Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 5

TRIGGER I

An. K, perempuan, 3 tahun, dating dalam keadaan kejang. Ibu pasien memberitahu
bahwa pasien sebelumnya mengalami demam tinggi. 1 jam yang lalu pasien juga
mengalami kejang ± 5 menit. Kejang seluruh tubuh. Kemudian dokter
mendiagnosis dengan kejang demam. Terapi awalan di IGD diberi diazepam per
anal. Setelah kondisi anak stabil, dokter memberi obat untuk rumatan berupa
luminal dan paracetamol. (BB 15 kg)
dr. Ita Sadah
SIP No : SIP. KP. 03.02.01XXX
Alamat : Jl. Kesehatan No. 1 – Padang
Telp : (0751) 0927XX
R/ Diazepam supp 10 mg No. V
S i.m.m

R/ Amp Luminal 100mg/2ml No. I


S i.m.m
R/ Spuit 3 cc No. I
S i.m.m
R/ Syr Paracetamol 5 ml fls 60 ml No. I
S3 dd cth 2 pc
PARACETAMOL

 Indikasi
 Menurunkan demam pada segala usia. Sebaiknya digunakan bila
suhu tubuh benar-benar tinggi dan memerlukan terapi obat penurun
panas.
 Digunakan untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri
ringan lainnya.
 Meredakan nyeri pada arthritis ringan dengan efek samping yang
lebih ringan.
Kontraindikasi

Pasien dengan riwayat hipersensitif dan gangguan fungsi


hati yang berat.
 Efek Samping
 Menyebabkan kerusakan hati terutama dosis yang
dikonsumsi melebihi anjuran.
 Efek samping ringan pada saluran pencernaan seperti
mual dan muntah.
 Pada penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan
kerusakan ginjal.
 Menyebabkan reaksi hipersensitifitas.
 Interaksi obat
 Metoclopramide : meningkatkan efek analgetik paracetamol.
 Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin : meningkatkan potensi kerusakan hati.
 Kolestiramin dan lixisenatide : mengurangi efek farmakologis paracetamol
 Antikoagulan warfarin : paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat ini sehingga
meningkatkan terjadinya resiko perdarahan.
 Farmakokinetik

Parasetamol cepat diabsorbsi dari saluran pencernaan,


dengan kadar serum puncak dicapai dalam 30-60 menit.
Waktu paruh kira-kira 2 jam. Metabolisme di hati, sekitar 3
% diekskresi dalam bentuk tidak berubah melalui urin dan
80-90 % dikonjugasi dengan asam glukoronik atau asam
sulfurik kemudian diekskresi melalui urin dalam satu hari
pertama; sebagian dihidroksilasi menjadi N asetil
benzokuinon yang sangat reaktif dan berpotensi menjadi
metabolit berbahaya(toksik)

02/16/22
 Farmakodinamik
Efek analgesik Parasetamol yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan
sampai sedang. Efek anti-inflamasinya sangat lemah, oleh karena itu Parasetamol tidak
digunakan sebagai antireumatik. Parasetamol merupakan penghambat biosintesis
prostaglandin (PG) yang lemah. Efek iritasi, erosi dan perdarahan lambung tidak terlihat
pada kedua obat ini, demikian juga gangguan pernapasan dan keseimbangan asam basa.
(Mahar Mardjono 1971)

02/16/22
Semua obat analgetik non opioid bekerja melalui penghambatan siklooksigenase.
Parasetamol menghambat siklooksigenase sehingga konversi asam arakhidonat menjadi
prostaglandin terganggu. Setiap obat menghambat siklooksigenase secara berbeda.
Parasetamol menghambat siklooksigenase pusat lebih kuat dari pada aspirin, inilah yang
menyebabkan Parasetamol menjadi obat antipiretik yang kuat melalui efek pada pusat
pengaturan panas.
Parasetamol hanya mempunyai efek ringan pada siklooksigenase perifer. Inilah
yang menyebabkan Parasetamol hanya menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri ringan
sampai sedang.

02/16/22
Fenobarbital

 antikonvulsan turunan barbiturat yang efektif dalam mengatasi epilepsi.[1] Nama kimia
dari fenobarbital sendiri adalah asam 5-etil- 5fenilbarbiturat.[1] Karena fenobarbital
merupakan salah satu obat golongan barbiturat, mekanismenya sama dengan barbiturat.[1]
Barbiturat menekan korteks sensor,menurunkan aktivitas motorik, mempengaruhi fungsi
serebral dan menyebabkan kantuk, efek sedasi dan hipnotik.[1] Pada dosis tinggi barbiturat
memiliki sifat antikonvulsan, dan menyebabkan depresi saluran nafas yang dipengaruhi
dosis.[1]

02/16/22
 Fenobarbital digunakan untuk mengontrol dan mengurangi kejang,
mengurangi risiko bahaya ketika kehilangan kesadaran, dan
mengurangi kejang berulang yang dapat mengakibatkan kematian.
[2] Fenobarbital mengontrol aktivitas listrik abnormal di otak yang
terjadi selama kejang.[2] Ia bekerja dengan memengaruhi bagian-
bagian tertentu dari otak sehingga memberikan efek menenangkan.
[2]

02/16/22
MEKANISME KERJA

 Fenobarbital adalah penurun ambang stimulasi sel saraf di korteks


motorik sehingga terjadi hambatan penyebaran aktivitas listrik (lepas
muatan) dari fokus aktivitas epilepsi di otak.[4] Fenobarbital bekerja
pada reseptor GABA sehingga menyebabkan peningkatkan inhibisi
sinaptik.[5] Hal tersebutlah yang menyebabkan adanya efek terangkatnya
ambang kejang.[5] Selain itu, hal tersebut pula dapat mengurangi
penyebaran aktivitas kejang dari fokus kejang.[5] Fenobarbital juga
dapat menghambat saluran kalsium, mengakibatkan penurunan
pengeluaran transmitter yang memiliki fungsi untuk merangsang.[5]

02/16/22
farmakokinetik

 Absorbsi
 Setelah pemberian obat secara oral, obat diserap dengan baik dari lambung dan usus halus,
dengan kadar puncak terjadi 2 sampai 20 jam kemudian.[4] Kadar terapeutik untuk orang
dewasa adalah sekitar 20 sampai 40 mikro gram per ml.[4] Sedangkan pada anak, kadar
yang sedikit lebih rendah masih efektif.[4] Phenobarbital diserap dalam berbagai derajat
setelah pemberian oral, rektal atau parenteral.[6] Garam-garam lebih cepat diserap daripada
asam.[6] Tingkat penyerapan meningkat jika garam natrium ditelan sebagai larutan encer
atau diminum pada saat perut kosong.[6]

02/16/22
 Distribusi
 Fenobarbital adalah asam lemah yang diserap dan dengan cepat didistribusikan ke
seluruh jaringan dan cairan dengan konsentrasi tinggi di otak, hati, dan ginjal.[6]
Semakin ia larut lemak, semakin cepat pula ia menembus semua jaringan tubuh.[6]
Durasi kerja, yang berkaitan dengan tingkat dimana fenobarbital didistribusikan ke
seluruh tubuh bervariasi antara orang-orang dan pada orang yang sama dari waktu ke
waktu.[6] Long-acting fenobarbital memiliki onset kerja 1 jam atau lebih dan durasi
tindakan dari 10 sampai 12 jam.[6] Fenobarbital memiliki kelarutan lipid terendah,
pengikatan dengan plasma terendah, pengikatan dengan protein di otak terendah,
penundaan terpanjang pada onset aktivitas , dan durasi aksi terpanjang di kelas
barbiturat.[6]

02/16/22
 MetabolismeMetabolisme fenobarbital terjadi di hati berupa hidroksilasi dan konjugasi ke sulfat atau asam
glukuronat, diikuti oleh ekskresi melalui ginjal.[4] Waktu paruh fenobarbital adalah dari 50 sampai 100 jam.[4]
Fenobarbital dimetabolisme terutama oleh sistem enzim mikrosomal hati, dan produk-produk metabolisme
diekskresikan dalam urin, dan dalam tinja.[4]

 Ekskresi
 Sekitar 25 sampai 50 persen dari dosis fenobarbital dihilangkan tidak berubah dalam urin.[4] Ekskresi barbiturat
yang tidak dimetabolisme adalah salah satu fitur yang membedakan kategori long-acting dari mereka yang
termasuk kategori lain golongan barbiturat yang hampir seluruhnya dimetabolisme.[4] Metabolit aktif dari
barbiturat diekskresikan sebagai konjugat dari asam glukuronat.[4]

02/16/22
LUMINAL

Indikasi
Kejang umum tonik – klonik,
kejang parsial,
kejang demam,
status epileptikus.
LUMINAL

 Kontraindikasi
 Porfiria,
 kejang tipe absence
LUMINAL

 Efek Samping
 Mengantuk,
 alergi,
 depresi mental,
 ataksia, nistagmus, hiperaktif pada anak, anemia
megaloblastik
LUMINAL

 Interaksi Obat
 Dapat berinteraksi dengan obat lain karena menginduksi
enzim hati yang meningkatkan metabolism obat atau
sebagai respon terhadap kompetisi dengan enzim hati
sehingga memperlambat metabolism obat.
DIAZEPAM

 Indikasi
 Mengatasi gejala yang timbul seperti gelisah berlebihan.
 Halusinasi dan psikoneurosis
 Kejang otot
DIAZEPAM

 Kontraindikasi
 Hipersensitivitas
 Pasien koma
 Depressi SSP makin berat
 Nyeri yng tk terkontrol
DIAZEPAM

 Efek Samping
 Sedasi
 Kelemahan otot
 Ataksia
 Pusing
 Mengantuk
DIAZEPAM

 Interaksi Obat
 Alkohol, antidepresan antihistamin, analgetik opioid : pemberian
bersama dapat mengakibatkan depressi SSP tambahan.
 Rifampicin atau barbiturate : meningkatkan metabolism dan
menurunkan efektifitas diazepam
 Simetidin, isoniazid, asam valproate : menurunkan metabolism
diazepam shg memperkuat kerja diazepam
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai