Mengenai Kefarmasian
Nama Kelompok:
Andi Hesti / 1713015187
Sri Wahyuni / 1713015159
Ni Wayan Diana Kristi/1713015052
Dewi Fajriani / 1713015140
Nursyafiqa/ 1713015091
Zerlynda bunga ' Allo/1713015151
Gina Nabila Indriani/1713015195
Maria Saena Puru /1713015155
Siti Anisah Nur F./1713015048
Novalinda / 1713015032
Andy Raja Nasution / 1713015123
Ahmad Arief Billah / 1613015042
Muhammad Fauzi Z.A. / 1613015018
Dandy Zwageri Herman/1713015171
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN
Pasal 7
• Pekerjaan Kefarmasian dalam Produksi Sediaan
Farmasi harus memiliki Apoteker penanggung
jawab.
Pasal 8
• Fasilitas Produksi Sediaan Farmasi dapat berupa
industri farmasi obat, industri bahan baku obat,
industri obat tradisional, dan pabrik kosmetika.
Penanggung Jawab Produksi
Pasal 9
• Pasal 17
Pekerjaan Kefarmasian yang berkaitan
dengan prosesdistribusi atau penyaluran
Sediaan Farmasi pada Fasilitas Distribusi
atau Penyaluran Sediaan Farmasi wajib
dicatat oleh Tenaga Kefarmasian sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Cara Distribusi Obat Yang Baik
(CDOB)
Praktek Kefarmasian
Pasal 21
(1) Dalam menjalankan praktek kefarmasian pada Fasilitas
Pelayanan Kefarmasian, Apoteker harus menerapkan
standar pelayanan kefarmasian.
a. Apoteker; dan
b. Tenaga Teknis Kefarmasian.
BAB IV DISIPLIN TENAGA
KEFARMASIAN
Pasal 39
(1) Setiap Tenaga Kefarmasian yang melakukan Pekerjaan
Kefarmasian di Indonesia wajib memiliki surat tanda
registrasi.
Pasal 52
(1) Setiap Tenaga Kefarmasian yang melaksanakan
Pekerjaan Kefarmasian di Indonesia wajib memiliki surat
izin sesuai tempat Tenaga Kefarmasianbekerja.
BAB V PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
Pasal 58