Anda di halaman 1dari 16

Patofisiologi

Diabetes Melitus
Tipe 1 dan 2

Dosen Pengampu : dr. Sri Widyastari


Disusun oleh :
Abdurrachman Taufiq NIM P272400200183
Irsan Setiamukti NIM P272400200194
M. Nurul Ikhsan NIM P272400200199
Siti Johariyah NIM P272400200202
PENDAHULUAN
• Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit tidak menular yang
paling sering terjadi secara global.
• Penyakit ini menempati urutan keempat penyebab kematian di
sebagian besar negara berkembang
• Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan
terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat,
lemak, dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara
absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin.
• Gejala : polidipsia,poliuria,polifagia,penurunan berat
badan,kesemutan
Definisi Diabetes Melitus
• Diabetes melitus adalah penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin,
kerja insulin dan kedua-duanya (Perkeni, 2015).
• Diabetes merupakan suatu gangguan kronis yang
diakibatkan ketidakcukupan produksi insulin oleh tubuh atau
ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin (IDF, 2015).
• Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang
disebabkan peningkatan kadar glukosa darah akibat
ketidakefektifan hormon insulin dalam tubuh
Klasifikasi Diabetes Melitus
• Diabetes Mellitus Tipe 1  5-10 % prevalensi di dunia.
• Diabetes Mellitus Tipe 2  terbanyak 90-95 %
• Diabetes Gestasional  wanita hamil dari minggu ke-
24, normal kembali setelah melahirkan.
• Diabetes tipe lainnya kelainan genetik fungsi sel beta
dan kerja insulin, penyakit eksokrin pada pankreas,
endokriopati, infeksi, akibat imunologi serta sindrom
genetik lain dan akibat konsumsi obat atau zat kimia
(Perkeni, 2015).
Perbadaan Diabetes Tipe 1 dan 2
Diabetes Melitus tipe-1 adalah kelainan • Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah
sistemik akibat terjadinya gangguan penyakit gangguan metabolik
metabolisme glukosa yang ditandai oleh
hiperglikemia kronik. Keadaan ini
yang di tandai oleh kenaikan gula
disebabkan oleh kerusakan sel β pankreas darah akibat penurunan sekresi
baik oleh proses autoimun maupun insulin oleh sel beta pankreas
idiopatik sehingga produksi insulin dan atau ganguan fungsi insulin
berkurang bahkan terhenti. Sekresi insulin (resistensi insulin)
yang rendah mengakibatkan gangguan
pada
metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein.
Etiologi
DM Tipe 1 DM Tipe 2
• Penyebab utama terjadinya • resistensi insulin dan
gangguan metabolik DM tipe 1 berkurangnya sekresi insulin
adalah adanya kelainan autoimun relatif oleh sel beta pankreas
yang menyerang sel beta pada yang diakibatkan kompensasi
pankreas, kejadian ini idiopatik sekresi insulin yang tidak adekuat
atau masih belum diketahui (ADA, 2016; Ikatan Dokter Anak
secara pasti penyebabnya (ADA, Indonesia, 2015; Kementerian
2016; IDF, 2015). Kesehatan RI, 2011
PATOFISIOLOGI
DM Tipe 1 DM Tipe 2
• Pada DM tipe 1 terjadi kelainan reaksi • 1. Resistensi insulin : Suatu keadaan dimana
autoimun yang hingga saat ini bersifat bukan disebabkan oleh kurangnya sekresi
idiopatik atau belum diketahui penyebabnya. insulin, namun karena sel sel sasaran insulin
• Reaksi autoimun ini menyerang sel beta gagal atau tidak mampu merespon insulin
pankreas yang memproduksi insulin, secara normal
akibatnya terjadi defisiensi insulin sehingga • 2. Disfungsi sel B pancreas : Ketika resistensi
sekresi tidak cukup untuk memenuhi insulin tidak ditangani dengan baik,pada
kebutuhan metabolisme harian. perkembangan selanjutnya akan terjadi
• Ketidakcukupan insulin yang berfungsi kerusakan sel-sel B pankreas. Kerusakan sel-sel
mengontrol metabolisme glukosa darah B pankreas akan terjadi secara progresif
mengakibatkan peningkatan kadar glukosa seringkali akan menyebabkan defisiensi
darah, sehingga pasien DM 1 memiliki insulin,sehingga akhirnya penderita
ketergantungan pada insulin eksternal setiap memerlukan insulin eksogen
harinya untuk bertahan hidup (ADA, 2016;
IDF, 2015; Kemenkes, 2011).
KRITERIA DIAGNOSIS
Glukosa plasma puasa dianggap normal bila kadar glukosa darah plasma <126 mg/dL (7
mmol/L). Glukosuria saja tidak spesifik untuk DM sehingga perlu dikonfirmasi dengan
pemeriksaan glukosa darah.

Diagnosis DM dapat ditegakkan apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
• 1. Gejala klasik diabetes atau krisis hiperglikemi dengan kadar plasma glukosa ≥200
mg/dL (11.1 mmol/L. Atau,
• 2. Kadar plasma glukosa puasa ≥126 mg/dL (7.0 mmol/L). Puasa adalah tidak ada
asupan kalori selama 8 jam terakhir. Atau,
• 3. Kadar glukosa 2 jam postprandial ≥200 mg/dL 11.1 mmol/L) dengan Uji Toleransi
Glukosa Oral. Uji Toleransi Glukosa Oral dilakukan dengan pemberian beban glukosa
setara dengan 75g anhydrous glukosa dilarutkan dalam air atau 1.75g/kgBB dengan
maksimum 75g. atau,
• 4. HbA1c > 6.5% Petanda ini harus dilakukan sesuai standar National Glycohemoglobin
Standardization Program (NGSP) pada laboratorium yang tersertifikasi dan terstandar
dengan assay Diabetes Control and Complications Trial (DCCT).
GEJALA KLINIS
• Gejala diabetes melitus dibedakan :
• Gejala akut dan,
• Gejala kronik
Gejala Akut
• Poliphagia (banyak makan)
• polidipsia (banyak minum),
• Poliuria (banyak kencing/sering kencing di
malamhari),
• berat badan turun dengan cepat (5-10 kg dalam waktu
2-4 minggu)  GLUKONEOGENESIS (pemecahan
lemak menjadi glukosa)  kebutuhan energi.
• mudah lelah.
Gejala Kronik
Kesemutan, kulit terasa panas atau seperti
tertusuk tusuk jarum, rasa kebas di kulit, kram,
kelelahan, mudah mengantuk, pandangan
mulai kabur, gigi mudah goyah dan mudah
lepas, kemampuan seksual menurun bahkan
pada pria bisa terjadi impotensi, pada ibu
hamil sering terjadi keguguran atau kematian
janin dalam kandungan atau dengan bayi
berat lahir lebih dari 4kg.
Faktor Resiko DM Tipe 1
a. Riwayat keluarga dengan DM
b. Genetik
c. Infeksi
d. Riwayat kelahiran
e. Pengaruh lingkungan yang lain
Faktor Resiko DM Tipe 2
a. Faktor resiko yang dapat diubah : b. Faktor resiko yang tidak dapat
1) Gaya hidup diubah :
2) Hipertensi 1) Jenis kelamin
3) Obesitas 2) Usia
3) Riwayat keluarga dengan DM
4) Ras atau etnis
5) Riwayat kehamilan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai