Anda di halaman 1dari 20

Pengertian Logam

– Logam adalah unsur kimia yang mempunyai


sifat-sifat :
• Dapat ditempa atau diubah bentuk
• Penghantar listrik dan panas
• Keras (tahan terhadap goresan, potongan, atau
keausan)
• Kenyal (tahan patah bila dibentang)
• Kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil)
• Liat (dapat ditarik)
• Titik cair tinggi.
1.Pengertian Bukan Logam
Bukan logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-
sifat:
a. Elastis contohnya karet
a. Cair, Contoh bahan pelumas
b. Tidak dapat menghantarkan arus listrik, contoh
bahan isolasi
c. Peka terhadap api, contoh bahan bakar
d. Tak dapat terbakar, contoh asbes
e. Mudah pecah, contoh keramik
Ikhtisar Logam Ferro

Nama Komposisi Sifat Penggunaan


Besi tuang Campuran besi dan Rapuh, tidak dapat Alas mesin, badan-badan
karbon (4%) ditempa, baik untu ragum, bagian-bagian mesin
dituang, sukar dilas. bubut, blok silinder, cincin
torak, meja datar.

Besi tempa Campuran besi murni Dapat ditemp, liat, Kait keran, landasan
(99%) sedikit besi tidak dapat dituang. kerja,pelat, rantai jangkar
rosokan
Baja karbon Campuran besi dan Dapat ditempa, liat Mur, baut, pipa , sekrup
rendah karbon (0,1-0,35%)
Baja karbon Campuran besi dan Lebih kenyal Poros,rel baja, paron
sedang karbon (0,4-0,55%)
Baja karbon Campuran besi dan Dapat ditempa, dapat Perlengkapan mesin bubut,
tinggi karbon (0,7-1,7%) disepuh, mudah mesin frais, kikir, gergaji,
ditempa pahat, tap, stempel.

Baja paduan Baja karbon tinggi Rapuh, dapat disepuh, Mesin bubut, mesin bor,
ditambah nikel/kobalt, keras, dapat mesin frais
krom/tungsten dimudakan, tahan suhu
tinggi
DAFTAR UNSUR-UNSUR LOGAM,
BUKAN LOGAM DAN METALOID
Keterangan : X : Bukan
logam
Xx : Metaloid
N0 Nama Unsur Nama Unsur Simbol Berat Berat Atom Titik Cair (0C)
latin Indonesia Jenis
1. Hydrogen Hidrogen Hx 0,07 1 -295,1
2. Oxygen Oksigen Ox 1.14 16 218,4
3. Fosfor Fosfor Pxx 1,82 30,98 44,1
4. Silicon Silikon Sixx 2 28,06 1420
5. Sulfur Belerang Sxx 2 32,07 120
6. Carbon Karbon Cxx 2,26 12,01 3500
7. Mercury Air raksa Hg 13,55 200,61 -38,87
8. Alumunium Alumunium Al 2,7 26,97 660
9. Ferrum Besi Fe 7,8 55,85 1535
10. Aurum Emas Au 19,3 197,2 1063
11. Chrom Krom Cr 7,1 52,01 1615
12. Calsium Kalsium Ca 1,55 40,08 810
13. Kalium Kalium K 0,86 39,1 62,3
14. Cobalt Kobalt Co 8,9 58,94 1480
15. Magnesium Magnesium Mg 1,74 24,32 651
DAFTAR UNSUR-UNSUR
LOGAM,
BUKAN LOGAM DAN METALOID
N0 Nama Unsur Nama Unsur Simbol Berat Berat Titik Cair
latin Indonesia Jenis Atom (0C)
16. Manggan Mangan Mn 7,2 54,93 1260
17. Molibden Molibden Mo 10,2 95,95 2620
18 Natrium Natrium Na 0,97 23 97,5
19. Nickel Nikel Ni 8,90 58,69 1452
10. Platinium Platina Pt 21,45 195,23 1755
21. Argentum Perak Ag 13,55 200,61 -38,87
22. Zink Seng Zn 7,14 65,38 419,4
23. Cuprum Tembaga Cu 8,92 63,54 1083
24. Plumbum Timah hitam Pb 11,34 207,22 327,l5
25. Tin Timah putih Sn 7,3 118,70 231,85
26. Titanium Titanium Ti 4,5 47,90 1800
27. Uranium Uranium U 18,485 238,07 1133
28. Vanadium Vanadium V 5,96 50,95 1710
29. Wolfram Wolfram W 19,3 183,92 3370
30 zirkonium zirkonium Zr 6,4 91,22 1700
Macam-Macam Sifat Logam
Pada mulanya sifat logam hanya dibedakan
berdasarkan sifat-sifat lahiriah saja. Misalnya,
logam A lebih keras dari logam B, logam X lebih
panas logam Y, dan sebagainya.
Dari perkembangan ilmu logam atau etalurgi,
sekarang sudah dapat dibedakan bedasarkan
berat atomnya, dan unsur-unsur yang
membentuk ogam tersebut.
1.Sifat Mekanis

Sifat ini adalah kemampuan suatu logam untuk


menahan beban yang dikenakan padanya, baik
pembebanan statis maupun pembebanan
dinamis. Pembebanan statis adalah
pembebanan yang besar dan arahnya tetap
setiap saat. Pembebanan dinamis adalah
pembebanan yang besar maupun arahnya
berubah setiap waktu. Adapun sifat-sifat
mekanis itu adalah kekuatan bahan, (strength),
kekerasan, elastisitas, kekakuan, plastisitas,
dan kelelahan bahan.
a. Kekuatan Bahan (Strength)
Ini adalah yang paling penting dari sifat mekanis
dimana sifat ini menunjukkan kekuatan bahan. Kekuatan
ini bervariasi menurut bentuk dari beban yang
diberikan,sehingga ada kekuatan atau ketahanan
terhadap beban statis seperti tarik, tekan, lentur, puntir
maupun geser serta beban dinamis seperti beban tiba-
tiba dan berubah-ubah. Contoh, bila suatu percobaan
tarik dilakukan terhadap batang logam maka akan erjadi
deformasi yang berupa pertambahan pajang dan
penciutan/pengurangn penampang sampai patah.
Deformasi ini dapat berupa deformasi elastis yaitu
perubahan bentuk yang segera hilang kembali bila
beban dihilangkan dan deformasi plastis yanitu
perubahan bentuk yang tetap ada walaupun beban
b. Kekerasan

Ini adalah sifat dasar dari logam setelah


kekuatan. Kekerasan didefinisikan sebagai
ketahanan suatu bahan untuk menahan
pembebanan yang berupa goresan atau
penekanan. Dalam pengujian kekerasan
ada tiga macam pembebanan yaitu : 1)
goresan, 2) menjatuhkan bola, 3)
penekanan.
c. Elastisitas
Elastisitas adalah kemampuan untuk kembali
kebentuk semula setelah menerima beban yang
mengakibatkan perubahan bentuk. Sifat ini perlu
diperhatikan. Karena, apabila bahan dibebani sehingga
melebihi batas elastisitasnya, bahan menjadi berubah
bentuk dan akan melemahkan struktur atau
kekuatannya bila dibebani lagi.

d. Kekakuan
Kekakuan adalah ukuran dari kemampuan suatu
bahan untuk menahan perubahan bentuk atau
deformasi bila bahan tersebut diberi beban, kekakuan ini
bisa didefinisikan sebagai modulus young dari suatu
bahan.
e. Plastisitas
Plastisitas adalah kemampuan dari suatu
bahan untuk mengalami perubahan bentuk tetap
tanpa kerusakan. Perubahan bentuk plastis ini
hanya terjadi setelah daerah elastis dilewati.
Banyak dari pengerjaan panas dan pengerjaann
dingin tergantung pada deformasi plastisnya.
Biasanya plastisitas dari suatu bahan akan
bertambah bila suhunya naik. Oleh sebab itu
banyak bahan yang dikerjakan dengan
menaikkan suhunya.
f. Kelelahan Bahan
Kelelahan bahan adalah kemampuan bahan
untuk menerima beban yang berganti-ganti
dimana tegangan maksimum diberikan pada
setiap pembebanan. Pada kondisi ini bahan akan
rusak/patah setelah berkali ali menerima
pembebanan atau sebaliknya bajhan mampu
menahan beban.
Sifat-sifat ini perlu diperhatikan dalam
memilih baha untuk bagian-bagian mesin. Sebab
bila sifat-sifat yang sangat penting ini tidak
terpenuhi maka akan menimbulkan kerugian
yang sangat fatal.
1.Sifat Fisik
Sifat fisik adalah kekakuan bahan karena mengalami
peristiwa fisika seperti adanya pengaruh panas dan
listrik. Adapun sifat fisik itu adalah 1. melting point (titik
lebur), 2. thermal conduction (daya hantar panas), dan
3. elecricity conduction (daya hantar listrik)
a. Melting Point (titik lebur)
Jika logam dipanaskan maka atom-atom yang
selalu dalam keadaan bergetar akan mempunyai
amplitudo getaran yang lebih besar lagi. Jika
pada suatu saat besarnya ampitudo ini mencapai
jarak seperdua belas jarak antara atom-atomnya,
maka logam akan meleleh dan terjadilah
perubahan dari ase padat ke fase cair. Suhu
pada waktu erjadi pelelehan ini dinamakan titik
lebur, titik leleh, atau titik cair.
b. Densinity (kepadatan)
Densinitiy (kepadatan) suatau kristal logam tergantung kepada berat atom
dan jarak antara atom-atom tersebut. Penentuan kepadatan ini sangat penting
untuk menentukan jenis logam yang akan dipergunaka.misalnya, untuk alat-
alat bagia mesin yang bergerak harus dipilih logam yang ringan, seperti
alumunium atau agnesium.

c. Thermal Conduction (daya hantar listrik)


Kemampuan suatu logam untuk dapat menghantarkan panas dapat
diterangkan dengan teori elektron bebas. Contoh, jika salah satu ujung batang
yang terbuat dari suatu logam dipanaskan, maka elektron-elektron dalam
logam itu mempunyai kecenderungan akan mengalir dari ujung yang lebih
panas keujung yang lebih dingin.
Dalam peristiwa pengaliran itulahterjadi benturan antara ion-ion logam
tersebut disertai dissipasi atau pelepasan/penyebaran panas. Sehingga
akhirnya panas akan menjalar keseluruh bagian logam tersebut. Beberapa
angka menunjukkan besarnya daya hantar panas untuk beberapa jenis logam
dan paduan.
TABEL IV
THERMAL CONDUCTION / DAYA HANTAR
PANAS
T,F
0
32 212 392 572 752 932 1112
T0, C 0 100 200 300 400 500 600
Alumunium 117 119 124 133 144 155 -
Kuningn 56 60 63 66 67 - -
Besi tuang 32 30 28 26 25 - -
Tembaga 224 218 215 212 210 207 204
Timbel 20 19 18 18 - - -
Nikel 36 34 33 32 - - -
Baja - 26 26 25 23 22 21
Baja (steainless- - 9,4 - - - 12,4 -
steel 36 34 33 - - - -
Timah 65 64 62 59 54 - -
seng
d. Electricity conduction (daya hantar listrik)

Sifat yang penting dari logam adalah kemampuan mengalirkan


arus listrik/dialiri aliran listrik. Dipandang dari sudut ini, logam
dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu :
i.konduktor, penghantar listrik
ii.Semi onduktor
iii.Isolator
Daya hantar listrik ini juga terjadi akibat aliran elektron, jika
pada suatu logam yang berbentuk kawat atau btang yan kedua
ujungnya ditimbulkan beda tegangan listrik maka elekron akan
mengalir enuju kutup positip dan terjadilah aliran listrik. Apabila
aliran ini tidak terhalang, maka makin lama akan makin cepat
karena timbulnya percepatan yang tak terhingga. Akibat dari hal
ini energi yang ditimbulkan karena adanya benturan antara ion-ion
akan makin besar. Kemudian energi tersebut berubah menjadi
efek panas atau kalori.
3. SifatPengerjaan
Sifat pengerjaan suatu bahan adalah sifat kekakuan yang
ditimbulkan dalam proses pengolahannya, dimana harus diketahui
lebih dahulu sebelum pengolahan bahan dilakukan.
Ada dua macam pengerjaan yang biasa dilakukan yaitu
pengerjaan dingin dengan pengerjaan panas.

a. Pengerjaan Dingin
Pengerjaan dingin menyebabkan suatu logam bertambah
dalam kekuatan, kekerasan, dan kegetasan/kerapuhannya, tapi
sifat mampu bengkoknya kurang. Penambahan sifat kekerasan,
dan dan pengurangan sifat mampu bengkok. Dengan jalan ini,
akhirnya akan menyebabkan retak-retak dan pecah-pecah jika
tidak diberikan perlakuan panas pada saat-saat tertentu.
Logam-logam dalam pembentukan dingin, biasanya harus
memprioritaskan perlakuan panas karena ada pengaruh langsung
pada struktur
b. Pengerjaan Panas

Pengerjaan panas dilaksanakan pada temperatur


diatas temperatur rekrestalisasi, yaitu suatu tahap
deformasi logam yang membentuk kristal-kristal baru
yang dari pengaruh regangan. Untuk melawan sift
plastis maksimum, yaitu secara teratur menghindari
pertumbuhan butir berlebihan, dimana terjadi selama
pembekuan dan struktur butir-butir logam seluruhnya
akan lebih baik. Pengerjaan panas dari logam-logam
juga mengembalikan cacat-cacat retak akibat dari
proses pengerjaan panas, seperti proses pengerolan,
sifat-sifat mesin seperti kekuatan arik, perpanjangan,
juga dapat diperbaiki dengan pengerjaan panas.
4. Sifat Kimia
Sifat kimia suatu logam adalah kemampuan
suatu bahan atau logam mengalami peristiwa
korosi. Korosi yaitu terjadinya reaksi kimia
antara bahan itu sendiri dengan
lingkungannya, misalnya dengan zat asam.
Serangan korosi akibat zat cair kadang-kadang
lambat sekali,sehingga tidak dapat kelihatan. Tapi
ada kalanya sangat cepat bahkan menyebabkan
kerusakan yang sangat hebat dalam waktu yang
singkat. Besar kecilnya korosi tergantung pada
bahan logam itu sendiri dan lingkungan yang
mempengaruhinya.

Anda mungkin juga menyukai