Anda di halaman 1dari 17

Om

Swastyastu
Our Team

NAMA KELOMPOK :
1. NI KOMANG AYU WIDYA YANTI (01) / 2002622010149
2. PUTU TINA OKTAVIYANI PUTRI (02) / 2002622010150
3. SUSMITA (06) / 2002622010154
4. PUTU CHANDRA TIARINI (23) / 2002622010171
5. NI WAYAN SUGIANTARI (24) / 2002622010172
6. I KADEK NOVSA WIGUNA (29) / 2002622010177
MENGHITUNG PPh PASAL 21

PEMBAHASAN MATERI
1. Pengertian Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21
2. Perhitungan PPh Pasal 21 atas Penghasilan yang Sifatnya Tidak Tetap dan Umumnya
Diberikan Sekali Saja atau Sekali Setahun
3. Perhitungan PPh Pasal 21 Tahunan terhadap Penghasilan Pegawai yang Dipindah Tugaskan
dalam Tahun Berjalan
4. Perhitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas Penghasilan Pegawai yang pindah Kerja dalam
Tahun Berjalan
5. Perhitungan PPh Pasal 21 Atas Penghasilan yang Sebagian atau Seluruhnya Diperoleh
dalam Mata Uang Asing
6. Perhitungan PPh Pasal 21 yang Ditanggung Pemberi Kerja
Pengertian Subjek Pajak PPh Pasal 21 ( Wajib Pajak PPh Pasal 21 ) Wajib
pajak yang dipotong PPh pasal 21 adalah orang pribadi yang
Perhitungan Pajak merupakan :
Penghasilan (PPh)
 Pegawai, karyawan atau karyawati tetap adalah orang
Pasal 21 pribadi yang bekerja pada pemberi kerja dan atas jasanya
itu ia memperoleh gaji dalam jumlah tertentu secara
berkala.
Perhitungan Pajak Penghasilan
(PPh) Pasal 21 adalah pajak  Pegawai, karyawan atau karyawati lepas adalah orang
yang dikenalan atas penghasilan peribadi yang bekerja untuk pemberi kerja dan hanya
berupa gaji, upah, honorarium, menerima upah jika ia bekerja.
tunjungan dan pembayaran lain
dengan nama dan dalam bentuk  Penerima honorarium adalah orang pribadi atau
apapun sehubungan dengan sekelompok orang pribadi yang memberikan jasa, dan atas
pekerjaan atau jabatan, atau jasanya ia memperoleh imbalan tertentu sesuai dengan
sebagai imbalan jasa. jasa yang diberikan.

 Penerima upah adalah orang pribadi yang atas jasaya ia


memperoleh upah seperti upah harian, upah borongan,
upah satuan dan lain-lain.
Perhitungan PPh Pasal 21 atas Penghasilan yang Sifatnya Tidak Tetap dan
Umumnya Diberikan Sekali Saja atau Sekali Setahun

Pengertian penghasilan
tidak tetap Aturan dan tata cara perhitungan

Penghasilan tidak tetap atau tidak • Dihitung PPh Pasal 21 atas penghasilan teratur yang
disetahunkan ditambah dengan penghasilan tidak
teratur adalah penghasilan yang
teratur berupa tantiem, jasa produksi, dan sebagainya
berupa jasa produksi, tantiem, .
• Dihitung PPh Pasal 21 atas penghasilan teratur yang
gratifikasi, bonus, premi, tunjangan
disetahunkan tanpa tantiem, jasa produksi, dan
hari raya, dan penghasilan lain sebagainya.
semacam itu yang sifatnya tidak
• Selisih antara PPh Pasal 21 menurut penghitungan
tetap dan biasanya dibayarkan hurur a dan huruf b adalah PPh Pasal 21 atas
Penghasilan tidak teratur berupa tantiem, jasa
sekali setahun yang diterima oleh
produksi, dan sebagainya.
pegawai tetap.
Contoh soal

• Contoh soal atas penghasilan tidak tetap


atau diberikan sekali setahun

Sudiro (tidak kawin) bekerja pada PT Qolbu


Jaya dengan memperoleh gaji sebesar
Rp5.000.000,00 sebulan. Pada bulan Maret
2016 Sudiro memperoleh bonus sebesar
Rp8.000.000,00, sehingga pada bulan Maret
2016 Sudiro memperoleh penghasilan berupa
gaji sebesar Rp5.000.000,00 dan bonus sebesar
Rp8.000.000,00. Setiap bulannya Sudiro
membayar iuran pensiun ke dana Pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan sebesar Rp80.000,00.
Hitunglah PPh Pasal 21 atas gaji dan bonus dari
sudiro yang bekerja pada PT.Qolbu Jaya!
Lanjutan Contoh soal
Contoh soal atas penghasilan tidak tetap
atau diberikan sekali setahun

Sudiro (tidak kawin) bekerja pada PT Qolbu


Jaya dengan memperoleh gaji sebesar
Rp5.000.000,00 sebulan. Pada bulan Maret
2016 Sudiro memperoleh bonus sebesar
Rp8.000.000,00, sehingga pada bulan
Maret 2016 Sudiro memperoleh
penghasilan berupa gaji sebesar
Rp5.000.000,00 dan bonus sebesar
Rp8.000.000,00. Setiap bulannya Sudiro
membayar iuran pensiun ke dana Pensiun
yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan sebesar Rp80.000,00.
Perhitungan PPh Pasal 21 Tahunan terhadap Penghasilan
Pegawai yang Dipindah Tugaskan dalam Tahun Berjalan

Pada saat pegawai dipindahtugaskan, pegawai yang bersangkutan tidak berhenti bekerja
dari perusahaan tempat dia bekerja. Pegawai yang bersangkutan masih tetap bekerja
pada perusahaan yang sama dan hanya berubah lokasinya saja. Dengan demikian dalam
penghitungan PPh Pasal 21 tetap mengacu atau menggunakan dasar penghitungan
selama setahun. Dengan Besaran tarif PPh 21 berdasarkan UU No 36/2008 adalah 5%
untuk wajib pajak dengan penghasilan tahunan sampai dengan Rp 50 juta,  15% untuk
penghasilan tahunan Rp 50 juta-Rp 250 juta, 25% untuk Rp 250 juta-Rp 500 juta, dan
30% untuk di atas Rp 500 juta.
Gaji Rp300.000 Rp6.000.000

Contoh soal
           Biaya jabatan 5% Rp200.000 -Rp500.000
           Iuran pensiun     Rp5.500.000
Penghasilan neto 1 bulan    
Penghasilan neto 8 bulan (Januari-Agustus) Rp44.000.000  
Penghasilan neto 1 tahun Rp  66.000.000
Budi seorang jurnalis lajang bekerja di            Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)   -Rp54.000.000
sebuah media cetak nasional dengan Penghasilan Kena Pajak Rp12.000.000
gaji Rp 6.000.000 perbulan dan iuran PPh 21 untuk 1 tahun ( 5%) Rp600.000  
pensiun Rp 200.000. Pada bulan PPh 21 terutang  8 bulan (Januari-Agustus) Rp400.000
Agustus, ia dipindahkan dari kantor  
           PPh 21 telah dipotong PT Subur Makmur -Rp400.000
Jakarta ke biro Yogyakarta. Berapa
PPh terutang belum dipotong   NIHIL
PPh 21 yang harus dipotongdari
Gaji             Rp350.000 Rp7.000.000
penghasilan Budi bekerja di
            Biaya jabatan 5% Rp 200.000 -Rp550.000
Yogyakarta?             Iuran pensiun     Rp6.450.000
Penghasilan neto 1 bulan    
Penghasilan neto di PT Tunas Jaya (4 bulan) Rp 25.800.000 Rp69.800.000

Penghasilan neto di PT Subur Makmur (8 bulan) Rp44.000.000 -Rp54.000.000


Penghasilan neto 1 tahun    
           Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)    
Penghasilan Kena Pajak   Rp15.800.000
Penyelesaian PPh 21 untuk 1 tahun ( 5%) Rp790.000
 
          PPh 21 telah dipotong PT Subur Makmur -Rp400.000
PPh 21 terutang (4 bulan) Rp390.000
 
          PPh 21 telah dipotong PT Tunas Jaya -Rp390.000
PPh 21 terutang belum dipotong   NIHIL
Perhitungan Pemotongan PPh Pasal 21 atas Penghasilan
Pegawai yang pindah Kerja dalam Tahun Berjalan

Cara menghitung PPh 21 karyawan pindah kerja atau pindah tugas sebenarnya sama
dengan perhitungan pada umumnya, tetap mengacu pada penghasilan tahunan.
Besaran tarif PPh 21 berdasarkan UU No 36/2008 adalah 5% untuk wajib pajak
dengan penghasilan tahunan sampai dengan Rp 50 juta,  15% untukpenghasilan
tahunan Rp 50 juta-Rp 250 juta, 25% untuk Rp 250 juta-Rp 500 juta, dan 30%
untuk di atas Rp 500 juta.
Gaji Rp300.000 Rp6.000.000
           Biaya jabatan 5% Rp200.000 -Rp500.000

Contoh soal            Iuran pensiun  


Penghasilan neto 1 bulan
 
 
Rp5.500.000
 
Penghasilan neto 8 bulan (Januari-Agustus) Rp44.000.000  
Dinda, karyawati  belum menikah, Penghasilan neto 1 tahun Rp  66.000.000
bekerja di perkebunan sawit PT Subur
           Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)   -Rp54.000.000
Makmur di Medan, dengan gaji Rp
6.000.000, iuran pensiun Rp 200.000. Penghasilan Kena Pajak Rp12.000.000
Pada bulan September, ia pindah PPh 21 untuk 1 tahun ( 5%) Rp600.000  
kerja ke PT Tunas Jaya di Pekanbaru PPh 21 terutang  8 bulan (Januari-Agustus) Rp400.000
dengan gaji Rp 7.000.000, iuran  
           PPh 21 telah dipotong PT Subur Makmur -Rp400.000
pensiun Rp 200.000. Berapa PPh 21
PPh terutang belum dipotong   NIHIL
yang harus dipotong di perusahaan
baru? Gaji             Rp350.000 Rp7.000.000
            Biaya jabatan 5% Rp 200.000 -Rp550.000
            Iuran pensiun     Rp6.450.000
Penghasilan neto 1 bulan    
Penghasilan neto di PT Tunas Jaya (4 bulan) Rp 25.800.000 Rp69.800.000

Penghasilan neto di PT Subur Makmur (8 bulan) Rp44.000.000 -Rp54.000.000

Penyelesaian
Penghasilan neto 1 tahun    
           Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)    
Penghasilan Kena Pajak   Rp15.800.000
PPh 21 untuk 1 tahun ( 5%) Rp790.000
 
          PPh 21 telah dipotong PT Subur Makmur -Rp400.000

PPh 21 terutang (4 bulan) Rp390.000


Perhitungan PPh Pasal 21 Atas Penghasilan yang Sebagian atau
Seluruhnya Diperoleh dalam Mata Uang Asing

Untuk menghitung PPh pasal 21 atas penghasilan yang diperoleh dalam mata uang asing
perlu mengingat satu prinsip yaitu terkait dengan penggunaan kurs menteri keuangan. Kurs
menteri keuangan adalah penetapan nilai tukar mata uang asing atas rupiah yang berlaku
dalam periode tertentu yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Berkaitan dengan perhitungan PPh pasal 21 atas penghasilan dalam mata uang asing maka
ketika kita menghitung gaji harus dikonversikan terlebih dahulu kedalam rupiah. Nilai kurs
yang harus digunakan untuk perhitungan PPh 21 adalah kusr menteri keuangan yang
berlaku pada tanggal pembayaran gaji dalam mata uang asing tersebut.
Penyelesaian
Contoh soal

Alexander bekerja pada PT Berjaya


Capital. Sesuai dengan perjanjian kerja
antara alexander dengan PT Berjaya
Capital, yang bersangkutan akan
mendapatkan gaji dalam mata uang dolar
Amerika Serikat (US$) sebesar US$ 1.000
per bulannya. Alexander sudah menikah
namun belum memiliki anak. Pembayaran
gaji untuk bulan Januari 2019 dibayarkan
pada tanggal 28 Januari 2019. Diketahui
kurs menteri keuangan yang berlaku pada
saat itu adalah Rp 13.000 untuk US$ 1.
Berapakah PPh 21 yang harus dipotong
atas gaji bulan Januari 2019 yang
diterima oleh Alexander ?
Perhitungan PPh Pasal 21 yang
Ditanggung Pemberi Kerja

Ruang lingkup pemotongan PPh Pasal 21 meliputi,Pemotong PPh


Pasal 21 yang memberikan penghasilan adalah pemberi kerja yang
membayarkan imbalan sehubungan dengan pekerjaan, bendahara
pemerintah yang membayarkan penghasilan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa dan kegiatan, dana pensiun, badan yang
membayarkan imbalan sehubungan dengan jasa, dan penyelenggara
kegiatan yang melakukan pembayaran sehubungan dengan
pekerjaan.
Contoh soal

Dimisalkan, Otong adalah seorang


pegawai dari PT Modern dengan status
menikah dan mempunyai 3 orang anak.
Dia menerima gaji Rp10.000.000,00
sebulan dan PPh ditanggung oleh
pemberi kerja. Tiap bulan is membayar
iuran pensiun ke dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan sebesar
Rp150.000,00. Penghitungan PPh
Pasal 21 untuk bulan Juli 20xx dalam
hal Jadul hanya menerima pembayaran
gaji saja, maka PPh 21 untuk Jadul
dihitung seperti perhitungan berikut ini.
 
Lanjutan Contoh soal

Dimisalkan, Otong adalah seorang


pegawai dari PT Modern dengan
status menikah dan mempunyai 3
orang anak. Dia menerima gaji
Rp10.000.000,00 sebulan dan PPh
ditanggung oleh pemberi kerja. Tiap
bulan is membayar iuran pensiun ke
dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan
sebesar Rp150.000,00. Penghitungan
PPh Pasal 21 untuk bulan Juli 20xx
dalam hal Jadul hanya menerima
pembayaran gaji saja, maka PPh 21
untuk Jadul dihitung seperti
perhitungan berikut ini.
 
Om
swastyastu
ANY QUESTION
?

Anda mungkin juga menyukai