Anda di halaman 1dari 7

HIKAYAT

pengertian,struktur,dll

Nama: Abhinaya Rifky Surya Pratama


kelas: X IPA 4
absen : 1
𝐏𝐄𝐍𝐆𝐄𝐑𝐓𝐈𝐀𝐍
𝐇𝐈𝐊𝐀𝐘𝐀𝐓

Hikayat
Dalam Karya Sastra Melayu Riau (2017) yang
ditulis oleh Fitria Rosa, Neni Hermita dan
Achmad Samsudin, hikayat berasal dari bahasa
Arab hikayah, artinya kisah, cerita, atau
dongeng.
Dalam sastra Melayu lama, pengertian hikayat
adalah cerita rekaan berbentuk prosa panjang
berbahasa Melayu, yang menceritakan tentang
kehebatan dan kepahlawanan orang ternama
dengan segala kesaktian dan keanehan yang
dimiliki.
Menurut KBBI, hikayat adalah karya sastra lama
Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita,
undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan,
keagamaan, historis, biografis, atau gabungan
sifat-sifat itu.
Hikayat biasanya dibaca untuk pelipur lara,
pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk
meramaikan pesta.
Orang ternama yang menjadi tokoh dalam hikayat
biasanya raja, putera-puteri raja, orang-orang suci,
dan sebagainya
𝑺
𝑻 1. Abstraksi
Dalam penulisan karya ilmiah, kita akan menemukan

𝑹
abstrak. Nah, pada penulisan hikayat kita juga akan
menemukan abstraksi yang merupakan inti dari cerita yang
akan dituliskan. Karena konteksnya adalah hikayat, maka

𝑼 bentuk abstraksi berupa rangkaian-rangkaian peristiwa


cerita.
Pada dasarnya, dalam penulisan hikayat, abstraksi bersifat
𝑲 optional. Artinya, abstraksi boleh disertakan, dan boleh
juga tidak disertakan. Jadi, struktur abstraksi ini bergantung

𝑻 dari Anda sebagai penulis Hikayat.


2. Orientasi
Orientasi salah satu bagian teks yang berkaitan dengan
𝑼 beberapa aspek. Mulai dari aspek waktu, tempat dan
suasana. Dimana tiga aspek ini akan mempengaruhi

𝑹 penulisan hikayat.
3. Komplikasi
𝑯 Sedangkan yang dimaksud komplikasi di sini adalah urutan
kejadian yang mengaitkan antara sebab dan akibat.

𝑰 Komplikasi dapat pula diartikan sebagai puncak masalah,


munculnya konflik dalam alur hikayat. Konflik inilah yang

𝑲
sebenarnya mengeluarkan karakter dan watak asli dari
tokoh yang ada di dalam hikayat.
4. Evaluasi
𝒀 Jika bagian konflik sudah tertuang secara menyeluruh.
Maka wajib menuju ke penyelesaian atau jalan keluar, yang

𝑨 disebut dengan istilah evaluasi.


5. Resolusi
Resolusi adalah bagian yang menawarkan solusi terhadap
𝑻 permasalahan yang sudah diciptakan oleh penulis.
Kehadiran solusi yang ditawarkan inilah yang akan
mengarahkan hikayat pada koda.
6. Koda
Istilah koda lebih tepat digunakan untuk mengartikan
pesan dan amanat yang ingin disampaikan oleh si penulis.
Setidaknya di bagian koda inilah pembaca bisa mengambil
pelajaran atau pesan moral.
𝑪𝑰𝑹𝑰 𝑪𝑰𝑹𝑰 𝑯𝑰𝑲𝑨𝒀𝑨𝑻
1. Istana Centris
Salah satu ciri dari hikayat memiliki basic cerita yang istana
centris. Atau sebuah cerita yang menceritakan tentang
kepahlawanan, tokoh istana. Dari model ceritanya, seorang
penulis hikayat membutuhkan daya imajinasi yang tinggi
untuk bisa menciptakannya.
2. Penggunaan bahasa
Ciri yang tidak kalah penting adalah bahasa. Terkait
penggunaan bahaya, tentu saja hikayat tidak seperti karya
sastra modern seperti sekarang. Jadi hikayat ditulis
menggunakan bahasa Melayu lama.
3. Tidak Luas
Jika diperhatikan, dari segi cerita yang disampaikan
ternyata hikayat bersifat kaku dan tetap. Tidak seperti
novel modern yang lues dan memiliki sebab akibat, dan
jangkauannya pun bisa luas.
4. Anonym
Hikayat lama, umumnya kita dengar dan kit abaca karena
ada estafet cerita dari orangtua kita. orang tua kita
mendapatkan cerita tersebut dari nenek kita. nenek kita
mendapatkan cerita tersebut dari orangnya, begitu
seterusnya. Dimana dari situ, kita tidak dapat mengetahui
bahwasanya tidak diketahui penulisnya (Anonim).
Adapun kasus lain, hikayat tersebut dibuat dan si penulis
sengaja tidak mencantumkan nama mereka dan
membiarkan cerita karangannya menjadi anonoim. Istilah
anonym adalah tidak jelas siapa yang membuat hikayat
tersebut.
5. Kisah Tertulis Banyak Dibumbui
Adapun ciri yang lain, diantaranya kisah tersebut ditulis
banyak dibumbu agar cerita lebih hidup. Tanpa sebuah
bumbu, cerita (sekalipun cerita tersebut fiktif) tetap butuh
bumbu agar mampu membangun impresi dan emosi
pembaca pun tergugah. Mungkin dengan dibumbui,
terlihat dilebih-lebihkan, selama itu tidak berlebihkan, tidak
ada masalah, yang penting cerita tetap terasa natural dan
𝑼𝑵𝑺𝑼𝑹 𝑰𝑵𝑺𝑻𝑹𝑰𝑵𝑺𝑰𝑲 𝑯𝑰𝑲𝑨𝒀𝑨𝑻

1.TEMA
2.LATAR
3.PENOKOHAN
Salah satunya menurut Robson yang
mengungkapkan bahwa penokohan pada
cerita rakyat dibuat berdasarkan perspektif
individual si tokoh, melainkan dibuat secara
stereotip.
Jika dalam karya yang lain, penokohan ada
tokoh antagonis, protagonist maka pada
hikayat hanya memiliki satu tokoh
4.ALUR
protagonis saja.
5.SUDUT PANDANG
Unsur ekstrinsik
Melanjutkan membahas dua macam unsur
yang dimiliki oleh hikayat. Pada unsur
ekstrinsik kita harus menyadari satu hal,
bahwasanya dalam sebuah karya sastra
lama daerah memiliki kekhasan unik di
masing-masing daerah. Keunikan inilah
yang melahirkan hikayat yang beragam.
𝐂𝐎𝐍𝐓𝐎𝐇 𝐇𝐈𝐊𝐀𝐘𝐀𝐓
𝐘𝐀𝐈𝐓𝐔:
-Hikayat Hang Tuah
-Hikayat Perang Palembang
-Hikayat Seribu Satu Malam
-Hikayat Nabi Sulaiman
-Hikayat Bayan Budiman
-Hikayat Bunga
dan lain-lain.
𝐊𝐀𝐑𝐀𝐊𝐓𝐄𝐑𝐈𝐒𝐓𝐈𝐊
𝐇𝐈𝐊𝐀𝐘𝐀𝐓
Mengutip Kemdikbud RI, karakteristik
hikayat adalah:
Terdapat kemustahilan dalam cerita;
Terdapat kesaktian tokoh-tokohnya;
Anonim (pengarang tidak diketahui);
Istana sentris;
Menggunakan alur berbingkai (cerita
berbingkai).
𝐍𝐈𝐋𝐀𝐈 𝐍𝐈𝐋𝐀𝐈
𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐇𝐈𝐊𝐀𝐘𝐀𝐓
Hikayat memiliki banyak nilai
kehidupan, yaitu nilai religius
(agama), moral, budaya, sosial,
edukasi (pendidikan), dan estetika
(keindahan).
Banyak nilai dalam hikayat masih
sesuai dengan nilai kehidupan masa
kini. Itu sebabnya, hikayat
mempunyai fungsi didaktis
(pendidikan) dan hiburan.
𝐂𝐈𝐑𝐈 𝐊𝐄𝐁𝐀𝐇𝐀𝐒𝐀𝐀𝐍
𝐇𝐈𝐊𝐀𝐘𝐀𝐓
Dari segi kebahasaan hikayat mempunyai
kekhasan yaitu menggunakan bahasa Melayu
klasik. Ciri bahasa yang dominan dalam
hikayat adalah ditandai dengan:
Penggunaan banyak konjungsi (kata
penghubung) pada setiap awal kalimat seperti
maka, ketika.
Penggunaan kata-kata arkais, yaitu kata-kata
yang sudah jarang digunakan atau bahkan
asing karena hikayat lebih tua dari negara

Anda mungkin juga menyukai