Oleh :
Puspita Kurnia D
Refresh....
ف قُ َّو ًة
ٍ ْضع َ ف ُث َّم َج َع َل ِمنْ َبعْ ِد ٍ ْضع َ ْهَّللا ُ الَّ ِذي َخ َل َق ُك ْم ِمن
َ ُث َّم َج َع َل ِمنْ َبعْ ِد قُوَّ ٍة
ضعْ ًفا َو َش ْي َب ًة ۚ َي ْخلُ ُق َما َي َشا ُء ۖ َوه َُو
ْال َعلِي ُم ْال َق ِدي ُر
“ Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah,
kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu
menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu
lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Kuasa” (Ar-Ruum :54)”
Karakteristik Periode Perilaku
BBL
Periode
Trasnsisional
Fase Tidur
Pasca transisional
Karekteristik :
• Tanda-tanda vital : frekuensi nadi apikal yang cepat dengan irama
yang tidak teratur, frekuensi pernafasan mencapai 80 kali / menit,
irama tidak teratur, ekspirasi mendengkur serta adanya retraksi.
• Fluktuasi warna kulit merah muda pucat ke sianosis.
• Bising usus belum ada atau pergerakan usus, bayi belum berkemih.
• Bayi masih dengan sedikit mukus, menangis kuat, reflek menghisap
yang kuat.
• Mata bayi terbuka lebih lama dari pada hari selanjutnya.
• Saat ini adalah waktu yang paling baik untuk memulai
proses periode interaksi antara ibu dan bayi
Karakteristik :
• Frekuensi pernafasan dan
denyit jantung menurun kembali
ke nilai dasar
• Warna kulit cenderung stabil
• Terdapat akrosianosis dan bisa terdengar bising usus
Asuhan
Fase tidur ini bayi tidak berespon terhadap stimulus eksternal,
orang tua dapat memeluk dan mengendongnya.
Periode Kedua Reaktifitas
Periode ini adalah periode kedua reaktivitas berakhir
sekitar 4 – 6 jam.
Karakteristik :
• Bayi mempunyai tingkat sensivitas tinggi terhadap
stimulus internal dan lingkungan.
• Kisaran frekuensi nadi apikal dari 120 sampai 160
kali / menit dan dapat bervariasi mulai (< 120 kali /
menit) hingga takikardia (> 160 kali / menit).
• Frekuensi pernafasannya berkisar dari 30 sampai 60
kali / menit, dengan periode pernafasan yang lebih
cepat, tetapi pernafasan tetap stabil tidak ada
pernafasan cuping hidung ataupun retraksi).
• Fluktuasi warna kulit dari warna merah jambu atau
kebiruan ke sianotik ringan disertai dengan bercak-
bercak.
• Bayi kerap kali berkemih dan mengeluarkan mekonium
selama periode ini.
• Peningkatan sekresi mukus dan bayi tersedak saat
sekresi.
• Reflek menghisap sangat kuat dan bayi sangat aktif.
Asuhan :
• Observasi bayi terhadap kemungkinan tersedak saat
pengeluaran mukus.
• Observasi kemungkinan apnue dan stimulasi segera
jika diperlukan misalnya, masase punggung bayi,
miringkan bayi.
• Kaji kebutuhan bayi untuk memberikan ASI.
Pasca transisional
•Bayi dipindah ke ruangan bayi normal/ rawat gabung
Bersama Ibunya
•Asuhan bayi baru lahir normal
•Pengkajian tanda-tanda vital (suhu aksila, frekuensi
Pernafasan, denyut jantung nadi apikal setiap 4 jam,
•Pemeriksaat fisik setiap 8 jamPemberian ASI on
Demand
•Mengganti popok serta menimbang berat badan
setiap 24 jam.
Kebutuhan dan asuhan bayi segera setelah
lahir hingga 2-6 jam setelah lahir
Inisiasi Menyusu Dini
• Dalam proses melahirkan, mengurangi/tidak menggunakan
obat kimiawi.
• Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa
menghilangkan vernix(kulitputih).
• Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat
dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu
diselimuti.
• Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan
untuk mencari sendiri puting susu
• Ibu perlu didukung dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi
sebelum menyusu.
Vit K dan Imunisasi
• Penyuntikan vitamin K1 (Phytomenadione) 1 mg
intramuskuler di paha kiri, untuk mencegah
perdarahan BBL akibat defisiensi vitamin K