Anda di halaman 1dari 13

IPS KELAS 8

KONFLIK DAN INTEGRASI


DALAM KEHIDUPAN
SOSIAL
Pengertian konflik
Robert M.Z. Lawang.

perjuangan untuk memperoleh hal langka, seperti nilai, status,


kekuasaan dsb dengan tujuan tidak hanya memperoleh
keuntungan, tapi pesaingnya. Konflik terjadi karena benturan
kekuatan dan kepentingan antara satu kelompok dan kelompok
lain dalam rangka memperebutkan sumber kemasyarakatan
(ekonomi, politik, sosial dan budaya) yang relative terbatas.

Kartono.

Konflik merupakan proses sosial yang bersifat antagonistic dan


terkadang tidak bisa diserasikan karena dua belah pihak yang
berkonflik memiliki tujuan, sikap dan struktur nilai yang berbeda,
Menurut para yang tercermin dalam berbagai bentuk perilaku perlawanan, baik
yang halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung, terkamuflase
ahli maupun yang terbuka dalam bentuk tindakan kekerasan.
Terdapat dua jenis kategori
konflik yaitu konflik individu
dan kelompok.
Faktor-faktor penyebab konflik sosial

Perbedaan Individu
Manusia adalah makhluk yang unik, setiap orang
memiliki banyak perbedaan

Perbedaan kebudayan
Perbedaan lingkungan membuat terjadinya konflik

Perbedaan kepentingan
Tiap individu memiliki kepentingan satu sama lain

Perubahan nilai yang cepat


Aturan baru membuat masyarakat menjadi kaget
Akibat konflik sosial
1.      Meningkatnya Solidaritas Sesama Anggota
Kelompok.
asus peristiwa pertempuran Surabaya, para pejuang
tidak menghiraukan perbedaan suku, agama,
organisasi politik, dsb. Mereka bahu – membahu
melawan inggris (Sekutu).
2.      Retaknya Hubungan Antar Individu atau
Kelompok.
3. Terjadinya perubahan Kepribadian Para
Individu.
4. Rusaknya Harta Benda dan bahkan Hilangnya
Nyawa Manusia.
5. Terjadinya Akomodasi, Dominasi, bahkan
Penaklukan Salah satu Pihak yang Terlibat dalam
Pertikaian.
4. Tawar Menawar.
Dalam proses tawar –
menawar, individu akan
Planet’ssebagian
mengorbankan health
tujuannya dan meminta
CARA MENANGANI lawan konflik
mengorbankan sebagian
KONFLIK tujuannya juga.

5. Kolaborasi.
Kolaborasi
1) Menghindar. memandang konflik
2) Memaksakan Kehendak. sebagai masalah
3) Menyesuaikan Kepada yang harus
Keinginan Orang Lain. diselesaikan.
INTEGRASI SOSIAL Integrasi Sosial adalah proses penyesuaian
unsur – unsur yang berbeda dalam
masyarakat sehingga menjadi satu
kesatuan. Unsur – unsur yang berbeda
tersebut dapat meliputi ras, etnis, agama,
bahasa, kebiasaan, system nilai dsb.
SYARAT INTEGRASI MENURUT
WILLIAM F. OGBURN DAN MEYER
NIMKOFF
1. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka
berhasil saling mengisi kebutuhan – kebutuhan
mereka.
2. Masyarakat berhasil menciptakan
kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai
dan norma.
3. Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup
lama dan dijalankan secara konsisten.

Menurut Baton, integrasi adalah suatu pola hubungan


yang mengakui adanya perbedaan ras dalam
masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting
pada perbedaan ras tersebut.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CEPAT
DAN LAMBATNYA PROSES INTEGRASI

01 Homogenitas Pada masyarakat yang homogenitasnya rendah


integrasi sangat mudah tercapai, demikian
kelompok juga sebaliknya.

Besar Kecilnya Jumlah anggota kelompok mempengaruhi


02 Kelompok. cepat lambatnya integrasi karena
membutuhkan penyesuaian di antar anggota.

Mobilitas Semakin sering anggota suatu masyarakat


03 Geografis.
datang dan pergi, semakin besar
pengaruhnya bagi proses integrasi.

04 Efektifitas Semakin efektif komunikasi, semakin cepat


pula integrasi anggota – anggota masyarakat
Komunikasi. tercapai.
BENTUK BENTUK INTEGRASI SOSIAL

Integrasi Normatif. • Integrasi Fungsional. • Integrasi Koersif.


terbentuk sebagai akibat adanya fungsi – dilakukan dengan cara paksaan. Hal ini
Integrasi yang terjadi akibat fungsi tertentu dalam masyarakat. Sebagai
adanya norma – norma yang biasanya dilakukan bila diyakini
contoh, Indonesia terdiri dari berbagai suku banyaknya akibat negatif jika integrasi
berlaku di masyarakat. Contoh : mengintegrasikan dirinya dengan melihat
Masyarakat Indonesia tidak dilakukan atau pihak yang diajak
fungsi masing – masing suku bugis melaut, untuk melakukan integrasi sosial
dipersatukan dengan Semboyan jawa bertani, Minang pandai berdagang.
Bhineka Tunggal Ika enggan melakukan / mencerna integrasi.
Proses integrasi dilakukan melalui dua hal, yaitu :
Asimilasi.
Yaitu Bertemunya dua kebudayaan
atau lebih yang saling
mempengaruhi sehingga
memunculkan kebudayaan baru
dengan meninggalkan sifat asli tiap
– tiap kebudayaan.

Akulturasi. Bertemunya dua budaya


atau lebih saling mempengaruhi tapi
masih menampilkan kebudayaan
aslinya
FAKTOR PENDORONG INTEGRASI SOSIAL

1. Adanya toleransi terhadap kebudayaan


yang berbeda.
2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang
ekonomi.
3. Adanya sikap positif terhadap kebudayaan
lain.
4. Adanya sikap terbuka dari golongan yang
berkuasa.
5. Adanya kesamaan dalam unsur – unsur
kebudayaan.
6. Adanya perkawinan campur (amalgamasi).
7. Adanya musuh bersama dari luar.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai