Anda di halaman 1dari 46

PENDAHULUAN

 Berbagai risiko serta faktor bahaya di tempat kerja


adalah keadaan yang tidak mungkin dihindari

 Artinya tidak ada kondisi tempat kerja yang tidak


mempunyai risiko

 K3 – PENTING DAN PERLU


 Era revolusi industri (abad 18)
◦ Perubahan sistem kerja :
◦ Penggunaan tenaga mesin
◦ Pengenalan metode baru pengolahan bahan baku
◦ Pengorganisasian pekerjaan
◦ Muncul penyakit yg berhubungan dengan pemajanan
 Era industrialisasi
◦ Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi
(APD, safety device dan alat-alat pengaman)
 Era Manajemen
◦ Heirich (1931), teori domino
◦ Bird and German, teori Loss Causation Model
◦ ISO, SMK3 dll

3
PENGERTIAN
K3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Suatu ilmu pengetahuan
Keilmuan dan penerapannya dalam
upaya mencegah
kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran,
penyakit akibat kerja, dll.

“ACCIDENT PREVENTION”
K3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

“ Segala kegiatan untuk menjamin dan


melindungi keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja ‘’
Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012
Hazard
HAZARD

Segala sesuatu termasuk situasi atau


tindakan yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan atau cedera pada manusia,
kerusakan atau gangguan lainnya
HAZARD
Adalah suatu obyek dimana
terdapat energi, zat atau
kondisi kerja yang potensial
dapat mengancam
keselamatan

Hazard dapat berupa:



bahan-bahan, bagian-bagian
mesin, bentuk energi, metode
kerja atau situasi kerja.
Jenis Potensi Bahaya
(Hazard)
(Hazard)  Physical
 Chemical
 Electrical
 Mechanical
 Physiological
 Biological
 Ergonomic
HARM

Adalah kerusakan atau bentuk


kerugian berupa kematian, cidera,
sakit fisik atau mental, kerusakan
properti, kerugian produksi,
kerusakan lingkungan atau kombinasi
dari kerugian-kerugian tadi.
SAFE

Aman (safe) adalah suatu


kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber bahaya telah
dapat dikendalikan ke tingkat
yang memadai dan ini adalah
lawan dari bahaya (danger). 
DANGER

Suatu kondisi yang telah


teridentifikasi melalui
pemeriksaan/pengujian/analisis
disimpulkan telah menunjukkan
melampaui batas aman.

Danger adalah lawan dari aman


atau selamat.
DANGER
hampir putus
putus INSIDEN

ACCIDENT
INSIDEN
Suatu keadaan/kondisi,
bilamana pada saat itu
sedikit saja ada perubahan
maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident/kecelakaan.
ak aa
e ce l
K kejadiannya tiba-tiba;
tidak diduga dan
n tidak dikehendaki,
tengganggu proses bahkan
menimbulkan kerugian
RISK
Peluang dan
kemungkinan (probability)
suatu bahaya untuk
menghasilkan kecelakaan
serta tingkat keparahan
yang dapat ditimbulkan
jika terjadi kecelakaan
(severity)
RISK
Risiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.

The chance of loss or gain


Untuk menentukan risiko membutuhkan
perhitungan antara konsekuensi/dampak
yang mungkin timbul dan probabilitas,
yang biasanya disebut sebagai
tingkat risiko (level of risk).
RISK and HAZARDS

Human

Hazards Incident Environment

Property
Risk
SUMBER BAHAYA DAN RISIKO

Kejatuhan obyek/benda, tertabrak


kendaraan, tersangkut, terjerat roda
berputar, tergerus, tertubruk
SUMBER BAHAYA DAN RISIKO
SUMBER BAHAYA DAN RISIKO
SUMBER BAHAYA DAN RISIKO
MANAJEMEN RISIKO DALAM KONTEKS
MANAJEMEN K3
KEBIJAKAN DAN KOMITMEN
PEMBINAAN PENGENDALIAN INVESTIGASI PERSYARATAN
KOMPETENSI OPERASI KEJADIAN LEGAL

HI RA RC
TUJUAN PROGRAM PEMANTAUAN
DAN KERJA DAN
SASARAN K3 TINJAUAN
K3 MANAJEMEN
RISK MANAGEMENT

REGULASI KOMUNIKASI DOKUMENTASI DATA CONTROL


IDENTIFIKASI
BAHAYA
Upaya sistematis untuk mengetahui adanya
bahaya dalam aktivitas organisasi

Merupakan langkah awal dalam


mengembangkan manajemen risiko

Merupakan landasan dari manajemen risiko

Tanpa melakukan identifikasi bahaya tidak


mungkin melakukan pengelolaan risiko
dengan baik
IDENTIFIKASI
BAHAYA
Manfaat:

• Mengurangi peluang kecelakaan


• Memberikan pemahaman bagi semua pihak

mengenai potensi bahaya dari aktivitas


yang dilakukan
• Sebagai landasan sekaligus masukan
untuk menentukan strategi pencegahan
dan pengamanan yang tepat dan efektif
• Memberikan informasi yang terdokumen
mengenai sunber bahaya di tempat kerja
IDENTIFIKASI
BAHAYA
Metode :

 Metode pasif mengalami sendiri


 Metode semi pasif melihat orang lain
mengalami
 Metode proaktif mencari bahaya
sebelum bahaya tersebut menimbulkan
akibat atau dampak yang merugikan
Dasar pemilihan tehnik identifikasi
– Nature dari sumber bahaya
– Karakteristik dari resiko (Scenario & Non-based
techniques)
Berbagai tehnik identifikasi
– Preliminary Hazard Analysis (PHA)
– Action Error Analysis (AEA)
– Job Safety Analysis (JSA)
– Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
– Failure Mode Effect Critically Analysis (FMECA)
– Hazard Operability Studies (HAZOP)
– What if Analysis
– Fault Tree Analysis
PANDUAN DAFTAR BAHAYA POTENSIAL

LINGKUNGAN KERJA ENERGI PEKERJAAN MANUAL


Akses Elektrical Tegangan tubuh
Penyegar ruangan Gravitasi Ergonomis
Temperatur Energi kinetik
Pencahayaan Radiasi
Tekanan mental Getaran
Kebisingan
BIOLOGI PLANT ZAT KIMIA
Bakteri Mekanik Kontak kulit
Jamur Udara
Virus Kebakaran dan ledakan
Parasit
PEDOMAN PENILAIAN RISIKO
DAFTAR AKTIFITAS PEKERJAAN PADA PROSES PRODUKSI
NAMA INDUSTRI:

No. PROSES DAN LOKASI


URAIAN AKITIFITAS PEKERJAAN
LEMBAR KE 3 - FORMULIR PENILAIAN RESIKO BERBASIS AKTIFITAS PEKERJAAN
NAMA INDUSTRI: Dilakukan oleh:
NAMA PROSES/LOKASI: (Nama, Jabatan)
(Hari/tanggal)
Diketahui:
(Nama, Jabatan) Tanggal revisi Tanggal revisi yang
(Hari/tanggal) terakhir: akan datang:

1. Identifikasi Bahaya 2. Evaluasi Risiko 3. Kesimpulan &


Rekomendasi

1a. 1b. 1c. 1d. 2a. 2b. 2c. 2d. 3a. 3b.

Pengendalian Risiko Tingkat Penanggung


Aktifitas yang sudah ada Tingkat Tingkat Kesimpulan &
No. Bahaya Risiko Kemungki jawab
Pekerjaan Keparahan Risiko Rekomendasi
(bila tersedia) nan terjadi Perbaikkan
PENILAIAN RISIKO
Adalah pelaksanaan metode-metode
untuk menganalisa tingkat risiko dan
mempertimbangkan risiko tersebut dalam
tingkat bahaya (danger) dan
mengevaluasi apakah sumber bahaya itu
dapat dikendalikan secara memadai serta
mengambil langkah-langkah yang tepat.
EVALUASI : TINGKAT KEPARAHAN

Kategori Contoh Uraian Kategori Tingkat

Tidak Tidak ada gangguan luka atau kesehatan yang menetap, tidak ada kerugian 1
Berarti keuangan
Minor Tidak ada luka berarti, atau kejadian yang memerlukan pertolongan P3K 2
ringan termasuk lecet, tersobek ringan, iritasi, gangguan ketidaknyamanan
sementara. Kerugian keuangan sedang (kurang dari 1 juta)
Sedang Luka mengakibatkan pertolongan medis atau gangguan penyakit akibat kerja 3
yang mengarah pada cacat termasuk luka sobek, tertusuk, terbakar, terkilir,
patah ringan, penyakit kulit, ketulian. Kerugian keuangan tinggi (500 ribu – 10
juta)
Major Kejadian fatal (menyebabkan kematian), luka serius atau gangguan 4
kesehatan yang mengancam jiwa termasuk amputasi, patah tulang serius,
luka ganda, kanker akibat kerja, keracuanan akut dan penyakit mematikan.
Kerugian keuangan (10-100 juta)
Bencana Menyebabkan kematian, pelepasan bahan beracun keluar dari area kerja 5
Besar yang menyebabkan kerusakan dan kerugian besar. Kerugian keuangan (di
atas 100 juta)
EVALUASI : TINGKAT KEMUNGKINAN
TERJADI

Kategori Penjelasan Kategori Tingkat


Hampir pasti Hampir pasti risiko itu terjadi, disebabkan karena 5
pemajanan yang terulang-ulang/terus menerus

Mungkin sekali Akan mugkin risiko terjadi, apabila syaratnya tidak 4


dipenuhi
Mungkin Kemungkinan dapat terjadi setiap waktu 3
Kemungkinan Kemungkinan kecil risiko dapat terjadi 2
kecil
Tidak mungkin/ Risiko dipastikan hampir atau jarang, tidak mungkin 1
jarang terjadi
EVALUASI : TINGKAT RISIKO

Tingkat Tingkat konsekwensi


Kemungkinan
1 2 3 4 5

5 5 10 15 20 25
(SEDANG) (SEDANG) (TINGGI) (TINGGI) (TINGGI)
4 4 8 12 16 20
(RENDAH) (SEDANG) (SEDANG) (TINGGI) (TINGGI)
3 3 6 9 12 15
(RENDAH) (SEDANG) (SEDANG) (SEDANG) (TINGGI)
2 2 4 6 8 10
(RENDAH) (RENDAH) (SEDANG) (SEDANG) (SEDANG)
1 1 2 3 4 5
(RENDAH) (RENDAH) (RENDAH) (RENDAH) (SEDANG)

TINGKAT RISIKO =
TINGKAT KEPARAHAN X TINGKAT
KEMUNGKINAN
Skor Tanda Tindakan yang perlu ditindaklanjuti
Tingkat
Risiko
15 - 25 TINGGI Risiko Tinggi, memerlukan tindakan pengendalian
segera (sekurang-kurangnya 1 – 3 hari). Pekerjaan
sebaiknya dihentikan sehingga pengendalian sumber
bahaya sudah dilakukan. Waktu dan penanggungjawab
pengendalian harus ditetapkan
5 - 12 SEDANG Risiko Sedang, memerlukan tindakan perbaikan
sekurang-kurangnya 1 – 3 bulan harus segera
dilakukan. Pengendalian harus didokumentasikan dan
ditetapkan penanggungjawab kegiatan
1-4 RENDAH Risiko Rendah, dikategorikan risiko yang dapat
diterima, dirasa belum memerlukan tindakan perbaikan
The Three Basic Causes
Poor Management Safety Policy & Decisions
Personal Factors Basic Causes
Environmental Factors

Unsafe
Unsafe Act Indirect Causes Condition

Unplanned release of ACCIDENT


Energy and/or Personal Injury
Hazardous material
s es Property Damage
au
t C
c
ire
D
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG (Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN>
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
37
 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak
 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit, tangkap, jebak diantara obyek besar
INSIDEN

 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk


 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN
 PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN SEBAB LANGSUNG  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK
 KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT
 LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
ACCIDENT KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 KEMAMPUAN FISIK ATAU  PENGAWASAN/KEPEMIMPINAN


PSIKOLOGI TIDAK LAYAK SEBAB DASAR
 ENGINEERING
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK  PENGADAAN (PURCHASING)
LAYAK  KURANG PERALATAN
 STRESS FISIK ATAU PSIKOLOGI  MAINTENANCE
 STRESS MENTAL  STANDAR KERJA
 KURANG PENGETAHUAN  SALAH PAKAI/SALAH
 KURANG KEAHLIAN MENGGUNAKAN
 MOTIVASI TIDAK LAYAK
PROGRAM TIDAK SESUAI
STANDARD TIDAK SESUAI
LACK OF CONTROL

KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
Hirarki Pengendalian Potensi
Bahaya K3

A. Pengendalian Teknis ( Engineering


Control)
1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Isolasi
4. Perubahan Proses
5. Ventilasi

B. Pengendalian Administratif
1. Pengurangan waktu kerja
2. Rotasi, Mutasi

C. Alat Pelindung Diri


Penggunaan APD
Identifikasi & evaluasi
potensi bahaya
Pemilihan yang tepat
& kesesuaian
Diklat
Pemeliharaan
Kesadaran
Manajemen & pekerja
Jenis Alat Pelindung Diri
MANAJEMEN RISIKO DAN SMK3
ASPEK MANUSIA SARANA/TEKNIS
• Kepedulian • HIRARC
• Pelatihan • Rekayasa
• Komunikasi SMK3 • Inspeksi
• Konsultasi • Kalibrasi
A
• Kompetensi SI • Pengendalian

SA
NU

RA
A Operasi

NA
M
MANAJEMEN
RISIKO
SI SED
PR
ST U
O

ES
EM R

S
SISTEM/PROSEDUR O PROSES/OPERASI
PR
• Dokumentasi • HIRARC
• Data kontrol OHSMS • Pengendalian
• Pengukuran operasi
MANAJEMEN RISIKO
• Audit • Kemanan operasi
MERUPAKAN INTI DARI
• Tinjauan manajemen SMK3 •Tanggap darurat
K3 Penting dan perlu

Safety first !!!


terima kasih
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai