1. Prediction
Tahap prediction yaitu peserta didik membuat prediksi atau dugaan awal terhadap suatu permasalahan. Permasalahan yang
ditemukan berasal dari pertanyaan dan gambar tentang materi yang disampaikan oleh guru yang ada di Lembar Kerja peserta
didik (LKS)/buku peserta didik sebelum peserta didik membuat prediksi.
Hasil dan Diskusi
2. Observation
Tahap Observation yaitu untuk membuktikan prediksi yang telah di buat oleh pesera didik. Peserta didik diajak melakukan eksperimen
berkaitan dengan masalah atau persoalan yang di temukan
3. Explanation
Tahap Explanation atau menjelaskan yaitu peserta didik memberikan penjelasan terhadap hasil eksperimen yang telah dilakukan
4. Elaboration
Tahap elaboration yaitu peserta didik membuat contoh atau menerapkan konsep dalam kehidupan sehari -hari.
5. Write
Tahap write atau menulis yaitu melakukan komunikasi secara tertulis,merefleksikan pengetahuan dan gagasan yang dimiliki peserta
didik. Seperti peserta didik menuliskan hasil diskusi dan menjawab pertanyaan yang ada pada LKS.
Hasil dan Diskusi
6. Evaluation
Tahap Evaluation yaitu evaluasi terhadap pengetahuan, keterampilan dan perubahan proses berfikir peserta didik.
Pada tahap ini peserta didik di evaluasi tentang materi gerak lurus berupa lisan maupun tulisan. Tahap ini
merupakan pengembangan dari pendekatan konstruktivistik.
Model pembelajaran POE2WE dapat menjadikan peserta didik sebagai subjek di dalam pembelajaran. peserta
didik secara aktif menemukan suatu konsep melalui pengamatan atau eksperimen secara langsung, bukan dari
menghafal buku materi maupun penjelasan dari guru. Model ini memungkinkan peserta didik aktif dalam proses
pembelajaran, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkonstrukssi pengetahuannya,
mengkomunikasikan pemikirannya dan menuliskan hasil diskusinya sehingga peserta didik lebih menguasai dan
memahami konsep yang akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar peserta didik.
Kesimpulan
Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa
menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara
bersama-sama. Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.
Adapun kelebihan metode problem solving adalah sebagai berikut:
1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan
2. Berpikir dan bertindak kreatif
3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan
5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Kesimpulan
Adapun kekurangan metode problem solving adalah sebagai berikut:
1. Memerlukan cukup banyak waktu,
2. Melibatkan lebih banyak orang
3. Dapat mengubah kebiasaan peserta didik belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru,
4. Dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan masalah
Untuk model POE2WE memiliki kelebihan
5. Memungkinkan peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran,
6. Membangun sebuah pengetahuan, mengkomunikasikan pemikiran, dan menuliskan hasil diskusi sehingga lebih memahami & menguasai
7. Dapat melakukan pengamatan terhadap fenomena yang disajikan.
Sedangkan untuk Kekurangan POE2WE antar lain
8. Harus membuat persiapan yang sangat matang dalam setiap sintaksnya karena saling berkaitan,
9. Kurang responsif peserta didik memberi jawaban prediksi karena kurang kepekaan terhadap fenomenma disekitar
Terimakasih...
Wassalamua’alaikum wr wb