Besi tempa Campuran besi murni Dapat ditemp, liat, Kait keran, landasan
(99%) sedikit besi tidak dapat dituang. kerja,pelat, rantai jangkar
rosokan
Baja karbon Campuran besi dan Dapat ditempa, liat Mur, baut, pipa , sekrup
rendah karbon (0,1-0,35%)
Baja karbon Campuran besi dan Lebih kenyal Poros,rel baja, paron
sedang karbon (0,4-0,55%)
Baja karbon Campuran besi dan Dapat ditempa, dapat Perlengkapan mesin bubut,
tinggi karbon (0,7-1,7%) disepuh, mudah mesin frais, kikir, gergaji,
ditempa pahat, tap, stempel.
Baja paduan Baja karbon tinggi Rapuh, dapat disepuh, Mesin bubut, mesin bor,
ditambah nikel/kobalt, keras, dapat mesin frais
krom/tungsten dimudakan, tahan suhu
tinggi
DAFTAR UNSUR-UNSUR LOGAM,
BUKAN LOGAM DAN METALOID
Keterangan : X : Bukan
logam
Xx : Metaloid
N0 Nama Unsur Nama Unsur Simbol Berat Berat Atom Titik Cair (0C)
latin Indonesia Jenis
1. Hydrogen Hidrogen Hx 0,07 1 -295,1
2. Oxygen Oksigen Ox 1.14 16 218,4
3. Fosfor Fosfor Pxx 1,82 30,98 44,1
4. Silicon Silikon Sixx 2 28,06 1420
5. Sulfur Belerang Sxx 2 32,07 120
6. Carbon Karbon Cxx 2,26 12,01 3500
7. Mercury Air raksa Hg 13,55 200,61 -38,87
8. Alumunium Alumunium Al 2,7 26,97 660
9. Ferrum Besi Fe 7,8 55,85 1535
10. Aurum Emas Au 19,3 197,2 1063
11. Chrom Krom Cr 7,1 52,01 1615
12. Calsium Kalsium Ca 1,55 40,08 810
13. Kalium Kalium K 0,86 39,1 62,3
14. Cobalt Kobalt Co 8,9 58,94 1480
15. Magnesium Magnesium Mg 1,74 24,32 651
DAFTAR UNSUR-UNSUR
LOGAM,
BUKAN LOGAM DAN METALOID
N0 Nama Unsur Nama Unsur Simbol Berat Berat Titik Cair
latin Indonesia Jenis Atom (0C)
16. Manggan Mangan Mn 7,2 54,93 1260
17. Molibden Molibden Mo 10,2 95,95 2620
18 Natrium Natrium Na 0,97 23 97,5
19. Nickel Nikel Ni 8,90 58,69 1452
10. Platinium Platina Pt 21,45 195,23 1755
21. Argentum Perak Ag 13,55 200,61 -38,87
22. Zink Seng Zn 7,14 65,38 419,4
23. Cuprum Tembaga Cu 8,92 63,54 1083
24. Plumbum Timah hitam Pb 11,34 207,22 327,l5
25. Tin Timah putih Sn 7,3 118,70 231,85
26. Titanium Titanium Ti 4,5 47,90 1800
27. Uranium Uranium U 18,485 238,07 1133
28. Vanadium Vanadium V 5,96 50,95 1710
29. Wolfram Wolfram W 19,3 183,92 3370
30 zirkonium zirkonium Zr 6,4 91,22 1700
Macam-Macam Sifat Logam
Pada mulanya sifat logam hanya dibedakan
berdasarkan sifat-sifat lahiriah saja. Misalnya,
logam A lebih keras dari logam B, logam X lebih
panas logam Y, dan sebagainya.
Dari perkembangan ilmu logam atau etalurgi,
sekarang sudah dapat dibedakan bedasarkan
berat atomnya, dan unsur-unsur yang
membentuk ogam tersebut.
1.Sifat Mekanis
d. Kekakuan
Kekakuan adalah ukuran dari kemampuan suatu
bahan untuk menahan perubahan bentuk atau
deformasi bila bahan tersebut diberi beban, kekakuan ini
bisa didefinisikan sebagai modulus young dari suatu
bahan.
e. Plastisitas
Plastisitas adalah kemampuan dari suatu
bahan untuk mengalami perubahan bentuk tetap
tanpa kerusakan. Perubahan bentuk plastis ini
hanya terjadi setelah daerah elastis dilewati.
Banyak dari pengerjaan panas dan pengerjaann
dingin tergantung pada deformasi plastisnya.
Biasanya plastisitas dari suatu bahan akan
bertambah bila suhunya naik. Oleh sebab itu
banyak bahan yang dikerjakan dengan
menaikkan suhunya.
f. Kelelahan Bahan
Kelelahan bahan adalah kemampuan bahan
untuk menerima beban yang berganti-ganti
dimana tegangan maksimum diberikan pada
setiap pembebanan. Pada kondisi ini bahan akan
rusak/patah setelah berkali ali menerima
pembebanan atau sebaliknya bajhan mampu
menahan beban.
Sifat-sifat ini perlu diperhatikan dalam
memilih baha untuk bagian-bagian mesin. Sebab
bila sifat-sifat yang sangat penting ini tidak
terpenuhi maka akan menimbulkan kerugian
yang sangat fatal.
1.Sifat Fisik
Sifat fisik adalah kekakuan bahan karena mengalami
peristiwa fisika seperti adanya pengaruh panas dan
listrik. Adapun sifat fisik itu adalah 1. melting point (titik
lebur), 2. thermal conduction (daya hantar panas), dan
3. elecricity conduction (daya hantar listrik)
a. Melting Point (titik lebur)
Jika logam dipanaskan maka atom-atom yang
selalu dalam keadaan bergetar akan mempunyai
amplitudo getaran yang lebih besar lagi. Jika
pada suatu saat besarnya ampitudo ini mencapai
jarak seperdua belas jarak antara atom-atomnya,
maka logam akan meleleh dan terjadilah
perubahan dari ase padat ke fase cair. Suhu
pada waktu erjadi pelelehan ini dinamakan titik
lebur, titik leleh, atau titik cair.
b. Densinity (kepadatan)
Densinitiy (kepadatan) suatau kristal logam tergantung kepada berat atom
dan jarak antara atom-atom tersebut. Penentuan kepadatan ini sangat penting
untuk menentukan jenis logam yang akan dipergunaka.misalnya, untuk alat-
alat bagia mesin yang bergerak harus dipilih logam yang ringan, seperti
alumunium atau agnesium.
a. Pengerjaan Dingin
Pengerjaan dingin menyebabkan suatu logam bertambah
dalam kekuatan, kekerasan, dan kegetasan/kerapuhannya, tapi
sifat mampu bengkoknya kurang. Penambahan sifat kekerasan,
dan dan pengurangan sifat mampu bengkok. Dengan jalan ini,
akhirnya akan menyebabkan retak-retak dan pecah-pecah jika
tidak diberikan perlakuan panas pada saat-saat tertentu.
Logam-logam dalam pembentukan dingin, biasanya harus
memprioritaskan perlakuan panas karena ada pengaruh langsung
pada struktur
b. Pengerjaan Panas