Anda di halaman 1dari 42

oKonsep Stress dan

Adaptasi
oKonsep Diri
oProses Kehilangan
oKonsep Nyeri

Ns.Thika Marliana,S.Kep
oKonsep Stress dan
Adaptasi
• Selye mendefinisikan stres merupakan segala situasi
dimana tuntutan non-spesifik mengharuskan seseorang
individu untuk berespons atau melakukan tindakan.
• Roy mendefinisikan stres sebagai respon yang adaptif
dari suatu tingkah laku individu yang diperlukan untuk
memelihara integritas dirinya.
• Sehingga dapat disimpulkan dari berbagai definisi para
ahli bahwa stres merupakan suatu kondisi yang
disebabkan oleh transaksi antara individu dengan
lingkungan yang menimbulkan persepsi jarak antara
tuntutan yang berasal dari situasi dan sumber daya
sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang.
• Sedangkan semua stimuli yang mengawali atau
mencetuskan perubahan disebut stressor
Pembagian Stress (Menurut Hans Selye):

• Fisiologik (Eustress), misalnya saat bayi dilahirkan,


masa pubertas, kehamilan, persalinan, dll.

• Patologik (Distress), stres yang terjadi pada kehidupan


sehari-hari (real-life stress) misalnya terkena infeksi,
terpapar sinar ultra violet dalam waktu lama. Beberapa
sosial stres seperti, kehilangan pekerjaan, PHK,
kehilangan rumah, dan personal stres seperti, kematian
pasangan hidup/anak, perceraian, dll.
KONSEP STRESS DAN ADAPTASI
Proses terjadinya stres secara fisiologis (Dadang
hawari, 2002 dalam Suliswati, 2004) :

Stressor psikososial Susunan syaraf pusat (otak, sistem


limbik, sistem transmisi saraf/
neurotransmiter

Kelenjar endokrin (sistem hormonal,


kekebalan/imunitas)

Cemas Stress Depresi


  
RESPON TERHADAP STRESOR
1. Respon Fisiologis
General Adaptation Syndrome (GAS)
Bila individu terancam oleh stress isyaratnya akan dikirim keotak dan
otak mengirim informasi ini ke hipotalamus sehingga sistem syaraf
otonom dan endokrin terstimulasi akibatnya terjadi suatu perubahan
fisiologis berupa gejala dari sistem syaraf otonom dan endokrin. GAS
terdiri atas reaksi peringatan, tahap resisten dan tahap kehabisan
tenaga
Local Adaptation Syndrome
LAS merupakan respons setempat terhadap stress yang dihasilkan oleh
tubuh. Misalnya pembekuan darah, penyembuhan luka, akomodasi
mata terhadap cahaya.
2. Respon Psikologis
Perilaku adaptif psikologis dapat konstruktif atau desdruktif. Perilaku
adaptif psikologis disebut juga sebagai mekanisme koping
ADAPTASI TERHADAP STRES

Adaptasi adalah suatu proses yang konstan dan


berkelanjutan yang membutuhkan perubahan
dalam hal struktur, fungsi dan perilaku sehingga
seseorang lebih sesuai dengan suatu lingkungan
tertentu.
KONSEP DIRI
• Konsep diri adalah Semua ide,pikiran
keyakinan, dan kepercayaan yg diketahui
individu tentang dirinya dan
mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain (Stuart &
Sunden,1998)
• Konsep diri adalah cara individu
memandang dirinya secara utuh: fisikal,
emosional, intelektual, sosial dan spiritual
(Beck, William dan Rawlin 1986)
Komponen konsep diri

1. Identitas personal (Personal identy)


2. Citra tubuh (Body Image)
3. Penampilan Peran (Role Performance)
4. Ideal Diri (Self-ideal)
5. Harga diri (Self-Esteem)
1. IDENTITAS PERSONAL
• Identitas adalah kesadaran akan keunikan diri
sendiri yg bersumber dari penilaian dan observasi
diri sendiri.

• Ggn identitas adalah kekaburan / ketidak pastian


memandang diri sendiri. Penuh dgn keraguan,
sukar menetapkan keinginan dan tdk mampu
mengambil keputusan.
Beberapa hal yg terkait dgn identitas
• Terbentuk sejak masa kanak2 bersaman dgn
pembentukan konsep diri
• Individu yg memiliki identitas personal yg kuat
akan memandang dirinya tdk sama dgn org
lain.
• Identitas jenis kelamin berkembang secara
bertahap sejak bayi.
• Kemandirian timbul dari perasaan berharga,
sikap menghargai diri sendiri, kemampuan,
dan penguasaan diri.
Pada klien yg dirawat identitasnya dpt
terganggu karena:

• Tubuh klien dikontrol oleh orang lain


• Ketergantungan pada orang lain
• Perubahan peran dan fungsi.
2. Citra Tubuh
• Citra Tubuh adalal Sikap, persepsi, keyakinan dan
pengetahuan individu baik secara sadar maupun
tidak sadar terhadap tubuhnya yg meliputi
ukuran, bentuk,fungsi, keterbatasan dan
penampilan baik masa lalu maupun sekarang
• Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi
ttg tubuh yg diakibatkan oleh perubahan ukuran,
bentuk, struktur, fungsi, ketebatasan , makna dan
objek yang sering kontak dengan tubuh
Perubahan citra tubuh pd klien yg dirawat
• Perubahan ukuran tubuh: BB yg turun akibat
penyakit
• Perubahan bentuk tubuh: tindakan invasif, spt
operasi, suntikan, derah pemasangan infus
• Perubahan funsi :berbagai penyakit yg dapat
merubah sistem tubuh
• Keterbatasan gerak, makan dan kegiatan
• Makna dan objek sering kontak: Penampilan dan
dandan berubah, pemasangan alat pd tubuh klien
3. Penampilan peran
• Penampilan peran adalah serangkaian pola
perilaku yg diharapkan oleh lingkungan sosial, yg
terkait dgn fungsi individu sesuai dengan posisinya
• Peran adalah serangkaian harapan ttg bagaimana
seseorang bersikap/ berprilaku sesuai dengan
posisinya.
• Ggn penampilan peran adalah berubah atau
berhenti fungsi peran yg disebabkan oleh penyait,
proses menua, putus sekolah, putus hub kerja
1. Reinforcement- extinction : perilaku tertentu menjadi
umum atau dihindari, tergantung pada apakah perilaku ini
diterima dan diharuskan atau tidak diperbolehkan dan di
hukum.
2. Inhibisi : seorang anak belajar memperbaiki perilaku,
bahkan ketika berupaya untuk melihat diri mereka.
3.Substitusi : seorang anak mengantikan satu perilaku dengan
perilaku lainnya, yang memberikan kepuasan pribadi yang
sama.
4. Imitasi : seorang anak mendapatkan pengetahuan,
keterampilan atau prilaku dari anggota sosial atau
kelompok kultural.
4. Ideal Diri

• Ideal diri adalah persepsi individu ttg


bagaimana seharusnya ia berprilaku
berdasarkan standar,tujuan, keinginan atau
nilai personal tertentu.(Stuart & Sunden,
1998)
• Gangguan ideal diri adalah ideal diri yang
terlalu tinggi, sukar dicapai dan tidak realistis
5. Harga Diri
• Adalah penilaian individu tentang pencapaian
diri dengan menganalisis seberapa baik
perilaku sesuai dgn ideal dirinya.
• Harga diri yg tinggi adalah perasaan yg
berakar pd penerimaan diri sendiri tanpa
syarat
• Ggn harga diri adalah perasaan negatif
terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri,
merasa gagal mencapai keinginan
Katagori Harga Diri
1. Situasional, yaitu terjadi trauma yg tiba –
tibamasalah psikososial

2. Kronik yaitu perasaan negatif terhadap diri


berlansung lama sebelum sakit/ dirawat.
Klien mempunyai cara berpikir
negatifmasalah gangguan jiwa
Cara utk meningkatkan harga diri
• Memberikan kesempatan utk berhasil
• Memberi gagasan
• Mendorong utk beraspirasi
• Membantu membentuk koping
Proses Kehilangan
• Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang
berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada,
kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi
sebagian atau keseluruhan (Lambert dan
Lambert,1985,h.35)
• Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah
dialami oleh setiap individu dalam rentang
kehidupannya.
• Sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan
dan cenderung akan mengalaminya kembali
walaupun dalam bentuk yang berbeda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
reaksi kehilangan
1. Arti dari kehilangan
2. Sosial budaya
3. Kepercayaan / spiritual
4. Peran seks
5. Status social ekonomi
6. Kondisi fisik dan psikologi individu
Tipe Kehilangan
1. Aktual atau nyata
Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang
lain, misalnya amputasi, kematian orang yang
sangat berarti / di cintai.
2. Persepsi
Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk
dapat dibuktikan, misalnya; seseorang yang
berhenti bekerja / PHK, menyebabkan
perasaan kemandirian dan kebebasannya
menjadi menurun.
5 katagori kehilangan
1. Kehilangan seseorang  seseorang yang dicintai
2. Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of
self)
3. Kehilangan objek eksternal
4. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
5. Kehilangan kehidupan/ meninggal
Rentang Respon Kehilangan
Denial—–> Anger—–> Bergaining——> Depresi——> Acceptance
1. Fase denial
a. Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataan
b. Verbalisasi;” itu tidak mungkin”, “ saya tidak percaya itu terjadi ”.
c. Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan, detak jantung
cepat, menangis, gelisah.
2. Fase anger / marah
a. Mulai sadar akan kenyataan
b. Marah diproyeksikan pada orang lain
c. Reaksi fisik; muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal.
d. Perilaku agresif.
3. Fase bergaining / tawar- menawar.
a. Verbalisasi; “ kenapa harus terjadi pada saya ? “ kalau saja yang sakit bukan saya “
seandainya saya hati-hati “.
4. Fase depresi
a. Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa.
b. Gejala ; menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido menurun.
5. Fase acceptance
a. Pikiran pada objek yang hilang berkurang.
b. Verbalisasi ;” apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh”, “ yah, akhirnya
saya harus operasi “
Konsep Nyeri
1.Mc Cofefy (1979)
Nyeri adalah kondisi yang mempengaruhi
seseorang yang eksistensinya diketahui jika
seseorang pernah mengalaminya.

2.Wolf Weifsel. Fuerst (1974)


Nyeri merupakan perasaan menderita secara
fisik dan mental yang bisa menimbulkan
ketegangan.
3. Suatu sensori yang tidak menyenangkan dari
satu pengalaman emosional yang disertai
kerusakan jaringan secara actual/ petensial
(Medical Surgikal Nursing)

4. Long, 1996
Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman
yang sangat subjektif dan hanya orang yang
mengalaminya yang dapat menjelaskan dan
mengevaluasi perasaan tersebut.
BENTUK NYERI (Mc Coffery)
1. Nyeri akut
• Timbul mendadak dan cepat hilang = Anxietas
• Tanda pernapasan, nadi, tekanan darah meningkat,
otot tegang dan kulit pucat
• Respon menangis, merintih, meraba area nyeri
• Fraktur dan pembedahan
2. Nyeri kronik
• Timbul secara berlahan – lahan, biasanya berlangsung
dalam waktu yang lama.
• Sukar diketahui waktunya kapan
• Nyeri sometogenik = Berkaitan dengan gangguan fisik
• Nyeri Psitogenik / fungsional = bersumber pada psikis
TYPE NYERI (Guyton= 1966)
1. Akut pain
• Terjadi dalam 0,1 dtk setelah terkena
stimulus
• Contoh:nyeri tusuk, nyeri insisi

2. Slow pain
• Adanya peningkatan secara perlahan
sampai beberapa menit
• Contoh: nyeri terbakar, berdeyut dan
kronik
Lanjutan Type Nyeri……

3. Intractable pain
– Nyeri yang bersifat resisten terhadap pengobatan
– Contoh: Nyeri pada artritis, nyeri kanker
4. Refered pain
– Nyeri yang dirasakan ditempat lain dari sumber nyeri
(menyebar)
– Contoh: Nyeri pada MCI
5. Pantom pain
– Nyeri yang dirasakan pada bagian tubuh yang sudah
tidak ada.
– Contoh: Nyeri amputasi
JENIS NYERI
1. Nyeri perifer
• Nyeri superfisial,rasa nyeri akibat rangsangan pada kulit
dan mukosa
• Nyeri viseral :Nyeri muncul akibat stimulasi pd reseptor
nyeri dirongga abdomen, kranium dan torak
• Nyeri alih : Nyeri dirasakan pada daerah lain yang jauh
dari jaringan penyebab nyeri
2. Nyeri sentral
Nyeri muncul akibat stimulasi pada medula spinalis,
batang otak dan talamus
3. Nyeri Psikogenik
Nyeri yang tidak diketahui penyebab fisiknya
FISIOLOGI NYERI
Stimulus/rangsangan yg membahayakan memicu pelepasan mediator
biokimia yg mensensitisasi nosiseptor

Nyeri merambat dari serabut syarap perifer medula spinalis

Batang otak dan talamus

Jaras spinotalamikus (STT)

Sinyal diteruskan kekortek sensorik somatik


(Tempat nyeri dipersepsikan)

Individu mulai menyadari adanya nyeri


Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri
• Latar belakang kebudayaan
• Pengalaman nyeri sebelumnya
• Reaksi / tanggapan orang lain
• Ansietas dan stres
• Usia
• Lingkungan
• Jenis kelamin
• Pola Koping
• Support keluarga dan sosial
Penyebab nyeri
1. Trauma
• Mekanik, Msl: Benturan, gesekan
Nyeri timbul akibat ujung-ujung saraf bebas mengalami
kerusakan karena terjadinya trauma mungkin saja terjepit,
tersayat, putus
• Thermis, Msl: Panas api, air
Nyeri timbul karena ujung saraf reseptor nyeri ,mengalami
rangsangan akibat panas / sampai rusak
• Chemis, Msl: tersentuh asam atau basa kuat
Nyeri timbul karena rangsangan akibat tersentuh asam
• Elektrik
karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai reseptor
nyeri akibat kekejangan otot
Lanjutan Penyebab Nyeri…
2. Neoplasma
• Jinak
Terjadi karena adanya tekanan pada ujung-ujung
syaraf reseptor nyeri
• Ganas
Terjadi karena kerusakan jaringan yang
mengandung reseptor nyeri dan juga karena
tarikan / jepitan

3. Peradangan
Terjadi karena kerusakan ujung syaraf reseptor akibat
peradangan dan bisa karena reseptor nyeri terjepit
karena pembengkakan
Misal: abses, pleuritis
Lanjutan Penyebab Nyeri…

4. Gangguan sirkulasi
Terjadi penyempitan pembuluh darah /
penyumbatan aliran darah ke organ yang
mengakibatkan terhalangnya darah yang
membawa zat makanan dan oksigen je organ
tersebut
Misal: Nyeri persalinan, MCI
5. Trauma Psikologis
Setelah mengalami kejadian mengerikan /
dahsyat.
Misal: Korban pemerkosaan.
Cara mengukur intensitas nyeri
Skala nyeri menurut Hayward
• 0 : Tidak Nyeri
• 1 – 3 : Nyeri ringan
• 4 – 6 : Nyeri sedang
• 7– 9 : Sangat nyeri tapi masih dapat
dikontrol dgn aktifitas yg biasa
dilakukan
• 10 : Sangat nyeri dan tidak bisa
dikontrol
Cont
Skala nyeri FACES menurut Wong-Baker
• 0 : tidak sakit
• 1 : Sedikit sakit
• 2 : sedikit lebih sakit
• 3 : lebih sakit lagi
• 4 : Sangat sakit
• 5 : Sakit hebat
… Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan… (Al-Insyirah : 5-6)

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai