Anda di halaman 1dari 11

Pengomposan

Kompos merupakan zat / hara yang berfungsi untuk penyubur bagi tanaman
baik dari jenis tanaman sayur ataupun tanaman lainnya, pengertian tentang
kompos identic dengan humus hanya dapat dibedakan berdasarkan proses
terbentuknya hara atau topsoil yang mana humus terbentuk secara alami
tanpa campur tangan manusia dari proses alami dengan bantuan micro
bakteri pengurai dan panas serta hujan langsung, tetapi pengertian kompos
itu sendiri terjadi karena campur tangan manusia dalam proses
terbentuknya Topsoil tersebut dengan cara perlakuan didalamnya.
Sebelum kita melangkah dalam proses pembuatan kompos disini akan
kita bahas apa yang bisa dibuat kompos. Dalam hal ini kita akan menggali
kompos dari sisa - sisa rumah tangga yang berupa sampah.
Pengertian sampah adalah sesuatu yang dihasilkan oleh mahluk hidup
yang merupakan sisa - sisa berupa kotoran baik itu An Organik maupun
Organik, bila kita berbicara tentang An Organik dan Organik sebagai berikut
penjabarannya
Pengertian Sampah Organik
Pengertian Sampah Organik adalah sampah yang dihasilkan oleh
alam dan bersifat kembali kealam dan merupakan sampah yang
bisa dicerna oleh bumi itu sendiri, seperti sampah tanaman,
sampah dari hewan, dan rumah tangga baik itu sisa nasi, duri ikan,
sayuran dsb, serta sisa dari tanaman dalam pekarangan atau
halaman.
Bagaimana cara kita mendangulangi kelebihan sampah
atau tindakan kita dalam mengurangi volume sampah. Kita sering
mendengar istilah 3R, Apa pengertian dari 3R tersebut adalah
sebagai berikut
1. REDUCE adalah cara kita mengurangi penggunaan sampah
dengan cara membawa tas apabila kita hendak membeli
sesuatu baik dipasar ataupun di toko, dikandung maksud
mengurangi volume sampah terutama sampah plastik
kresek
2. RUSE adalah cara kita untuk mengurangi sampah dengan
menggunakan barang bekas yang masih bisa dipakai untuk
keperluan yang lain. Baik itu untuk tempat bumbu dapur,
tempat alat tulis dan juga lainnya.
Contoh : Penggunaan kaleng bekas makanan untuk tempat
alat tulis dan kaleng cat untuk pot bunga dll.
3. RECYKLE adalah cara kita untuk mengurangi sampah
dengan cara mendaur ulang sampah dengan kreasi ataupun
dengan mencacah sampah menjadi biji plastic yang
kemudian diproses kembali menjadi barang perabot baru
dari hasil daur ulang sampah
Dari pengertian diatas bahwa dapat kita simpulkan bahwa
sampah sebenarnya merupakan barang dapat memberikan kita
tambahan penghasilan dan pendapatan bagi kita, apabila kita
bisa memperlakukan sampah dengan baikdan benar, baik dari
sampah An organik maupun dari sampah Organik.
Pengertian Sampah Organik

Pengertian An Organik adalah sampah yang tidak


dapat dicerna oleh alam dikarenakan sifat dan tekstur
dan terbuat dari bahan yang mempunyai kekeuatan
yang tidak terurai oleh mikro organisme maupun
aoleh alam itu sendiri. Pada prinsipnya sampah An
Organik dapat di bagi menjadi beberapa bagian
diantaranya :
1. Sampah B3 atau bahan beracun dan berbahaya
2. Sampah Logam / Metal
3. Sampah Plastik
Sedangkan sampah B3 atau bahan beracun dan
berbahaya terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
A. Cair berupa, Minyak pelumas ( oil ), Air Accu dll.
B. Padat berupa ; Lampu TL, Alat Elektronic ( Radio,
TV, Batu batre, Hp ) dll.
Dalam penanganan sampah An organik pemerintah
juga telah berusaha dengan menampung Limbah
B3 bahan beracun dan berbahaya dalam proses
pembuangannya melalui pihak tertentu yang
sudah mendapat rekomendasi dalam
pemusnahan limbah B3 tersebut
Pemanfaatan Dan Pengelolaan
Sampah

Berbicara tentang sampah Organik


akan kita bahas dalam pemanfaatan
dan pengelolaan sampah yang semula
merupakan momok bagi kita dalam
hal kebersihan disini akan kita proses
menjadi barang yang lebih berguna
dan bermanfaat bagi kita terutama
bagi alam dan sektor pertanian. Apa
yang harus kita lakukan dalam
pengelolaan sampah Organik, disini
kita akan melakukan pemrosesan
sampah Organik menjadi kompos.
Bagaimana kita telah menjelaskan
definisi tentang kompos dalam hal
inikita akan bahas tentang proses
pembuatannya.
Alat Dan Bahan
Alat :
a. Komposter atau bisa
menggunakan kaleng cat besar
atau lobang dalam tanah.
b. Ember ukuran 2 s/d 3 L.
Bahan :
c. Sampah Organik baik dari
rumah ataupun dari
pekarangan atau halaman.
d. Dedak ( bekatul )
e. Serbuk gergaji
f. Gula pasir
g. Air ( bukan merupakan air
PDAM)
h. EM4( EFEKTIFITAS MICRO
ORGANISME FOUR)
Pengertian Komposter

Pengertian komposter diatas adalah merupakan


alat yangb terbuat dari plastik yang dirancang
khusus untuk percepatan proses terbentuknya
kompos dengan relative waktu yang sesingkatnya,
tetapi perlu diketahui bahwa terbentuknya kompos
dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah;
bahan yang kita gunakan dalam pembuatan
kompos tersebut akan mengalami perbedaan waktu
terbentuknya kompos itu sendiri, sebagai contoh
apabila kita membuat kompos dengan bahan
organik dari sampah rumah tangga seperti sayur
atau nasi dll relative akan lebih cepat menjadi
kompos dibanding dengan bahan yang berasal dari
halaman rumah atau pekarangan,
mengingattingkat kadar air yang terkandung pada
bahan itu sendiri dengan selisih perbedaan antara
10 – 20 hari, selain dipengaruhi dari bahan yang
digunakan juga tergantung dari tingkat
kelembaban dari penempatan komposter yang kita
gunakan, hal baik tersebut yang benar – benar
harus kita perhatikan
Pengertian EM4

Dalam hal berikut ini sebelum kita


memasuki proses pembuatan kompos akan
kita bahas terlebih dulu tentang apa itu EM4
( EFEKTIFITAS MICRO ORGANISME
FOUR ). EM4 adalah bahan yang
menentukan tingkat keberhasilan proses
pengomposan , karena didalam EM4
mengandung mikro organisme yang
mempercepat terbentuknya kompos karena
didalamnya terdapat 4 bakteri yang
menguntungkan dalam proses fermentasi
atau menguraikan sampah organik tersebut.
Bahan yang digunakan untuk membuat EM4
adalah tetes tebu yang difermentasikan
dengan bahan organik lainnya sehingga
mempunyai fungsi seperti ragi pada
pembuatan tape. EM4 tidak berbahaya bagi
kita karena terbuat dari bahan organik, dan
bila kita ingin membuat EM4 secara
sederhana dapap menggunakan air leri ( air
cucian beras )yang direbus dengan gula jawa.
TATA CARA PROSES PENGOMPOSAN

Tatacara proses pengomposan adalah penentu bagi keberhasilan kita


dalam mengolah sampah organik menjadi hara yang sangat berguna
dalam penyuburan dan mempunyai nilai jual tersendiri.
Langkah awal ;
Kita ambil ember ukuran 2 sd 3 lt air kita isi dengan air sumur
atau air sungai dengan air PDAM, kemudian kita tambahkan 2 sd 4
tutup botol cairan EM4 dan kita tambahkan gula pasir 1 sd 2 sendok
makan tergantung dari volume sampah organik yang akan kita buat,
setelah tercampur aduk sampai gula dan EM4 tercampur dengan
rata dan setelah itu kita biarkan selama satu jam dikandung maksud
agar micro bakteri dari EM4 mulai bereaksi dan akan bekerja
dengan baik, sampai menunggu waktu satu jam tersebut kita cacah
sampah yang telah kita siapkan agar lebih cepat dapat terurai.
Langkah kedua ;
Sampah yang telah tercacah kita campur dengan
dedak(bekatul) dan serbuk gergaji dengan perbandingan 1kg dedak
dengan 3kg serbuk gergaji, fungsi dedak dan serbuk gergaji ini
adalah merupakan pakan bagi mikro organisme tersebut dan juga
fungsi untuk mengurangi bebauan dari sampah sayur atau limbah
rumahan dari dapur sehingga tidak menyengat aromanya, setelah
campuran dedak dan serbuk gergaji telah tercampur aduklah dengan
rata kemudian setelah bener – bener rata baru kita percikan larutan
EM4 yang sudah kita biarkan selama satu jam dengan cara di
percikan pada sampah organik yang telah di campur dengan dedak
dan sebuk gergaji tersebut.
Langkah ketiga ;
Langkah ketiga ;
Sampah yang sudah diperciki air dari EM4 kita aduk sampai
benar-benar air mengena pada setiap bagian sampah tersebut dan
setelah itu kita masukan kedalam komposter atau ember atau lobang
gailan yang sudah kita siapkan dan bila kita akan menggunakan
komposter, maka kita siapkan komposter yang telah dialasi dengan
kertas koran atau kardus pada bagian bawah komposter baru
sampah yang telah siap dijadikan kompos kita masukan kedalam
komposter tersebut dan tutup dengan rapat kemudian kita letakan
komposter ditempat yang teduh guna menjaga tingkat
kelembabannya.
Langkah keempat ;
Perawatan kompos dengan cara membuka kompos setelah 3 sd
7 hari dan kita cek suhu didalamnya dengan tangan, apabila suhu
didalamnya terasa panas berarti proses fermentasi telah berjalan
dengan benar, tetapi apabila terasa dingin berarti bakteri tidak
bereaksi dikarenakan beberapa kemungkinan, bisa karena tingkat
kelembaban dalam penempatan komposternya tidak benar, atau
juga kemungkinan EM4 yang kita gunakan telah kadaluarsa ataupun
air yang kita gunakan bukan air sumur atau sungai tetapi mungkin
air PDAM karena mengandung kaporit dan tawas.
Langkah Kelima ;
Pemanenan, pemanenan kompos dapat dilakukan setelah
berumur 14 hari sampai 1 bulan. Tergantung dari bahan organik
yang kita proses, apabila kita gunakan bahan dari jenis Limbah
Organik dapur, seperti sayur, nasi dll dapat kita panen setelah 14
hari dari proses pembuatannya,dan apabila dari sampah halaman
atau pekarangan yang terdapat ranting dan telah tercacah berkisar
25 sd 30 hari dan diambil dari bagian bawah komposter.
Untuk memperoleh hasil kompos yang bagus, setelah kompos
terbentuk atau jadi. Kita lakukan pengayakan agar hasilnya menjadi
lembut dan siap untuk digunakanatau dipasarkan.
Cara Penggunaan Kompos

Kompos yang sudah menjadi tanah dapat kita gunakan untuk


keperluan-keperluan kebun sayur atau untuk tanaman buah
dengan cara sbb :
Kompos yang telah kita ayak atau saring kita biarkan selama
15 menit biar terkena angin atau panas matahari dengan maksud
untuk menghilangkan cendawan atau jamur serta jasd renik yang
tidak kita kehendaki serta untuk menetralkan tingkat keasaman
atau PH sampai antara 6 sampai 7 jangan di bawah 5 atau asam
dan jangan diatas 7 berarti bassa karena hal tersebut akan
menjadikan tanaman tumbuh kerdil bahkan mengalami kematian
adapun jenis tanaman yang baik dengan menggunakan kompos
hampir setiap tanaman karena kompos merupakan pupuk organik
dan merupakan hara bagian tanaman penggunaan komps yang kita
gunakan untuk tanaman harus kita sesuaikan dengan tanaman
yang akan kita tanam dengan perbandingan campuran sesuai
kebutuhan sebagai misal dari jenis family solanceae dari rumpun
terong-terongan (cabe rawit, cabe besar, tomat, terong dan
sejenisnya)
Tambahkan sekam padi untuk mengurangi atau agar airasi
media berjalan baik dan tingkat kandungan airnya pada media
tanam tidak terlalu banyak airnya karena bisa menyebabkan busuk
pada akar tanaman jenis tsb, dan bila kita hendak menanam
tanaman buah sebaiknya kita tambahkan tanah sesuai kebutuhan
agar tanaman tidak mudah roboh, mengingat tekstur dari kompos
sangat remah sehingga tidak dapat menahan dengan kuat akar
tanaman buah kecuali tanaman sayuran. Demikian sekilas proses
pembuatan kompos secara sederhana.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai