Anda di halaman 1dari 13

Body Image

Mulia Anugerah Fitrah Syahrir


PO714241201016
D4 FISIOTERAPI
PENGERTIAN BODY IMAGE

Body image merupakan evaluasi terhadap ukuran tubuh, berat tubuh ataupun aspek tubuh lainnya

yang mengarah pada penampilan fisik seseorang. Body image dapat bersifat positif atau negatif

tergantung pada bagaimana setiap orang menyikapinya


PENGERTIAN MENURUT PARA AHLI
a) Thompson (2000) menyatakan bahwa body image adalah evaluasi terhadap ukuran tubuh, berat tubuh ataupun aspek tubuh
lainnya yang mengarah pada penampilan fisik seseorang.
b) Menurut Cash and Pruzinky (2002), body image adalah sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang dapat
berupa penilaian positif dan negatif. Body image dapat bersifat positif atau negatif tergantung pada bagaimana individu
tersebut menyikapinya. Body image terdiri dari komponen sikap evaluasi dam komponen keyakinan, dimana kedua
komponen tersebut berkaitan dengan rasa puas dan tidak puas dengan keadaan bentuk tubuh yang dimiliki. Jadi, apabila
tingkat kepuasan body image individu tinggi maka dapat dikatakan bahwa individu tersebut memiliki body satisfaction
sebaliknya apabila tingkat kepuasan body image individu rendah maka dikatakan individu tersebut mengalami body
dissastifaction (Cash & Pruzinsky dalam Marshall & Lengyell, 2012).
c) Menurut Honigman dan Castle (Rombe, 2014) mendefinisikan bahwa citra tubuh atau body image sebagai gambaran
mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya, bagaimana orang tersebut akan mempersepsikan 18 dan
memberikan penilaian terhadap apa yang dipikirkan dan dirasakan terhadap ukuran dan bentuk tubuhnya, serta bagaimana
kira-kira penilaian orang lain terhadap dirinya
d) Menurut Arthur (Ridha, 2012), body image merupakan imajinasi subyektif yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya,
khususnya yang terkait dengan penilaian orang lain, dan seberapa baik tubuhnya harus disesuaikan dengan persepsi-
persepsi ini.
PENGERTIAN MENURUT PARA AHLI

e) Menurut Burrowes (Dwinanda, 2016) menyatakan bahwa body image merupakan gabungan antara persepsi terhadap tubuh,
dimana individu dapat memiliki persepsi akurat mengenai ukuran, bentuk, serta berat tubuh dan kepuasan terhadap tubuh
sehingga individu tersebut memiliki kepuasan tersendiri terhadap ukuran, bentuk, dan berat tubuhnya.
f) Menurut Naimah (2008) menyatakan bahwa body image sebagai sikap seseorang terhadap tubuh, persepsi mengenai bentuk
tubuh dan ukuran tubuh berdasarkan evaluasi individual dan pengalaman sosial terhadap artibut fisik yang dimiliki, serta
penilaian atau cara pandang seseorang terhadap bentuk tubuh diri sendiri.
g) Menurut Eysenck (Thompson, 2000) menyatakan bahwa body image pada umumnya merupakan wadah pikiran mengenai
tubuh seseorang yang bersifat dinamis, senantiasa berubah menurut informasi yang diterima dari lingkungan di sekitar
individu.
h) Menurut Hoyt (Naimah, 2008), Body image diartikan sebagai sikap seseorang terhadap tubuhnya dari segi ukuran, bentuk
maupun estetika berdasarkan evaluasi individual dan pengalaman efektif terhadap atribut fisiknya.
i) Sama halnya menurut Stuart 19 (Lintang, dkk 2015), Body image adalah kumpulan sikap individu yang disadari dan tidak
disadari terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi serta perasaan masa lalu dan sekarang tentang ukuran, fungsi, penampilan, dan
potensi. Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa body image adalah sebuah gambaran, pikiran, ide, persepsi
dan sikap seseorang terhadap bentuk tubuh yang mengarah kepada penampilan fisik, dengan disertai keyakinan dan penilaian
positif dan negatif akan penampilannya dihadapan orang lain dan bagi orang lain
KATEGORI BODY IMAGE

A) Body Image positif


Orang yang memiliki body image positif akan cenderung merasa puas terhadap kondisi tubuhnya, memiliki
harga diri yang tinggu, penerimaan jati diri yang tinggi, rasa percaya diri akan kepeduliaan terhadap kondisi
badan dan kesehatannya sendiri, serta adanya kepercayaan diri ketika menjalani hubungan dengan oranglain
(Irianita,2007)
Persepsi yang tepat dan benar terhadap bentuk tubuh diri sendiri, menghargai bentuk alamiah merasa gembira
dan menerima tubuh sebagai sesuatu yang unik menolak memikirkan hal-hal yag tidak masuk akal(seperti:
khawatir terhadap makanan, berat badan, dan kalori), merasa nyaman dan percaya diri dengan tubuh yang
dimiliki(Halil,2007).
B) Body Image negative
Orang yang memiliki body image yang negative akan cenderung merasa tidak puas atau malu terhadap kondisi
tubuhnya sehinga tidak jarang menimbukan depresi, memiliki harga diri yang rendah atau bahkan merasa
dirinya tidah berharga(Irianita,2007)
Mengalami distorsi persepsi terhadap bentuk tubuh sendiri, meyakini bahwa orang lain lebih menarik, merasa
ukuran atau bentuk tubuh adalah pertanda dari kegagalan personal merasa malu, merasa cemas terhadap tubuh,
merasa tidak nyaman, dan merasa aneh dengan tubuh yang dimiliki (Halil,2007)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BODY
IMAGE

1. Jenis kelamin
2. Media Massa
3. Hubungan Interpersonal
Thompson (2000) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi body image adalah

1. Pengaruh berat badan dan persepsi gemuk/kurus Keinginan-keinginan untuk menjadikan berat badan tetap
optimal dengan menjaga pola makan yang teratur, sehinnga persepsi terhadap citra tubuh yang baik akan sesuai
dengan diinginanya.
2. Budaya Adanya pengaruh disekitar lingkungan individu dan bagaimana cara budaya mengkomunikasikan
norma- norma tentang penampilan fisik, dan ukuran tubuh yang menarik.
3. Siklus hidup Pada dasar Individu menginginkan untuk kembali memiliki bentuk tubuh seperti masalalu.
4. Masa kehamilan Proses dimana individu bisa menjaga masa tumbuh kembang anak dalam kandungan,
tanpa ada peristiwa-peristiwa pada masa kehamilan.
5. Sosialisasi Adanya pengaruh dari teman sebaya yang menjadikan individu ikut terpengaruh didalamnya.
6. Konsep diri Gambaran Individu terhadap dirinya, yang meliputi penilaian diri dan penilaian sosial.
7. Peran gender Dalam hal ini peran orang tua sangat penting bagi citra tubuh individu, sehingga menjadikan
individu lebih cepat terpengaruh
8. Pengaruh distorsi citra tubuh pada diri individu Perasaan dan persepsi individu yang bersifat negatif
terhadap tubuhnya yang dapat diikuti oleh sikap yang buruk.
TANDA-TANDA GEJALA YANG MENUNJUKKAN
GANGGUAN BODY IMAGE

 Syok Psikologis.
 Menarik diri
 Penerimaan atau pengakuan secara bertahap
gejala yang biasa terjadi saat remaja mempunyai krisis kepercayaan diri serta gangguan citra tubuh, yaitu:

 Sering bercermin dan menilai diri sendiri memiliki kekurangan fisik yang berlebihan.

 Selalu mengambil hati atau terlalu memikirkan komentar orang lain soal penampilan atau tubuhnya.

 Sering membandingkan tubuhnya dengan orang lain dan merasa tubuh orang lain menarik. Sementara
tubuhnya merupakan sebuah bentuk kegagalan.

 Merasa tidak nyaman dan canggung terhadap tubuhnya.

 Merasa malu dan cemas dengan tubuhnya.

 Rela diet ketat atau melakukan cara-cara ekstrem lainnya untuk “memperbaiki” penampilan.
YANG TERJADI KETIKA SESEORANG
MENGALAMI GANGGUAN BODY IMAGE

1. Depresi

Remaja yang memiliki gangguan citra tubuh atau body image disorder lebih mungkin mengalami depresi, kecemasan,
dan kecenderungan pemikiran dan/atau percobaan bunuh diri

2. Body Dysmorphia Disorder

Body dysmorphia disorder (BDD) adalah obsesi citra tubuh yang ditandai dengan kekhawatiran terus menerus hingga
merasa ‘cacat’ secara fisik. Orang dengan ganguan ini sering kali mempermasalahkan kekurangan pada dirinya yang
sangat kecil tetapi justru dibesar-besarkan. Sebagai contoh hidung yang bengkok atau kulit yang tidak sempurna.
CARA MEMBANGUN BODY IMAGE YANG POSITIF

1. Cintai dan Hargai Diri Anda


2. Hilangkan Keinginan Memiliki Tubuh Model
3. Belanja Sesuai Kondisi Diri
4. Berolahraga
5. Memanjakan diri
6. Selalu Berpikir Positif Terhadap Tubuh
7. Cari dan Fokus Pada Hal-Hal Yang Disukai Oleh Tubuh
8. Jangan Pernah Membandingkan Diri dengan Orang Lain
DIMENSI BODY IMAGE

Cash (2004) mengemukakan pendapatnya dengan menyebutkan bahwa ada lima dimensi citra tubuh (body image) ,
yaitu:
(a) Appearance Evaluation (Evaluasi penampilan), yaitu mengukur evaluasi dari penampilan dan keseluruhan
tubuh, apakah menarik atau tidak menarik serta memuaskan dan tidak memuaskan.
(b) Appearance Orientation (Orientasi penampilan), yaitu perhatian individu terhadap penampilan dirinya dan
usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan penampilan dirinya
(c) Body Area Satisfaction (Kepuasan terhadap bagian tubuh), yaitu mengukur kepuasan individu terhadap
bagian tubuh secara spesifik, seperti wajah, rambut, tubuh bagian bawah (pantat, paha, pinggul, kaki), tubuh
bagian tengah (pinggang, perut), tubuh bagian atas (dada, bahu, lengan), dan penampilan secara keseluruhan.
(d) Overweight Preocupation (Kecemasan menjadi gemuk), yaitu mengukur kecemasan terhadap kegemukan,
kewaspadan individu terhadap berat badan, kecenderungan melakukan diet untuk menurunkan berat badan dan
membatasi pola makan.
(e) Self-Classified Weight (Pengkategorian ukuran tubuh), yaitu mengukur bagaimana individu mempersepsi
dan menilai berat badannya, dari sangat kurus sampai sangat gemuk.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai