Anda di halaman 1dari 13

KONSEP PERSALINAN KALA III DAN

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


PERSALINAN KALA III

KELOMPOK 14

AYULI ALMAWATI
HUSAIN
AHMAT MANTAU
TUTRIYANTI ANA
A. KONSEP DASAR PERSALINAN KALA III
1. Defenisi
Kala III adalah tahap ketiga persalinan yang berlangsung
sejak bayi lahir sampai plasenta lahir. Kala III persalinan
dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
lahirnya plasenta dan selaput ketuban(Ilmiah, 2015).
Persalinan kala III adalah kala uri atau waktu pelepasan
plasenta dari insersinya sampai lahir plasenta. Proses ini
dikenal sebagai kala persalinan plasenta. Kala tiga
persalinan berlangsung rata-rata antara 5-10 menit ,akan
tetapi apabila lebih dari 10 menit resiko perdarahan
meningkat
2. Tanda-tanda Pelepasan Plasenta
c. Semburan darah mendadak
dan singkat
a. Perubahan bentuk dan tinggi
fundus Darah yang terkumpul di
belakang plasenta akan
Setelah bayi lahir dan sebelum membantu mendorong plasenta
miometrium mulai berkontraksi, keluar dibantu oleh gaya
uterus berbentuk bulat penuh gravitasi. Apabila kumpulan
dan tinggi fundus biasanya di darah (retroplasental pooling)
bawah pusat. Setelah uterus dalam ruang di antara dinding
berkontraksi dan plasenta
uterus dan permukaan dalam
terdorong ke bawah, uterus
plasenta melebihi kapasitas
berbentuk segitiga atau seperti
buah pear atau alpukat dan tampungnya maka darah
fundus berada di atas pusat. tersembur keluar dari tepi
plasenta yang terlepas. Tanda ini
b.Tali pusat memanjang
umumnya terlihat dalam waktu
Tali pusat terlihat menjulur
satu menit setelah bayi lahir dan
keluar melalui vagina.
biasanya berlangsung dalam lima
menit.
Segera setelah bayi dan air ketuban sudah tidak lagi berada di
dalam uterus, kontraksi akan terus berlangsung dan ukuran
3. Fisiologi
rongga uterus akan mengecil. Kala
Pengurangan III Persalinan
dalam ukuran
uterus ini akan menyebabkan pengurangan dalam ukuran
tempat melekatnya plasenta. Oleh karena tempat melekatnya
plasenta tersebut menjadi lebih kecil, maka plasenta akan
menjadi tebal atau mengkerut dan memisahkan diri dari
dinding uterus. Sebagian dari pembuluh-pembuluh darah yang
kecil akan robek saat plasenta lepas. Tempat melekatnya
plasenta akan berdarah terus hingga uterus seluruhnya
berkontraksi. Setelah plasenta lahir, dinding uterus akan
berkontraksi dan menekan semua pembuluh-pembuluh darah
ini yang akan menghentikan perdarahan dari tempat
melekatnya plasenta tersebut. Sebelum uterus berkontraksi,
wanita tersebut bisa kehilangan darah 350-360 cc/menit dari
tempat melekatnya plasenta tersebut. Uterus tidak bisa
sepenuhnya berkontraksi hingga plasenta lahir dahulu
seluruhnya. Oleh sebab itu, kelahiran yang cepat dari plasenta
segera setelah ia melepaskan dari dinding uterus merupakan
tujuan dari manajemen kala III yang kompeten.
4.Manajemen kala III
a. pemberian suntikan oksitosin dalam satu
menit setelah kelahiran bayi
1. Letakkan bayi diatas perut ibu
b. Melakukan penegangan tali pusat
2. Periksa uterus untuk memastikan tidak ada
terkendali(PTT)
bayi yang lain
3. Beritahu pada ibu bahwa ia akan disuntik 1. Berdiri disamping ibu
4. segera suntik oksitosin 10ml IM pada 1/3 2.Pindahkan klem tali pusat sekitar 5-20cm dari
bagian atas paha luar vulva
3. Letakkan tangan yang lain pada abdomen
ibu tepat diatas simpisis pubis
4. Bila plesenta belum lepas tunggu hingga
uterus berkontraksi kembali(sekitar 2 atau 3
mnit berselang) untuk mengulani kembali PTT
5. Saat mulai berkontraksi (uterus bulat atau
tali pusat menjulur) tegangkan tali pusat
kearah bawah, lakukan tekanan hingga tali
pusat makin menjulur kekorvus uteri
bergaerak keatas yang menandakan placenta
5. Kelainan pada pelapasan plasenta

Retensio Plasenta

Perlu dibedakan antara retensio plasenta dengan sisa plasenta . dimana retensio
plasenta adalah plasenta yang belum lahir seluruhnya dalam setengah jam setelah
janin lahir. Sedangkan sisa plasenta adalah tertinggalnya bagian plasenta dalam uterus
yang dapat menimbulkan perdarahan post partum.
Perdarahan post partum dini dapat terjadi sebagai akibat tertinggalnya sisa sisa
plasenta atau selaput janin, bila hal ini terjadi harus dikeluarkan secara manual atau di
kuretasi. Sewaktu-waktu bagian plasenta tertinggal maka uterus tidak dapat
berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan. Perdarahn
terjadi karena uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus uteri tidak berkurang.
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN KALA III
A. PENGKAJIAN
b. Sirkulasi
Tekanan darah meningkat saat
curah jantung meningkat,
a. Aktivitas / Istiirahat kemudian kembali ke tingkat
Perilaku dapat berubah dari nirmal dan cepat. Hipotensi
senang sampai keletihan dapat terjadi sebagai respon
terhadap analgetik dan
anastesi. Frekuensi nadi dapat
melambat pada respon
terhadap perubahan curah
f. Seksualitas
janung.
Darah yang berwarna hitam dari c. Cairan
vagina terjadi saat plasenta lepas Kehilangan darah kira;kira 250-
dari endmetrium. biasanya dalam 1-
5menit setelah bayi lahir, tali pusat 300ml
memanjang pada muara vagina.

e. Keamanan d. Nyeri dan


Insfeksi manual pada Ketidaknyamanan
uterus dan jalan lahir
menentukan adanya
robekan atau laserasi.
.
B. Diagnosa yang mungkin muncul

01 Ansieta Berhubungan dengan kekhawatiran mengalami


s kegagalan

Risiko ketidak
02 seimbangan Dibuktikan dengan perdarahan
cairan

Dibuktikan dengan Komplikasi pasca


03 Risiko
perdarahan partum( Mis. Retensio plasenta)
• C. Intervensi
1. Ansietas B/d kekhawatiran mengalami kegagalan
Tujuan : Tingkat Ansietas Meunurun
Kriteria hasil :
Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi Menurun
Perilaku tegang menurun
Konsentrasi membaik
Perilaku gelisa menurun
Intervensi
Observasi
Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis, kondisi,
waktu,stressor)
Identifikasi kemampuan mengalami kemampuan mengambil
keputusan
Terapeutik
Monitor tanda-tanda ansietas(verbal dan nonverbal)
Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
Pahami situasi yang membuat ansietas
Gunakan pendekatan yang tenang dan menyakitkan
Motivasi mengidentipikasi situasi yang memicu kecemasan
Edukasi
Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
Anjurkan untuk melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai ketentuan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat ansietas, jika perlu
• C. Intervensi
2.Risiko ketidak seimbangan cairan D/d
perdarahan
Tujuan : Kesimbangan cairan meningkat
Kriteria hasil :
Tekanan darah memebaik
Denyut nadi membaik
Turgor kuli membaik

Intervensi
Observasi
Monitor status hidrasi (frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral,
pengisian kapiler,turgor kulit, tekanan darah

Terpeutik
Catat intek output dan hitung belas cairan 24 jam
Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
Berikan cairan intravena,jika perlu

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diuretic,jika perlu
• C. Intervensi
3. Risiko perdarahan D/d Komplikasi pasca partum( Mis. Retensio
plasenta)
Tujuan : Tingkat perdarahan menurun
•Kriteria hasil
Perdarahn vagina menurun
Tekanan darah membaik
Intervensi
•Observasi
Monitor tanda dan gejala perdarahan
Monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan
darah
•Terpeutik
Pertahankan bedrest selama perdarahan
Batasi tindakan invasi.jika perlu
•Edukasi
Jalaskan tanda dan gejala pendarahan
Anjurkan meningkatkan asupan makan dan vit.k
•Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat pengotrol pendarahan,jika perlu
Kolaborasi pemberian produk darah.jika perlu
Setelah rencana tindakan
keperawatan disusun secara E.
sistemik. Selanjutnya rencana
tindakan tersebut di terapkan EVALUA
dalam bentuk kegiatan yang
nyata dan terpadu guna SI
memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan yang
diharapkan Akhir dari proses keperawatan
adalah ketentuan hasil yang
D. diharapkan terhadap perilaku
IMPLEMEN dan sejauh mana masalah klien
dapat teratasi. Disamping itu
TASI juga perawat juga melakukan
umpan balik atau pengkajian
ulang jika tujuan ditetapkan
belum berhasil/teratasi
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai