Anda di halaman 1dari 27

BAB 3

HAKIKAT NILAI, ETIKA DAN


MORAL
DALAM KEPEMIMPINAN
HAKIKAT NILAI

NILAI

ITU YANG MEWAKILI


PERILAKU ATAU KEADAAN
UMUM INDIVIDU YANG
DIANGGAP PENTING OLEH
INDIVIDU
DEFINISI MENURUT PARA AHLI
DONI KOESOEMA: Sesuatu yang memberi
makna dalam hidup, yang memberikan titik
tolak Isi dan tujuan dalam hidup.
FUAD FARID ISMAIL DAN ABD.HAMID
MUTAWALLI: Nilai sebagai standar atau
ukuran (norma) yang kita gunakan untuk
mengukur segala sesuatu
Menurut Max Scheller
Cara menangkap nilai
bukan dengan pikiran,
melainkan dengan suatu
perasaan intensional (tidak
dibatasi dengan perasaan
fisik atau emosional
melainkan dengan
keterbukaan hati atau budi)
MACAM-MACAM NILAI
• NILAI AKHIR  MENGACU PADA KEADAAN
AKHIR YANG DIINGINKAN
• EX : KESETARAAN,KEBEBASAN,KEHIDUPAN
YANG NYAMAN DIATAS SEGALANYA, JAMINAN
HIDUP KELUARGA, KESELAMATAN KELUARGA

• NILAI INSTRUMENTAL  MENGACU PADA TIPE-


TIPE PERILAKU
• EX : SIKAP AMBISIUS, SIKAP CAKAP,SIKAP
JUJUR.
NILAI AKHIR NILAI INSTRUMENTAL

HIDUP YANG MENYENANGKAN BERANI

RASA PENCAPAIAN MAU MEMBANTU

JAMINAN HIDUP KELUARGA JUJUR

KETENANGAN BATIN IMAJINATIF

PENGAKUAN SOSIAL LOGIS

PERSAHABATAN BERTANGGUNGJAWAB
HAKIKAT ETIKA DAN MORAL

1. APA ITU ETIKA?


2. APA ITU MORAL?
3. APAKAH ETIKA
DAN MORAL ITU
SAMA?
PENGERTIAN DARI ETIKA:
• Berasal dari kata Yunani ethos : adat istiadat atau
kebiasaan.
• Etika sebagai praksis berarti: nilai-nilai dan norma-
norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak
dipratekkan, walau seharusnya dipraktekkan.
• Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral. Ia
berpikir tentang apa yang harus dilakukan atau
tidak boleh dilakukan oleh manusia dalam
hidupnya.

(Sumber: K. Bertens: 2000, 33; Sonny Keraf: 1998, 14)


ETIKA DAN MORAL SAMA SECARA ETIMOLOGIS
• Yunani Ethos dan latin Mores: Adat istiadat
atau Kebiasaan
ETIKA DAN MORAL BERBEDA DALAM PRAKSIS
• Etika lebih luas: Etika adalah filsafat Moral.
Etika berkaitan langsung dengan perintah dan
larangan yang bersifat kongkrit.
• Moral soal baik dan buruk, Etika soal
bagaimana manusia harus bertindak baik dan
tidak bertindak buruk.
Etika sebagai Filsafat Moral
Etika sebagai filsafat moral tidak langsung memberi
perintah konkret sebagai pegangan siap pakai.

Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan


rasional mengenai
a. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana
manusia harus hidup baik sebagai manusia
b. Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan
diri pada nilai dan norma moral yang umum
diterima
TEORI-TEORI
ETIKA
1. Teori Teleologi
• Teleologi berasal dari kata Yunani, telos = tujuan.
• Dalam teori ini, kita mengukur baik buruknya suatu
tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai
dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang
ditimbulkan oleh tindakan itu.
• Ada dua aliran etika teleologi :
- Egoisme Etis
- Utilitarianisme
a. Egoisme Etis
• Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari
setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar
kepentingan pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
• Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang
adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan
dirinya.
• Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia
cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika
kebahagiaan, kepentingan pribadi dan kebaikan
diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik
yg bersifat vulgar.
b. Teori Utilitarianisme:
• Berasal dari kata Latin utilis yang berarti manfaat. Teori
ini melihat baik buruknya tindakan dari manfaat yang
dihasilkan. Tindakan dikatakan baik jika bermanfaat
• Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika
membawa manfaat, tapi manfaat itu harus
menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan
masyarakat sebagai keseluruhan.
• Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk
menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah
“the greatest happiness of the greatest number”,
kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.
2. Teori Deontologi
• Berasal dari bahasa Yunani deon yang berarti
kewajiban. Teori ini menekankan kewajiban manusia
untuk bertindak secara baik.
• Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu
harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab :
‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita
dan karena perbuatan kedua dilarang’.
• Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan
adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah
diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan
juga salah satu teori etika yang terpenting.
3. Teori Hak
 Teori ini merupakan aspek dari teori deontologi.
 Kewajiban satu orang, serentak berarti juga hak dari
orang lain. Semua orang berhak diperlakukan baik.
 Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori
deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak
dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang
sama.
 Hak didasarkan atas martabat manusia dan
martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak
sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
4. Teori Keutamaan
• Keutamaan (virtue) pertama kali digagas oleh
Aristoteles. Keutamaan adalah kebajikan
(disposisi watak) seseorang yang
memungkinkan orang itu berbuat baik.
• Contoh keutamaan :
a. Kebijaksanaan
b. Keadilan
c. Suka bekerja keras
d. Hidup yang baik
PEMIMPIN YANG BERETIKA
APAKAH SAYA MELAKUKAN HAL
YANG BENAR ?
Ada 3 Panduan untuk menguji keputusan
anda :
1. Etika “Golden Rule”
2. Etika “Sleep-Test”
3. Tes E.T.H.I.C.S.
Etika “Golden Rule”
“Perlakukan orang lain sebagaimana anda
ingin diperlakukan”
= Etika Resiprokal
Dianut oleh semua agama
Tanyakan diri anda, “Bagaimana saya ingin
diperlakukan pada situasi ini?”
Etika “Sleep-Test”
• Ernest Hemingway (1899-1961) : yang
bermoral adalah jika anda merasa benar
sesudahnya, dan yang tidak bermoral adalah
jika anda merasa bersalah sesudahnya
• Jika anda bisa tidur nyenyak setelah
membuat keputusan yang sulit, maka anda
telah membuat pilihan yang benar
Tes E.T.H.I.C.S.
• Explore semua pilihan (bukan exploit)
• Verifikasi fakta sesungguhnya (the truth)
• Apakah ini hal yang terhormat untuk
dilakukan/honorable thing to do?
• Sadarilah peran anda (sejalan dengan identity anda)
• Dijalankan dengan conscience/ hati nurani
• Bagaimana keputusan ini mempengaruhi
stakeholders
PENGARUH NILAI-NILAI UNIV.MA CHUNG
TERHADAP ETIKA SEORANG PEMIMPIN
RELIGIUSITAS  PENGHAYATAN AGAMA DALAM
KEHIDUPAN MANUSIA

PEMIMPIN YANG BERIMAN :


1. SABAR DAN TENANG
2. IKHLAS DAN PASRAH (TDK
MENANGKAP ADANYA
BUDAYA UANG DAN DUNIAWI
MENGUASAI HIDUPNYA) 
SEDERHANA DAN
BERSAHAJA
3. BERSIH DAN JUJUR
• RENDAH HATI DAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONDISI
LINGKUNGAN
• JUJUR DAN BERTANGGUNG JAWAB
• EMPATI  KEPEKAAN DIRI TERHADAP PIHAK LAIN
• KEADILAN SOSIAL  TUJUANNYA UNTUK MENCAPAI
KESEJAHTERAAN SOSIAL
• SOLIDARITAS SOSIAL DAN LINGKUNGAN  BUKAN HANYA
DENGAN MANUSIA NAMUN JUGA DENGAN ALAM
MANAGER VS LEADER
A A good manager does
“ Things right”
MELAKUKAN HAL
DENGAN BENAR

A leader does
“The Rights Things ”
MELAKUKAN HAL
YANG BENAR
Managers Leaders
• Focus on things
• Focus on people
• Do things right
• Do the right things
• Plan
• Inspire
• Organize (mengatur)
• Influence (pengaruh)
• Direct/memerintah
• Motivate/memot
• Control
• Build
• Follows the rules
• Shape entities (kesatuan)
“HAMPIR SEMUA ORANG
DAPAT MENGHADAPI
PERMUSUHAN, TETAPI
JIKA ANDA INGIN
MENGUJI KARAKTER
SESEORANG, BERIKAN
DIRINYA KEKUASAAN”

Abraham lincoln
MEMBUAT MAKALAH DAN PRESENTASI

1. MAKALAH MENGENAI EKSPLORASI TOKOH


KEPEMIMPINAN BARAT DALAM BIDANG EKONOMI DAN
PEMERINTAHAN
2. FORMAT MAKALAH: HURUF ARIAL UKURAN 11, KERTAS
A4, SPASI 1,5 MARGIN NORMAL, MINIMAL 6 HAL TIDAK
TERMASUK COVER DAN DAFTAR ISI
3. BAB 1 PENDAHULUAN (PROFIL TOKOH), BAB 2
PEMBAHASAN (MODEL/GAYA KEPEMIMPINAN,
KARAKTER YANG MENONJOL, HASIL CAPAIAN DAN
CARANYA, NILAAI YANG DIPERJUANGKAN), BAB 3 NILAI
DAN IMPLEMENTASI BAB 4 KESIMPULAN, DAFTAR
PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai