Anda di halaman 1dari 26

PENGGABUNGAN

USAHA
Penggabungan usaha terjadi
Penggabungan ketika dua atau lebih bagian
Usaha usaha yang terpisah bergabung
kedalam satu entitas akuntansi

Definisi menurut SAK (2009):


Penggabungan Usaha (Business combination) adalah
penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah
menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan
menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau
memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi
perusahaan lain
Alasan Penggabungan Usaha

Keuntungan dari segi biaya


Risiko yang lebih rendah
Keterlambatan operasi lebih sedikit
Mencegah pengambilalihan
Mengakuisisi aktiva tak berwujud
Alasan-alasan lainnya
Bentuk Penggabungan Usaha

Merger
Konsolidasi
Akuisisi Saham
 Jenis penggabungan usaha dimana hanya ada satu dari
perusahaan yang bergabung yang bertahan dan perusahaan
lainnya dibubarkan
 Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi
dipindahkan ke perusahaan pengakuisisi dan perusahaan
yang diakuisisi dibubarkan atau dilikuidasi. Setelah merger
operasi dari perusahaan yang dulunya terpisah sekarang
berada di bawah satu entitas
Merger

B
 Penggabungan usaha di mana kedua perusahaan yang
bergabung dibubarkan serta aktiva dan kewajiban dari
perusahaan perusahaan tersebut dipindahkan ke
perusahaan yang baru dibentuk
 Operasi dari perusahaan yang dulunya terpisah
sekarang berada di bawah satu entitas dan tidak satu
pun perusahaan yang bergabung masih tetap berdiri
sejak dilakukan konsolidasi
Konsolidasi

B
 Akuisisi saham terjadi ketika suatu perusahaan
mengakuisisi mayoritas saham dari perusahaan lain
dan perusahaan yang diakuisisi tidak dilikuidasi
 Dalam akuisisi saham kedua perusahaan dapat
melanjutkan operasinya secara terpisah tetapi memiliki
hubungan istimewa (perusahaan afiliasi)
B B
Ilustrasi Penggabungan Usaha

Perusahaan A berinvestasi pada


perusahaan B

Akuisisi Aktiva
Akuisisi Saham
Bersih

YA
Perusahaan yang
diakuisisi dilikuidasi?

TIDAK

Dicatat secara Merger Dicatatat sebagai Akuisisi


saham dan menimbulkan
atau Konsolidasi
anak perusahaan
Metode Akuntansi

Terdapat dua metode akuntansi yang


dapat digunakan pada saat penggabungan
usaha:
1.Metode Penyatuan kepemilikan
(Pooling of interest)
2.Metode Pembelian (Purchase)
Pooling of Interest
Pada metode ini diasumsikan bahwa kepemilikan
perusahaan-perusahaan yang bergabung adalah satu
kesatuan, tidak ada satupun perusahaan-perusahaan
yang bergabung dianggap telah memperoleh
perusahaan yang bergabung lainnya , tidak ada
pembelian, tidak ada harga pembelian.
Metode pooling of interest menggunakan nilai buku
historis untuk mencatat penggabungan usaha
Pooling of Interest tidak mengakui adanya goodwill
yang timbul dari penggabungan usaha karena tidak ada
harga beli, hanya nilai buku yang terbawa (diakui)
Purchase
Pada metode ini diasumsikan bawa penggabungan
usaha merupakan suatu transaksi yang memungkinkan
suatu entitas memperoleh aktiva bersihd ari
perusahaan-perusahaan lain yang bergabung
Metode purchase mensyaratkan mencatat aset yang
diakuisisi dan hutang pada perkiraan nilai wajar pada
saat penggabungan terjadi
Metode ini mengakui adanya goodwill, dengan
nilai goodwill sebesar selisih dari harga beli dan
harga wajar aktiva dan kewajiban yang diakuisisi
 Dalam melakukan penggabungan usaha, perusahaan lebih
menyukai menggunakan metode penyatuan kepemilikan
 Beberapa alasan perusahaan menyukai metode penyatuan
kepemilikan adalah:
 Terhindar dari peningkatan biaya depresiasi atas aktiva yang
direvaluasi.
 Terhindar dari beban amortisasi goodwill.
 Peningkatan fleksibilitas manajemen terkait dengan dividen.
 Menyembunyikan nilai kepentingan yang diberikan dalam
penggabungan usaha
 Melindungi manajemen dari kritik pemegang saham (harga
beli aktiva yang lebih tinggi dari nilai wajar aktiva
Pengaturan penggunaan metode akuntansi
penggabungan usaha
FASB
Pada tahun 2001 FASB mengeluarkan FASB
statement No 141 ”Busines Combination” (FASB
141) yang menggantikan APB No 16. FASB 141
metode penyatuan kepemilikan, sehingga semua
metode penggabungan usaha menggunakan metode
pembelian

IFRS
 Pada tahun 2004 IASC mengeluarkan IFRS No. 3 sebagai
pengganti IAS No. 22. IFRS No 3 mensyaratkan bahwa semua
penggabungan usaha harus menggunakan metode pembelian.
SAK
Penggabungan usaha diatur dalam PSAK No. 22 yang
berlaku efektif sejak 1995.
PSAK No. 22 diadopsi dari IAS No. 22
PSAK No. 22 memberikan ijin atas penggunaan
metode pembelian dan penyatuan kepemilikan .
Penggunaan metode penyatuan kepemilikan dapat
dilakukan dengan syarat-syarat ketika sulit sekali
mengidentifikasi perusahaan pengakuisisi dan terjadi
pembagian risiko serta manfaat secara seimbang antara
perusahaan-perusahaan yang menggabungkan diri
AKUNTANSI UNTUK PENGGABUNGAN USAHA
BERDASARKAN METODE PEMBELIAN

Terdapat tiga jenis biaya yang dapat timbul dari penggabungan


usaha:
1. biaya langsung : contoh imbal jasa bagi penemu (finder’s fee),
akuntan, hukum dan penilai
2. biaya pengeluaran efek : biaya pendaftaran dan pengeluaran efek,
audit,dan hukum sehubungan pendaftaran saham dan komisi pialang
3. biaya tidak langsung dan umum : biaya gaji akuntansi yang
merupakan pegawai perusahaan pengakuisisi dalam penggabungan
usaha

 Biaya perolehan (Cost) bagi pihak pengakuisisi diukur dengan


menggunakan nilai kas yang dikeluarkan, atau nilai wajar aktiva lain
yang didistribusikan atau surat berharga yang diterbitkan
Biaya – biaya langsung yang berkaitan juga merupakan
penambah biaya perolehan (harga beli)
Biaya pengeluaran efek merupakan pengurang bagi nilai
wajar efek yang dikeluarkan (tambahan modal disetor)
Biaya biaya tidak langsung dan umum dibebankan pada
saat terjadi pada periode berjalan

Penentuan nilai wajar Aset dan Kewajiban yang


diakuisisi diatur secara rinci dalam PSAK No 22
paragraf 36.
Pengalokasian Biaya
Menentukan nilai wajar dari semua aktiva berwujud
dan tak berwujud yang diperoleh yang dapat
diidentifikasi dan kewajiban ditanggung yang dapat
diidentifikasi
Setelah nilai wajar ditetapkan pada semua aktiva yang
diperoleh dapat diidentifikasi , total harga beli harus
dibandingkan dengan nilai wajar aktiva dikurangi
dengan kewajiban.
Selisih lebih harga beli diatas nilai wajar aktiva dan
kewajiban dianggap sebagai goodwill
Goodwill adalah aktiva tak berwujud yang timbul ketika
harga beli untuk mengakuisisi anak perusahaan lebih besar
daripada jumlah dari nilai pasar dari aktiva dikurang
kewajiban anak perusahaan
Secara teori goodwill dianggap sebagai selisih lebih
kekuatan laba perusahaan yang diakuisisi
Goodwill harus diamortisasi sebagai beban selama masa
manfaatnya dengan metode garis lurus. PSAK No. 22
menjelaskan masa amortisasi tidak boleh lebih dari 5,
kecuali apabila terdapat sdasar yang tepat goodwill dapat
diakui memiliki masa manfaat lebih panjang tetapi tidak
lebih dari 20 tahun.
Goodwill negatif terjadi ketika nilai wajar > biaya perolehan
Apabila biaya perolehan lebih rendah dari nilai wajar aset
dan kewajiban yang teridentifikasi, maka nilai wajar aset
dan kewajiban tersebut harus diturunkan secara
proporsional sehingga seluruh selisih tersebut tereliminasi
Apabila tetap masih terdapat selisih yang belum
tereliminasi, maka sisa selisih tersebut diakui sebagai
goodwill negatif dan diperlakukans ebagai pendapatan
tangguhan dan diakui sebagai pendapatan secara sistematis
selama suatu periode yang tidak kurang dari 20 tahun
contoh soal
Metode Pembelian

Pada tanggal 1 Januari 20xx, Point Corporation


membeli semua aktiva dan kewajiban Sharp
Company dalam satu merger dengan mengeluarkan
10.000 lembar saham dengan nilai nominal $ 10.
Saham yang dikeluaran tersebut mempunyai nilai
pasar $ 600.000.
Point mengeluarkan biaya legal dan biaya penilai
sebesar $ 40.000 sehubungan dengan
penggabungan usaha dan biaya pengeluaran saham
sebesar $ 25.000.
Neraca Sharp Corp.
Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas Nilai buku ($) Nilai wajar ($)
Kas dan Piurang 45.000 45.000
Persediaan 65.000 75.000
Tanah 40.000 70.000
Bangunan dan Peralatan 400.000 350.000
Akumulasi Penyusutan (150.000)
Paten 80.000
Total Aktiva 400.000 620.00
Kewajiban Lancar 100.000 110.000
Saham Biasa (nominal $ 5 ) 100.000
Tambahan Modal disetor 50.000
Laba di Tahan 150.000
Total Kewajiban dan Ekuitas 400.000
Nilai Wajar Aktiva Bersih 510.000
????

Bagaimana Jurnal pada saat


penggabungan usaha????

Anda mungkin juga menyukai