Anda di halaman 1dari 15

REFORMASI AKUNTANSI PEMRINTAHAN

DAERAH DI INDONESIA

M UHA M M A D HA NIF BA S Y A R( C 0
C 02 0006 ) D 3 AKUNTANSI
UNIVERSITAS JAMBI
D O S E N PE NG A M PU : D r s . I s k a n d a r S a m ,
S.E. A.k., M.Si., C.A.
Perjalanan Akuntansi Pemerintahan Daerah

Dalam sejarahnya akuntansi pemerintah daerah di indonesia sendiri telah


berlangsung dari tahun 1974 sampai saat ini dapat dibagi dalam empat tahap,
yaitu :
• Tahap pertama masa 1974-1999 ( Akuntansi Tradisional )
• Tahap kedua masa 2000-2005 ( Reformasi Akuntansi Tahap pertama )
• Tahap ketiga masa 2005-2010 ( Reformasi Akuntansi Tahap Ketiga )
• Tahap keempat masa 2010 – 2014 ( Reformasi Akuntansi Tahap Keempat )
AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH 1974-
1999

1. REGULASI
Pada masa ini regulasi yang menjadi acuan utama dalam pengelolaan keuangan daerah adalah
• UU nomor 5 tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah
• PP 5 tahun 1975 tentang pengurusan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah
• PP 6 tahun 1975 tentang cara penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah, pelaksanaan tata usaha keuangan
daerah, dan penyusunan perhitungan anggaran dan belanja daerah daerah
AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH 1974-
1999

2. Dasar Hukum
Dikarenakan pada masa ini regulasi yang mengatur secara spesifik tentang Akuntansi Keuangan daerah
maka akuntansi daerah pada saat itu masih meneruskan metode pengelolaan warisan Belanda banyak banget
dengan didasarkan atas aturan-aturan yang terangkum dalam undang-undang pembendaharaan Indonesia
(Indische comptabiliteit wet atau ICW).
AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH 1974-
1999

3. PRAKTEK AKUNTANSI
pada saat itu penerapan akuntansi di pemerintah daerah di Indonesia tidak adanya konsistensi regulasi yang mengatur tentang
Akuntansi Keuangan daerah secara spesifik akan tetapi bendaharawan di dalam pencatatan transaksi keuangan yaitu
menggunakan metode tata buku tunggal berbasis kas di mana metode tata buku tunggal ini sangat memiliki banyak
kelemahan salah satunya yaitu sulitnya melakukan kroscek ketika melakukan pemeriksaan atau perhitungan realisasi
anggaran selain itu sistem pembukuan tunggal pada masa ini tidak menyediakan catatan keuangan untuk kategori belanja
modal sistem akuntansi pembukuan tunggal memiliki kelemahan yakni menghasilkan informasi yang tidak terintegrasi atau
hanya parsial. Sistem akuntansi berbasis kas memiliki beberapa kelemahan yang inheren kelemahan tersebut antara lain :
• Informasi yang lebih kompleks tidak dapat dihasilkan
• Hanya terfokus pada aliran kas dan mengabaikan aliran sumber daya lain
• Pertanggungjawaban kepada publik jadi terbatas hanya pada penggunaan kas dan tidak pada sumber daya yang lain
AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH 2000-
2005

1. REGULASI
Pada masa ini regulasi yang menjadi acuan utama dalam pengelolaan keuangan daerah adalah
• UU nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah
• UU 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah
• PP 105 tahun 2000 tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah
AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH 2000-
2005

2. DASAR HUKUM
Hukum yang mendasari akuntansi pemerintahan daerah di masa ini yaitu pada tanggal 10 November 2000
pemerintah menetapkan PP 10 tahun 2000 tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah. PP
ini diterbitkan untuk melaksanakan ketentuan pasal 86, UU nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan
daerah dan pasal 26, UU no 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan
daerah.
AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH 2000-
2005

3. PRAKTIK AKUNTANSI
Pada masa ini praktik akuntansi mengacu pada keputusan menteri dalam negeri nomor 29 tahun 2002 tentang pedoman
pengurusan pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah serta tata cara penyusunan anggaran pendapatan dan
belanja daerah pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan perhitungan anggaran pendapatan dan belanja
daerah. Dengan adanya keputusan menteri tersebut maka praktek tata cara akuntansi menggunakan sistem pembukuan ganda
dengan pengakuan pendapatan belanja dan pembiayaan berbasis kas modifikasian akan tetapi pada masa ini standar
akuntansi belum ada karena pemerintah belum menerbitkan regulasi tentang standar akuntansi akibatnya pemuda-pemuda di
seluruh Indonesia dalam menerapkan akuntansi pengelolaan keuangan daerah.
AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH 2005-
2010

1. REGULASI
Pada masa ini regulasi yang menjadi acuan utama dalam pengelolaan keuangan daerah adalah
• PP 24 tahun 2005 tentang standar akuntansi pemerintahan an an an
• PP 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah
kedua PP tersebut merupakan penjabaran dari UU nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara UU nomor 1 tahun 2004
tentang keadaan negara UU nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan UU nomor 33 tahun 2004 tentang
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah
AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH 2005-
2010

2. DASAR HUKUM
Hukum yang mendasari pada akuntansi pemerintahan daerah pada masa ini yaitu ditetapkannya PP 24 tahun
2005 tentang standar akuntansi pemerintahan yang ditetapkan pada tanggal 13 Juni 2005 PP ini diterbitkan
untuk melaksanakan ketentuan pasal 32 ayat 2 UU nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara . PP 24
tahun 2005 ini menjadi acuan bagi penyusun laporan keuangan pemeriksaan laporan keuangan dan
pengguna laporan keuangan daerah
AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH 2005-
2010

3. PRAKTEK AKUNTANSI
Basis pengakuan pendapatan belanja dan pembiayaan menggunakan cash basis toward accrual. Konsekuensi dari PP 24
tahun 2005 dan PP 58 tahun 2005 maka pengelolaan keuangan daerah bergeser dari sentralisasi ke desentralisasi yang proses
pengelolaan keuangan daerah dan tanggung jawab pengelolaannya setelah didelegasikan dari kepala daerah kepada masing-
masing kepala SKPD perubahan ini juga membawa perubahan dalam sistem akuntansi keuangan daerah. Proses penyusunan
laporan keuangan sangatlah jelas pada masa ini yaitu proses penyusunan laporan keuangan di SKPD selambat-lambatnya
selesai pada tanggal 28 Februari selanjutnya selambat-lambatnya tanggal 31 Maret skpkd sudah harus menyelesaikan
laporan konsolidasian pemerintah daerah sebelum diserahkan ke badan pemeriksa Keuangan dan laporan konsolidasian
tersebut harus di-review oleh inspektorat daerah
AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH
BERBASIS AKRUAL 2010-2014

1. REGULASI
Di masa ini merupakan masa transisi dari penerapan akuntansi berbasis kas menuju akrual menjadi penerapan akuntansi
berbasis akrual maka begitu regulasi yang mengatur perubahan ini adalah peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010
tentang standar akuntansi pemerintahan. Regulasi ini merupakan pengganti peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2005
tentang standar akuntansi pemerintahan. Peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010 menyatakan bahwa akuntansi berbasis
akrual diberlakukan selambat-lambatnya tahun 2014 oleh karena itu pemerintah daerah masih diperbolehkan menerapkan
akuntansi berbasis kas menuju akrual sampai dengan 2013
AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH
BERBASIS AKRUAL 2010-2014

2. DASAR HUKUM
Dimasa akuntansi pemerintahan yang berbasis akrual hukum yang mengatur pada masa ini ialah yaitu pada
peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintahan yang selanjutnya adalah
undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara pasal 36 yang menyatakan bahwa penerapan
akuntansi berbasis akrual Indonesia adalah selambat-lambatnya 5 tahun setelah undang-undang tersebut
ditetapkan artinya pada tahun anggaran 2008 seluruh pemerintah daerah di Indonesia sudah harus
menerapkan akuntansi berbasis akrual
AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH
BERBASIS AKRUAL 2010-2014

ya untuk menerapkan akuntansi pemerintah daerah berbasis akrual diperlukan kondisi kondisi yang
mendukung implementasinya kondisi kondisi tersebut antara lain adalah :
1. Pengelola keuangan yang berkompeten
2. Dukungan dari pemeriksaan laporan keuangan
3. Adanya sistem teknologi informasi yang mampu mengamengakomodasi persyaratan-persyaratan dalam
penerapan akuntansi berbasis akrual
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai