebayuh
Upaya hukum: dihindari.