Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Berbasis
DASAR HUKUM
K3
Undang undang No 1 Th 1970
tentang
Keselamatan Kerja
Latar Belakang Permasalahan
Kebakaran berpeluang dapat terjadi di setiap
tempat
Kebakaran mengancam kehidupan dan harta benda
DI TEMPAT KERJA ANDA
Apakah ada peluang utk terjadi
kebakaran
Apa konsekuensinya bila terjadi
kebakaran
Upaya apa yang telah dilakukan
Kebakaran = Energi yang tidak terkendali
Source
Energy
Norma K3 Penanggulangan Kebakaran
1
Pengertian
Kebakaran adalah terjadinya api yang tidak
dikehendaki
Kebakara
A n
pi
Norma K3 Penanggulangan Kebakaran
2
Pengertian
Penanggulangan kebakaran adalah segala
daya upaya untuk mencegah dan membrantas
kebakaran
Membrantas
Mencegah
Kebakara
A n
pi
Norma K3 Penanggulangan Kebakaran
4
Pengertian
Pencegahan kebakaran adalah pengendalian
setiap perwujudan energi
(kimia, mekanik, listrik, fisika)
Smoke
Temperature
Carbon
Monoxide
Carbon
Dioxide
EN
HE
YG
AT
FIRE
OX
Oxygen
FUEL
Outcome
Effect of Fire on Rate of heat release
People, Property Flame spread
and Smoke obscuration
Environment Toxicity
Ignitibility by heat
transfer
Korban
Adanya
Jiwa
Penyimpangan Dampak
Standar K3 Lingkungan
Sumber sumber
pemicu api-kebakaran
Listrik
Sambaran petir
Listrik Statis
Rokok
Api terbuka
Pemotongan/pengelasan
Permukaan panas
Bunga api pembakaran
Bunga api Mekanik
Reaksi kimia
Penangasan/Auto Ignatiton Temperatur
Non teknis
Pembebanan lebih
Sambungan tidak sempurna
Perlengkapan tidak standar
Pembatas arus tidak sesuai
Kebocoran isolasi
Sambaran petir
Data KERUGIAN Kebakaran
K3
keselamatan kerja untuk:
• mencegah, mengurangi, dan
memadamkan kebakaran,
• mencegah, mengurangi peledakan
PENANGGULANGAN K • memberikan kesempatan
EBAKARAN jalan menyelamatkan diri
dalam bahaya kebakaran
• pengendalian penyebaran
asap, gas dan suhu
Pasal 9 ayat (3).
UU NO 1 TH 1970 Pengurus wajib membina K3
penanggulangan kebakaran
PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
•KEPMENAKER 75/2002 K3 LISTRIK
•PERMENAKER 02/89 Prot. Petir
PENGENDALIAN
•KEP. MENAKER KEP. 187/MEN/1999 (B3)
ENERGI
•PER. KHUSUS “EE” (BH. MUDAH TERBAKAR)
PROTEKSI Khusus K3 PK
KEBAKARAN •Pedoman Fire Rating
•Pedoman Springkler
•Standar Bangunan Indonesia
Flashover
3 - 10 menit
SUR
n
STEDY
ha
UT
u Fully development fires
mb
/PA
(600-1000 o C)
r tu
Penyalaan
D
pe
awal
AM
WAKTU
SUMBER
ENERGI
Flashover
INTENSITAS
3 - 10 menit
STEDY
Fully development fires
TH
(600-1000 o C)
OW
DE
GR
CA
Initiation FIRE STAGE
Y
TIME
Sumber Energy
Awal terjadinya api/kebakaran tidak diduga waktu dan tempatnya;
Faktor pemicunya karena terjadi energi panas yang tidak terkendali. (Source energy)
Bila energi panas kontak dengan bahan bakar maka akan terjadi awal penyalaan
(Initiation)
Nyala api akan menjadi besar dan meluas bila cukup media penghantarnya; (Growth)
Dalam waktu 3 mnt untuk bahan cair dan 10 mnt untuk bahan padat terjadi flash over
Temperatur dan intensitas nyala api dipengaruhi oleh sifat flammability, quantity, dan
jenis material yang terbakar (600-1000 oC)
Kebakaran akan surut dan padam bila keseimbangan reaksinya tidak seimbang.
Grafik Perkembangan Api
MASALAH UTAMA
“API”
Berasal dari api kecil
Tidak dapat diduga
Dapat dicegah
Merambat secara
horizontal & vertikal
Indikasi adanya
api/kebakaran:
• Asap
• Panas
• Bau
• Cahaya/nyala
BAHAYA FLASH OVER
Lilin Gelas
penutup
Air
Percobaan 1
DISULUT
BENSIN
LANGSUING NYALA
EXPERIMENT 3
DISULUT
DISULUT
SOLAR
DIPANASKAN
EXPERIMENT 4
DISULUT
MINYAK
PELUMAS
EXPERIMENT 4
DISULUT
MINYAK
PELUMAS
DIPANASKAN
Didalam udara ada bermacam-macam unsur
antara lain oksigen. Pembakaran dpt terjadi bila
kadar oksigen dlm udara min: 16 %.
- gas lain-lain 1%
Angin
Pada saat terjadi kebakaran O2 akan
berkurang yang mengakibatkan tekanan udara
menurun, maka akan terjadi arus angin besar
sehingga kobaran nyala api cepat menjalar
OXYGEN
FUEL
Free
radicals
reaction
(Exothermal)
Rantai reaksi pembakaran CH2
2 || + H2 O + HO*
Ethane ( C2 H6) CH2
CH2
+|
CH2
CH3 CH3 + O
2 CH3 CH3
| + Heat | | | + HO*
CH3 CH2* CH2 OO* CHO
+ +O + H2
H H H* 2
HO* H2O + H* +O2
HO*
+
H C C H +O2 HO* +
O* + H 2
+ O*
H H HO* +O2
+ H*
O* HO*
*) Free Radicals +
O*
-Setelah dipanaskan, salah satu atom H terlepas/berdiri bebas H radikal
(H*)
Atom H bersifat reaktif dgn O2 HOO* dstnya menghasilkan HO* dan O*
-
Accident Prevention Program
Pre Incident
Incident
Post Incident
Explosio
- Safe Design Control - Emergency
- Hazard - Engineering
- Human
Identification - Administrative
- FEP
?
n Response Plan Rehabilitative
- Access
Fire
PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF
Penerapan suatu desain sistem atau instalasi
deteksi, alarm & pemadam kebakaran pada suatu
bangunan tempat kerja yg sesuai & handal shg
pada bangunan tempat kerja tsb mandiri dalam hal
sarana untuk menghadapi bahaya kebakaran.
MEANS OF ESCAPE
KOMPARTEMEN
SMOKE CONTROL (PENGENDALI ASAP)
FIRE DAMPER (BAHAN TAHAN API)
FIRE RETARDANT (PELAPISAN BAHAN TAHAN API)
a. Ketahanan Struktur
Agar Konstruksi Bangunan mampu menciptakan Kestabilan Struktur selama terjadi
Kebakaran, sehingga memberi kesempatan pd Penghuni untuk menyelamatkan diri
& bagi Petugas Pemadam Kebakaran untuk melakukan Operasi Pemadaman
Kebakaran.
Permit)
Pengorganisasian (Fire Teams)
Pembinaan dan latihan
Tanggap darurat (F E P)
Gladi terpadu (Fire drill)
Riksa-Uji (Inspection & Testing)
MANAJEMEN Pemeliharaan (Preventive
PENANGGULANGAN maintenance)
KEBAKARAN Audit (Fire safety Audit)
System informasi & komunikasi
POSKO Pengendalian darurat
Kepmenaker No. 186/Men/1999,
- Ringan
- Sedang I, II dan III
- Berat
Bahaya Kebakaran Ringan : Ancaman Bahaya Kebakaran yg mempunyai
nilai & kemudahan terbakar rendah & apabila terjadi kebakaran
melepaskan panas rendah, shg penjalaran api lambat.
Bahaya Kebakaran Sedang 1 (satu) : Ancaman Bahaya Kebakaran
yg mempunyai jumlah & kemudahan terbakar sedang; penimbunan bahan
yg mudah terbakar dg tinggi tdk lebih dari 2,5 m & apabila terjadi kebakaran
melepaskan panas sedang, shg penjalaran api sedang.
. Penghuni
•
KLASIFIKASI HUNIAN
• Peruntukan bangunan
• Konstruksi bangunan
• Tinggi bangunan
•
. Penghuni ?
s
?? ?
e of
?
n c
?? que risk)
e s
o n el
C ev
(L
Kecepatan menjalarnya kebakaran
--> --> --> --> --> --> --> --> --> -->
Ref. Kepmennaker No 186/1999
Tk. Ahli
Tk. Ahli Madya
Pratama
Tk. Dasar II
Tk. Dasar I
1/300(ringan/sedang I)
DEVISI FIRE
1/<300(sedang II,III, berat)
FIRE MENS
Koordinator
SUB UNIT ………..
1/100
1/100(ringan/sedang I)
PERAN 1/<100(sedang II,III, berat)
KEBAKARAN
……….2/25
Ref. Kepmennaker No 186/1999
PENANGGUNG JAWAB UMUM
(PENGURUS/MANAJEMEN) STRUKTUR
ORGANISASI K3
DEPARTEMEN K3/P2K3
(Ahli K3)
PETUGAS (D)
PERAN KEBAKARAN
(Lini I)
PET. PERAN KEBAKARAN (KLAS D)
Tugas pokok sesuai jabatan utamanya
Merupakan tugas tambahan selain tugas pokoknya
Pada waktu jam kerja
TUGAS POKOK :
Tanggung jawab di seluruh tempat kerja
(Diatur sistem shift)
Tugas :
1. Melakukan patroli rutin ke seluruh area kerja memantau
semua aspek pencegahan kebakaran.
2. Memelihara, memeriksa dan menguji semua sarana
proteksi kebakaran agar selalu dalam keadaan siap pakai.
3. Siap siaga melakukan tindakan menghadapi keadaan
darurat kebakaran untuk pemadaman dan penyelamatan
4. Memberikan pertolongan pertama pada korban kec/keb
5. Mengarahkan evakuasi orang/barang
6. Mengkoordinasikan seluruh petugas peran kebakaran
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT
KEBAKARAN
KLAS B :
KOORDINATOR SUB UNIT PEN. KEBAKARAN
Tanggung jawab di unit kerja tertentu
Tugas :
Mengkoordinasikan program penanggulangan kebakaran
(inspeksi & latihan)
• Memimpin operasi penanggulangan kebakaran
• Menyusun program kerja & kegiatan ttg pen.kebakaran
• Mengusulkan anggaran, sarana & fasilitas PK kepada
manajemen
Psl 9
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT
KEBAKARAN
KLAS A :
PENANGGUNG JAWAB TEKNIK
PEN. KEBAKARAN
Tanggung jawab di seluruh tempat kerja
Tugas :
• Menyusun, melaksanakan dan evaluasi program kerja
pengendalian kebakaran
• Melakukan audit internal dan pengawasan langsung
• Mempertanggung jawabkan pelaksanaan syarat K3 PK
• Memerintahkan, menghentikan & menolak pelaksanaan
pekerjaan yg dp menimbulkan kebakaran/peledakan
• Meminta keterangan/informasi mengenai pelaksanaan
syarat2x K3 kebakaran di tempat kerja.
Psl 10
PEDOMAN KERJA
ANGGOTA REGU PENANGGULANGAN KEBAKARAN
tempat kerja
• penyelenggaraan latihan & gladi penanggulangan secara
berkala
• memiliki buku rencana penanggulangan keadaan
KOORDINATOR
WAKIL
K Unit KT Inti
WKL WKTI
Keterangan :
Keterangan : KTInti : Koordinator Tim Inti
K Unit : Kepala Peran Unit WKTI : Wakil Koordinator Tim Inti
TPK: Tim Pemadam Kebakaran
WKL : Wakil K. Unit TPD: Tim Pengaman Dokumen
Kpk : Kelompok Pemadam Kebakaran TRS: Tim Rescue
KPD : Kelompok Pengamanan Dokumen TP3K : Tim P3K
TME : Unit Mecanical, Electrical &
KE : Kelompok Evakuasi Plumbing
KP3K : Kelompok P3K TPL : Unit Pengamanan Lokasi
UU : Unit Urusan Umum
BAHAYA YANG DITIMBULKAN AKIBAT KEBAKARAN
1. PANIK
KEKACAUAN YANG SULIT DIKENDALIKAN
2. ASAP
MENGGANGGU PANDANGAN MATA / PEDIH
3. GAS PANAS
DAPAT MENGGANGGU JARINGAN PERNAFASAN
4. GAS BERACUN
BAHAN-BAHAN TERTENTU YANG TERBAKAR DAPAT
MENIMBULKAN GAS BERACUN
1. PENGENDALIAN SEGALA
PRINSIP BENTUK ENERGI
K3
???? SOURCE ENERGY ????
K3
????????
mencegah,
FIRE PROTECTION
mengurangi, dan - PASSIVE
memadamkan kebakaran, - ACTIVE
GEJALA FISIK ?
Asap
Nyala api Bara
Abu
Cair Arang
Padat
Meledak
SAFETY TRAINING INDONESIA
UFL
21%
16 %
Percentage
by volume
Too Rich
7.6% UEL
Flammable
Range
1.4% LEL
Too Lean
0%
Petrol
FLAMMABEL RANGE
LEL (%) UEL (%)
Propane 2.0 11.1
Butane 1.5 9.0
Gasoline ( M ) 1.4 7.6
Gasoline ( A ) 1.1 7.2
Kerosene 1.6 6.0
Crude Oil 1.0 10.0
Acetylene 2.4 80.0
Titik Nyala : Temp terendah utk mrrngubah suatu bahan menjadi uap yg siap terbakar apabila ada sumber nyala
Sakelar lampu
KEBAKARAN
TABUNG GAS LPG MELEDAK
PEMBANTU RUMAH TANGGA
MENINGGAL
LPG
Sakelar lampu
KEBAKARAN
TABUNG GAS LPG MELEDAK
PEMBANTU RUMAH TANGGA MENINGGAL
KEBAKARAN
LPG
KORBAN MENINGGAL
C
BILA TERCIUM BAU GAS LPG.
- JANGAN NYALAKAN KOMPOR
- JANGAN MENGHIDUPKAN LISTRIK
- JANGAN MEMATIKAN LISTRIK
GAS LPG
AKAN TURUN
KEBAWAH
LPG Ledakan B
or
Fisika Kimia
Panas
A
or
Kebakaran Kompor
ra
a
Ud
KEBAKARAN DALAM
RUANG TERTUTUP
KEHABISAN OKSIGEN
OX
EL
YG
FU
EN
HEAT
PENCEGAHAN KEBAKARAN
OX
EL
YG
FU
EN
HEAT
PENCEGAHAN KEBAKARAN
OX
EL
YG
FU
EN
HEAT
Penggolongan Kebakaran
Kelas A - Bahan padat mudah terbakar yang
bukan logam.
Kerugian &
korban
Kebakaran
tidak terkendali
Serentetan
Kegagalan
?
•Kerusakan
• Korban jiwa
• Kerugian
Management/SDM
Kegagalan
SARANA PROTEKSI
KEBAKARAN
1
3
PEMADAMAN
AWAL
DETEKSI &
ALARM
INITIATION
KE
M LE
AN M
TA PEN AJ AH
NG G EM AN
GU ETA KU EN
NG HU RA
N K3
JA A N G
W &
P AB
KE
TH EN PE LE
D Y IM PE M M A
ST P N BIN H
AN AN GA A AN
TE MO DA GA W AN
RK E
UN TID R N AS /
K3 AN
C I AK
/ SU K3
TE M E TI M
RH M DA BE
DA TER AL AD
LA PE AN AI K RA
M R G
TE P
RU AN RE RD I
AN GK SP ET
GA AP ON EK
AS N S SI
AP SA
/G TER LA
AS PA KU NR M
/P P RA A N BA
AN AR NG A T
AS PE
GA M M
PE AG EM AD
M L D AD AM
AD A AI
A L
KE M AM
TI BA AN
D K
A K AR
TE A N
korban
RK
EB
D
Kerugian &
AL
I
KERUGIAN
ASAP
ZAT/ API KEBAKARAN
GAS
ENERGI MULA TIDAK TERKENDALI
PANAS
KORBAN
KELEMAHAN MANAJEMEN
Kegagalan
proteksi aktif
2a 2b 2c 2d 2e
KEGAGALAN APAR
WATER
HALON
POWDER
2
FOAM
Jenis tidak sesuai
• tidak trampil
Bank Indonesia
safety review
(meninjau ulang secara
komprehensip atas pemenuhan
syarat-syarat K3).
DOK PENGENDALIAN K3 PEN. KEB
safety review
1. Hazops/Fire risk assessment,
2. JSA/JSO, Prosedur kerja dll.
3. Lap. / Rek. Hasil Riksa-uji dan sertifikasi
• peralatan / instalasi teknis (produksi)
• sistem atau peralatan prot keb
4. Sertifikasi kompetensi K3
• Keb (A, B, C dan D). Dll.
5. Buku Fire Emergency Plant, Jadwal latihan
Kasus-Kasus Lainnya
Santa Fee
Kasus-Kasus Lainnya
Filma - Rungkut
Kasus-Kasus Lainnya
Platform
PT PETROWIDADA
Menginstruksikan kepada
Gubernur, Bupati dan semua
perusahaan yang berpotensi
bahaya tinggi untuk melakukan
safety review
(meninjau ulang secara
komprehensip atas pemenuhan
syarat-syarat K3).
KEBAKARAN
20% kasus habis total
Akibat dari
Penyimpangan
Standar K3
Konsekuensi kebakaran
•Korban jiwa
•Kerusakan
•Kerugian
•Penderitaan
•Citra
PROBLEMA K3 PADA GEDUNG TINGGI
• Karakteristik penghuni (jumlah orang,
kesadaran, kondisi fisik, kedisiplinan,
dll)
.
• Kompleksitas peralatan yang ada pada
umumnya tersentral (listrik, air, tata
udara, tranportasi /lift, komunikasi,
gas, dll)
• Kondisi darurat (bencana gempa bumi,
kebakaran)
• Kemungkinan terjangkit penyakit
menular (virus)
2. Perpindahan/Evakuasi Penghuni;
Pengelola bangunan (MSPK)
KEWAJIBAN PENGURUS
PENGURUS TEMPAT KERJA , WAJIB
MEMENUHI SEMUA KETENTUAN STANDAR
K3 YANG BERLAKU
SANGSI
PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN DAN
STANDAR K3 DIKENAKAN SANKSI HUKUMAN
SESUAI UNDANG-UNDANG NO. 1 TH 1970
MANAJEMEN SISTEM
PENGAMANAN KEBAKARAN
Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan
IN CASE
FIRE CONTROL
Mencegah Terjadinya
Kebakaran sampai sekecil
mungkin;
Melindungi Keselamatan Jiwa
Penghuni (Karyawan & Tamu
atau Pengunjung);
Mengidentifikasi Potensi
Penyebab Kebakaran.
Menyiapkan Sarana Proteksi
Kebakaran & Penyelamatan;
Berkoordinasi dgn DPK pada
saat terjadi kebakaran pd
bangunan yang bersangkutan
Manajemen
Sistem Pengamanan Kebakaran
MSPK
(SIADIBIBA)
• Siapa
AKTIFITAS
• Apa
PADA KEADAAN S.O.P. • Di mana
DARURAT
• Bilamana
• Bagaimana
POKOK-POKOK MSPK
Kebijakan & Komitmen;
Identifikasi Sumber Bahaya;
Inventarisasi Sarana Proteksi Kebakaran & Jalan
Keluar;
Inspeksi dan Uji Coba Berkala;
Pengawasan Lingkungan Kerja;
Organisasi Keadaan Darurat Kebakaran;
Rekruitmen dan Pelatihan Personil;
Penyuluhan Penghuni dan Visualisasi Pencegahan
Kebakaran;
Gambar Situasi Rute Penyelamatan;
Rencana Tindakan Keadaan Darurat Kebakaran;
Simulasi Kebakaran dan Evakuasi Penghuni.
STRUKTUR ORGANISASI
MANAJEMEN SISTEM PENGAMANAN
KEBAKARAN
KEPALA
RUANG POSKO
WK. KEPALA
BAGIAN/
LANTAI-LANTAI
Rencana Tindakan Darurat Kebakaran sekurang-
kurangnya memuat tentang hal-hal berikut:
Struktur Organisasi lengkap dengan penempatan
personilnya;
Uraian tugas masing-masing tim/regu;
Langkah-langkah atau urutan tindakan pada saat
apa dan kapan?
Pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil
keputusan pada keadaan darurat kebakaran;
Tindakan pada keadaan darurat di dalam jam kerja;
Tindakan pada keadaan darurat di luar jam kerja;
Gambar Route jalan keluar;
Penentuan tempat berhimpun;
Rencana latihan pemadaman kebakaran (fire drill);
Rencana latihan evakuasi.
POST
FIRE CONTROL
Explosio
n
- Safe Design Control Emergency
?
-
- Hazard - Engineering Response Plan / Rehabilitative
- Human / Rencana tanggap
Identification - Administrativedarurat
Incident
Fire
IN CASE
FIRE CONTROL
Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan
FIRE EMERGENCY PLAN
Lapis II
Fire Men
Lapis IV
Dinas Pemadam
Lapis III
Bantuan
dari lingkungan
Lapis I
Pet. Peran
Kebakaran
POSKO
POST
FIRE CONTROL
INVESTIGASI
•
• ANALISIS
• REKOMENDASI
• REHABILITASI
Norma K3 Penanggulangan Kebakaran
5
Pengertian
Pembrantasan Kebakaran adalah segala
tindakan dalam menghadapi bahaya
kebakaran
VE
PA
TI
SS
AC
IV
E
PROTEC
FIRE SAFETY
MANAGEMENT
MANAJEMEN SISTEM
PENGAMANAN KEBAKARAN
Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan
IN CASE
FIRE CONTROL
Permit)
Pengorganisasian (Fire Teams)
Pembinaan dan latihan
Tanggap darurat (F E P)
Gladi terpadu (Fire drill)
Riksa-Uji (Inspection & Testing)
MANAJEMEN Pemeliharaan (Preventive
PENANGGULANGAN maintenance)
KEBAKARAN Audit (Fire safety Audit)
System informasi & komunikasi
POSKO Pengendalian darurat
ALAT PEMADAM API RINGAN
Kebijakan
Fire risk
Assessment
•Efektif
Jenis dan •Aman
Pemeliharaan ukuran •Tidak Merusak
teratur tepat
ALAT PEMADAM API RINGAN
Ref :
Pert. Menaker No Per-04/Men/1980
POWDER
FOAM
HALON
Tipe konstruksi
STORED
CO2
PRESSURE
( N2 )
CARTRIDGE
CO2
CO2
DRY
POWDER
PRAKTEK PEMADAMAN DENGAN APAR
PRAKTEK KEBAKARAN TINGKAT LANJUT
WATER
HALON
POWDER
2
FOAM
Jenis tidak sesuai
• tidak trampil
WATER KEGAGALAN APAR
POWDER
HALON
si
ka Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering
if i
as
Clean
Air Busa Powder
Kl
Agent
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*)
Klas A
Bahan berharga XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV V*)
Klas B
Bahan gas X X VV V *)
Keterangan :
Mechanical Foam 3 th 5 th
Chemical Foam 2 th 5 th
Dry powder 5 th 5 th
Halogen 5 th 5 th
A 1A
2A
1B
2B
3A 5B
B 4A 10B
6A 20B
C 10A
20A
30B
40B
40A 80B
D
Penempatan APAR
Ref : NFPA Klasifikasi hunian
Ringan Sedang Berat
Rating Jarak Luas Luas Luas
ft sq ft sq.ft sq.ft
1A 75 3000 X X
2A 75 6000 3000 X
3A 75 11250 4500 3000
4A 75 11250 6000 4500
6A 75 11250 9000 6000
10A 75 11250 11250 9000
20A 75 11250 11250 11250
40A 75 11250 11250 11250
STANDAR APAR
APAR
Dirancang dengan tekanan > 14kg/cm2
dapat mendorong seluruh medianya
(sisa mak 15%) dalam waktu min. 8 detik
Syarat :
- Angka keamanan min 4,13 x WP (65 oC)
- Test pressure 1,5 x WP(65 oC)
- Pengujian ulang tiap 5 tahun
APAR
Sebagai sarana K3 (Safety Equipment)
Pengandung Potensi Bahaya
HAND PRESS PUMP
HASIL HYDROSTATIK TEST
PEMERIKSAAN VISUAL
Langkah pengujian hydrostatik
•Sediakan hand press pump
•Siapkan gelas ukur
> 4.13 WP
Pressure
> 20 kg/cm2
1.5 WP
Expansion
Hydro Static Test
Bursting Test
TEMP - 440 C s/d 490C
CO2 & Dry Chemical
1,2 m
1,2 m
1,5 cm
Fire Extinguisher Mounting
Extinguisher on hanger or secured in
box
Fire Extinguisher Location
NFPA 10 , 1-6.9
< 40 lbs.
The top of the
extinguisher is 5 ft
or less above the 5ft
floor.
INSTALASI ALARM
TANDA BAHAYA KEBAKARAN
TUJUAN
PEMASANGAN INSTALASI ALARM
KEBAKARAN OTOMATIK BERTUJUAN UNTUK
MENDETEKSI KEBAKARAN SEAWAL
Ruang lingkup
- Perencanaan
- Pemasangan,
- Pemeriksaan
- Pengujian
- Pemeliharaan
Signal
Detektor alarm
FIRE FOULT
FAULT
NORMAL
Panel Indikator
Detektor Asap
Detektor Panas
1 11 1 11 1
2 12 2 12 2
3 13 3 13 3
4 14 4 14 4
5 15 5 15 5
6 16 6 16 6
7 17 7 17 7
8 18 8 18 8
9 19 9 19 9
10 20 10 20 10
2. Mimic Panel
11
MCFA 12
13
14
Merk : 15
Model : 16
Instalatir : 17
Pengesahan No : 18
Tgl :
19
3. Anounciator Panel 20
JENIS DAN TIPE DETEKTOR
• ULTRA VIOLET
Nyala
• INFRA RED
Panas
• FIXED TEMPERATURE
• RATE OF RISE
Asap • IONIZATION
• OPTIC
Manual
•Push bottom
•Full down
•break glass
ZONA DETECTION
Nyala 20 titik
EOL
Panas 40 titik
EOL
Asap 20 titik
EOL
SPRINKLER LIFT
(FS) Off
PRESS FAN
POMPA On
HYDRANT
MCFA
supply daya
SMOKE HEAT
Media pemadam Halon
CONTROL FIRE (F, Cl, Br)
INDIKATOR
BUZER !!!!!!!!!!!!
Mengandung potensi bahaya
ALARM
keracunan
DISCHART
CONTROL
VALVE
PANEL HARUS MEMILIKI IJIN K3
Heat
Detector
F IR E E X TIN GU IS HA N T CAUTION :
Cons is ti ngof :
• 1,1 -Di chl oro, 2,2, 2-trif luor oethane ( HCFC 123) • HEAVIER THAN AIR
• Propr iet ary • L
EMON ODOUR
• KEEP CYLINDE R COOL, WE
LLVENTILATED AND
SECURED AT AL LT IMES
• ONLY USE WITH E QUIPMENTSUITABLE FOR
CONTAINEDGAS
• USEI N ACCORDANCEWITH M ATERIAL SAFET
Y
DATA SHE ET AVAILABLEFROM NEWST AR
CHEM I CALS (M) SDN BHD
F IR E EX T IN GU IS HA N T
C
AUT
ION :
Cons ist ing of :
• 1,1-Dichlor o,2, 2,2-tri fl uoroet hane (HC
FC 123) • HEAVIER THAN AIR
• Proprietary • LEMON ODOUR
• KEEP CYL
INDER COOL, WELLVENTI L
ATED AND
SECURED ATAL LTIMES
• ONLY USE W IT
H EQUIPMENT SUIT
AB LE FOR
CONTAINE D GAS
• USEI N ACC
ORDANCEWITH MATERIAL SAFE TY
DATASHEETAVAILABL E FROM NEWST
AR
CHE
MI C ALS (M ) SDN BHD
GR OS S W EIG HT KG FI L L DE NS IT Y KG/ Lt r
Discharge
Cylinders Sirene Warning Signal
Control
Panel
Manual Abort
Manual Release Station
Double Warning Light Station
MEDIA PEMADAM CLEAN AGENT
(Dikutip dari NFPA 2001)
NOMOR
C F Cl Br
HALON 1 2 1 1 C F2 Cl Br
HALON 1 3 0 1 C F3 Br
HALON 1 0 4 C Cl4
Bumi
/IR
UV
Ozone
Polutan
PEMAKAIAN GAS HALON
Halon sebagai pemadam api khusus
SISTEM PELUAP TOTAL (TOTAL
FLOODING)
SISTEM APLIKASI LOKAL (LOCAL
APPLICATION)
Ruang dapur
ALTERNATIF PENGGANTI
HALON
TRADITIONAL ALTERNATIVES
TO HALON
Deteksi dan intervensi manual
Sprinkler otomatis
HALON
Karbon dioksida
ALTERNATIVES
Sistem busa
Gas-gas halocarbon
Gas-gas lembam (inert gases)
2 1/2 Inc
2 1/2 Inc
Out door
RESERVOAR
Jet Nozzle
Hose
Y Conection Hydrant
Pilar
Coupling
Adjustable Nozzle
Jet Nozzle
Hose
Y Conection Hydrant
Pilar
Coupling
Adjustable Nozzle
FIRE HYDRANT
Jaringan instalasi pipa air
untuk pemadam kebakaran
yang dipasang secara permanen
Seamiest
Connection
RESERVOAR
PERENCANAAN HYDRANT
KLASIFIKASI HUNIAN
Tingkat resiko bahaya kebakaran
3
2
min. (H3) = 4.5 kg/cm
RESERVOAR
53o C
141o C
68o C
182o C
79o C
201o C
260o C
93o C
Konstruksi springkler
Q = a x V (l/men)
Q (liter/men)
A (m2)
L
= mm/men
1/2 L
S 1/2 S
R
1 HYDRANT
2 SPRINGKLER
3 LIFT
4 PRESSURIZED FAN
5 EMERGENCY
6 MDB
MDB
1
2
3
4
5
6. Spare
KELENGKAPAN SIRKIT MOTOR • JENIS KABEL FRC
POMPA KEBAKARAN • DARI SISI IN COMING
• SEBELUM SAKELAR UTAMA
KENDALI
TIDAK PERLU
PENGAMAN BEBAN LEBIH
EXIT
EMERGENCY EXIT
EXIT
1. Sarana evakuasi
• Bagian dari konstruksi bangunan yang dirancang
aman untuk digunakan pada waktu keadaan
darurat
2. Evakuasi
Tindakan menyelamatkan diri sendiri masing
masing tanpa dibantu orang lain
TEMPAT TEMPAT
JALUR AMAN AMAN
BERBAHAYA
Syarat sarana Evakuasi
Aman sementara, terjamin kedap asap
dan panas;
Tidak dikunci;
BUNTU 18M
PJT : 12 M X WAKTU
FAKTOR PERENCANAAN MEANS OF ESCAPE
Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan
Fire Emergency Response
Lapis I
Pet. Peran
Kebakaran
Lapis II
Fire Men Lapis IV
Dinas Pemadam
Audible
Visible
SIAPA 1 2 3 4 5 6
BERBUAT APA
MCFA
FIRE MENS
False alarm FIRE
STATU
S
LOKALISIR PADAMKAN
SELESAI TIDAK
LENGKA
P
YA SELESAI
SELESAI
CARI/RESCUE/P3K
PERMIT TO WORK
SYSTEM
276
Jenis pekerjaan yang memerlukan Work-
Permit ( a permit-to-work system):
Setiap pekerjaan panas (hot work),
Setiap pekerjaan yang menyebabkan potensi bahaya, corrosive
atau flammable chemical, material atau solvent dengan jumlah
yang significant;
Setiap pekerjaan yang berhubungan dengan jalan masuk ruang
tertutup (confined space);
pengecatan (spray painting);
blasting yang dilakukan dalam ruang tertutup (confined space);
Pemasangan pipa dan peralatannya;
Setiap pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan instalasi
listrik / menggunakan tegangan listrik.
277
Prosedur pengajuan permit to work
(Procedure for application of permit-to-work)
Inspection &
Permohonan Assessment
izin kerja oleh Laporan
Ahli K3 Inspeksi dan membuat
analisa potensi bahaya
Evaluation
Approval oleh
Completion Kepala K3
Laporan ke-kepala K3 Hot Work Permit
setelah
pekerjaan selesai
278
Langkah 1
PERMOOHONAN IJIN KERJA
Jenis pekerjaan.
Permohonan dilengkapi dengan sketsa.
Tindakan pencegahan.
Permohonan ditandatangani oleh
Supervisor
Nama permohonan, tandatangan, waktu
pengajuan.
279
Langkah kedua
281
PERMIT
Applies Only to Area Specified Below
Date : …………………………..
Building : ………………………………………….. Floor …………………………………………...….
Nature of the job …………………………….
The above location has been examined. The precautions checked reverse of card
have been taken to prevent fire. Permission is granted for this work.
Permit expires : ……………………………….
Signed
Fire Safety Supervisor
Ahli K3 :
• Menjamin tidak ada
ketidaknyamanan dalam bekerja.
• Menjamin semua standar k3
dilaksanakan.
283
Buat ijin 4 rangkap
284
Hal yang penting dalam Hot work
permit
285
Hal yang penting dalam Hot work
permit
Ahli K3 harus mereview semua hot
work dan menganalisa setiap hari
apakah pekerjaan bisa diteruskan.
Ijin harian harus diberikan oleh Ahli
K3 dan tidak boleh terputus (libur
atau minggu)
Jika ada perubahan kondisi/ lokasi
kerja, ijin tidak berlaku, Supervisor
mengajukan kembali.
286
Hal yang penting dalam Hot work
permit
Kepala Safety
Supervisor Menganalisis
Bertanggung jawab potensi & resiko bahaya
pelaksanaan syarat Menerbitkan ijin
+ Syarat
288
CUTTING & WELDING IS HAZARDOUS!
CAN IT BE AVOIDED ?
IS THERE A SAFER WAY?
PERMIT
Applies Only to Area Specified Below
Date : …………………………..
Building : ………………………………………….. Floor …………………………………………...….
Nature of the job …………………………….
The above location has been examined. The precautions checked reverse of card
have been taken to prevent fire. Permission is granted for this work.
Permit expires : ……………………………….
Signed
Fire Safety Supervisor
290
Pencegahan Kebakaran
• Ruang penyimpanan memiliki ventilasi udara yang baik
• Bahan disimpan sesuai dengan sifat & jenisnya
• Jauhkan dari sumber penyalaan
• Lakukan pencampuran sesuai ketentuan yang ada
• Pastikan label dalam kondisi baik dan jelas
• Bila menuang/memindahkan gunakan fasilitas grounding dan
bonding
• Periksa terhadap kebocoran wadah
• Pastikan fasilitas listrik sesuai dengan persyaratan teknis
yang ada (misal; PUIL)
291
Pencegahan Kebakaran
292
Melakukan pengamanan listrik dan
peralatannya.
Menjaga adanya api terbuka.
Mengamankan bahan cair dan gas
yang mudah menyala.
Mengamankan penempatan pekerjaan
las,pemotong logam & B3.
Pengamanan terhadap hambatan pada
saran jalan keluar.
Pengawasan terhadap sistem
pengendali asap & lampu darurat.
Mengamankan pintu keluar terakhir
(exit discharge).
HAZARD
HAZARD
Fire
; SARANA PROTEKSI KEBAKARAN
1. Instalasi Alarm Kebakaran.
2. Alat Pemadam Api Ringan.
3. Instalasi Hidran Kebakaran.
4. Instalasi Pemercik Otomatis.
5.Instalasi Pemadam Api Otomatis.
KONDUKSI
KONDUKSI
A. PENERAPAN MANAJEMEN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI KIB
a. Semua tipe pabrik di PT BIC dibangun menggunakan bahan “konkrit” supaya tidak
mudah terbakar.
Tipe A Tipe B
Tipe C Tipe D
Tipe E
A. PENERAPAN MANAJEMEN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
d. Inspeksi alat pemadam kebakaran yang diwajibkan di setiap pabrik satu kali dalam
setahun.
Powder CO2
Fire Extinguisher
A. PENERAPAN MANAJEMEN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Fire Hydrant
Fire Alarm
Fire Extinguisher
PADA SAAT MENEMUKAN KOBARAN API,
AKTIFKAN ALARM KEBAKARAN
ATAU HUBUNGI OPERATOR
JIKA MAMPU, PADAMKAN DENGAN
PERALATAN YANG TERSEDIA
(HIDRAN KEBAKARAN ATAU APAR).
Hentikan kegiatan atau
hubungan telepon.
penting.
INGAT !!! PADA SAAT MENUJU
KELUAR, JANGAN SEKALI-KALI
MENGGUNAKAN LIFT
TUTUPLAH SEMUA PINTU YANG
TELAH ANDA LEWATI, UNTUK
MENGHAMBAT PENJALARAN API.
JIKA TERPERANGKAP DI DALAM
RUANGAN, BERITAHU KEBERADAAN
ANDA KEPADA ORANG DI LUAR.
TUTUPLAH CELAH DI BAWAH PINTU
DENGAN KAIN BASAH, UNTUK
MENGHINDARI MASUKNYA ASAP
ATAU KOBARAN API.
JIKA TERPERANGKAP DALAM
RUANGAN BERASAP, SELAMATKAN
DIRI DENGAN CARA MERANGKAK.
UDARA DIBAGIAN DIBAWAH RELATIF
LEBIH BERSIH DARI PENGARUH ASAP
AWAS !!!
JANGAN MELOMPAT
SEPERTI INI,
TUNGGU BANTUAN
PETUGAS RESCUE.
BAHAYA PANAS, ASAP DAN GAS
Panas :
Tubuh letih
Gangguan pernafasan
Asap :
Sesak nafas
Kadar oksigen menurun
Iritasi mata
Gas beracun :
Cedera kulit, mata
Kematian
MENGHINDARI BAHAYA PANAS DAN
ASAP
Cara menghindarinya :
Sebelum memasuki ruangan pelajari
dengan seksama denah dan lokasi
ruangan
BAHAYA PADA RUANGAN TERKURUNG
Cara menghindari :
Pada saat berpindah dari satu ruangan
keruangan lain, lakukanlah dgn meraba
dinding menggunakan punggung tangan
dan meraba lantai dengan menggeser kaki
BAHAYA LEDAKAN
Suara bergemuruh
Bagian struktur bangunan
bergerak
Pelapis dinding / plesteran
berubah bentuk (miring,
mengembang)
Dinding mengembang / retak-
retak
Asap atau air menembus lantai /
dinding
Lantai melengkung dan mudah
menyerap air
Air menggenang pada bagian
tengah lantai
Lantai tertarik dari dinding
PERLENGKAPAN PELINDUNG TUBUH
A. Helm
B. Jacket
C. Sarung tangan
D. Sepatu
E. Masker
F. Breathing Apparatus
G. Alat deteksi karbon CO2
H. Sistem tanda
pengaman perorangan
( DSU )
I. Lampu senter
J. Tali
K. Alat komunikasi
“ Selamat Bertugas “