Anda di halaman 1dari 8

Makin Meningkatnya Kasus

Tindak Pidana Korupsi oleh


Para Pejabat
Audy L (4), Celine (5), Jesselyn (11), Jhuneva (12),
Regina (19)
Latar Belakang Masalah :
Kasus Korupsi, Tiga Pejabat PUPR Divonis Kurungan Penjara
• Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menjatuhi vonis kurungan penjara kepada tiga
pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait kasus suap kelancaran
pembangunan sejumlah proyek. Ketiganya divonis berbeda-beda. Menurut Hakim, tiga pejabat itu
menerima suap dari Direktur Utama PT Wijaya Kusuma Emindo (PT WKE) Budi Suharto, Direktur
Keuangan PT WKE Lily Sundarsih, Direktur PT Tashida Sejahtera Perkara (PT TSP) Irene Irma, dan
Direktur PT WKE Yuliana Enganita Dibyo. Suap diberikan agar Meina dan Donny selaku PPK
memberikan kemudahan dalam pengawasan kegiatan proyek di lingkungan Satker PSPAM Strategis
di Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR. Dengan begitu, dapat memperlancar pencairan anggaran
kegiatan yang dikerjakan PT WKE.
Seberapa Luas Masalah Tersebar Pada Bangsa
dan Negara ?
● Tentu sangat luas karena berhubungan dengan pemerintahan dan masyarakat. Para
terdakwa hanya mementingkan keuntungan pribadi mereka dan tidak memikirkan
konsekuensi apa yang akan mereka terima. Proyek yang awalnya berjalan lancarpun
harus tertunda karena masalah ini. Selain itu, sebagai pejabat negara mereka dianggap
tidak mendukung pemerintahan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia yang
semakin melonjak.
• Kasus seperti ini tentu harus ditangani
pemerintah dan harus ditindak secara tegas
karena akan memberikan dampak buruk bagi
Mengapa Masalah masyarakat lainnya. Pemerintah juga harus
harus Ditangani mengawasi lebih ketat kinerja para pejabat
agar tidak sembarangan dalam melakukan
Pemerintah dan •
tugasnya.
Seharusnya yang bertanggung jawab dalam
Haruskah Seseorang memecahkan masalah ini adalah para
terdakwa yang terkait, dengan hakim yang
Bertanggung Jawab akan memutuskan di pengadilan nanti. Para
terdakwa tentu harus bertanggung jawab atas
Memecahkan apa yang telah mereka lakukan karena sangat
merugikan. Untuk hukuman yang akan
Masalah? diserahkan kepada para hakim di pengadilan
nanti.
Adakah Kebijakan Tentang Masalah Tersebut
?
• Kebijakan tersebut ada dalam Undang-Undang KUHP No.31 Tahun 1999 tentang
pemberantasan tindak pidana korupsi. Adapun isi salah satu pasal yang ada di
dalam Undang-Undang KUHP No.31 Tahun 1999 tentang hukuman yang layak
diberikan kepada para koruptor, berikut merupakan bunyinya :
1. Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp.
200.000.000,00 dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00.
2. Dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan
dalam keadaan tertentu, pidana mati dapat dijatuhkan.   
Adakah Perbedaan
Pendapat, Siapa
• Tidak ada perbedaan pendapat, semua
Organisai yang
murni kesalahan yang dilakukan para Berpihak Pada
pejabat sehingga terkena kasus korupsi
tersebut. Masalah ini ?
• Untuk organisasi, tidak ada organisasi
yang berpihak pada masalah ini dan
kasus korupsi tersebut langsung
ditangani oleh kepolisian setempat.
Pada Tingkat atau Pada tingkat : negara (karena pejabat
PUPR tersebut termasuk aparat negara
Lembaga yang menduduki jabatan tinggi).

Pemerintah Apa Lembaga Negara :


a. KPK (Komisi Pemberantasan
yang Bertanggung Korupsi).
b. Majelis Hakim Pengadilan Tindak
Jawab Tentang Pidana Korupsi (pemberi vonis).
c. POLRI

Masalah ini ? d. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).


e. Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP).
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai