Orang baduy tinggal di dataran tinggi dan area hutan yang banyak pohon-pohon aren. Karena faktor
kondisi daerah tempat tinggal seperti itulah sehingga mereka memanfaatkan sumber daya alam yang
ada itu dengan memproduksi gula kawung dan sebagai mata pencahariannya.
Banyak para penduduk suku badui ketika siang hari berladang, situasi demikian menyebabkan
mereka hanya dapat berkumpul bersama dengan keluarga dan tetangga (awangkong) pada malam
hari saja.
Karena tinggal di hutan yang tumbuh banyak pohon herbal. Sehingga, ketika orang badui sedang
sakit mereka tidak menggunakan obat-obat kimia melainkan dari ramuan dedaunan yang dibuatkan
oleh amak.
Karena tinggal di hutan, penduduk yang bertani membuat semacam lumbung padi diatas pohon yang
digunakan untuk menyimpan hasil panen mereka nantinya untuk acara-acara tertentu.
Poin 4 Diskusikan dan Buatlah Bagan Skematik Tentang
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Khas Tersebut.
1. Nilai budaya
subyektif Peran
2. - ketua kampung
Nilai budaya subyektif orang badui
Faktor dari
Keyakinan budaya subjektif
(Amak) jika ada Faktor dari luar budaya subjektif
- orang badui percaya yang sakit di
bahwa ada sakit yang 1. Orang baduy tinggal di dataran tinggi dan
buatkan obat area hutan yang banyak pohon-pohon aren.
berasal dari roh jahat,
oleh amak dari Karena faktor kondisi daerah tempat tinggal
sehingga mereka
menggunakan kapuruk daun-daun yang seperti itulah sehingga mereka memanfaatkan
di ambil di hutan sumber daya alam yang ada itu dengan
semacam jimat sebagai memproduksi gula kawung dan sebagai mata
penangkalnya orang badui pencahariannya.
- orang badui ketika percaya bahwa 2. Banyak para penduduk suku badui ketika
memasak, percaya api itu ampuh untuk siang hari berladang, situasi demikian
menyebabkan mereka hanya dapat
tidak boleh terkena menyembuhkan
berkumpul bersama dengan keluarga dan
langsung ke tanah 3. Nilai budaya tetangga (awangkong) pada malam hari saja.
karna akan membuat subyektif Aturan 3. Karena tinggal di hutan yang tumbuh banyak
alamnya tersakiti. main pohon herbal. Sehingga, ketika orang badui
Nilai budaya subyektif 4. - orang badui di sedang sakit mereka tidak menggunakan
Stereotip obat-obat kimia melainkan dari ramuan
larang sekolah dedaunan yang dibuatkan oleh amak.
- orang baduy pantang
5. - para lelaki suku 4. Karena tinggal di hutan, penduduk yang
menerima budaya
modern karena menurut baduy yang bertani membuat semacam lumbung padi
diatas pohon yang digunakan untuk
mereka orang modern bekerja di menyimpan hasil panen mereka nantinya
itu pintar-pintar saking ladang, untuk acara-acara tertentu.
pintarnya banyak yang sedangkan para
"minterin" orang lain perempuan yang
memasak.
6. Nilai budaya
subyektif Norma
Poin 5
Orang Badui di Larang Bersekolah
Pendidikan formal dianggap berlawanan dengan adat-istiadat mereka, usulan pemerintah hingga saat ini masih ditolak jika
berkaitan dengan pembangunan fasilitas sekolah. Mereka tidak mengenal budaya tulis, dalam adat -istiadat, Kepercayaan atau
agama dan cerita nenek moyang hanya tersimpan di dalam tuturan lisan saja. Problematik yang kemungkinan akan muncul
adalah adanya ketertinggalan pendidikan di dalam suku badui. Padahal di zaman seperti ini, pendidikan sangatlah berperan
penting, agar dapat selalu selektif dan mengembangkan potensi diri, termasuk kreativitas orang-orang badui.
Orang badui dalam tidak menerima budaya modern masuk ke dalam sukunya.
Mereka takut jika nantinya adat istiadat yang telah mereka jaga bisa luntur akibat pengaruh budaya luar. Problematik yang
kemungkinan akan muncul adalah adanya ketertinggalan teknologi di suku baduy. Karena sebenarnya penggunaan teknologi
yang berdampak baik ataupun sebaliknya adalah tergantung bagaimana penggunaanya. Jika orang-orang baduy tidak bisa
mengikuti perkembangan teknologi, maka mereka akan tertingggal informasi dari dunia luar. Yang mungkin bisa saja
informasi tersebut berguna bagi penduduk suku badui. Misalnya informasi mengenai pemasaran produksi, mengingat suku
baduy juga memproduksi gula kawung (aren) khasnya, namun juga memproduksi saja tetapi tidak mengerti cara
pemasarannya, akan sia-sia saja.
Mengamati Perilaku Orang
Sekitar
Objek : Bapak Badar
Perilaku Khas :
Suka membantu tetangga
Rajin beribadah
Jarang ikut kelompok ghibah bapak-bapak
Nilai yang diyakini :
Nilai Kemanusiaan (kebenaran,kebajikan, kedamaian, kasih sayang dan tanpa kekerasan)
Nilai Keagamaan (memegang prinsip amar ma’ruf nahi munkar)
Elemen Budaya Subjektif :
Keyakinan
Dia berkeyakinan bahwa apabila ia bersikap baik kepada orang lain maka akan dibalas dengan
kebaikan juga.
Norma
Sejak kecil orang tua nya sudah mengajarkan sikap saling membantu dan menghargai antar agama,
jadi saat sudah dewasa dia dapat menerapkan nya dilingkungan nya dengan baik.
Peran
Peran utama seorang ayah membuat anak istrinya bahagia dan selamat dunia akhirat. omongan
tetangga bukan patokan dan prioritas yangharus diutamakan.
Pendefinisian Diri
Pak Badar merupakan orang yang baik dan disegani oleh para tetangganya. Perangai beliau yang
tinggi besar ditambah dengan kebiasaan beliau sholat berjamaah di masjid membuat beliau semakin
dihormati oleh para tetangga. Ahli Ibadah, sebutan para tetangga untuk beliau dan keluarga yang
sebagian besar juga merupakan lulusan pondok pesantren.
Prediksi Kemungkinan Problem :
Suka dimanfaatkan orang lain karena terlalu baik
Segan dalam bersikap untuk melakukan hal-hal yangmungkin perlu ia lakukan,
tetapi takut dipandang negatif oleh orang lain
Banyak orang yang datang kepadabeliausaat sedang butuh saja
Dianggap pribadi yang lemah.
Terimakasih